04.05.2013 Views

Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413

Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413

Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab empat<br />

Menuju Pencegahan<br />

Pencemaran<br />

Undang-undang No. 32 Tahun 200995 menyediakan<br />

landasan hukum bagi penyusunan berbagai instrumen<br />

kebijakan baru dalam rangka pencegah pencemaran,<br />

dan yang paling penting meliputi prinsip “preventive”<br />

dan “pencemar harus membayar”. 96 Selain itu ada juga<br />

pertanda bahwa pihak berwenang di Indonesia telah<br />

mempertimbangkan pendekatan baru berdasarkan<br />

transparansi informasi mengenai limbah bahan kimia<br />

berbahaya.<br />

Menyusul investigasi Greenpeace dimana limbah dari<br />

pipa pembuangan tak bertuan diambil sebagai sampel<br />

dan ditandai, petugas dari BPLHD Provinsi Jawa Barat<br />

dari wilayah Kabupaten Bandung mengidentifikasi<br />

dan menandai 21 pembuangan air limbah dari 13<br />

perusahaan, dimana pada tanda itu disebutkan nama<br />

perusahaan yang bertanggung jawab. 97 Tanda itu<br />

memuat hingga empat nama perusahaan, ditambah<br />

nama dan tanda tangan anggota tim yang melakukan<br />

penandaan itu.<br />

Pemerintah Jawa Barat juga mulai mempersiapkan<br />

daftar pertanyaan untuk semua sektor industri, untuk<br />

menciptakan inventaris bahan kimia berbahaya<br />

yang digunakan industri, dan bermaksud akan<br />

mempublikasikan inventaris itu secara online. Telah<br />

ada juga inisiatif di tingkat nasional untuk menyusun<br />

inventaris bahan-bahan kimia berbahaya yang dikenal<br />

sebagai “manajemen informasi nasional untuk bahan<br />

kimia berbahaya” dan membentuk sistem tanggap<br />

darurat melibatkan industri dan petugas dari pemerintah<br />

setempat.. 98,99 Inventaris seperti yang dimaksud akan<br />

menjadi landasan yang berguna bagi upaya identifikasi<br />

penggunaan bahan kimia berbahaya di Indonesia,<br />

dan akan menjadi langkah awal menuju pembentukan<br />

daftar prioritas bahan berbahaya beracun yang<br />

harus direduksi dan dieliminasi penggunaanya.<br />

Pengumpulan informasi semacam ini sangat penting di<br />

Indonesia; dimana juga terjadi di banyak negara di Asia,<br />

pengetahuan mengenai produksi dan impor bahan<br />

26 Greenpeace international Toxic Threads: Mencemari Surga<br />

kimia, kuantitas, penggunaan, dan potensi bahayanya,<br />

masih sangat rendah.<br />

Selain itu Kebijakan Produksi Bersih Nasional, yang<br />

disetujui pada 2003, sebagai landasan bagi pemerintah<br />

pusat dan daerah untuk melakukan pengawasan<br />

dan pembentukan program Produksi Bersih. Pusat<br />

Produksi Bersih Nasional (The Indonesian Centre for<br />

Clean Production - ICCP) di Serpong, Jawa Barat,<br />

Indonesia, didirikan sejak 2004. Tetapi kisah sukses<br />

yang ditangani PPBN umumnya berkisar pada<br />

penghematan energi 100 , bukan pada manajemen bahan<br />

kimia. 101 Karenanya, program ini kurang berdampak<br />

terhadap upaya pengurangan penggunaan bahan<br />

kimia berbahaya, dan perlu partisipasi dari industri<br />

skala besar. Meski demikian, perangkat-perangkat di<br />

atas bisa menjadi modal penting untuk implementasi<br />

rencana ”Nol Pembuangan” bahan berbahaya<br />

beracun.<br />

Gambar Seorang warga desa Ciwalengke menggunakan<br />

air dari sebuah sumur untuk mencuci beras.<br />

image © Andri Tambunan / Greenpeace<br />

Gambar Aktivis Greenpeace<br />

menandai sebuah saluran<br />

pembuangan pabrik-pabrik<br />

di Majalaya, Kabupaten<br />

Bandung, Jawa Barat,<br />

dengan sebuah tanda yang<br />

bertuliskan “Perhatian, Limbah<br />

Berbahaya Keluar Dari Sini!!”.<br />

Greenpeace mendesak<br />

pemerintah Indonesia untuk<br />

segera beraksi menghentikan<br />

pencemaran bahan kimia<br />

berbahaya beracun ke Sungai<br />

Citarum dan Sungai lain di<br />

Indonesia.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!