Visa Lady Gaga Sudah Diterbitkan

More documents

Recommendations

Info

26 KABARKOTA REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 Pabrik Obat dan Jamu Palsu Petugas memeriksa alat pembuat jamu palsu di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (22/5). Polisi menggerebek pabrik obat dan jamu palsu, Senin (21/5) sore. Dalam penggerebekan, polisi mengamankan ratusan ribu jamu dan obat palsu senilai Rp 2 miliar. Dua Pasien DBD Meninggal KEBON SIRIH — Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta ma - syarakat mewaspadai keganasan demam berdarah dengue (DBD) pada musim pancaroba kali ini. Sebab, dua warga Pulo Asem, Ja - karta Timur, meninggal dunia karena DBD. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati me nga - takan, dua pasien DBD yang me - ninggal, yaitu S (48 tahun) dan B (15). “Ini karena ada keterlambatan korban dalam melakukan pe me - riksaan dan ganasnya virus yang menyerang,” kata dia, di Balai Kota, Selasa (22/5). S (48) meninggal pada Rabu (16/5) pekan lalu, sedangkan B yang juga anak S meninggal pada Ahad (20/5). Dien menjelaskan, sebelum terserang DBD, S pergi ke Bangka pada 7 Mei lalu. Berselang empat hari, dia kembali ke Jakarta dalam GROGOL PETAMBURAN — Selama ini, praktik prostitusi marak ditemui di sepanjang Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Pemerintah setempat berencana menjadikan lokasi itu sebagai pasar malam untuk menghapus praktik itu. Camat Grogol Petamburan Denny Ramdani mengatakan, prostitusi di sepanjang Jalan Tubagus Angke sudah terjadi selama puluhan tahun. “Pasar malam diharapkan mampu menghapus prostitusi yang masih terus berjalan,” kata dia kepada Republika, Senin (21/5). Denny menjelaskan, pasar malam itu rencananya akan melibatkan kelompok pedagang kaki lima (PKL). Lang kah awal, pihaknya akan me nem patkan para PKL satu kali dalam se - BOGOR TENGAH — Sopir angkutan kota (angkot) menge - luhkan penutupan jalur di sepan - jang Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Akibat penutupan itu, sejumlah trayek angkot tak bisa lagi melintas di depan gedung Stasiun Bogor. Beberapa angkot yang terkena imbas penutupan jalur ini adalah trayek 03 jurusan Terminal Baranangsiang-Bubulak, trayek 02 jurusan Sukasari- Bubulak, dan trayek 12 Pasar Anyar-Cimanggu. Sopir-sopir angkot tiga tra - yek tersebut terpaksa mengalih - kan jalur melalui Jalan Dewi Sartika. “Tidak bisa lewat stasiun,” kata seorang sopir angkot, Hendri (31 tahun), Selasa (22/5). Hendri mengatakan, pend apat annya pun menurun drastis karena tidak bisa melintas di depan Stasiun Bogor. Sebab, titik utama berkumpulnya penum - pang, di an taranya di sekitar area stasiun. “Biasanya penumpang langsung naik angkot begitu keluar dari stasiun,” kata dia. Sopir lainnya, Wahyudi (29), mengatakan, penutupan Jalan Nyi Raja Permas membuatnya kondisi demam. S sempat berobat ke RS Gading Pluit, Jakarta Utara. Karena kondisinya semakin memburuk, dia berobat lagi pada 14 Mei. “Semua pemeriksaan laboratorium menjurus ke DBD,” ucap Dien. Pada 15 Mei, giliran B yang dirawat di rumah sakit yang sama. Berselang satu hari, S meninggal dunia. “S meninggal akibat DBD Shock Syndrome walaupun perawatan dari pihak rumah sakit sudah intensif,” kata dia. B kemudian masuk ke ICU RS Husada pada 17 Mei dan meninggal tiga hari kemudian. Dien mengatakan, pihaknya sudah melakukan investigasi. Tidak terdeteksinya keberadaan nyamuk penyebab demam berdarah karena juru pemantau jentik (jumantik) susah masuk ke permukiman tempat B dan S tinggal yang tergolong elite. pekan, pukul 20.00-23.00 WIB. Keramaian PKL diharapkan akan mengundang banyak