29.01.2015 Views

Manajemen Perpustakaan - perpustakaan universitas riau

Manajemen Perpustakaan - perpustakaan universitas riau

Manajemen Perpustakaan - perpustakaan universitas riau

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pendahuluan<br />

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN<br />

PERGURUAN TINGGI 1)<br />

Oleh: Thamrin Hasan 2)<br />

<strong>Perpustakaan</strong> perguruan tinggi adalah <strong>perpustakaan</strong> yang<br />

berada dalam suatu perguruan tinggi dan merupakan salah satu<br />

unit organisasi yang menunjang perguruan tinggi dalam mencapai<br />

tujuannya. Yang termasuk ke dalam pengertian <strong>perpustakaan</strong><br />

perguruan tinggi adalah <strong>perpustakaan</strong> yang tergabung dalam<br />

lingkungan lembaga pendidikan tinggi baik <strong>perpustakaan</strong><br />

<strong>universitas</strong>, fakultas, jurusan, dan lembaga. <strong>Perpustakaan</strong><br />

perguruan tinggi mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah,<br />

memelihara, melestarikan dan mendayagunakan informasi dalam<br />

bentuk bahan pustaka, baik yang dihasilkan lembaga yang<br />

bersangkutan (local content) maupun dari pihak luar.<br />

Saya pikir, kita akan sependapat bahwa <strong>perpustakaan</strong><br />

(Library) merupakan salah satu pusat pemerolehan informasi,<br />

pusat sumber belajar, dan merupakan sarana penelitian, serta<br />

pengembangan ilmu pengetahuan. <strong>Perpustakaan</strong> yang paling<br />

penting bagi masyarakat atau pemustaka bukan saja bagaimana<br />

untuk menjadi tahu (how to know), tetapi dapat belajar tentang<br />

bagaimana untuk belajar (learning how to learn) tentang banyak<br />

hal. Oleh karena itu, kemudian muncul dan berkembang istilah<br />

bahwa “<strong>Perpustakaan</strong> untuk kita semua” dalam rangka<br />

mewujudkan pendidikan sepanjang hayat (lifelong education).<br />

Hal tersebut dapat terealisasi manakala <strong>perpustakaan</strong> sudah<br />

dapat menjalankan semua kegiatannya dengan performa dan<br />

kinerja yang kemanfaatannya benar-benar dapat dirasakan oleh<br />

banyak orang. Sementara<br />

____________________<br />

1


1) Makalah ini disampaikan dalam kegiatan pelatihan ”Teknis Penyelenggaraan<br />

<strong>Perpustakaan</strong> Perguruan Tinggi” Yang diselenggarakan oleh UPT <strong>Perpustakaan</strong><br />

UR, 15-01- 2010 di Pekanbaru.<br />

2)<br />

Pustakawan Madya pada UPT <strong>Perpustakaan</strong> Universitas Riau.<br />

itu pada sisi yang lain masyarakat yang memang diharapkan dapat<br />

menggunakan <strong>perpustakaan</strong> secara baik, teratur, dan terusmenerus<br />

berkunjung ke <strong>perpustakaan</strong>.<br />

Dengan kata lain, antara <strong>perpustakaan</strong> dan masyarakat<br />

(pemustaka) telah terjadi persamaan persepsi dan tujuan, yaitu<br />

<strong>perpustakaan</strong> merupakan bagian keseharian dalam kehidupan yang<br />

