02.07.2013 Views

teknik_pemeliharaan_dan_sistem_perbaikan_elektr.. - Bursa Open ...

teknik_pemeliharaan_dan_sistem_perbaikan_elektr.. - Bursa Open ...

teknik_pemeliharaan_dan_sistem_perbaikan_elektr.. - Bursa Open ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Prinsip Pelacakan Kerusakan / Kegagalan<br />

Dua metode pertama dapat dipakai<br />

untuk semua tipe <strong>sistem</strong>; tiga metode<br />

terakhir itu terbatas untuk <strong>sistem</strong><br />

digital <strong>dan</strong> dapat dipakai khusus untuk<br />

macam-macam komputer digital.<br />

2.5.1. Analisis Kegagalan<br />

Metode analisis kegagalan digunakan<br />

ketika kegagalan berulang pada<br />

suatu rangkaian <strong>dan</strong> menekankan<br />

pada penyebab kerusakan dari pada<br />

kerusakan komponen / perangkat<br />

itu sendiri.<br />

Tiga langkah pentingnya adalah:<br />

Analisis cara kerja rangkaian<br />

Melakukan pengukuran<br />

Mempelajari data produk<br />

Contoh yang paling sederhana adalah<br />

rangkaian dasar regulator DC<br />

seperti ditunjukkan pada Gambar 2-<br />

20, yang terdiri dari sebuah transistor<br />

daya Q1 sebagai pengontrol arus<br />

DC.<br />

Q1 selalu mengalami kerusakan setelah<br />

diganti dua kali.<br />

Bagaimana harus menyelidiki <strong>dan</strong><br />

bagaimana komponen tersebut selalu<br />

rusak ?<br />

Gambar 2.46: Kebingungan Awal Bencana<br />

TIDAK TEREGULASI<br />

DC<br />

R1 Walter, 1983, 40<br />

Q 1<br />

Q 2<br />

D<br />

R 2<br />

TEREGULASI<br />

DC<br />

R3 Gambar 2.47: Contoh Analisis Kesalahan<br />

pada Regulator DC<br />

● Untuk transistor daya, kegagalan<br />

seringkali disebabkan<br />

oleh arus yang berlebih, <strong>dan</strong><br />

panas yang bertambah.<br />

● Arus berlebih, terjadi karena<br />

hubung singkat atau kelebihan<br />

beban pada output DC regulasi.<br />

kombinasi dari R2 <strong>dan</strong> dioda<br />

D akan mengcut offkan Q2<br />

<strong>dan</strong> juga Q1. sehingga tegangan<br />

DC regulasi akan menuju<br />

level bawah. Jadi arus lebih<br />

karena kelebihan beban sangat<br />

kecil kemungkinannya.<br />

● Melakukan pengukuran arus<br />

melalui Q1, temperatur pendingin<br />

/ Q1 , serta nilai resistansi<br />

setiap resistor. Secara<br />

cepat analisis akan dapat menunjukkan<br />

bahwa ripel tegangan<br />

AC yang ada pada DC<br />

mungkin merupakan salah satu<br />

factor penyebab beban lebih<br />

Q1. Singkatnya, dalam menganalisis<br />

kerusakan pada regulator<br />

DC seperti Gambar 2.47<br />

tersebut harus dipertimbangkan<br />

semua aspek rangkaian<br />

karakteristik Q1 <strong>dan</strong> Q2 untuk<br />

mencari penyebab kerusakan<br />

yang sering terjadi pada Q1.<br />

R 4<br />

R 5<br />

72

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!