Visa Lady Gaga Sudah Diterbitkan
Visa Lady Gaga Sudah Diterbitkan
Visa Lady Gaga Sudah Diterbitkan
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012<br />
geliat kampus<br />
Mahasiswa UNY<br />
Bikin Masker Semangka<br />
YOGYAKARTA — Empat mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu<br />
Pengetahuan Alam Uni ver sitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY)<br />
memanfaat kan lapisan putih kulit semangka (citrullus vulgaris schrad)<br />
untuk bahan pembuatan masker yang bermanfaat bagi kesehatan<br />
kulit.<br />
Salah seorang mahasiswa peneliti, Laila Dhu nurain Rochmatika,<br />
mengatakan, lapisan putih kulit semangka sebenarnya banyak mengandung<br />
zat yang berguna bagi kesehatan, salah satunya adalah<br />
sitrulin. “Sitrulin itu salah satu zat antioksidan yang bermanfaat bagi<br />
kesehatan kulit,” ujar Laila di Yogyakarta, Ahad (20/5).<br />
Menurut dia, orang umumnya hanya mengonsumsi buah semangka<br />
pada bagian daging yang ber warna mencolok, seperti merah dan<br />
ku ning, se dangkan pada bagian lapisan putih kurang diminati ma -<br />
syarakat untuk dikonsumsi dan hanya dibuang menjadi limbah yang<br />
ku rang dimanfaatkan.<br />
Padahal, pemanfaatan lapisan putih buah se mangka yang kaya<br />
zat antioksidan saat ini tergolong masih kurang maksimal. Karena<br />
itu, kata Laila, dia dan kawan-kawannya menganalisis kandungan<br />
antioksidan pada masker wajah berbahan dasar lapisan putih kulit<br />
semangka.<br />
Pemilihan semangka dalam penelitian itu, Laila melanjutkan,<br />
karena semangka merupakan buah yang dikenal luas oleh masya -<br />
rakat, mudah dijumpai di berbagai daerah, dan harganya relatif murah.<br />
Penggunaan masker dari buah, menurut dia, me rupakan salah<br />
satu cara mengembalikan kese gar an wajah. Manfaat masker selain<br />
melembutkan kulit, juga membuka pori-pori yang tersumbat ka rena<br />
kotoran, debu, maupun sisa kosmetik yang ti dak bisa hilang oleh pembersih<br />
biasa.<br />
“Selain itu, masker juga dapat mengembalikan kelembapan dan<br />
kehalusan kulit serta menggantikan sel-sel kulit yang sudah mati<br />
dan dapat menjadikan otot-otot wajah menjadi rileks,” kata Laila.<br />
Selain Laila, tiga mahasiswa yang juga ikut da lam penelitian itu<br />
adalah Hesty Kusumastuti, Galih Dian Setyaningrum, dan Niken<br />
Istikhari Muslihah. ■ antara ed: eh ismail<br />
Puisi Mahasiswa UM Kudus<br />
untuk Tunanetra<br />
KUDUS — Sebanyak 11 mahasiswa dari Univer sitas Muria Kudus<br />
(UMK) Jawa Tengah menggelar aksi simpatik dengan membaca puisi<br />
di kawasan alun-alun Kudus, Ahad (20/5). Pagelaran puisi itu untuk<br />
menggalang dana guna disumbangkan kepada penyandang tunanetra.<br />
Aksi yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB di iringi dengan alunan<br />
gitar dari dua orang peserta aksi sedangkan beberapa peserta aksi<br />
lainnya membacakan puisi ketika pengendara berhenti di perempatan<br />
jalan untuk menunggu lampu pengatur lalu lintas menyala hijau.<br />
Sementara itu, para peserta aksi membaca puisi, peserta lainnya<br />
bertugas meminta sumbang an dengan menggunakan kardus bekas<br />
