22.11.2014 Views

dukungan kebijakan dalam pengembangan agribisnis peternakan

dukungan kebijakan dalam pengembangan agribisnis peternakan

dukungan kebijakan dalam pengembangan agribisnis peternakan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2. Prospek Agribisnis Peternakan<br />

Walau sama-sama bahan pangan, namun secara fungsional dan cita rasa,<br />

kebutuhan konsumsi produk <strong>peternakan</strong> amat berbeda dari produk tanaman<br />

pangan sehingga karakteristik permintaan terhadap kedua kelompok bahan pangan<br />

tersebut juga amat berbeda. Produk tanaman pangan merupakan sumber utama<br />

karbohidrat, sementara produk <strong>peternakan</strong> merupakan sumber utama protein.<br />

Permintaan terhadap produk tanaman pangan bersifat inferior atau normal, yang<br />

menurun atau meningkat lambat bila pendapatan konsumen meningkat, sementara<br />

permintaan terhadap produk-produk <strong>peternakan</strong> bersifat normal atau “mewah”, yang<br />

meningkat cepat atau bahkan lebih cepat dari laju peningkatan pendapatan<br />

konsumen. Oleh karena itu, sesuai dengan hukum Bennett, struktur konsumsi<br />

bahan pangan bergeser dari dominan bahan utama karbohidrat (produk tanaman<br />

pangan), ke bahan utama protein (<strong>peternakan</strong>) seiring dengan peningkatan<br />

pendapatan konsumen.<br />

Dengan perkataan lain, konsumsi per kapita produk <strong>peternakan</strong>, akan<br />

cenderung meningkat, sementara konsumsi per kapita produk tanaman pangan<br />

cenderung menurun. Kecendrungan perubahan pola konsumsi tersebut cenderung<br />

lebih cepat karena didorong oleh urbanisasi dan peningkatan pengetahuan gizi<br />

masyarakat. Perpaduan antara peningkatan konsumsi per kapita dan pertambahan<br />

penduduk akan menyebabkan permintaan terhadap produk <strong>peternakan</strong> mengalami<br />

akselerasi, meningkat dengan laju yang semakin pesat. Artinya, prospek pasar<br />

produk <strong>peternakan</strong>, cenderung membaik seiring dengan kemajuan ekonomi yang<br />

terefleksi <strong>dalam</strong> dua indikator kunci :<br />

1. Kapasitas volume absorbsi pasar semakin besar<br />

2. Harga pasar cenderung meningkat, setidaknya relatif terhadap produk tanaman<br />

pangan<br />

Prospek pasar yang membaik cepat merupakan kekuatan penarik yang<br />

cukup besar sebagai landasan terjadinya Revolusi Peternakan (Livestock<br />

Revolution) di negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia,<br />

sebagaimana dikemukakan oleh Delgado, et.al. (1999). Revolusi Peternakan,<br />

dicirikan oleh akselerasi pertumbuhan produksi <strong>peternakan</strong>. Peternakan akan<br />

menjadi sumber utama pertumbuhan baru sektor pertanian, menggantikan tanaman<br />

pangan yang tumbuh pesat pada dekade tahun 1970-an - 1980-an di topang oleh<br />

inovasi teknologi Revolusi Hijau.<br />

395

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!