terus berlangsung menuju masa depan yang lebih baik, kaya<br />

pengalaman dan ilmu serta makin cerah dalam menghadapi<br />

tantangan yang paling kompleks. Kita tahu bahwa ilmu<br />

pengetahuan merupakan salah satu modal terbaik untuk<br />

menyongsong masa depan, dan sumber ilmu itu diantaranya adalah<br />

<strong>perpustakaan</strong>.<br />

Pengertian <strong>Manajemen</strong><br />

<strong>Manajemen</strong> bersal dari bahasa Inggris yaitu management.<br />

Dalam bahasa Indonesia manajemen mempunyai beberapa<br />

pengertian, antara lain : a) pemimpin, b) pengurus, c)<br />

ketatalaksanaan, d) pengelolaan, e) pengendalian, dan f)<br />

pembinaan.<br />

Secara umum pengertian manajemen adalah pengendalian dan<br />

pemanfatan semua faktor dan sumber daya, yang menurut suatu<br />

perencanaan (planning) diperlukan untuk mencapai atau<br />

menyelesaikan suatu tujuan kerja yang tertentu (Prajudi, 1982).<br />

Dan menurut KBBI terdapat dua pengertian tentang manajemen.<br />

Pertama, manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber<br />

daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Maksudnya adalah<br />

bahwa di dalam organisasi, baik sebagai wadah yang sifatnya statis,<br />

2


maupun sebagai kegiatan yang sifatnya dinamis. Di dalamnya<br />

terdapat suatu proses penggunaan dan pemanfaatan semua<br />

sumber daya yang dilakukan oleh manejer (pemimpin) yang<br />

diarahkan untuk mencapai target atau sasaran yang telah<br />

ditentukan. Kedua, manajemen adalah pejabat atau pimpinan yang<br />

bertanggung jawab atas jalannya perusahaan. Jadi di sini<br />

manajemen diartikan sebagai kewenangan, kemampuan dan<br />

kesanggupan seseorang pemegang kekuasaan yang sah dan legal,<br />

untuk menjalankan dan mengoperasikan organisasi. Orang-orang<br />

tersebut memiliki tanggung jawab sepenuhnya, baik secara formal<br />

maupun moral, sekaligus menjadi titik sentral perhatian dan<br />

komando bagi semua staf dan bawahan. Semua tergantung kepada<br />

pihak manajemen (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988).<br />

Berdasarkan pengertian di atas, dalam manajemen terdapat :<br />

a. Kegiatan pengendalian dan pemanfaatan, yang dilakukan<br />

oleh orang atau orang-orang yang berkedudukan sebagai<br />

pemimpin.<br />

b. Faktor-faktor, dan unsur-unsur yang bersifat mendukung,<br />

menentukan, melengkapi atau yang mempengaruhi, yang<br />

bersifat positif.<br />

c. Sumber daya, bisa orang (SDM), barang, material, uang,<br />

sarana dan prasarana, waktu, dan lain sebagainya, yang<br />

harus diberdayakan dan dimanfaatkan secara maksimal untuk<br />

kepentingan organisasi.<br />

d. Perencanaan, yakni sesuatu yang berdemensi waktu ke<br />

depan tentang segala sesuatu yang dibutuhkan, seperti<br />

alternatif tenaga kerja dan lain sebagainya.<br />

e. Tujuan tertentu, arah, target, sasaran yang akan diwujudkan<br />

pada jangka waktu tertentu.<br />

3


Definisi <strong>Manajemen</strong> menurut para pakar yang lain, diantaranya :<br />

1. Frederik Winslow Taylor,<br />

Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi<br />

setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan<br />

dan organisasi lain.<br />

2. Goerge Terry,<br />

Proses pelaksanaan pencapaian tujuan tertentu dengan<br />

mempergunakan bantuan orang lain.<br />

3. L.A. Appley,<br />

Keahlian untuk menggerakkan orang melakukan suatu<br />

pekerjaan.<br />

4. M.P. Follet,<br />

Seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.<br />

5. James Stonner<br />

Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan<br />

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan<br />

penggunaan sumber daya lain yang ada dalam organisasi<br />

guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan<br />

6. Encyclopedia of Social Sciences,<br />

Proses pelaksanaan pencapaian tujuan tertentu yang<br />

diselenggarakan dengan pengawasan.<br />

Pengertian <strong>Perpustakaan</strong><br />

<strong>Perpustakaan</strong> berasal dari kata pustaka, yang berarti buku.<br />

Setelah mendapat awalan per dan akhiran an kata pustaka menjadi<br />

<strong>perpustakaan</strong>, yang berarti kitab, kitab perimbon, atau kumpulan<br />

buku-buku, yang kemudian disebut dengan koleksi bahan<br />

pustaka. Istilah itu hanya berlaku untuk <strong>perpustakaan</strong> yang masih<br />

bersifat tradisional atau <strong>perpustakaan</strong> konvensional. Untuk<br />

<strong>perpustakaan</strong> modern, dengan paradigma baru koleksi<br />

<strong>perpustakaan</strong> tidak hanya terbatas dalam bentuk buku-buku,<br />

majalah, koran, atau barang tercetak lainnya. Koleksi <strong>perpustakaan</strong><br />

