Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
KOLOM<br />
Dalam konsultasi, bila pertemuan tak membuahkan hasil, peserta konsultasi berikutnya<br />
dinaikkan levelnya sampai akhirnya pimpinan puncak dari masing-masing<br />
kubu bertemu. Bila ini juga tak membuahkan hasil, barulah kita harus melibatkan<br />
pimpinan paling puncak, yakni kepala negara.<br />
Karena lobi dan konsultasi DPR untuk menentukan proses pembentukan dan<br />
pemilihan pimpinan AKD tak kunjung berbuah, sudah seharusnyalah konsultasi<br />
antarpimpinan puncak partai politik dilakukan. Masalah nya, mungkin justru di sini<br />
sumber masalahnya: para pimpinan puncak partai tak bisa bertemu.<br />
Masalah paling penting dalam relasi antarpimpinan puncak partai politik dalam<br />
konteks ini adalah hubungan Megawati dan SBY. Dalam konstelasi politik DPR saat<br />
ini, SBY (Partai Demokrat) adalah “swinger”. Ke mana SBY berlabuh, ke sanalah<br />
bandul kemenangan politik akan mengikut. Sepanjang Megawati tak mau bertemu<br />
de ngan SBY, pertemuan pimpinan puncak partai tak akan terjadi. Pertarungan<br />
politik di DPR akan terus diwarnai oleh pertarungan kepentingan level kedua, seperti<br />
keperluan partai kecil di KMP untuk memperoleh lebih banyak posisi penting<br />
dalam pimpinan AKD.<br />
Masalah lain adalah keperluan SBY untuk mengamankan Perpu Pilkada Langsung,<br />
yang secara politik mau tak mau diasosiasikan dengan dirinya. Dalam kondisi<br />
keter belahan KMP dan KIH, secara taktis akan lebih menguntungkan bagi SBY<br />
untuk bersama KMP mengamankan suara dukungan terhadap diterimanya perpu<br />
tersebut oleh DPR. SBY menyadari bahwa, dengan berada di KMP, meskipun tak<br />
mungkin seratus persen, sejumlah elemen di KMP pasti bisa diajak bekerja sama<br />
mendukung Perpu Pilkada Langsung.<br />
Masalah lain, Golkar (baca: kubu Aburizal Bakrie) memerlukan soliditas KMP.<br />
MAJALAH DETIK 10 - 16 NOVEMBER 2014