yang tertu lis “Untuk Saudara Tunanetra”.<br />
Peserta aksi simpatik yang berasal dari komunitas Teater Tiga<br />
Koma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pen didikan UMK itu juga mengusung<br />
papan ber ukur an besar yang ditempeli sejumlah puisi hasil<br />
karya sendiri serta didesain untuk menarik perhatian pengendara<br />
yang melintas.<br />
Untuk menarik perhatian pengendara yang se dang antre menunggu<br />
lampu pengatur lalu lintas, pe serta aksi yang bertugas membaca<br />
puisi juga membawa syal.<br />
Ketua Teater Tiga Koma FKIP UMK Yulian Atma ja mengatakan,<br />
aksi tersebut sebagai bentuk ke pedulian mahasiswa kepada kaum<br />
tunanetra yang lahir dengan kondisi mengalami kekurangan. Se lain<br />
itu, mahasiswa juga ingin menunjukkan rasa syu kur karena dilahirkan<br />
normal dengan alat indra yang berfungsi lengkap.<br />
Jumlah puisi yang dibacakan, katanya, mencapai puluhan, di an -<br />
taranya, berjudul “Kau Bekerja untuk Siapa”, “Di Pojok Jalan”, dan<br />
“Jalan”.<br />
Dana yang terkumpul, kata Yulian, akan dise rah kan kepada para<br />
penyandang tunanetra yang tinggal di Panti Tunanetra dan Tunarungu<br />
Wicara Pen dowo di Jalan Pendowo Mlati Lor, Kudus. Ren cananya,<br />
komunitas Teater Tiga Koma juga akan memberikan hiburan kepada<br />
kaum tunanetra bersamaan dengan penyerahan bantuan dana hasil<br />
penggalangan dana.<br />
Yulian berharap, kegiatan tersebut bisa menjadi inspirasi<br />
masyarakat lainnya untuk turut serta membantu meringankan beban<br />
hidup para penyandang tunanetra. ■ antara ed: eh ismail<br />
IPB Lanjutkan Posdaya<br />
BOGOR — Institut Pertanian Bogor (IPB) melanjutkan pengembangan<br />
Pos Pemberdayaan Ke luar ga (Posdaya). Wakil Kepala Bidang<br />
Peng abdian kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian<br />
ke pada Masyarakat IPB Prastowo mengatakan, keunggulan lokal<br />
men jadi salah satu prinsip utama untuk terus mengembangkan<br />
Posdaya. “Prinsip lainnya adalah mengedepankan inovasi,” katanya<br />
di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/5).<br />
Prastowo mengatakan hal itu saat memberikan paparan kepada<br />
wakil-wakil perguruan tinggi dari Sumatra Barat yang melakukan<br />
kun jungan studi observasi ke Posdaya binaan IPB. Menurut Prastowo,<br />
prinsip selanjutnya adalah bagaimana program Posdaya dapat berkelanjutan<br />
dalam setiap kegiatan yang pemain utamanya adalah ma -<br />
syarakat.<br />
Adapun prinsip terakhir adalah kegiatan yang dilakukan selalu<br />
dapat diusahakan untuk menghasilkan suatu model agar bisa diapli -<br />
kasikan.<br />
Rombongan perwakilan dari perguruan tinggi di Sumatra Barat<br />
melakukan Observation Study Tour (OST) ke Posdaya Bina Sejahtera<br />
Pasir Mulya, Bogor, yang menjadi binaan IPB.<br />
Turut serta dalam rombongan itu Ketua Lembaga Pengabdian<br />
Masyarakat (LPM) Universitas Andalas Hermasnyah.<br />
Beberapa mahasiswa dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Minang<br />
(IPMM) Bogor pun turut dihadirkan dalam acara tersebut. Perwakilan<br />
dari Universitas Tamansiswa Padang, Zasmeli Suhaemi, mengatakan,<br />
