Tehnik Pendugaan Cadangan Karbon Hutan.pdf - FORCLIME
Tehnik Pendugaan Cadangan Karbon Hutan.pdf - FORCLIME
Tehnik Pendugaan Cadangan Karbon Hutan.pdf - FORCLIME
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Tehnik</strong> <strong>Pendugaan</strong> <strong>Cadangan</strong> <strong>Karbon</strong> <strong>Hutan</strong><br />
hutan, perambahan maupun konversi lahan, maka penyerapan cadangan karbon<br />
menjadi tidak seimbang lagi. Seperti yang terjadi saat ini, degradasi dan deforestasi<br />
hutan tidak diimbangi dengan laju regenarasi hutan alam. Hal ini menyebabkan<br />
laju deforestasi yang sangat tinggi yang diperkirakan sebesar lebih dari 1 juta<br />
hektar per tahun (Kemenhut, 2006) atau sebesar 0,7 juta hektar pertahun untuk<br />
periode 2000-2005 (Winrock, 2010).<br />
Proses pelepasan emisi karbon ke atmosfir lainnya adalah melalui pembakaran<br />
(combustion). Proses pembakaran biomasa yang terjadi akibat kebakaran hutan<br />
dan gambut melepaskan karbon dioksida ke atmosfir. Kekeringan merupakan<br />
proses alam yang disebabkan oleh anomali iklim El-Nino yang telah terjadi sejak<br />
puluhan tahun yang lalu. Namun kebakaran besar di Indonesia baru terjadi sejak<br />
tahun 1982 dan 1997, dimana sangat terkait erat dengan pola pengelolaan hutan<br />
maupun strategi pembangunan yang mengkonversi menjadi perkebunan sawit.<br />
Tekanan manusia terhadap sumber daya hutan, menyebabkan deforestasi dan<br />
degradasi terhadap hutan yang ada. Penurunan jumlah dan kualitas hutan tidak<br />
hanya menyebabkan berkurangnya jumlah karbon yang tersimpan, tetapi juga<br />
menyebabkan pelepasan emisi karbon ke atmosfir serta mengurangi kemampuan<br />
hutan dalam menyerap karbon. Karenanya hutan berperan penting di dalam upaya<br />
mitigasi perubahan iklim, melalui penyerapan CO 2 menjadi pertumbuhan riap<br />
pohon.<br />
Upaya pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi (REDD+) merupakan<br />
salah satu opsi mekanisme yang sedang diperjuangkan di dalam UNFCCC agar<br />
dapat diterapkan. Mekanisme ini melibatkan peran aktif negara pemilik hutan<br />
tropis untuk menjaga hutannya agar tetap lestari serta peran krusial negara maju<br />
untuk mengurangi emisi nasionalnya. Penghindaran deforestasi dan degradasi<br />
hutan dapat memberikan kesempatan kepada hutan untuk tumbuh kembali dan<br />
memberikan manfaat yang lebih besar bagi pembangunan kehutanan, masyarakat<br />
sekitar maupun keanekaragaman hayatinya.<br />
2.3. Identifikasi Sumber <strong>Karbon</strong> Penting<br />
Sumber karbon (Carbon Pool) dikelompokkan menjadi 3 kategori utama, yaitu<br />
biomasa hidup, bahan organik mati dan karbon tanah IPCC (2006). Biomasa hidup<br />
dipilah menjadi 2 bagian yaitu Biomasa Atas Permukaan (BAP) dan Biomasa Bawah<br />
Permukaan (BBP). Sedangkan bahan organik mati dikelompokkan menjadi 2 yaitu:<br />
6 | S ekilas tentang <strong>Karbon</strong> <strong>Hutan</strong>