Tugas
Tugas
Tugas
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
48<br />
SMP - PKn Kelas IX<br />
4. Pembentukan Daerah Otonom<br />
Menurut pasal 18 ayat (1) UU 1945, Negara Kesatuan<br />
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan<br />
daerah provinsi dibagi atas daerah kabupaten dan kota. Tiaptiap<br />
provinsi, kabupaten dan kota mempunyai pemerintah<br />
daerah yang mengatur dan mengurus sendiri urusan<br />
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembentuan,<br />
yang pelaksanaannya diatur dengan Undang-Undang. Apakah<br />
yang syarat-syarat terbentuknya daerah otonom?<br />
Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang<br />
mengatur batas daerah tertentu dan wewenang mengatur dan<br />
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa<br />
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan<br />
perundang-undangan. Untuk menjadikan daerah otonomi<br />
diperlukan adanya berbagai persyaratan, yaitu syarat administratif,<br />
teknis, dan fisik kewilayahan.<br />
a. Syarat Administratif<br />
Sebagai syarat administratif untuk provinsi meliputi<br />
adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/<br />
Walikota yang akan menjadi cakupan wilayah provinsi,<br />
persetujuan DPRD provinsi induk dan gubernur, serta<br />
mendapat rekomendasi Menteri Dalam Negeri.<br />
Sedangkan syarat administratif untuk kabupaten/kota<br />
adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/<br />
walikota yang bersangkutan, persetujuan DPRD provinsi dan<br />
Gubernur, serta rekomendasi Menteri Dalam Negeri.<br />
b. Syarat Teknis<br />
Sebagai syarat teknis pembentukan daerah adalah<br />
kemampuan ekonomi, jumlah penduduk, potensi daerah, luas<br />
daerah, sosial budaya, sosial politik, dan pertahanan keamanan<br />
yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.<br />
c. Syarat Fisik<br />
Untuk membentuk daerah otonom dengan ketentuan<br />
paling sedikit 5 (lima) kabupaten/kota untuk pembentukan<br />
provinsi dan paling sedikit 7 (tujuh) kecamatan untuk<br />
pembentukan kabupaten, dan 4 (empat) kecamatan untuk<br />
pembentukan kota, lokasi calon ibukota, sarana dan prasarana<br />
pemerintahan.