program Posdaya IPB adalah program luar biasa lantaran sudah<br />
bertahan selama lima tahun. ■ antara ed: eh ismail<br />
SUARA KAMPUS 19<br />
Tiket Masuk Capres<br />
Pemilihan presiden (pilpres) me -<br />
mang masih dua tahun lagi. Na -<br />
mun, DPR sudah mulai disibuk -<br />
kan dengan membuat aturan<br />
main tentang pilpres. Setelah ‘berhasil’<br />
merevisi Undang-Undang Pemilu yang<br />
isinya tidak jauh berbeda dengan undangundang<br />
sebelumnya, kini DPR akan me -<br />
revisi UU Nomor 42 Tahun 2008 ten tang<br />
Pilpres. Salah satu pembahasan yang<br />
men cuat adalah rencana mengubah am -<br />
bang batas pencalonan presiden. Dalam<br />
UU 42/2008, parpol atau gabungan parpol<br />
yang berhak mengajukan calon presiden<br />
Tergantung Figur<br />
M Noer Ali Mu’amalah<br />
Universitas Wahid Hasyim Semarang<br />
(Unwahas)<br />
Dibatasi atau tidak<br />
dibatasi ambang batas,<br />
kemenangan kandidat<br />
capres bukan karena<br />
dari kebesaran partai<br />
ataupun kecilnya partai,<br />
melainkan karena terbangunnya<br />
kesadaran<br />
masyarakat berdemokrasi dan berpolitik<br />
yang semakin dewasa. Presiden atau pe -<br />
mimpin saat ini bergantung pada figur. Kita<br />
mesti melihat presiden dipilih rakyat, partai<br />
politik cuma provider. Ada partai besar,<br />
tapi tak punya calon, begitu sebaliknya.<br />
Jadi, tak perlu dagang sapi lagi. Biarkan<br />
calon yang bagus maju agar rakyat bisa<br />
memilih. ■<br />
Data Penduduk<br />
Bustomi Karim<br />
STAIN Purwokerto<br />
Saya pikir sebaik -<br />
nya parpol yang sudah<br />
lolos parliamentary<br />
thre shold bisa langsung<br />
usung capres. Ka -<br />
lau mau revisi aturan,<br />
ya poin itu yang perlu<br />
diubah. Selebihnya, ada<br />
masalah krusial lain yang paling penting,<br />
yaitu mendata penduduk kita yang mobili -<br />
tasnya luar biasa tinggi.<br />
Inilah yang men jadi persoalan utama<br />
dalam pemilu. Kita perlu sistem yang pa -<br />
ling baik untuk bisa mengatasi persoalan<br />
terkait daftar pemilih yang cukup rumit.<br />
Soal siapa berhak usung capres, itu persoalan<br />
lain. ■<br />
mrloperkoran @ ScraperOne & Kaskus<br />
Acara debat calon presiden pada Pemilihan Umum Presiden 2009 lalu.<br />
adalah mereka yang mempunyai 20<br />
persen kursi di parlemen atau 25 persen<br />
total suara nasional. Sejumlah parpol su -<br />
dah mengusulkan, ambang batas capres<br />
2014 sebaiknya diturunkan dan setara<br />
dengan ambang batas parlemen, yaitu<br />
3,5 persen.<br />
Dalam kaitan ini, para mahasiswa<br />
memberikan tanggapan atas tema “Se -<br />
tujukah Anda Partai yang Lolos Parlia -<br />
men tary Threshold Bisa Langsung Usung<br />
Capres Sendiri?”<br />
Republika menerima puluhan surat<br />
elektronik berisi komentar yang disam -<br />
Membunuh<br />
Partai Kecil<br />
Muchlis Makruf<br />
IAIN Walisongo Semarang<br />
Pengusungan calon<br />
presiden (capres) ha -<br />
nya dari partai yang<br />
lolos parliamentary<br />
threshold (PT), jika di -<br />
bolehkan dan dibe nar -<br />
kan, praktis akan<br />
mem bunuh partai-par -<br />
tai lain yang masih baru tumbuh. Pasalnya,<br />