telah berkembang dalam bentuk terekam dan digital. Selanjutnya,<br />

4


uku-buku dan bahan pustaka yang lain tersebut harus ditata dan<br />

disusun rapi di rak dan tempat-tempat yang sudah ditentukan di<br />

dalam ruangan atau gedung tersendiri, setelah diolah atau diproses<br />

menurut suatu sistem tertentu.<br />

Jadi, sebuah <strong>perpustakaan</strong> harus memenuhi persyaratan<br />

tertentu, yaitu :<br />

a. Adanya kumpulan buku-buku dan bahan pustaka lainnya.<br />

b. Koleksi tersebut ditata menurut suatu sistem tertentu.<br />

c. Semua sumber informasi ditempatkan di gedung atau<br />

ruangan tersendiri.<br />

d. <strong>Perpustakaan</strong> semestinya dikelola atau dijalankan oleh<br />

petugas-petugas dengan persyaratan tertentu.<br />

e. Ada masyarakat pemakai <strong>perpustakaan</strong> (pemustaka)<br />

tersebut, baik untuk membaca, meminjam, meneliti,<br />

menggali, menimba, dan mengembangkan ilmu pengetahuan<br />

yang diperoleh di <strong>perpustakaan</strong>.<br />

f. <strong>Perpustakaan</strong> merupakan institusi yang perlu bermitra<br />

dengan lembaga-lembaga yang berkaitan.<br />

Pada hakikatnya <strong>perpustakaan</strong> bersifat universal, artinya :<br />

1. <strong>Perpustakaan</strong> itu ada dimana-mana, baik di negara-negara<br />

maju, dan negara sedang berkembang, di masyarakat umum,<br />

sekolah, perguruan tinggi, maupun di kantor pemerintah dan<br />

swasta, di kota serta di desa-desa.<br />

2. Tugas, fungsi dan kegiatan pokoknya sama, yakni<br />

menghimpun dan mengumpulkan, mengolah, memelihara,<br />

merawat, melestarikan, dan mengemas, menyajikan dan<br />

memberdayakan, serta memanfaatkan dan melayankan<br />

kepada pemustaka.<br />

5


3. Sifatnya informatif, edukatif, rekreatif, dan penelitian, serta<br />

pengembangan ilmu pengetahuan.<br />

Definisi <strong>perpustakaan</strong> yang lain, diantaranya :<br />

1. Menurut Kamus “ The Oxford English Dictionary”<br />

adalah :<br />

Suatu tempat buku-buku diatur untuk dibaca, dipelajari, atau<br />

dipakai sebagai bahan rujukan.<br />

2. Pengertian <strong>Perpustakaan</strong> awal abad ke – 19 adalah :<br />

Suatu gedung, ruangan, atau sejumlah ruangan yang berisi<br />

koleksi buku yang dipelihara dengan baik, dapat digunakan<br />

oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu.<br />

3. Perkembangan Lebih Lanjut adalah :<br />

adalah :<br />

<strong>Perpustakaan</strong> adalah jantung suatu lembaga, otak<br />

masyarakat, dan tempat penyimpanan yang efektif dari<br />

memori masyarakat, suatu deposit yang hidup pada masa lalu<br />

dan penopangan dari kegiatan intelektual yang<br />

mengantisipasi pada masa yang akan datang<br />

4. Menurut “The American Library Association”(ALA)<br />

<strong>Perpustakaan</strong> sebagai pusat media, pusat belajar, pusat<br />

sumber pendidikan, pusat informasi, pusat dokumentasi, dan<br />

pusat rujukan.<br />

5. Dalam pengertian yang mutakhir (Kepres RI<br />

Nomor : 11 tahun 1989)<br />

<strong>Perpustakaan</strong> adalah salah satu sarana pelestari bahan<br />

pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi<br />

sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, dan teknologi<br />

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan<br />

menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.<br />

6. Menurut UU RI nomor : 43 Tahun 2007 Tgl 1<br />

Nopember 2007 adalah :<br />

6


Institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau<br />

karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku<br />

guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,<br />

pelestarian informasi, dan rekreasi pada pemustaka.<br />

<strong>Perpustakaan</strong> Berbasis <strong>Manajemen</strong><br />

<strong>Perpustakaan</strong> berbasis manajemen adalah penyelenggaraan<br />

<strong>perpustakaan</strong> yang bertumpu atau berdasarkan teori dan imu<br />

manajemen. Maksudnya ialah, bahwa dengan menerapkan teori,<br />

ilmu dan metode tersebut <strong>perpustakaan</strong> diharapkan dapat berjalan<br />

dengan baik, efektif dan efisien. Di dalam ilmu manajemen terdapat<br />

beberapa teori yang dapat dipilih untuk diterapkan, diantaranya<br />

adalah : a) <strong>Manajemen</strong> terbuka (opened management) atau disebut<br />

juga dengan manajemen transparansi (management tranparency),<br />

b) <strong>Manajemen</strong> berdasarkan sasaran , c) <strong>Manajemen</strong> paternalistis<br />