ma - syarakat sehingga oknum tidak lagi memanfaatkan lahan itu sebagai tempat kumpul pekerja seks komersial (PKS). Sebelum pasar malam direalisasikan, Denny mengatakan, pihaknya akan memasang kawat berduri di sepanjang jalan. Pembangunan posko terpadu akan direncanakan untuk menjaga ke - amanan di lokasi tersebut. “Akan melibatkan warga, Satpol PP, dan aparat kepolisian,” ucap dia. Rencana pemerintah menja - dikan Jalan Tubagus Angke sebagai pasar malam ditanggapi dingin oleh warga Kelurahan Wi jaya Kusuma. Eliana (30 ta - hun), warga setempat, mengata - kan, pasar malam tidak menjamin praktik itu akan berhenti. ke sulitan mendapatkan penum - pang. Penutupan tidak memung - kinkan sopir angkot untuk ber - henti menunggu penumpang di sepanjang Jalan Kapten Muslihat. “Kalau ngetem di situ, ma - cetnya tambah parah,” kata dia. Untuk menuju Jalan Kapten Mus lihat, calon penumpang ha - rus berjalan kaki sekitar 200 meter dari Stasiun Bogor. Se dang kan menuju Jalan Dewi Sartika, ja - raknya sekitar 400 meter. Pedestrian Kepala Bidang Keselamatan dan Pengendalian Jalan pada Di nas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor Jatmiko Baliarto mengatakan, pe - nutupan Jalan Nyi Raja Permas Eliana mengatakan, praktik prostitusi hanya dapat dihentikan dengan penindakan tegas dari pemerintah. “Tindak tegas pelakunya, baik penyedia jasa maupun yang menggunakan,” kata dia. Meresahkan Praktik prostitusi di Jalan Tubagus Angke sudah meresah - kan masyarakat. Oknum-oknum memanfaatkan lokasi ini dengan mendirikan tenda-tenda yang kerap dijadikan sebagai tempat kencan. Denny mengatakan, pihaknya berkali-kali merazia, tapi praktik terus ber langsung. Maraknya praktik prostitusi turut berakibat pada tidak ber - fungsinya penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Tubagus Angke. Denny mengatakan, lampu jalan tidak berfungsi karena dilakukan terkait pembangunan jalur pedestrian di lokasi tersebut. Jatmiko menambahkan, setiap harinya tak kurang dari 80 ribu orang hilir mudik di sekitar area Stasiun Bogor. Karena itu, dibutuhkan jalur pejalan kaki yang nyaman. “Peng guna jalan banyak menge - luhkan kondisi sekitar stasiun yang selalu macet dan semra - wut,” kata dia. Dia menerangkan, pemba - ngun an jalur pedestrian bermula di pintu masuk Jalan Kapten Muslihat menuju Jalan Nyi Raja Permas hingga Masjid Agung Bogor. Dana yang dianggarkan senilai Rp 1,7 miliar. “Targetnya selesai pada Oktober menda - tang,” kata dia. Menurut Jatmiko, pihaknya juga akan membangun taman di samping kanan dan kiri jalur pedestrian. Selain kenyamanan pejalan kaki dan keindahan kota, pembangunan taman diharapkan dapat meningkatkan animo masyarakat menggunakan transportasi umum massal seperti kereta. “Diharapkan juga dapat me - nekan angka kriminalitas di seki - tar lokasi,” kata dia. ■ c41 ratna puspita Kawanan perampok beraksi di sebuah minimarket di Tangerang. TANGERANG — Warga menggagalkan upaya perampokan minimarket di Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang, Banten, Senin (21/5) malam WIB. Polisi menyelidiki keterkaitan dua pelaku yang diamankan warga dengan komplotan Pitam Kuning. Kepala Polres Metro Tangerang Komisaris Besar Wahyu Widada menga - takan, pihaknya belum dapat memastikan apakah kawanan ini terkait de - ngan komplotan Pitam Kuning. “Kami masih mendalami lebih lanjut,” kata dia, Selasa (22/5). Wahyu hanya memastikan satu dari dua pelaku yang tertangkap adalah mantan pegawai minimarket tersebut. Dua pelaku yang tertangkap, yaitu SW (22 tahun) dan HK (23). “HK pernah bekerja di minimarket itu selama satu bulan,” kata dia. Selain melakukan pemeriksaan