24.10.2013 Views

F/A Telkom Editorial Ina

F/A Telkom Editorial Ina

F/A Telkom Editorial Ina

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Laporan Laporan Penggunaan Penggunaan Penggunaan Dana Dana Hasil Hasil Emisi Emisi<br />

Emisi<br />

Obligasi<br />

Obligasi<br />

Dari hasil penjualan Obligasi-I TELKOM sebesar<br />

Rp 980,8 milyar, sampai dengan tanggal<br />

31 Desember 2002 telah digunakan sebesar 14%<br />

atau Rp 137,31 milyar untuk pengembangan jaringan.<br />

Sebanyak 84% dari dana obligasi akan digunakan<br />

untuk pembangunan infrastruktur sistem jaringan<br />

telepon tetap nirkabel berbasis CDMA 2000-1X (Code<br />

Division Multiple Access) dan 16% untuk jaringan<br />

akses.<br />

Transaksi Transaksi Afiliasi<br />

Afiliasi<br />

Perseroan telah menjual 12,72% kepemilikan<br />

sahamnya di <strong>Telkom</strong>sel kepada Singapore Telecom<br />

Mobile Pte.Ltd. (SingTel) senilai US$429 juta pada<br />

tanggal 30 Juli 2002. Setelah transaksi tersebut,<br />

kepemilikan saham TELKOM di <strong>Telkom</strong>sel adalah<br />

sebesar 65% sementara SingTel memegang sisanya<br />

sebesar 35%. Pada tahun 2002 Perseroan juga<br />

melakukan beberapa transaksi dengan Perseroan<br />

afiliasi lainnya, yang rinciannya dapat dilihat pada<br />

Catatan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk<br />

tahun buku yang berakhir 31 Desember 2002 dalam<br />

buku Laporan Tahunan ini.<br />

Masalah Masalah Kerjasama Kerjasama KSO KSO III III<br />

III<br />

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2001,<br />

Perseroan menghadapi tuntutan hukum dari<br />

PT. Aria West International (AriaWest) melalui proses<br />

peradilan arbitrase internasional di bawah<br />

International Chamber of Commerce (ICC), dan atas<br />

tuntutan tersebut TELKOM telah melakukan tuntutan<br />

balik.<br />

Sesuai dengan perjanjian KSO, Perseroan telah<br />

mengalihkan operasional layanan telekomunikasi di<br />

Divre III kepada AriaWest untuk periode 15 tahun<br />

sampai tanggal 31 Desember 2010. AriaWest<br />

menyatakan bahwa Perseroan melanggar perjanjian<br />

KSO. Perseroan telah membantah tuduhan tersebut<br />

dan sebaliknya menyatakan bahwa AriaWest telah<br />

melakukan pelanggaran dan tidak memenuhi<br />

persyaratan yang telah ditentukan dalam perjanjian<br />

tersebut.<br />

Pada tanggal 8 Mei 2002, Perseroan dan para<br />

pemegang saham AriaWest menandatangani<br />

perjanjian jual beli bersyarat di mana Perseroan setuju<br />

untuk membeli semua saham yang dimiliki oleh<br />

AriaWest, setelah terpenuhinya beberapa persyaratan<br />

tertentu termasuk restrukturisasi kewajiban hutanghutang<br />

AriaWest sampai dengan tanggal penutupan<br />

transaksi pada 30 Agustus 2002. Dengan adanya<br />

perjanjian jual-beli bersyarat tersebut, proses<br />

arbitrase ditunda sampai dengan 30 Agustus 2002,<br />

dan ditunda lagi dari tanggal 31 Desember 2002<br />

sampai dengan tanggal 17 April 2003 melalui<br />

perjanjian para pihak. Proses negoisasi restrukturisasi<br />

hutang AriaWest sampai 31 Desember 2002 masih<br />

berlangsung antara kreditor dan pemegang saham<br />

AriaWest. Pada tanggal 31Juli 2003, seluruh<br />

permasalahan dengan AriaWest telah diselesaikan<br />

(Lihat Kejadian Penting Setelah Tanggal Penutupan<br />

Buku Perseroan).<br />

Peringkat Peringkat Peringkat Kredit<br />

Kredit<br />

Pada tanggal 13 Juni 2002, Standard & Poor’s<br />

memberikan peringkat “B-plus” untuk peringkat kredit<br />

korporasi kepada Perseroan. Peringkat ini<br />

menggambarkan pangsa pasar Perseroan yang<br />

unggul, jaringan yang luas, segi operasional serta<br />

pendapatan yang stabil, neraca keuangan yang kuat;<br />

namun juga ketidakpastian situasi ekonomi maupun<br />

politik Indonesia, nilai Rupiah yang bergejolak,<br />

meningkatnya persaingan di industri terkait,<br />

ketidakpastian regulasi serta risiko yang berkaitan<br />

dengan program KSO Perseroan. Pada tanggal yang<br />

sama, Moody’s memberikan peringkat “B2” untuk<br />

penerbitan surat berharga dalam Rupiah serta “B3”.<br />

Untuk penerbitan saham berharga dalam mata uang<br />

asing oleh Perseroan.<br />

Tinjauan positif dari kedua peringkat tersebut<br />

mencerminkan keterkaitan peringkat TELKOM dengan<br />

peringkat Pemerintah Republik Indonesia (“B3” untuk<br />

local and foreign currency, positive outlook) serta<br />

tingkat performansi yang kuat.<br />

Pada tanggal 14 Mei 2002, PT Pemeringkat Efek<br />

Indonesia (Pefindo) memberi peringkat “AAA” dengan<br />

predikat stable outlook untuk Obligasi Rupiah<br />

TELKOM tahun 2002.<br />

23<br />

TELKOM 2002

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!