01.11.2014 Views

LAPORAN AKHIR - Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ...

LAPORAN AKHIR - Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ...

LAPORAN AKHIR - Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pembangunan infrastruktur atau lainnya yang fokus mendukung petani. Dengan<br />

pertimbangan tersebut maka setidaknya untuk tahun 2005, tindakan yang lebih<br />

baik dipilih Departemen <strong>Pertanian</strong> ialah memperbaiki tatalaksana penyaluran<br />

subsidi pupuk bukan mengalihkan apalagi mencabut subsidi pupuk tersebut.<br />

3. Ada 6 (enam) indikator yang diusulkan sebagai penciri produk strategis, yaitu<br />

persentase pangsa dalam nilai total produksi pertanian domestik (peranan dalam<br />

perekonomian desa), persentase pangsa dalam penyediaan zat gizi, kalori <strong>dan</strong><br />

protein (peranan dalam ketahanan pangan), persentase pangsa dalam total<br />

serapan tenaga kerja sektor pertanian (peranan dalam pengentasan kemiskinan<br />

atau kehidupan penduduk), ketergantungan terhadap impor (kerentanan), insiden<br />

banjir impor (kerapuhan) <strong>dan</strong> trend pertumbuhan (keberlanjutan). Tiga indikator<br />

pertama menunjukkan kontribusi relatif suatu produk dalam menentukan<br />

dinamika perekonomian desa, memantapkan ketahanan pangan <strong>dan</strong><br />

peningkatan kesejahteraan ekonomi penduduk, tiga indikator utama berikutnya<br />

disepakati luas sebagai tujuan utama pembangunan pertanian.<br />

4. Berdasarkan indikator <strong>dan</strong> kriteria kuantitatif-obyektif yang dirumuskan maka<br />

beras, jagung, kedele <strong>dan</strong> gula merupakan komoditas strategis yang amat<br />

menentukan keberhasilan untuk mewujudkan tujuan utama pembangunan<br />

pertanian. Keempat komoditas tersebut layak dijadikan sebagai ” Special<br />

Products ” bagi Indonesia. Indonesia perlu kukuh memperjuangkan agar keempat<br />

produk strategis tersebut dikecualikan dari perundingan WTO.<br />

5. Pengembangan industri gula tebu kedepan hendaknya di arahkan untuk<br />

konsolidasi manajemen. Seluruh pabrik gula BUMN disatukan dalam satu ba<strong>dan</strong><br />

usaha <strong>dan</strong> saham mayoritasnya di miliki oleh petani tebu untuk lebih menjamin<br />

kelangsungan penyediaan bahan baku. Lembaga penelitian merupakan bagian<br />

integral dari perusahaan. Strategi kebijakan yang dapat ditempuh dalam<br />

pengembangan industri gula nasional adalah revitalisasi usahatani tebu,<br />

restrukturisasi <strong>dan</strong> rehabilitasi pabrik gula <strong>dan</strong> regulasi promotif.<br />

6. Dalam menerapkan strategi pembangunan sektor pertanian dengan pendekatan<br />

sistem <strong>dan</strong> usaha agribisnis maka pembangunan pertanian harus diikuti oleh<br />

pengembangan sektor komplemen (agroindustri, penyediaan kredit, teknologi<br />

melalui penyuluhan, pasar bagi hasilnya), sehingga diperoleh sumber nilai<br />

tambah di luar lahan. Dengan pemikiran yang demikian, maka strategi<br />

pembangunan pertanian harus diletakkan dalam perspektif pembangunan<br />

pedesaan secara utuh meliputi sektor primer, sektor sekunder (sektor<br />

komplemen) <strong>dan</strong> sektor tersier (jasa). Dengan pendekatan Sistem <strong>dan</strong> Usaha<br />

Agribisnis tersebut, maka pembangunan pertanian jelas berbasis pada

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!