24.06.2013 Views

FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

4). Filsafat Ilmu tertentu maksudnya adalah bidang kajian filsafat yang lebih<br />

spesifik untuk ilmu-ilmu tertentu, misalnya: Filsafat Pengetahuan, Filsafat<br />

Moral, Filsafat Seni, Filsafat pemerintahan, filsafat agama, filsafat pendidikan,<br />

filsafat ilmu dan sebagainya.<br />

8.2 Prinsif Logiko-Hipotetiko-Verikatif<br />

Prinsif Logiko-Hipotetiko-Verikatif mengandung makna bahwa: suatu penalaran<br />

ilmiah harus mempergunakan logika tertentu sehingga prinsif tersebut (a) konsisten<br />

dengan teori sebelumnya sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertentangan<br />

dengan teori lain secara keseluruhan. (b) harus cocok dengan fakta-fakta empiris,<br />

sebab teori yang bagaimanapun konsistennya jika tidak didukung oleh pengujian<br />

empiris tidak dapat diterima kebenarannya secara ilmiah. Dalam rangka pengujian<br />

empiris tersebutlah prinsif<br />

Hipotetiko diperlukan untuk membuat dugaan sementara terhadap<br />

permasalahan yang sedang dihadapi yang disebut Hipotesis.<br />

Prinsif Verifikatif adalah lanjutan dari prinsif Hipotetiko dimana analisis<br />

ilmiah harus dilanjutkan dengan melakukan verifikasi apakah hipotesis yang<br />

diajukan benar atau tidak.<br />

Kerangka berpikir ilmiah yang berintikan logico-hypotetico-verifikasi terdiri<br />

dari langkah-langkah sebagai berikut:<br />

(1) Perumusan masalah yang merupakan pernyataan obyek empiris yang<br />

jelas batas-batasnya dan dapat diidentifikasikan factor-faktor terkait,<br />

(2) Kerangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan<br />

hubungan yang mungkin terdapat dari berbagai factor yang ada yang<br />

saling terkait yang membentuk konstelasi permasalahan.<br />

(3) Perumusan Hipotesis merupakan jawaban sementara yang merupakan<br />

kesimpulan kerangka berpikir yang dikembangkan.<br />

(4) Pengujian Hipotesis merupakan proses verikatif dengan pengumpulan<br />

fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis, apakah mendukung<br />

hipotesis atau tidak.<br />

(5) Penarikan Kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis<br />

yang diajukan ditolak atau diterima.<br />

Prinsif Sistematis-Terkontrol-Empris merupakan prinsif penalaran ilmiah<br />

dengan melibatkan berbagai disiplin keilmuan dalam melakukan penelaahan<br />

bersama dengan sarana yang ada seperti bahasa, logika matematika dan statistika.<br />

Terkontrol artinya penelaahan bersama diarahkan untuk menghilangkan lingkup<br />

analisis keilmuan yang sempit dan sektoral agar tidak terjadi kaburnya batas-batas<br />

disiplin keilmuan yang makin lama memang makin terspesialisasikan dengan jalan<br />

mengikatnya secara federatif dalam suatu pendekatan multi-sipliner yang terarah<br />

atau terkontrol. Penelaahan multisipliner harus sistemik, terkontrol dan selanjutnya<br />

dilakukan proses pembuktian secara empiris dalam bentuk pengumpulan faktafakta<br />

yang mendukung pernyataan tertentu mempergunakan teori kebenaran<br />

multisipliner.<br />

- 74 -

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!