Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
sektor lain ke arah hilir industri kreatif i. Total peningkatan output ke arah hilir atau forward linkage ini dihitung dengan<br />
persamaan:<br />
n<br />
F i<br />
j<br />
1<br />
ij<br />
F i<br />
ij<br />
= Forward linkage subsektor industri kreatif i<br />
= Inverse matriks Leontief<br />
2.4 P E N G U M P U L A N D A N P E N G O L A H A N D A T A<br />
Sektor Industri <strong>Kreatif</strong> yang belum menjadi nomenklatur resmi dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha <strong>Indonesia</strong> 2005,<br />
terdiri dari 14 subsektor industri kreatif. Lapangan-lapangan usaha yang membentuk 14 subsektor tersebar pada KBLI<br />
2005 menurut definisi yang digunakan BPS. Lapangan-lapangan usaha yang tersebar tersebut, dikelompokkan ke dalam<br />
14 subsektor industri kreatif, pada klasifikasi lapangan usaha tingkat 5 digit KBLI 2005. Kontribusi ekonomi untuk setiap<br />
indikator-indikator, selanjutnya dihitung dengan melihat kontribusi ekonomi di tingkat lapangan usaha 5 digit tersebut.<br />
Pengumpulan dan pengolahan data pada dasarnya dilakukan melalui 4 cara, yaitu (i) melalui data sekunder aktual yang<br />
telah dikumpulkan oleh sumber-sumber data seperti Biro Pusat Statistik, Asosiasi-asosiasi dan lain-lain, (ii) melalui data<br />
estimasi menggunakan Tabel Input-Output, (iii) melalui focus group discussion untuk memperoleh pemahaman mendalam<br />
mengenai indikator kualitatif (iv) dan melalui hasil-hasil Konvensi Pekan Produk <strong>Kreatif</strong> yang telah dilaksanakan pada<br />
tanggal 25-28 Juni 2009 di Jakarta Convention Centre.<br />
Data-data yang telah berhasil di kumpulkan dan diestimasi memiliki beberapa kelemahan, yaitu masih terdapat data-data<br />
yang overvalue ataupun undervalue. Hal ini disebabkan ketersediaan data yang terbatas serta kateogrisasi KBLI dan HS<br />
Code sektor Industri <strong>Kreatif</strong> yang belum difinalkan dan disepakati bersama sebagai bagian dari Industri <strong>Kreatif</strong>. Proses<br />
pemetaan kode KBLI dan HS Code Industri <strong>Kreatif</strong> perlu didiskusikan lebih mendalam dengan pihak yang kompeten,<br />
khususnya BPS, mengingat sebagian besar data estimasi kontribusi ekonomi Industri <strong>Kreatif</strong> ini diestimasi dengan<br />
menggunakan data-data yang dipublikasikan oleh BPS.<br />
2.4.1 Perubahan dari Studi IK 2007<br />
Studi Pemetaan Industri <strong>Kreatif</strong> 2007 sudah memperhitungkan kontribusi Industri-Industri Kecil Rumah Tangga yang<br />
tersebar di berbagai sektor perekonomian, kecuali IKRT yang berada pada Sektor Industri Pengolahan. Studi<br />
Pemutakhiran Pemetaan Kontribusi Industri <strong>Kreatif</strong> <strong>Indonesia</strong> 2009 menambahkan kontribusi ekonomi dari IKRT kreatif<br />
yang berada di Sektor Industri Pengolahan tersebut.<br />
Statistik industri pengolahan merupakan salah satu data sangat baik yang dimiliki oleh BPS, akan tetapi hanya<br />
memperhitungkan kontribusi perusahaan-perusahaan berukuran menengah besar. Statistik IKRT industri pengolahan<br />
sendiri belum tersedia sebaik statistik industri menengah besar. Kondisi data inilah yang menjadi penyebab tidak<br />
dimasukkannya kontribusi IKRT kreatif sektor pengolahan, di tahun 2007. Dengan kata lain, perhitungan kontribusi<br />
ekonomi tahun 2007 adalah undervalue. Meskipun statistik IKRT belum juga tersedia hingga tahun 2008, namun<br />
mengingat peran IKRT yang semakin penting dalam perekonomian, maka pada studi tahun 2009 ini, kontribusi IKRT<br />
kreatif Sektor Industri Pengolahan ditambahkan ke dalam pemetaan yang dilakukan. Estimasi kontribusi IKRT ini dilakukan<br />
dengan melihat proporsi kontribusinya dibandingkan kontribusi perusahaan menengah besar dan kontribusi total Sektor<br />
Industri Pengolahan.<br />
IKRT kreatif di Sektor Pengolahan ini tersebar di beberapa subsektor industri kreatif, yaitu subsektor:<br />
1. Desain<br />
22