(manajemen bapakisme/ ibuisme), d) <strong>Manajemen</strong> berdasarkan<br />

program (management based on programming), dan e) <strong>Manajemen</strong><br />

modern (Sutarno, 2006).<br />

Dari sejumlah teori tersebut tentu masing-masing memiliki<br />

kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu perlu dipilih yang paling<br />

sesuai dengan kondisi <strong>perpustakaan</strong> dan kemampuan sumber`daya<br />

manusianya. Cara lainnya adalah dengan menggabungkan<br />

sejumlah teori manajemen tersebut kemudian diterapkan secara<br />

objektif sesuai dengan kebutuhan. Sebab suatu teori yang telah<br />

diuji dan disusun secara baik, belum tentu dapat diterapkan secara<br />

sempurna, karena di dalam praktik terkadang ada hal-hal yang<br />

tidak atau belum sesuai dengan teori. Yang sering terjadi, suatu<br />

teori tidak selamanya cocok jika dipraktikkan di lapangan. Namun<br />

seorang pemimpin yang memiliki kemampuan teoretis dan<br />

pengalaman praktik<br />

diharapkan dapat mengendalikan<br />

<strong>perpustakaan</strong> secara berdaya guna dan berhasil guna.<br />

7


Berkaitan dengan hal di atas, maka untuk menyelenggarakan<br />

<strong>perpustakaan</strong> yang berbasis manajemen menurut Sutarno, ada 6<br />

(enam) hal yang perlu diperhatikan, yakni :<br />

1. Adanya suatu konsep yang rasional, berdasarkan<br />

pemikiran, perhitungan, dan analisis yang dapat diuji<br />

kebenarannya.<br />

2. Adanya suatu kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan<br />

perencanaan, perkiraan dan prediksi ke depan.<br />

3. Adanya suatu tujuan tertentu yang harus dicapai<br />

4. Terpenuhinya suatu kondisi tertentu sebagai<br />

persyaratannya.<br />

5. Tersedianya sumber daya manusia yang memadai,<br />

sesuai dengan kriteria dan persyaratan atau memenuhi<br />

kualifikasi tertentu.<br />

6. Tersedianya sumber daya <strong>perpustakaan</strong> yang lain<br />

seperti fisik gedung, sarana dan prasarana, sumber<br />

finansial, dan sumber informasi.<br />

Permasalahan atau Kendala yang Sering Dihadapi<br />

<strong>Perpustakaan</strong><br />

Ada beberapa kendala dan keterbatasan yang umumnya<br />

dihadapi oleh <strong>perpustakaan</strong> di Indonesia, diantaranya adalah :<br />

a) Kendala secara Internal :<br />

1. Jumlah, jenis dan mutu koleksi bahan pustaka,<br />

2. Jumlah, dan mutu sumber daya manusia,<br />

3. Sarana dan prasarana,<br />

4. Perabot dan perlengkapan,<br />

5. Sumber pembiayaan,<br />

6. Sosialisasi,<br />

8


7. Perhatian dari instansi induk/ atasan,<br />

b) Kendala secara eksternal<br />

1. Minat dan budaya baca masyarakat (pemustaka) yang<br />

umumnya masih relatif rendah,<br />

2. Perhatian, respon, dan tanggapan masyarakat yang<br />

masih terbatas,<br />

3. Informasi dan akses ke <strong>perpustakaan</strong> masih terbatas.<br />

4. Kesadaran tentang perlunya <strong>perpustakaan</strong> belum<br />

tumbuh dan belum berkembang secara baik.<br />

5. Kondisi sosial budaya dan sosial ekonomi belum<br />

sepenuhnya menunjang.<br />

6. Ada ”jarak” yang memisahkan antara <strong>perpustakaan</strong> dan<br />

masyarakat.<br />

Ditinjau dari segi manajemen, ada beberapa permasalahan<br />

yang sering dihadapi <strong>perpustakaan</strong>, diantaranya adalah :<br />

1. Para manejer (pemimpin), baik tingkat puncak (top),<br />

tengah (midle), maupun pada tingkat manejer bawah (lower)<br />

kurang memiliki kemampuan di bidang <strong>perpustakaan</strong>.<br />

2. Para manejer kurang bahkan tidak sama sekali memiliki<br />

kemampuan manajerial yang memadai.<br />

3. Para manejer tidak mampu memimpin, mengendalikan,<br />

dan memanfaatkan semua unsur dan faktor-faktor yang<br />

ada di <strong>perpustakaan</strong>.<br />

Jenis-Jenis <strong>Perpustakaan</strong> Yang Ada Di Indonesia<br />

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 43<br />

Tahun 2007, jenis <strong>perpustakaan</strong> yang diakui dan dilindungi oleh<br />

