29.10.2014 Views

Master-Buku-Pendidikan-Anti-Korupsi-untuk-Perguruan-Tinggi-2012_1-1

Master-Buku-Pendidikan-Anti-Korupsi-untuk-Perguruan-Tinggi-2012_1-1

Master-Buku-Pendidikan-Anti-Korupsi-untuk-Perguruan-Tinggi-2012_1-1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 06. Gerakan, Kerjasama dan Instrumen Internasional Pencegahan <strong>Korupsi</strong><br />

Gerakan, Kerjasama<br />

dan Instrumen<br />

Internasional<br />

Pencegahan <strong>Korupsi</strong><br />

<strong>Korupsi</strong> adalah salah satu masalah dan tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat<br />

internasional pada saat ini. <strong>Korupsi</strong> tidak hanya mengancam pemenuhan hak-hak<br />

dasar manusia dan menyebabkan macetnya demokrasi dan proses demokratisasi, namun<br />

juga mengancam pemenuhan hak asasi manusia, merusak lingkungan hidup, menghambat<br />

pembangunan dan meningkatkan angka kemiskinan jutaan orang di seluruh dunia.<br />

Keinginan masyarakat internasional <strong>untuk</strong> memberantas korupsi dalam rangka<br />

mewujudkan pemerintahan yang lebih baik, lebih bersih dan lebih bertanggung-jawab<br />

sangat besar. Keinginan ini hendak diwujudkan tidak hanya di sektor publik namun<br />

juga di sektor swasta. Gerakan ini dilakukan baik oleh organisasi internasional maupun<br />

Lembaga Swadaya Internasional (International NGOs). Berbagai gerakan dan kesepakatankesepakatan<br />

internasional ini dapat menunjukkan keinginan masyarakat internasional<br />

<strong>untuk</strong> memberantas korupsi. Gerakan masyarakat sipil (civil society) dan sektor swasta<br />

di tingkat internasional patut perlu diperhitungkan, karena mereka telah dengan gigih<br />

berjuang melawan korupsi yang membawa dampak negatif rusaknya perikehidupan umat<br />

manusia.<br />

Menurut Jeremy Pope, agar strategi pemberantasan korupsi berhasil, penting sekali<br />

melibatkan masyarakat sipil. Upaya apapun yang dilakukan <strong>untuk</strong> mengembangkan strategi<br />

anti korupsi tanpa melibatkan masyarakat sipil akan sia-sia karena umumnya negara yang<br />

peran masyarakat sipilnya rendah, tingkat korupsinya akan tinggi (Pope: 2003).<br />

Ada berbagai macam gerakan atau kerjasama internasional <strong>untuk</strong> memberantas korupsi.<br />

Gerakan dan kerjasama ini dilakukan baik secara internasional melalui Perserikatan<br />

Bangsa-Bangsa, kerjasama antar negara, juga kerjasama oleh masyarakat sipil atau<br />

Lembaga Swadaya Internasional (International NGOs). Sebagai lembaga pendidikan,<br />

universitas merupakan bagian dari masyarakat sipil yang memiliki peran stategis dalam<br />

mengupayakan pemberantasan korupsi.<br />

A. GERAKAN ORGANISASI INTERNASIONAL<br />

1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations)<br />

Setiap 5 (lima) tahun, secara regular Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations)<br />

menyelenggarakan Kongres tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakuan terhadap<br />

Penjahat atau sering disebut United Nation Congress on Prevention on Crime and Treatment<br />

of Offenders. Pada kesempatan pertama, Kongres ini diadakan di Geneva pada tahun 1955.<br />

Sampai saat ini kongres PBB ini telah terselenggara 12 kali. Kongres yang ke-12 diadakan<br />

105

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!