29.10.2014 Views

Master-Buku-Pendidikan-Anti-Korupsi-untuk-Perguruan-Tinggi-2012_1-1

Master-Buku-Pendidikan-Anti-Korupsi-untuk-Perguruan-Tinggi-2012_1-1

Master-Buku-Pendidikan-Anti-Korupsi-untuk-Perguruan-Tinggi-2012_1-1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 07. Tindak Pidana <strong>Korupsi</strong> Dalam Peraturan Perundang-undangan di Indonesia<br />

2. Delik korupsi yang diambil dari KUHP, delik mana<br />

dapat kita bagi menjadi 2 bagian, yaitu:<br />

a. Delik korupsi yang ditarik secara mutlak dari KUHP.<br />

Yang dimaksud dengan delik korupsi yang ditarik secara mutlak dari KUHP<br />

adalah delik-delik yang diambil dari KUHP yang diadopsi menjadi delik<br />

korupsi sehingga delik tersebut di dalam KUHP menjadi tidak berlaku lagi.<br />

Dengan demikian sebagai konsekuensi diambilnya delik tersebut dari KUHP<br />

adalah ketentuan delik tersebut di dalam KUHP menjadi tidak berlaku lagi.<br />

Atau dengan kata lain, apabila perbuatan seseorang memenuhi rumusan<br />

delik itu maka kepadanya akan diancamkan delik korupsi sebagaimana diatur<br />

dalam undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi dan bukan lagi<br />

sebagaimana delik itu di dalam KUHP.<br />

Delik korupsi yang ditarik secara mutlak dari KUHP adalah Pasal 5 sampai<br />

dengan Pasal 12 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 juncto Undangundang<br />

Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor<br />

31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana <strong>Korupsi</strong>.<br />

Secara lebih terinci penarikan delik korupsi secara mutlak dari KUHP adalah<br />

sebagai berikut:<br />

Tabel 7.1.<br />

Delik <strong>Korupsi</strong> yang Secara Mutlak Diambil dari KUHP<br />

UU No. 31 tahun 1999<br />

Pasal 5 ayat (1) huruf a<br />

Pasal 5 ayat (1) huruf b<br />

Pasal 6 ayat (1) huruf a<br />

Pasal 6 ayat (1) huruf b<br />

DIADOPSI DARI<br />

KUHP<br />

Pasal 209 ayat (1) ke-1<br />

Pasal 209 ayat (1) ke-2<br />

Pasal 210 ayat (1) ke-1<br />

Pasal 210 ayat (2) ke-2<br />

Pasal 7 ayat (1) huruf a Pasal 387 ayat (1)<br />

Pasal 7 ayat (1) huruf b Pasal 387 ayat (2)<br />

Pasal 7 ayat (1) huruf c Pasal 388 ayat (1)<br />

Pasal 7 ayat (1) huruf d Pasal 388 ayat (2)<br />

Pasal 8 Pasal 415<br />

Pasal 9 Pasal 416<br />

Pasal 10 Pasal 417<br />

Pasal 11 Pasal 418<br />

Pasal 12 huruf a<br />

Pasal 12 huruf b<br />

Pasal 12 huruf c<br />

Pasal 12 huruf d<br />

Pasal 419 ke-1<br />

Pasal 419 ke-2<br />

Pasal 420 ayat (1) ke-1<br />

Pasal 420 ayat (1) ke-2<br />

Pasal 12 huruf e Pasal 423<br />

Pasal 12 huruf f<br />

Pasal 12 huruf g<br />

Pasal 12 huruf h<br />

Pasal 425 ke-1<br />

Pasal 425 ke-2<br />

Pasal 425 ke-3<br />

Pasal 12 huruf i Pasal 435<br />

b. Delik korupsi yang ditarik tidak secara mutlak dari KUHP.<br />

Yang dimaksud dengan delik korupsi yang ditarik tidak secara mutlak dari<br />

KUHP adalah delik-delik yang diambil dari KUHP yang, dengan syarat<br />

keadaan tertentu yaitu berkaitan dengan pemeriksaan tindak pidana korupsi,<br />

129

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!