negara adalah sebagai berikut :<br />

1. <strong>Perpustakaan</strong> Nasional (National Library)<br />

2. <strong>Perpustakaan</strong> Umum (Public Library)<br />

9


3. <strong>Perpustakaan</strong> Sekolah (School Library)<br />

4. <strong>Perpustakaan</strong> Perguruan Tinggi (University Library)<br />

5. <strong>Perpustakaan</strong> Khusus (Special Library)<br />

Terdapat beberapa ketentuan dalam penyelenggaraan<br />

<strong>perpustakaan</strong> perguruan tinggi menurut Undang-undang<br />

Nomor : 43 tahun 2007, pasal 24 yaitu :<br />

1. Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan <strong>perpustakaan</strong><br />

yang memenuhi standar nasional <strong>perpustakaan</strong> dengan<br />

memperhatikan standar nasional pendidikan (ayat 1)<br />

2. <strong>Perpustakaan</strong> sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki<br />

koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya,<br />

yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan,<br />

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (ayat 2)<br />

3. <strong>Perpustakaan</strong> perguruan tinggi mengembangkan layanan<br />

<strong>perpustakaan</strong> berbasis teknologi informasi dan komunikasi<br />

(ayat 3)<br />

4. Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk<br />

pengembangan <strong>perpustakaan</strong> sesuai dengan peraturan<br />

perundang-undangan guna memenuhi standar nasional<br />

pendidikan dan standar nasional <strong>perpustakaan</strong> (ayat 4)<br />

Bila kita gali lagi pasal 31 tentang hak tenaga pustakawan, jelas<br />

dapat dinyatakan bahwa :<br />

Tenaga <strong>perpustakaan</strong> (pustakawan) berhak atas :<br />

a. Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan<br />

jaminan kesejahteraan sosial<br />

b. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan<br />

pengembangan kualitas.<br />

10


c. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana,<br />

dan fasilitas <strong>perpustakaan</strong> untuk menunjang kelancaran<br />

pelaksanaan tugas<br />

Di samping hak yang harus dimiliki oleh pustakawan itu,<br />

terdapat pula kewajiban yang harus dilaksanakan oleh<br />

pustakawan. Adapun kewajiban yang harus dipenuhi oleh<br />

pustakawan adalah :<br />

a. Memberikan layanan prima terhadap pemustaka<br />

b. Menciptakan suasana <strong>perpustakaan</strong> yang kondusif, dan<br />

c. Memberikan keteladanan dan menjaga nama baik<br />

lembaga dan kedudukannya sesuai dengan tugas dan<br />

tanggung jawabnya.<br />

(pasa 32)<br />

Pembentukan, Pembinaan, dan Pengembangan<br />

<strong>Perpustakaan</strong><br />

a. Pembentukan <strong>Perpustakaan</strong><br />

<strong>Perpustakaan</strong> perguruan tinggi dibentuk oleh instansi atau<br />

lembaga tertentu, yang menjadi atasan atau induk organisasi<br />

<strong>perpustakaan</strong> dalam rangka menunjang pencapaian visi dan misi<br />

lembaga tersebut. Istilah perguruan tinggi, bukan berarti bahwa<br />

<strong>perpustakaan</strong> tersebut harus selalu milik perguruan tinggi negeri.<br />

Tetapi bisa saja bersifat swasta, seperti perguruan tinggi swasta<br />

atau yayasan. Pembentukan <strong>perpustakaan</strong> itu mesti sejalan dengan<br />

keberadaan lembaga induknya. Apalagi <strong>perpustakaan</strong> yang<br />

dibentuk oleh lembaga swasta yang bersifat business oriented<br />

sehingga perhitungan untung-rugi menjadi pertimbangan utama.<br />

Meskipun <strong>perpustakaan</strong> bersifat fasilitatif sosial umum namun visi<br />

dan misinya tetap mendukung lembaga induknya, dan perlu diingat<br />

bahwa <strong>perpustakaan</strong> tidak berdiri sendiri.<br />

11


Pembentukan <strong>perpustakaan</strong> harus berdasarkan pertimbangan<br />

dan alasan tertentu yang kuat. Ada beberapa alasan atau<br />

pertimbangan dalam pembentuka sebuah <strong>perpustakaan</strong>, yaitu :<br />

