22.11.2014 Views

dukungan kebijakan dalam pengembangan agribisnis peternakan

dukungan kebijakan dalam pengembangan agribisnis peternakan

dukungan kebijakan dalam pengembangan agribisnis peternakan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tabel 2. Laju Pertumbuhan Dan Produksi Ternak (persen per tahun).<br />

Ternak 1993-1997 1998-1999 2000-2003<br />

Populasi<br />

1.Sapi potong 1,69 -2,86 0,64<br />

2. Sapi perah 1,51 -0,35 2,20<br />

3. Kerbau -0,89 -10,07 -0,42<br />

4. Kambing dan domba 4,33 -4,63 1,53<br />

5. Babi -1,39 -7,81 -1,07<br />

6. Ayam pedaging 8,14 -34,09 27,30<br />

7. Ayam petelur 7,15 -21,95 13,67<br />

8. Unggas lainnya 3,68 -1,92 4,66<br />

Produksi<br />

1. Daging sapi 2,30 -6,79 2,32<br />

2. Susu 3,20 1,43 4,70<br />

3. Daging kerbau 0,19 6,73 -1,97<br />

4. Kambing dan domba -0,06 -16,35 15,95<br />

5. Babi 0,58 -3,53 5,04<br />

6. Ayam broiler 12,74 -28,23 24,30<br />

7. Telur 6,76 -8,92 9,34<br />

8. Unggas lainnya 1,99 -7,88 4,70<br />

Sumber : Ditjen Bina Produksi Peternakan.<br />

Gambaran data diatas menunjukkan bahwa hanya <strong>agribisnis</strong> <strong>peternakan</strong><br />

ayam raslah yang mampu memanfaatkan peluang pasar domestik yang tumbuh<br />

amat pesat seiring dengan kemajuan pembangunan ekonomi Indonesia. Komoditas<br />

<strong>peternakan</strong> lainnya mengalami kendala produksi sehingga impornya meningkat<br />

terus. Dilihat dari besaran dan laju pertumbuhan volume impor, kendala produksi<br />

yang cukup berat nampaknya terjadi pada daging sapi, kerbau dan susu.<br />

Jika dikaji lebih lanjut, revolusi <strong>peternakan</strong> ayam dimungkinkan oleh inovasi<br />

teknologi genetik (ayam ras) dan kelembagaan (sistem <strong>agribisnis</strong>) yang dipelopori<br />

oleh perusahaan multinasional. Teknologi ayam ras dengan sistem inovasi<br />

budidaya intensif adalah teknologi impor yang dibawa oleh perusahaan<br />

multinasional. Perusahaan multinasional tidak saja bergerak <strong>dalam</strong> usaha produksi<br />

bibit (DOC) dan pabrik pakan (segmen hulu), tetapi juga budidaya (segmen hulu)<br />

walau <strong>dalam</strong> skala terbatas untuk memperluas cakupan dan skala usahanya.<br />

Perusahaan-perusahaan multinasional tersebut mengembangkan pola-pola<br />

kemitraan usaha budidaya dengan peternak kecil-rumah tangga. Terlepas dari<br />

berbagai kelemahan yang mungkin masih ada, industri <strong>peternakan</strong> ayam<br />

397

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!