ter - ha dap dua tersangka yang tertangkap, Wahyu mengatakan pihaknya juga sedang memburu satu pelaku lainnya. “Setelah itu, kita kembangkan mengenai keterlibatan dengan pelaku komplotan Pitam Kuning yang telah ditangkap Polres Tangerang,” kata dia. Polres Kabupaten Tangerang me - nang kap dua pelaku perampokan minimarket yang mengaku berasal dari kom plotan Pitam Kuning. Kedua pelaku tersebut adalah SH (21) yang ditangkap di Rajeg, Kabupaten Tangerang, dan LR (28) ditangkap di Jakarta Barat. Ke duanya merupakan komplotan Pitam Kuning. K omp lotan ini menjadikan minimarket 24 jam sebagai target kejahatan. Mereka merampok uang tunai puluhan juta rupiah dan barang dagangan lainnya. Ketika beraksi, komplotan ini melengkapi anggotanya dengan senjata api dan senjata tajam. Selain Tangerang, komplotan ini juga diduga beraksi di Tangerang, Kara - wang, Bekasi, Jakarta, Serang, dan Semarang. Polisi mengatakan, terdapat Atasi Prostitusi, Grogol Siapkan Pasar Malam Sopir Keluhkan Penutupan Jalan Nyi Raja Permas Penutupan jalan terkait pembangunan areal pedestrian di lokasi itu. mrloperkoran @ ScraperOne & Kaskus Adhi Wicaksono Kondisi ini juga menyebabkan tidak ada pelaporan dari jumantik ke puskesmas terdekat. “Jika ada pelaporan, kami akan memutus mata rantai dengan fogging (pengasapan),” kata dia. Kondisi ini membuat pihaknya akan melibatkan petugas keamanan ketika melakukan pemantauan jentik setiap Jumat. Dien mengatakan, pihaknya juga sudah beberapa kali melaku - kan pengasapan di Pulo Asem. Menurut dia, pengasapan masih akan dilakukan selama satu pekan mendatang. “Agar kejadian serupa ti dak berulang,” kata dia. Selain itu, Dien berjanji, pihaknya akan mengkaji perawatan DBD, khususnya dengan kategori shock syndrome. Upaya pelibatan masyara kat, khususnya dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN), akan terus ditingkatkan. ■ c31 ratna puspita Keterkaitan Pitam Kuning Diselidiki sengaja dirusak. “Kalau kondisi - nya terang, pelaku bisnis esekesek di sana terancam,” ujar Den ny. Tidak hanya lampu jalan, pagar yang membatasi taman di sepanjang jalan juga raib. Menurut Denny, pagar ta man raib di tiga sisi, yaitu dua sisi di taman jalur tengah dan sa tu sisi taman di sebelah barat. “Di Kelurahan Wijaya Ku - suma sekitar tiga kilometer pagar raib, sedangkan di Jelambar Baru bisa mencapai enam kilometer,” kata Denny. Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Barat Jansen Saragih mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pema - sangan pagar di lokasi itu. “Awal 2013 akan dipasang kembali pagar di se panjang taman.” ■ c51 ratna puspita ketua wilayah di daerah-daerah itu. Komplotan ini memiliki pola perekrutan anggota dengan sistem penculikan dan doktrinisasi. Bukan minimarket 24 jam Minimarket yang menjadi sasaran perampokan kali ini tidak beroperasi 24 jam. Pengelola minimarket Alfamart itu sudah menutup usahanya pada pukul 22.00 WIB. Ketika pegawai sedang ber - benah dan toko sudah setengah tertutup, pelaku yang mengendarai sepeda motor mendatangi minimarket. HK yang sudah dikenal pegawai to - ko mengetuk pintu. Para pegawai yang mengenal HK membiarkannya masuk. Setelah masuk, seorang pelaku lain menodongkan golok dan pisau dapur. Ketika mengambil duit Rp 13 juta, seorang pegawai berteriak. Teriakan ini membuat para pelaku panik dan berlari ke luar toko. Seorang pelaku kabur dengan motor, sedangkan tiga lainnya berlari ke dalam gang masuk ke permukiman warga. “Saat itu, warga sedang main catur dan spontan mengejar pelaku,” ujar saksi mata, Bambang. Sementara itu, Senior Corporate PT Sumber Alfaria Trijaya Choirullah me - nga takan, pihaknya memercayakan kepada polisi mengenai kasus perampokan tersebut. