Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413
Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413
Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Box 8<br />
Langkah-Langkah<br />
Kunci untuk Men-<br />
Detox Rantai Tekstil<br />
Untuk mengatasi pencemaran air akibat bahan<br />
kimia berbahaya beracun secara efektif, semua<br />
merek harus:<br />
• Membuat komitmen yang kredibel dan<br />
ambisius untuk menghentikan penggunaan<br />
bahan kimia berbahaya beracun, dari rantai<br />
produksi global mereka dan dari semua<br />
produk, pada 1 Januari 2020. “Kredibel”<br />
berarti tanpa makna ganda dari tiga prinsip<br />
fundamental – “precaution/kehati-hatian”,<br />
eliminasi menyeluruh (“nol pembuangan”<br />
bahan B3), serta “hak untuk tahu”.<br />
• “Walk the talk”, Melakukan langkah nyata<br />
praktek terbaik dari “Nol Pembuangan” B3,<br />
dengan cara:<br />
- Memastikan semua pemasok mereka<br />
mengungkap pembuangan bahan<br />
kimia berbahaya. Data harus secara<br />
gamblang mengidentifikasi lokasi pabrik<br />
dan pembuangan, bahan demi bahan<br />
(chemical by chemical), pabrik demi pabrik<br />
(facility by facility), minimal pertahun, lebih<br />
sering lebih baik (per tiga bulan, misalnya).<br />
Data juga harus dibuka kepada publik<br />
dalam format yang mudah diakses serta<br />
bahasa setempat (contohnya dengan<br />
menggunakan sistem informasi internet<br />
yang kredibel133 );<br />
- Menyusun dan mempublikasikan daftar<br />
baru kimia yang akan tereliminasi di<br />
tahun 2020. Daftar tersebut haruslah<br />
komprehensif, transparan, berdasarkan<br />
pendekatan terbaik evaluasi kriteria bahan<br />
berbahaya beracun134 ;<br />
- Mengumumkan target-target tenggat<br />
waktu eliminasi jangka pendek/segera bagi<br />
bahan kimia berbahaya dengan prioritas<br />
tertinggi, ditopang dengan penerbitan<br />
laporan perkembangan investigasi<br />
perkembangan dan kewajiban-kewajiban<br />
rantai suplai terkontrak; serta<br />
- Menampilkan substitusi bahan kimia<br />
berbahaya beracun dengan alternatif yang<br />
lebih aman, menjadikannya studi kasus<br />
yang bisa diakses oleh publik.<br />
kebutuhan akan adanya implementasi skema yang<br />
lebih kongkrit semakin mendesak, juga kebutuhan<br />
untuk menciptakan daftar bahan kimia yang akan<br />
tereliminasi pada tahun 2020. Komitmen harus<br />
didampingi oleh langkah-langkah nyata dilengkapi<br />
tenggat waktu untuk elemen-elemen implementasi<br />
kunci (lihat box 8)<br />
Langkah-langkah nyata yang diambil untuk<br />
menghentikan pembuangan bahan kimia berbahaya<br />
oleh pabrik tekstil juga harus dilakukan oleh<br />
seluruh sektor industri yang berkontribusi<br />
terhadap pencemaran air di Indonesia. Ini juga<br />
membutuhkan peran Pemerintah Indonesia untuk<br />
mengimplementasikan kebijakan pengelolaan<br />
bahan kimia yang komprehensif, sehingga bahan<br />
kimia berbahaya beracun bisa diatur dan akhirnya<br />
dieliminasi penggunaan dan pembuangannya<br />
Greenpeace meminta pemerintah untuk:<br />
1) Membuat sebuah komitmen politik untuk menuju<br />
“Nol Pembuangan” 137 , semua Bahan Berbahaya<br />
dan Beracun (B3) dalam satu generasi138 .<br />
Berdasarkan prinsip kehati-hatian (precautionary<br />
principle) dan pendekatan pencegahan<br />
(preventive approach) dalam manajemen bahan<br />
kimia. Komitmen menekankan pada prinsip<br />
subtitusi dan meliputi pertanggung jawaban<br />
produsen139 agar dapat mendorong inovasi, serta<br />
mengeliminasi penggunaan materi toksik.<br />
2) Membuat rencana implementasi untuk:<br />
(a) Menyusun sebuah daftar Bahan Berbahaya<br />
Beracun (B3) yang dinamis untuk prioritas ditindak<br />
lanjuti segera. 140<br />
Sebagaimana telah dimandatkan oleh regulasi<br />
saat ini, merupakan sebuah urgensi untuk segera<br />
membentuk Komisi Bahan Berbahaya Beracun141 .<br />
Komisi ini bertanggung jawab untuk mengevaluasi<br />
bahan kimia yang terdapat di pasaran dan<br />
merekomendasikan bahan-bahan yang harus<br />
dimasukan dalam daftar bahan berbahaya<br />
beracun, baik yang dibatasi maupun dilarang.<br />
Daftar bahan kimia barbahaya beracun dapat berasal<br />
dari evaluasi inventarisasi bahan kimia nasional<br />
melalui penggunaan metodologi penjaringan<br />
yang komprehensif, transparan, serta berdasar<br />
karakteristik materi berbahaya beracun. Sehingga,<br />
proses inventarisasi yang saat ini sedang didiskusikan<br />
pemerintah harus meliputi semua bahan kimia yang