partai-partai kecil yang masih berkembang<br />
ini tentu membutuhkan berbagai dukungan<br />
dari masyarakat. Setidaknya, demokrasi<br />
yang memiliki sikap kebebasan akan<br />
hilang. Jangan sampai hukum Darwin ter -<br />
jadi di sini, “Hanya yang kuat, berkedu -<br />
dukan, kaya, dan didukung banyak massa<br />
yang akan survive.” ■<br />
Musyawarah<br />
Fara Fathia<br />
Institut Studi Islam Darussalam (ISID)<br />
Ponorogo<br />
Saya setuju partai<br />
yang telah lolos parliamentary<br />
threshold da -<br />
pat langsung meng -<br />
usung capres sendiri.<br />
Tapi, capres juga harus<br />
bisa lolos dengan se -<br />
lek si internal yang ba -<br />
gus dengan artian seleksi yang ketat. Se -<br />
jatinya, ketentuan itu juga termasuk dalam<br />
persyaratan pendirian sebuah partai.<br />
Selain lolos seleksi internal, capres yang<br />
di usung haruslah disertai dengan permusyawaratan<br />
anggota dari partai tersebut<br />
agar partai tidak tercerai-berai. ■<br />
Yogi Ardhi/Republika<br />
pai kan melalui e-mail redaksi dan akun<br />
facebook Republika.<br />
Republika mengucapkan terima ka sih<br />
kepada semua mahasiswa yang telah me -<br />
ngirimkan komentar atau tanggapannya<br />
atas isu ini. Sebagian tanggapan yang tak<br />
ter muat dalam edisi cetak bisa dibaca me -<br />
lalui akun facebook Republika Online. ■<br />
Pilihan Luas<br />
Rohman Kusriyono<br />
IAIN Walisongo Semarang<br />
Menurut saya, atur -<br />
an pemberlakuan par -<br />
tai politik yang telah lo -<br />
los ambang batas parlemen<br />
bisa mengusung<br />
calon presiden sendiri<br />
adalah usulan yang ba -<br />
gus. Karena, setiap par -<br />
tai memiliki capres sendiri. Hal itu akan<br />
memberikan pilihan yang cukup luas terhadap<br />
masyarakat. Selain itu, aturan se -<br />
belumnya yang telah mengotakkan pilihan<br />
dengan membatasi calon-calon tertentu<br />
dapat dihindarkan. ■<br />
Pengakuan<br />
Masyarakat<br />
Novi Riswanti<br />
STAIN Purwokerto<br />
Menurut saya, me -<br />
mang sebaiknya partai<br />
yang lulus ambang ba -<br />
tas parlemen 3,5 per -<br />
sen mempunyai hak<br />
mengusung capres<br />
sen diri pada Pemilu<br />
2014. Partai yang bisa<br />
lolos parliamentary threshold berarti kan<br />
memang sudah mendapatkan pengakuan<br />
dari masyarakat sebagai parpol yang eksis.<br />
Lagi pula, banyaknya pasangan capres<br />
akan mampu menekan angka golput. Se -<br />
bab, masyarakat akan memiliki lebih ba -<br />
nyak pilihan sehingga partisipasi pemilih<br />
di pilpres pun bisa ditingkatkan. Prinsip<br />
pemilu itu kan partisipasi. Artinya, ada<br />
keterkaitan antara proses pemilu dan hal<br />
yang diinginkan masyarakat. ■<br />
Rubrik Debat Mahasiswa pada Rabu (30/5) mengambil tema<br />
”Sebaiknya Asuransi Korban Sukhoi Mengikuti Aturan Penerbangan<br />
Rusia atau Indonesia?” Kirimkan pendapat Anda ke:<br />
sekretariat@republika.co.id atau info anda_republika@yahoo.com.<br />
Komentar juga bisa dikirim via Facebook (republika kampus dan republika<br />
online) serta Twitter @republikakoran info anda_republika@yahoo.com republika online @republikakoran