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk meminimalisasi tindak kejahatan, seperti pemasangan kamera. Choirullah mengatakan, sebanyak 3.000 dari 6.000 toko Alfamart sudah di lengkapi kamera. Untuk di Jabode - tabek, sebanyak 1.500 toko sudah dipa - sang kamera. “Termasuk Alfamart di Jalan TMP Taruna,” kata dia. Saat ini, pihaknya juga sedang mengkaji untuk mempekerjakan jasa keamanan sesuai imbauan polisi. Choi - rul lah mengatakan, pihaknya selalu kooperatif dengan imbauan polisi. Tapi, untuk menetapkan satu peraturan harus ada tinjauan terlebih dahulu, apakah efektif atau tidak. “Intinya, kami bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengurangi tindak kejahatan di minimarket.” ■ c32/antara ratna puspita
REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 ADA APA DENGAN FILM ISLAMI? ■ Oleh Muhammad Subarkah Sekilas fim Islami memang sama saja dengan film biasa. Lalu hal apa saja yang membedakannya?’ “Film Islami adalah film yang solusinya Islami!” Sikap ini dite - gas kan sutradara senior yang ba - nyak memproduksi film yang men - jadi hits, Chaerul Umam. Sebelum menjawab pertanyaan ini dia tam - pak berpikir keras ketika ditanya mengenai apa yang dimaksud dengan istilah film Islami itu. Mamang (panggilan akrab Chae rul Umam) mengakui, untuk menjawab secara persis dan ilmiah apa yang dimaksud dengan film Is - lami itu memang belum ada acuan nya. Jawaban itu dia nya - takan setelah lama merenungkan dan berdiskusi mengenai apa yang dimaksud dengan film Islami itu. Sebab, pada dasarnya film Islami secara teknis memang tak beda dengan ‘film biasa’ lainnya. “Ya yang membedakan mana film Islami atau biasa itu pada so - lusinya. Hal lain, misalnya, ade gan, plot, cara pengambilan gam bar memang tak berbeda. Se mua ini berdasarkan pengalaman saya se - laku pelaku di dalam industri film ini,” katanya. Namun, diakui Mamang, da lam beberapa hal memang ada fak tor pembeda lain, bila ingin di sebut film itu sebagai film Islami yang ‘kafah’. Prasyarat itu adalah proses produksinya yang juga harus Islami, yakni sesuai dengan ajaranajaran yang ada dalam Islam. Alhasil, dalam situasi ini ka dang kala tuntutan sebuah ce rita dalam skenario acap kali ha rus ditinggalkan atau diganti bila itu malah melanggar aturan agama. “Misalnya, dalam ajaran Islam an tara dua orang berlawan jenis kan yang bukan muhrim tidak bo - leh bersentuhan. Tapi, ini menjadi persoalan bila kemudian ada tuntutan pengadegan di mana hal se - perti ini harus dilakukan. Padahal, di sisi lain antara aktor dan aktrisnya itu bukanlah muhrim atau suami istri. Pertanyaannya apakah kita akan setia pada tuntutan skenario atau harus mencari hal atau cara ekpresi yang lain,’’ katanya. Berdasarkan pengalamannya, lanjut Mamang, maka inilah hal yang terasa sangat berat ketika seseorang memang ingin membuat sebuah produksi film Islami. Jadi, istilahnya tak hanya hasil akhir produknya saja yang harus halal. Tapi, semenjak awal pembuatan proses produksinya juga tak boleh melanggar akidah. “Bagi saya ini hal mutlak bila ingin membuat film Islami. Dalam hal ini para pelaku produksinya tidak boleh beralasan bahwa tuntutan cerita atau skenario adalah hal tertinggi yang tak bisa dibantah. Namun, dia semenjak semua harus sadar menetapkan bahwa kaidah ajaran Islam adalah hal utama, skenario harus mengikuti nya. Nah, ini yang tak mudah,’’ tegasnya. ●●● Dalam sejarah film Indonesia sebenarnya genre film Islami yang kafah muncul belum terlalu lama. Memang semenjak dekade 60-an sudah ada film yang bisa dimasukkan ke dalam