23.11.2013 Views

Tehnik Pendugaan Cadangan Karbon Hutan.pdf - FORCLIME

Tehnik Pendugaan Cadangan Karbon Hutan.pdf - FORCLIME

Tehnik Pendugaan Cadangan Karbon Hutan.pdf - FORCLIME

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Tehnik</strong> <strong>Pendugaan</strong> <strong>Cadangan</strong> <strong>Karbon</strong> <strong>Hutan</strong><br />

pemanasan global dan perubahan iklim. Hal ini menegaskan bahwa upaya mitigasi<br />

perubahan iklim perlu melibatkan sektor perubahan tutupan lahan dan kehutanan.<br />

Mengingat hutan berperan sangat penting tidak hanya sebagai penyimpan karbon,<br />

tetapi secara alami juga berfungsi sebagai penyerap karbon yang paling efisien di<br />

bumi sekaligus menjadi sumber emisi gas rumah kaca pada saat tidak dikelola<br />

dengan baik.<br />

2.2. Siklus <strong>Karbon</strong> <strong>Hutan</strong><br />

Secara alami, pelepasan karbon hutan ke atmosfir, atau disebut emisi, terjadi<br />

melalui berbagai mekanisme seperti respirasi makhluk hidup, dekomposisi bahan<br />

organik serta pembakaran biomasa. Selain melakukan proses fotosintesis untuk<br />

merubah karbon dioksida (CO 2 ) menjadi oksigen (O 2 ), tumbuhan juga melakukan<br />

proses respirasi yang melepaskan CO 2 . Namun proses ini cenderung tidak signifikan<br />

karena CO 2 yang dilepas masih dapat diserap kembali pada saat proses fotosintesa.<br />

Pada saat tumbuhan atau satwa hutan mati, akan terjadi proses dekomposisi oleh<br />

bakteri dan mikroba yang juga melepaskan CO 2 ke atmosfer. Di hutan alam akan<br />

banyak terjadi mortalitas akibat usia, persaingan tempat tumbuh maupun akibat<br />

penyebab lain seperti hama, penyakit maupun bencana alam. Mortalitas<br />

tumbuhan juga secara alami selalu diimbangi dengan proses regenerasi, sehingga<br />

terjadi keseimbangan ekologis termasuk keseimbangan karbon atau yang dikenal<br />

dengan istilah “carbon neutral”. Namun pada saat unsur antropogenik terlibat<br />

secara berlebihan dalam ekologi hutan, maka akan terjadi proses percepatan<br />

pelepasan emisi akibat dekomposisi. Dan pada kenyataannya, pelepasan emisi<br />

antropogenik tersebut tidak dapat diimbangi oleh laju penyerapan karbon oleh<br />

hutan. Sehingga luas dan kualitas hutan semakin menyusut.<br />

Proses eksploitasi atau pemanenan hutan, akan menyebabkan kematian pohon<br />

yang ditebang maupun “logging damage” bagi pohon-pohon kecil di sekitarnya<br />

akibat penebangan, penyaradan maupun pembuatan jalan sarad oleh traktor.<br />

Tanpa menerapkan pembalakan berdampak rendah (Reduced Impact Logging–RIL),<br />

kerusakan akibat penebangan menjadi sangat besar dan meningkatkan tingkat<br />

mortalitas yang tinggi. Secara otomatis pula, tingkat emisi akibat dekomposisi<br />

menjadi lebih besar.<br />

Jika tebang pilih (selective logging) yang diterapkan, dan hutan dibiarkan untuk<br />

pulih selama bertahun-tahun, Maka masih ada kesempatan bagi hutan untuk<br />

menyerap kembali CO 2 yang terlepas kembali ke permukaan bumi. Namun jika<br />

terjadi penggundulan hutan atau deforestasi akibat penebangan liar, kebakaran<br />

5 | S ekilas tentang <strong>Karbon</strong> <strong>Hutan</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!