1. Telah direncanakan dan diputuskan dalam bentuk surat<br />

keputusan.<br />

2. Merupakan satu keharusan, atau kelengkapan yang tak<br />

terpisahkan.<br />

3. Telah tersedia sumber dana untuk penyelenggaraannya<br />

4. Telah menjadi kebutuhan yang mendesak<br />

5. Telah memiliki koleksi yang cukup banyak namun belum ada<br />

perpusta<br />

kaannya.<br />

6. Atas permintaan unit atau bidang atau divisi tertentu.<br />

Ada 7 (tujuh) Unsur-unsur pokok yang diperlukan dalam<br />

pelaksanaan pembentukan sebuah <strong>perpustakaan</strong>, yakni :<br />

1. Surat keputusan pembentukan dan organisasi tata<br />

kerja,<br />

2. Pembangunan gedung atau pengadaan ruangan,<br />

3. Pembentukan koleksi bahan pustaka dasar/ pertama,<br />

4. Pengadaan perlengkapan dan perabot,<br />

5. Pengadaan metode/ teknik,<br />

6. Pengadaan mata anggaran,<br />

7. Pengangkatan kepala <strong>perpustakaan</strong>,<br />

8. Pengisian pegawai atau staf yang diperlukan,<br />

b. Pembinaan <strong>Perpustakaan</strong><br />

pembinaan adalah usaha atau tindakan dan kegiatan yang<br />

dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih<br />

baik. Pembinaan <strong>perpustakaan</strong> adalah suatu kegiatan yang<br />

dilakukan secara terus menerus agar segala sesuatunya berjalan<br />

12


pada jalur dan rel yang benar sehingga dapat mengikuti<br />

perkembangan yang terjadi di sekitarnya. Ada 10 macam<br />

pembinaan yang harus dilakukan pada sebuah <strong>perpustakaan</strong><br />

khususnya <strong>perpustakaan</strong> perguruan tinggi, yaitu :<br />

1. Status dan organisasi<br />

2. Ketenagaan<br />

3. Gedung, sarana dan prasarana<br />

4. Koleksi<br />

5. Layanan<br />

6. Anggaran<br />

7. Publikasi dan promosi<br />

8. Mitra kerja dan jaringan<br />

9. Penelitian dan pengembangan<br />

10. Minat baca.<br />

c. Pengembangan <strong>Perpustakaan</strong><br />

Sektor-sektor atau bidang-bidang yang perlu dikembangkan<br />

dalam sebuah <strong>perpustakaan</strong> antara lain, adalah :<br />

1. Pengembangan koleksi<br />

2. Pengembangan sumber daya manusia<br />

3. Pengembangan masyarakat pemakai<br />

4. Pengembangan sistem layanan<br />

Prinsip-Prinsip Organisasi <strong>Perpustakaan</strong><br />

Prinsip dari organisasi adalah suatu pangkal tolak atas<br />

terjadinya atau terciptanya suatu tata hubungan. Prinsip itu<br />

mempunyai dua segi, yaitu 1) prinsip merupakan pangkal tolak<br />

pikiran untuk memahami suatu tata hubungan, dan 2) prinsip<br />

merupakan suatu jalan atau sarana untuk menciptakan sesuatu tata<br />

13


hubungan atau kondisi yang kita kehendaki. Prinsip organisasi<br />

merupakan pegangan dan pedoman bagi para pemimpin organisasi<br />

agar dapat bergerak sebagai suatu kesatuan (Prajudi, 1982).<br />

Ada beberapa prinsip organisasi <strong>perpustakaan</strong>, diantaranya :<br />

1. Organisasi <strong>perpustakaan</strong> harus mempunyai tujuan<br />

2. Harus ada pembagian kerja dan penugasan yang homogen<br />

3. Setiap pelimpahan kekuasaan/ tanggung jawab dan tugas<br />

harus dilakukan dengan tepat dan jelas<br />

4. Harus memiliki prinsip kesatuan komando<br />

5. Prinsip komunikasi<br />

6. Harus ada pengecekan terhadap pelaksanaan perintahperintah<br />

atasan<br />

7. Prinsip kontuinitas<br />

8. Memiliki prinsip saling asuh, asah dan asih antara unit lini dan<br />

staf.<br />

9. Prinsip koordinasi<br />

Fungsi <strong>Manajemen</strong> <strong>Perpustakaan</strong><br />

Fungsi adalah apa atau sesuatu yang harus dijalankan guna<br />

memenuhi maksud atau mencapai tujuan. Fungsi-fungsi<br />

manajemen untuk diterapkan di <strong>perpustakaan</strong> yang manakah dan<br />