genre film Islami. Ini misalnya film karya Asrul Sani, ‘Tauhid’, atau film ‘Anak Perawan di Sarang Penyamun’ yang mun - cul sekitar 10 tahun kemudian. Tapi, memang harus diakui pu - la, saat itu sudah muncul ba nyak pertanyaan apakah yang dimaksud film Islami itu adalah hanya seka - dar memperlihatkan wajah Islam secara permukaan. Apakah hanya sekadar memperlihatkan orang mengaji atau seseorang mengobati dengan menyemburkan air dari mulut setelah mengucapkan beberapa penggal ayat Alquran? Mendiang penulis skenario kon - dang, H Misbach Yusa Biran, se - mrloperkoran @ ScraperOne & Kaskus masa hidupnya acap kali men ce - ritakan kegelisahannya atas si tuasi ini. Dia merasa banyak hal di dalam film yang ingin menyebut dirinya sebagai film Islami malah ha nya ter kesan menempelkan aja ran Is - lam sebatas sebagai ornamen film. Roh film Islami malah tidak tam - pak, bahkan dalam perilaku aktor dan aktris filmnya ketika membuat film itu sama sekali tak terlihat. “Tak hanya proses produksinya yang juga harus Islami, alur cerita yang ada dalam skenario hingga penyelesaian ceritanya juga harus sesuai dengan ajaran Islam,” be gitu Misbach berulang kali mene gas kan, ketika ditanya penulis me ngenai apa yang dimaksud itu film Islami. Misbach kemudian mencontohkan sebuah alur cerita film yang mengindikasikan bahwa ajaran Islam hanya menjadi tempelan. Dia kemudian mengisahkan beberapa contoh potong adegan yang berisi tentang seorang perempuan tua yang berteriak-teriak seperti orang ‘kesurupan setan’. Para keluarga dan tetangganya pun sibuk menjaga dan mengikat tangan dan kaki si perempuan itu. “Sembari tangan dan kakinya diikat perempuan itu berteriak dia bisa sembuh asalkan dibacakan surah Yasin tiga kali. Ini kata sesuai dengan permintaan ‘simbah’ yang merasuk dalam dirinya. Dan benar saja permintaan itu dipe nu - hi. Si perempuan pun sembuh dari kesurupan. Tapi, melihat contoh itu saya pun bertanya kepada Anda, apakah Islami film itu,’’ ujar Misbach balik bertanya kepada penulis beberapa waktu silam. Tak menunggu sampai mendapat jawaban, Misbach pun langsung menjawabnya sendiri. “Ti - dak! Film itu malah mencontoh - kan perbuatan syirik. Jauh dari nilai-nilai Islam. Sekilas memang terlihat baik atau Islami. Tapi, se - benarnya rangkaian adegan itu malah mengandung kesalahan be - sar. Seseorang mestinya mau me - ngaji atau membacakan surah Ya - sin untuk Allah semata. Tapi ini membacakan ayat Alquran demi memenuhi permintaan setan. Nah, apa ini malah tidak mengajarkan syirik kepada Allah,’’ tukasnya. Contoh mengenai apa itu sosok film Islami dari Misbach terus terkenang hingga sekarang. Apalagi hingga saat ini jelas sekali masih gampang dicari contohnya betapa salah kaprahnya peng - guna an atribut Islam pada sebuah media hiburan kreatif yang berupa film. Bahkan, dalam kecenderung - an terakhir muncul ‘hawa baru’ bahwa film Islami itu cenderung mencari ide-ide sensitif yang sebenarnya bila ditelaah lebih banyak membawa mudarat dari pada manfaatnya. Dalam soal ini, Mamang pun menyatakan, jelas untuk membuat film Islami perlu pemahaman men - dalam mengenai apa itu aja r an Islam secara utuh. Bila seorang sutradara tidak terlalu paham mengenai isi atau makna cerita yang akan dia bawakan dalam film nya maka disarankan mereka tidak sung kan membawa penasihat ke - agamaan untuk mendam pinginya. “Terus terang saya pun terus berproses. Saya terus mencari tahu atau mengaji kepada para ustaz dan ulama agar tidak tersesat pemahaman. Saya tidak boleh hanya percaya pada model pemahaman saya sendiri, karena itu saya harus menolelir pemahaman Islam dari pihak lain. Untuk men - cegah