04.05.2013 Views

Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413

Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413

Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab Lima<br />

Industri tekstil modern telah ada di Indonesia<br />

bertahun-tahun lamanya108 , sangat terkonsentrasi<br />

di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat109 – dimana<br />

banyak terdapat produksi di hulu berskala besar<br />

—dibanding denganmanufaktur dan pemasaran<br />

berpangsa pasar khusus di Pulau Bali. 110 Didominasi<br />

oleh benang sintetis, terutama polyester, menjadi<br />

penyumbang penting bagi ekonomi dan lapangan<br />

pekerjaan. Selain masalah seperti mesin yang sudah<br />

usang dan rendahnya tingkat kompetisi di kawasan<br />

regional, sektor tekstil masih menjanjikan potensi<br />

ekonomi yang besar. 111 Diperkirakan 11% dari total<br />

pekerja industri berasal dari sektor tekstil112 , pada<br />

2011 mencapai 1,3 juta orang. 113<br />

Pada 2010 tekstil menyumbang 8,9% terhadap total<br />

ekspor Indonesia114 , dan tekstil, produk kulit, serta<br />

sepatu menyumbang 9% pendapatan domestik bruto<br />

Indonesia pada 2010. 115 Indonesia adalah salah satu<br />

dari 10 negara dengan nilai ekspor pakaian terbesar<br />

dunia, naik dari posisi 10 pada 1990 dan 2000116 ke<br />

posisi 8 di 2011, berdasarkan data WTO. 117 Indonesia<br />

juga eksportir tekstil terbesar ke-11 pada 2011, naik<br />

16% dari 2010. 118<br />

Banyak merek busana terkemuka dunia<br />

menggunakan Indonesia sebagai lokasi manufaktur<br />

untuk menopang ekspor global mereka dan sekitar<br />

61% garmen jadi diekspor ke pasar internasional.<br />

Beberapa tahun terakhir, nilai ekspor naik. Menurut<br />

Kementerian Perdagangan, ekspor tekstil dan<br />

garmen naik 19,7% atau senilai US$1 miliar antara<br />

2010 dan 2011. Pasar garmen dan tekstil terbesar<br />

Indonesia adalah Amerika Serikat, 36% dari total<br />

ekspor, dimana 15% lain diekspor ke Uni Eropa<br />

dan 5% ke Jepang. 119 Tenunan, pakaian dalam, dan<br />

pakaian rajutan atau sulaman menyumbang hampir<br />

60% dari total ekspor tekstil antara 2007 hingga<br />

2011. Akhir-akhir ini, ada peningkatan jumlah ekspor<br />

barang yang punya nilai tambah seperti jaket, celana<br />

panjang, gaun, dan busana resmi, baik untuk pria<br />

maupun wanita, dibanding dengan bahan-bahan<br />

dasar. 120<br />

Pembuangan bahan-bahan kimia berbahaya ke<br />

badan air oleh produsen busana bagi merek-merek<br />

busana global di Indonesia semakin lazim, meski<br />

hingga saat ini belum ada jumlah pastinya. Sebagai<br />

tambahan dari temuan investigasi Greenpeace<br />

30 Greenpeace international Toxic Threads: Mencemari Surga<br />

terhadap pembuangan air limbah dari PT Gistex<br />

(lihat Bab 2), ada bukti lain yang menunjukkan<br />

bahan kimia berbahaya yang persisten seperti NP/<br />

NPE kemungkinan besar juga dibuang oleh pabrik<br />

tekstil lain di Indonesia. Enam dari delapan sampel<br />

dari perusahaan pembuatan di Indonesia yang<br />

diuji sebagai bagian dari investigasi Greenpeace<br />

International pada 2012 121 terbukti mengandung<br />

NPE. Ini termasuk busana yang dijual oleh Armani,<br />

Gap, Esprit, Mango, dan Marks & Spencer.<br />

Adanya kandungan bahan kimia berbahaya seperti<br />

NPE di sebuah produk secara umum menjadi<br />

indikasi bahwa bahan itu digunakan dalam proses<br />

pembuatan, besar kemungkingan bahwa bahan itu<br />

dibuang ke dalam sistem air lokal sebagai bagian dari<br />

air limbah proses. Tidak mungkin mengidentifikasi<br />

lokasi persis pembuatan mana yang melakukan<br />

itu hanya dari meneliti produk. Meski demikian,<br />

temuan ini menunjukkan bahwa NPE digunakan oleh<br />

sebagian industri tekstil di Indonesia, juga secara<br />

global, dalam proses pembuatan sebuah produk<br />

untuk merek-merek internasional ternama.<br />

Berbagai merek-merek pakaian<br />

internasional terkemuka menjadikan<br />

Indonesia sebagai basis manufaktur<br />

untuk eksport global mereka dan<br />

sekitar 61% dari pakaian yang<br />

dihasilkan di eksport ke pasar<br />

internasional.<br />

Gambar Peritel GAP.<br />

Senayan City Mall, Jakarta.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!