berapa jumlahnya, bagaimana rumusannya Hal itu merupakan<br />

suatu hal yang tidak perlu diperdebatkan. Memang diakui bahwa<br />

pengertian dan jumlah fungsi-fungsi manajemen tidak terdapat<br />

persamaan atau penyesuan paham. Namun kadang orang dapat<br />

menyesuaikannya dengan tingkat atau level manajemen, yang<br />

dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu : 1) manajemen tingkat<br />

puncak (top), 2) manajemen tingkat koordinator (eksekutif<br />

manager), dan 3) manajemen tingkat operasional.<br />

14


Untuk tingkat manejer puncak maka fungsi-fungsi manajemen<br />

meliputi :<br />

1. Peramalan/ perkiraan (forcasting)<br />

2. Perumusan dan penentuan tujuan (main setting objectives)<br />

3. Perencanaan strategi dan kebijakan (strategy and policy<br />

planning)<br />

4. Penentuan dan pengaturan staf (staffing)<br />

5. Penganggaran (budgeting)<br />

6. Penghitungan (renumeration)<br />

7. Audit (auditing)<br />

8. Pelaporan (reporting)<br />

Sementara, untuk tingkat koordinator eksekutif (eksekutif<br />

manager) terdapat fungsi-fungsi sebagai berikut :<br />

1. Pengarahan (directing)<br />

2. Pengembangan eksekutif (executive development)<br />

3. Supervisi (supervising)<br />

4. Koordinasi (koordinating)<br />

5. Pendisiplinan (disciplining)<br />

Sedangkan, fungsi-fungsi untuk tingkat operasional seorang<br />

manajer langsung memimpin dan bertanggung jawab atas sesuatu<br />

operasional yang dijalankan oleh suatu unit organisasi operasional.<br />

Menurut George R. Terry, fungsi-fungsi manajemen untuk tingkat<br />

operatif manajemen dapat dibatasi dan dirumuskan sebagai berikut<br />

:<br />

1. Perencanaan (planning)<br />

2. Pengorganisasian (organising)<br />

3. Penggerakan (actuating), dan<br />

4. Pengawasan (controlling)<br />

Pengorganisasian <strong>Perpustakaan</strong><br />

15


Pengorganisasian <strong>perpustakaan</strong> dijalankan dalam tiga tahap,<br />

yakni :<br />

1. Penstrukturan atau penentuan struktur kerja sama sebagai<br />

hasil analisis pembagian kerja<br />

2. Pemilihan dan penetapan staf, yakni orang-orang yang tepat<br />

pada tempat yang ditentukan<br />

3. Fungsionalisasi, yakni penentuan tugas dan fungsi untuk<br />

masing-masing orang dan unit satuan kerja.<br />

Dengan demikian struktur organisasi <strong>perpustakaan</strong> berfungsi<br />

