30.07.2014 Views

Analisis Penyebab Kenaikan Harga Beras - Pusat Sosial Ekonomi ...

Analisis Penyebab Kenaikan Harga Beras - Pusat Sosial Ekonomi ...

Analisis Penyebab Kenaikan Harga Beras - Pusat Sosial Ekonomi ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Analisis</strong> Kebijakan 13<br />

penduduk dibawah garis kemiskinan bertambah. Perhitungan kuantitatif<br />

menunjukkan bahwa setiap kenaikan harga beras sebesar 10 persen akan<br />

meningkatkan jumlah penduduk miskin sebesar 1 persen atau sekitar 2 juta<br />

orang. Dengan demikian, hal ini menekankan kembali tentang pentingnya<br />

mempertahankan tingkat dan stabilitas harga beras, bukan hanya untuk<br />

menjamin akses masyarakat terhadap konsumsi beras tetapi juga dalam rangka<br />

penanggulangan kemiskinan.<br />

Data BPS juga menunjukkan bahwa sekitar 55 persen dari penduduk yang<br />

tergolong miskin di Indonesia memiliki mata pencaharian utama di sektor<br />

pertanian. Dalam sektor pertanian, sekitar 75 persen dari jumlah rumahtangga<br />

miskin bekerja di sub sektor tanaman pangan. Selanjutnya di sub sektor tanaman<br />

pangan, 84 persen penduduk miskin merupakan buruh tani atau petani gurem<br />

dengan luas pemilikan/penguasaan lahan kurang dari 1 hektar. Selain itu,<br />

sebagian besar petani di sub sektor tanaman pangan adalah rumahtangga yang<br />

bekerja pada usahatani padi. Berdasarkan fakta tersebut, maka sektor pertanian<br />

pangan khususnya petani padi termasuk sebagai sasaran prioritas dalam<br />

kebijakan penanggulangan kemiskinan.<br />

Dengan mempertimbangkan peran beras tersebut, maka kebijakan<br />

menaikan HPP gabah dan beras akan memberikan dampak ganda. <strong>Kenaikan</strong> HPP<br />

gabah jelas berdampak positif tehadap peningkatan petani dari usahatani padi.<br />

Namun demikian, dengan luas pemilikan lahan rumahtangga yang rata-rata hanya<br />

0,3 hektar maka kenaikan harga gabah tersebut relatif kecil pengaruhnya<br />

terhadap pendapatan total rumah tangga. Data PATANAS juga menunjukkan<br />

bahwa pendapatan dari usahatani padi hanya menyumbang sekitar 20-30 persen<br />

terhadap pendapatan total rumahtangga. Dengan demikian, peningkatan<br />

pendapatan petani perlu dilakukan secara lebih luas meliputi usahatani non padi<br />

maupun pengembangan kegiatan non pertanian.<br />

Di pihak lain, kenaikan harga beras memiliki dampak yang kurang<br />

menguntungkan bagi berbagai komponen masyarakat, yaitu: (a) rumahtangga<br />

yang berstatus net consumer beras; (b) petani dengan status net producer,<br />

namun sebagian besar kebutuhan berasnya dibeli; (c) dampaknya terhadap<br />

peningkatan insiden kemiskinan.<br />

Selain berdasarkan nilai pengeluaran, kriteria garis kemiskinan bisa juga<br />

menggunakan nilai pendapatan. Bank Dunia menetapkan bahwa penduduk<br />

disebut miskin bila pendapatan keluarga kurang dari US$ 2 per hari, dan sangat<br />

miskin bila pendapatannya kurang dari US$ 1 per hari.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!