Majalah Santunan edisi November 2011 - Kementerian Agama Prov ...
Majalah Santunan edisi November 2011 - Kementerian Agama Prov ...
Majalah Santunan edisi November 2011 - Kementerian Agama Prov ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Santunan</strong>-Banda Aceh. Sebanyak<br />
80 orang Pimpinan Pondok Pesantren<br />
Se-<strong>Prov</strong>insi Aceh berkumpul di Grand<br />
Aceh Hotel Banda Aceh untuk mengikuti<br />
Workshop Pembinaan Manajerial<br />
Pondok Pesantren. Acara ini dilaksanakan<br />
pada 22-24 Oktober <strong>2011</strong>. Pembukaan<br />
dilaksanakan dan dihadiri oleh<br />
Kepala Kantor <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi<br />
Aceh yang diwakili oleh Kepala<br />
Bidang Mapenda, Drs. H. Saifuddin.<br />
Dalam Arahannya, Kakanwil menyampaikan<br />
harapan besar tentang<br />
perkembangan Pondok Pesantren di<br />
masa yang akan datang, terutama tentang<br />
pembinaan manajemen pengelolaan<br />
Pondok Pesantren. Kegiatan ini<br />
menurut Kakanwil, bukan untuk mengajari<br />
para pimpinan Pondok Pesantren<br />
tentang pengelolaan Pondok Pesantren,<br />
tetapi kegiatan ini diharapkan mampu<br />
memberikan pemahaman tentang pembinaan<br />
manajerial menuju pengelolaan<br />
pesantren yang lebih profesional.<br />
<strong>Santunan</strong>-Banda Aceh. Balai<br />
Diklat Keagamaan (BDK) Medan<br />
melaksanakan Diklat di Tempat Kerja<br />
( DDTK) sejak 10-13 Oktober <strong>2011</strong>,<br />
di Kemenag Banda Aceh. DDTK<br />
tersebut oleh penyuluh sebanyak 25<br />
orang peserta yang tergabung antara<br />
penyuluh fungsional dan penyuluh<br />
honorer yang berasal dari setiap<br />
kecamatan dengan diwakili satu<br />
orang. Berikutnya guru sebanyak<br />
25 peserta yang juga diwakili oleh<br />
perwakilan dari beberapa sekolah.<br />
“Sesi-sesi kegiatan berlangsung di<br />
dua tempat yang berbeda. Untuk<br />
guru diadakan di Aula Sekolah<br />
MIN Banda Aceh, untuk penyuluh<br />
diadakan di Aula Kankemenag<br />
Banda Aceh,” kata Ketua Panitia<br />
Pelaksana Dra.Yusra. Adapun tujuan<br />
dilaksanakannya kegiatan tersebut,<br />
<strong>Santunan</strong> NOVEMBER <strong>2011</strong><br />
Peristiwa<br />
Manajerial Pimpinan Pondok Pesantren<br />
Workshop pembinaan manajerial<br />
pimpinan pondok pesantren berakhir<br />
pada hari senin (24/10). Para peserta<br />
mengharapkan hendaknya kegiatan ini<br />
dapat mendorong peningkatan kualitas<br />
manajemen pondok pesantren menuju<br />
Diklat di Tempat Kerja (DDTK)<br />
untuk meningkatkan kinerja para<br />
guru serta penyuluh agama secara<br />
profesional, yang juga sebagai<br />
ujung tombak kementerian agama<br />
di tengah-tengah masyarakat.<br />
Acara langsung dibuka oleh<br />
Kepala Balai Diklat Keagamaan<br />
Medan Drs. H. M. Thoha<br />
Daulay, MM. Pembukaan acara<br />
tersebut dilaksanakan di Aula<br />
Kankemenag kota Banda Aceh.<br />
Dalam sambutan dan arahannya<br />
yang sekaligus membuka secara<br />
resmi kegiatan Diklat, Kepala<br />
Balai Diklat menjelaskan, DDTK<br />
merupakan program nasional yang<br />
diprogramkan oleh Balai Litbang<br />
dan Diklat <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong><br />
RI. Setiap pegawai terutama pada<br />
jajaran Kemenag harus mengikuti<br />
Diklat minimal 3 atau 4 tahun<br />
profesionalisme lembaga. “Kegiatan<br />
ini perlu adanya kesinambungan dan<br />
pemerataan bagi seluruh dayah di<br />
Aceh,” harap Tgk. Ali Akbar, Pimpinan<br />
Dayah Al-Anshar Calang Kabupaten<br />
Aceh Jaya. naba/yakub<br />
sekali, agar nantinya terbentuk<br />
pegawai yang profesional secara<br />
knowledge, attitude, serta skill<br />
sehingga PNS tersebut mampu<br />
meningkatkan kinerja dan mampu<br />
memberikan pelayanan prima<br />
kepada masyarakat.<br />
Akhir arahan, Muhammad<br />
Thoha Daulay juga menyebutkan,<br />
dari sejumlah lebih kurang 240<br />
juta penduduk Indonesia, hanya<br />
sekitar 240 orang yang sarjana,<br />
sehingga masih kurang memenuhi<br />
kualifikasi kecerdasan untuk sebuah<br />
bangsa yang besar. Dari jumlah<br />
tersebut juga masih dipertanyakan<br />
kecerdasan, knowledge, attitude,<br />
serta skill-nya, sehingga perlu didukung<br />
dengan mengikuti diklatdiklat<br />
pendukung lainnya. nzul/<br />
biro banda aceh/yyy<br />
21