08.08.2013 Views

Majalah Santunan edisi Juli 2010 - Kementerian Agama Prov Aceh

Majalah Santunan edisi Juli 2010 - Kementerian Agama Prov Aceh

Majalah Santunan edisi Juli 2010 - Kementerian Agama Prov Aceh

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pesantren merupakan lembaga<br />

pendidikan tertua di Indonesia,<br />

orang <strong>Aceh</strong> menyebutnya dayah,<br />

jauh sebelum Indonesia merdeka<br />

lembaga pendidikan ini telah eksis di<br />

tengah masyarakat, bahkan menjadi<br />

satu-satunya lembaga pendidikan<br />

yang ada saat itu.<br />

Seiring perjalanan waktu posisi<br />

dayah semakin hari semakin<br />

terpinggirkan, sehingga menimbulkan<br />

kekhawatiran tersendiri di tengah<br />

masyarakat. Maklum saja anak<br />

bangsa yang menuntut ilmu di dayah<br />

jumlahnya sangat banyak, sehingga<br />

persoalan mereka secara langsung<br />

menjadi persoalan bangsa juga.<br />

Di tengah keinginan berbagai pihak<br />

untuk melakukan legalisasi pendidikan<br />

dayah agar setara dengan pendidikan<br />

lainnya, gayung bersambut, pemerintah<br />

akhirnya mengeluarkan aturan<br />

yang menghapus diskriminasi dayah<br />

dalam sistem pendidikan nasional,<br />

adalah UU nomor 20 tahun 2003<br />

sebagai cikal bakal payung hukum<br />

yang mengakui dayah sebagai<br />

salah satu lembaga pendidikan,<br />

ditambah lagi dengan Peraturan<br />

Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun<br />

2007 tentang Pendidikan <strong>Agama</strong> dan<br />

Pendidikan Keagamaan yang semakin<br />

memperkuat posisi dayah.<br />

Di <strong>Aceh</strong> juga tak kalah kencang,<br />

tahun 2008 qanun nomor 5 lahir<br />

sebagai payung hukum pelaksanaan<br />

pendidikan dayah, walau diakui qanun<br />

tersebut belum sempurna, minimal<br />

lompatan bersejarah telah dicetuskan<br />

dalam rangka pengembangan dayah<br />

ke depan.<br />

Kepala Bidang Pekapontren<br />

Kanwil. <strong>Kementerian</strong> agama <strong>Aceh</strong>,<br />

Drs. Saifuddin AR mengakui bahwa<br />

qanun tersebut masih bersifat umum<br />

sehingga perlu penjabaran lebih detil<br />

melalui Peraturan Gubernur.<br />

“Qanun nomor 5 tahun 2008 masih<br />

bersifat umum, oleh karenanya kita<br />

sedang menggarap, berupaya adanya<br />

tindak lanjut melalui Peraturan<br />

Gubernur guna penertiban tata kelola<br />

di dayah”. Ujar Saifuddin AR kepada<br />

<strong>Santunan</strong> Jumat (18/6).<br />

Pembenahan dayah tidaklah sederhana<br />

karena berbagai aspek perlu<br />

disempurnakan, karena sekian lama<br />

sistem pendidikan dayah berjalan apa<br />

adanya tanpa ada evaluasi apalagi<br />

pengembangan sebagaimana layaknya<br />

sebuah lembaga pendidikan.<br />

Kurikulum merupakan salah satu-<br />

6 <strong>Santunan</strong> JULI <strong>2010</strong><br />

LAPORAN UTAMA<br />

Sejarah Baru Dayah<br />

Laporan Mulyadi Nurdin<br />

Dayah memasuki era baru,<br />

keberadaannya telah diakui pemerintah,<br />

pendidikan tinggi model dayah sudah terwujud,<br />

malah ada santri yang melanjutkan kuliah<br />

hingga jenjang S-2.<br />

“<br />

nya, di mana mata pelajaran yang<br />

diajarkan di dayah tidak berubah<br />

dari masa ke masa, umumnya<br />

materi pelajaran lebih dominan di<br />

bidang fikih, sementara jurusan lain,<br />

walaupun ada masih tergolong minim,<br />

di samping itu ilmu pendukung seperti<br />

sejarah dan sains tidak tersentuh<br />

hingga kini, sehingga tak jarang<br />

banyak orang menyepelekan alumni<br />

dayah karena wawasan yang sempit<br />

dan tidak mengikuti perkembangan<br />

zaman.<br />

Menurut wakil Gubernur <strong>Aceh</strong>,<br />

Muhammad Nazar, kemunduran<br />

pendidikan dayah terjadi sejak<br />

perang dengan Belanda, pada saat<br />

itu banyak ulama yang maju ke garis<br />

depan melawan penjajah sehingga<br />

tidak fokus lagi dalam menjalankan<br />

roda pendidikan di dayah, padahal<br />

sebelumnya dayah <strong>Aceh</strong> sangatlah<br />

maju, yang mengajarkan berbagai<br />

bidang ilmu pengetahuan hingga ilmu<br />

militer.<br />

“Sejak perang Belanda terjadi<br />

pendestruksian terhadap sistem<br />

pendidikan dayah, ketika itu ulama<br />

terpaksa ikut berperang dan tidak lagi<br />

sempat mengurus pendidikan secara<br />

kental, maka pada saat itu kurikulum<br />

dihentikan sementara dan tinggal<br />

kurikulum agama murni” Ujar Wagub<br />

pada acara wisuda lulusan STAI Al-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!