27.11.2014 Views

Download - Indonesia Kreatif

Download - Indonesia Kreatif

Download - Indonesia Kreatif

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sipai dalam pelestarian budaya tradisional Bengkulu. Sejak 1990, upacara ini dijadikan agenda wisata Kota Bengkulu,<br />

dan kini lebih dikenal sebagai Festival Tabot.<br />

3.2.7.4 FESTIVAL DANAU TOBA<br />

Festival Danau Toba bertempat di sekitar Danau Toba, Sumatra Utara. Festival yang biasanya diadakan pada akhir pekan<br />

di bulan Juli setiap tahunnya ini, selalu menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Festival ini menampilkan<br />

berbagai kekayaan budaya, berupa nyanyian tradisional masyarakat Toba, tarian tradisional, dan yang paling menarik<br />

perhatian adalah lomba balap kano yang diikuti oleh seluruh desa yang ada di sekeliling Danau Toba. Disajikan pula<br />

berbagai kerajinan dan juga makanan serta minuman tradisional masyarakat setempat.<br />

Festival ini dahulu bernama Pesta Danau Toba dan sempat menjadi acara unggulan dalam menarik wisatawan untuk<br />

berkunjung ke Sumatra Utara. Namun krisis ekonomi yang melanda <strong>Indonesia</strong> pada pertengahan 1998 menjadi penyebab<br />

terhentinya pesta bergengsi masyarakat Batak ini.<br />

Kini Pemerintah Propinsi Sumatra Utara mencoba<br />

kembali menghidupkan kegiatan ini dengan<br />

mengganti namanya menjadi Festival Danau<br />

Toba. Penyelenggaraan Festival Danau Toba<br />

tahun ini merupakan penyelenggaraan yang<br />

ketiga sejak berganti nama, dimana pada<br />

penyelenggaraan Festival Danau Toba 2008<br />

dibuka oleh Presiden Susilo Bambang<br />

Yudhoyono.<br />

3.2.7.5 FESTIVAL TENGGER<br />

Kerap juga disebut Festival Bromo karena lokasi Suku Tengger berada di pegunungan Bromo, Jawa Timur. Festival ini<br />

juga kerap disebut sebagai Festival Kasodo yang merujuk kepada upacara Yadnya Kasada yang dilakukan oleh<br />

masyarakat Tengger. Festival ini biasanya diadakan sebagai sarana penyampaian rasa syukur kepada para Dewa yang<br />

dianut oleh masyarakat Tengger, karena mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat Tengger adalah agama Hindu.<br />

Festival Kasodo dimulai dengan pelaksanaan upacara suci yang bertempat di sebuah pura yang berada tepat di kaki<br />

Gunung Bromo, yang kemudian langsung dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo. Upacara suci ini diadakan pada tengah<br />

malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (Ke-10) menurut penanggalan<br />

jawa.<br />

Pada festival ini diadakan berbagai macam kesenian khas masyarakat Tengger; antara lain adalah tarian masal kuda<br />

lumping, kesenian reog dan jaranan, tari bale ganjur, sodor, dan pujan, serta seni ludruk dan tayub. Salah satu aktivitas<br />

yang menarik dalam festival ini adalah penyalaan Api Bromo sepanjang jalan protokol sejauh + 15 km, dan juga<br />

penyalaan Api Bromo oleh para pengunjung yang hadir. Penyalaan Api ini terlihat sangat indah karena membentuk<br />

konfigurasi tertentu dan keindahannya bahkan bisa dinikmati hingga wilayah Kabupaten Pasuruan. Festival ini melibatkan<br />

seluruh kecamatan yang<br />

ada di sekitar Gunung<br />

Bromo dan khusus untuk<br />

atraksi sejuta api Bromo,<br />

masing-masing camat<br />

diminta untuk mengerahkan<br />

masyarakatnya untuk ambil<br />

bagian di dalamnya.<br />

Kehadiran masyarakat di<br />

38

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!