Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
INTERNASIONAL<br />
KAMI BERDUA MALU-<br />
MALU BILA MATA<br />
BERTENTANG MATA.”<br />
tahun, menikah dengan Raja Ahmad Shahrir<br />
Iskandar Raja Salim, 26 tahun, kerabat jauh<br />
Sultan Johor.<br />
Namun acara itu terasa kurang lengkap tanpa<br />
kehadiran Anwar, ayah mempelai perempuan.<br />
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia itu<br />
mendekam di balik jeruji penjara Sungai Buloh,<br />
Selangor, setelah pengadilan memutusnya<br />
bersalah dalam kasus korupsi dan sodomi.<br />
“Aku masih ingat ditugasi menemui Pak<br />
Lah guna meminta izin supaya Anwar<br />
bisa menghadiri pernikahan Izzah,”<br />
Zulkifli Noordin, mantan anggota<br />
tim pengacara Anwar, mengenang<br />
peristiwa mengharukan kala itu. “Itu<br />
masa-masa yang sulit bagi kami.... Kami<br />
naik-turun tangga Kementerian Dalam Negeri,<br />
Departemen Agama, dan bolak-balik ke penjara<br />
Sungai Buloh.”<br />
Namun Pak Lah—Menteri Dalam Negeri<br />
Malaysia saat itu, Abdullah Ahmad Badawi—<br />
menolak memberikan izin bagi Anwar untuk<br />
menghadiri resepsi putri sulungnya. Pak Lah<br />
hanya memberikan waktu dua jam bagi Anwar<br />
untuk hadir pada acara akad nikah. Dua jam<br />
yang sangat berharga.<br />
“Aku masih bisa merasakan atmosfernya saat<br />
itu....Saat Anwar tiba, semua orang menitikkan<br />
air mata bahagia,” kata Zulkifli. Walaupun<br />
Anwar tak bisa hadir, resepsi pernikahan Nurul<br />
Izzah yang dihadiri ribuan orang itu sangat<br />
meriah.”<br />
“Yang sama sekali tidak kami duga ialah<br />
kehadiran wakil daerah dan kampung yang<br />
tiba dengan membawa masakan, seperti<br />
ayam goreng dan rendang daging, kerana<br />
bimbangkan lauk di rumah untuk kenduri<br />
tidak mencukupi,” kata Wan Azizah, sang ibu<br />
mempelai perempuan.<br />
Tak jelas benar bagaimana hubungan Izzah<br />
dan Raja Shahrir bertaut. Berulang kali Izzah<br />
menuturkan tak punya teman laki-laki. Menurut<br />
Izzah, dia pertama kali bertemu dengan Shahrir<br />
di London pada 1999 saat dia berpidato soal<br />
nasib ayahnya. “Perlukah saya bagi tahu Anda<br />
mengenai dia? Kami berdua malu-malu bila<br />
mata bertentang mata.... Selebihnya sudah<br />
menjadi sejarah,” Izzah berkelit.<br />
MAJALAH DETIK 10 - 16 NOVEMBER 2014