hal yang salah maka saya banyak menggandeng ulama un - tuk terlibat dalam film saya. Bahkan, pada sebuah film saya, saya sempat memakai jasa empat orang ulama agar film saya tidak keluar dari jalur akidah Islam,’’ tandas Mamang. ●●● Berbeda dengan Mamang, sut - ra dara film lainnya, Benny Se tia - wan, mengaku bila ia me mang ingin suatu saat mencoba mem - buat film bernuansa Islami. Tapi, memang warnanya tidak sekental gaya film Chaerul Umam. Benny mengaku lebih memilih membuat film di mana Islam lebih sebagai spiritnya. “Film saya, ‘Tiga Hati Tiga Cin ta’, yang berkisah mengenai 27 percintaan remaja, banyak yang mengatakan itu film sangat Islami. Memang tidak ada pemandangan khusus bahwa semua pemeran perempuannya adalah memakai jilbab atau pemainnya menghindari saling pegang tangan dan bersentuhan. Saya memang belum bisa sampai ke sana. Meski begitu saya rasa film Islami tetap menantang untuk dibuat,’’ kata Benny. Benny menyatakan, secara pasar sebenarnya pangsa pasar film ini sudah ada. Cuma kenda - lanya adalah bagaimana menarik minat mereka agar mau datang ke bioskop untuk menontonnya. Ia pun mengaku tak merasa terlalu terkejut bila penonton film Islami itu jumlahnya bisa mencapai jutaan orang. “Saya rasa membuat film Is - lami berdasarkan novel-novel ber - genre Islam itu bisa menjadi salah sa tu alternatif di dalam menarik minat penonton. Ini berdasarkan pengalaman kesuksesan film ‘Ayat-Ayat Cinta’ dan ‘Ketika Cinta Bertasbih’ itu. Jadi, saya kira ada potensi besar yang bisa mendukung munculnya film-film seperti ini,’’ ujar Benny. Meski begitu, lanjut Benny, ketika hendak melahirkan sebuah film Islami yang menarik, tuntutan pokoknya adalah harus adanya se - buah skenario film yang baik juga. Sayangnya, memang para penulis skenario yang sekualitas Asrul Sa - ni dan Misbach Yusa Biran, be lum ada penggantinya sampai saat ini. Akibatnya, bisa dipahami bila produksi film atau sinetron Islami yang berkualitas menjadi jarang adanya. “Saking langkanya penulis ske nario film yang baik –termasuk skenario film Islami—saya lebih baik menulis ceritanya secara sendiri saja. Ini malah saya rasa lebih efektif sebab kadang keinginan saya selaku sutradara acap kali tidak nyambung dari keingin - an pihak si penulis skenario. Na - mun, apa pun kendalanya peluang munculnya berbagai produksi film yang bernuansa Islami masih sa - ngat terbuka lebar dan punya po - tensi ekonomi yang juga menjan - jikan,’’ tandas Benny Setiawan. ■ blogspot.com
Page 1 and 2: MAHAKA GROUP RABU, 23 MEI 2012 2 RA
Page 3 and 4: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 JK Siap
Page 5 and 6: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 ■ Irf
Page 7 and 8: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 Persija
Page 9 and 10: Laporan Keuangan PT Bank Syariah Ma
Page 11 and 12: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 Kontrov
Page 13 and 14: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 Ekonomi
Page 15 and 16: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 BURSA S
Page 17 and 18: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 Erri, T
Page 19 and 20: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 geliat
Page 21 and 22: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 Husni K
Page 23 and 24: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 Menyaks
Page 25: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 Sorot B
Page 29 and 30: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 29 ANTU
Page 31 and 32: REPUBLIKA RABU, 23 MEI 2012 Pangan

Visa Lady Gaga Sudah Diterbitkan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?