untuk menentukan kelancaran jalannya pelaksanaan berupa<br />

pengaturan lebih lanjut mengenai kekuasaan, pekerjaan, tanggung<br />

jawab, dan orang-orang yang harus ditata dan dihubungkan satu<br />

sama lain demikian rupa. Dengan demikian, adanya struktur<br />

organisasi <strong>perpustakaan</strong> setiap orang akan tahu :<br />

1. Apa kedudukannya<br />

2. Apa tugasnya<br />

3. Apa fungsinya<br />

4. Apa pekerjaannya<br />

5. Apa tanggung jawabnya<br />

6. Apa kewajibannya<br />

7. Apa wewenangnya<br />

8. Apa hak-haknya<br />

9. Siapa atasannya<br />

10. Siapa bawahannya<br />

11. Bagaimana tata cara dan mekanisme berhubungan<br />

dengan yang lainnya.<br />

Tahap yang sangat penting dilakukan dalam pengorganisasian<br />

<strong>perpustakaan</strong> adalah adanya tahap pendelegasian<br />

(pelimpahan) dari pimpinan yang lebih atas kepada pimpinan<br />

16


yang lebih bawah. Menurut Sutarno, ada tiga jenis pendelegasian<br />

dalam organisasi <strong>perpustakaan</strong> , yaitu :<br />

1. Tanggung jawab (responsibility), yaitu pekerjaan,<br />

kewajiban atau fungsi yang dibebankan kepada suatu jabatan<br />

atau posisi yang terdiri atas berbagai macam kegiatan seperti<br />

mental, intelektual, dan fisik yang harus dijalankan untuk<br />

pelaksanaan beban pekerjaan atau posisi tersebut.<br />

2. Kewenangan, adalah sekumpulan wewenang, yang terdiri<br />

atas suatu kekuasaan dan hak (power and right) yang<br />

dipercayakan kepada pemegang jabatan untuk menunaikan<br />

tanggung jawab. Ada tiga bentuk tanggung jawab, yaitu 1)<br />

tanggung jawab mutu dan keahlian, 2) tanggung jawab sosial<br />

politik, dan 3) tanggung jawab hukum yang masing-masing<br />

mempunyai konsekuensi.<br />

3. Pertanggung jawaban (accountability) adalah kewajiban<br />

moral dan hukum untuk menunaikan dan menggunakan<br />

kewenangan mengenai pemakaian dan penggunaan berbagai<br />

sumber daya <strong>perpustakaan</strong> antara lain sumber daya manusia,<br />

uang, inventaris, waktu, teknologi, dan fasilitas lain. Untuk<br />

dapat melaksanakan tanggung jawab harus ditentukan lebih<br />

dahulu secara tegas syarat-syarat yang harus dipegang dan<br />

dijadikan pedoman, baik berupa peraturan, kebijakan,<br />

maupun standar.<br />

Pengorganisasian yang dilakukan di <strong>perpustakaan</strong> haruslah<br />

jelas, tegas, dan tertib. Ada empat macam tertib dalam<br />

pengorganisasisan di <strong>perpustakaan</strong>, yaitu :<br />

1. Tertib personal dalam hal, wewenang, tanggung<br />

jawab, tugas, kewajiban, posisi, kedudukan, dan<br />

perannya.<br />

2. Tertib fungsional, tertib fungsional atau urusan<br />

dimana setiap urusan mempunyai batasan, ruang<br />

lingkup, dan tempat sendiri-sendiri.<br />

17


3. Tertib barang, di mana setiap barang harus ada di<br />

tempatnya sendiri-sendiri, dan setiap waktu diperlukan<br />

atau dicek selalu ada.<br />

4. Tertib administrasi, tertib administrasi artinya adalah<br />

bahwa semua kegiatan dicatat, diatur, dan dibukukan<br />

secara rapi menurut sistem administrasi yang benar,<br />

proseduran, mekanistis, dan sikuensial<br />

Perlu diingat bahwa tertib merupakan pangkal tolok<br />

pembentukan sikap disiplin untuk semua orang yang ada di dalam<br />

organisasi <strong>perpustakaan</strong>.<br />

Unsur-Unsur <strong>Manajemen</strong> <strong>Perpustakaan</strong><br />

Unsur manajemen itu terdiri dari enam hal yang biasa disebut<br />

enam M, yaitu :<br />

1. Manusia (man)<br />

2. Uang (money)<br />

3. Mesin penunjang (mechines)<br />

4. Barang inventaris atau material (materials)<br />

5. Sistem prosedur, dan mekanisme kerja (methods)<br />

6. Tempat berlangsungnya transaksi informasi masyarakat<br />

pemakai atau pelanggan yang disebut pasar (market)<br />

Kegiatan yang Dilakukan <strong>Perpustakaan</strong><br />

Kegiatan yang selalu dilakukan oleh sebuah <strong>perpustakaan</strong><br />

sangat bervariasi. Variasi kegiatan yang dilakukan tersebut<br />

tergantung kepada jenis <strong>perpustakaan</strong> dan ruang lingkup<br />

organisasinya. Sebuah <strong>perpustakaan</strong> yang besar dapat membagi<br />

tugas dan pekerjaan kepada berbagai bidang, bagian, subbagian,<br />

devisi, urusan, seksi, sub seksi dan lain sebagainya. Sementara<br />

<strong>perpustakaan</strong> yang relatif cukup kecil dapat menyederhanakan<br />

18


pembagian ke dalam orang dan jabatan yang terbatas pula. Ada<br />

beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh sebuah<br />

<strong>perpustakaan</strong>, yaitu :<br />

1. Pengadaan koleksi bahan pustaka<br />

2. Pengolahan dan perawatan bahan pustaka<br />

3. Layanan <strong>perpustakaan</strong><br />

4. Administrasi <strong>perpustakaan</strong><br />

5. Sosialisasi, promosi <strong>perpustakaan</strong><br />

6. Pelaporan <strong>perpustakaan</strong>.<br />

Dengan adanya enam kegiatan yang telah disampaikan di atas,<br />

semoga pengelolaan <strong>perpustakaan</strong> perguruan tinggi yang<br />

dilaksanakan secara sederhana dapat berjalan dengan baik, efektif<br />

dan efisien.<br />

19


DAFTAR PUSTAKA<br />

Bafadal, Ibrahim. 2001. Pengelolaan <strong>Perpustakaan</strong> Sekolah.<br />

Jakarta : Bumi Aksara.<br />

Indonesia Depdiknas. 2005. <strong>Perpustakaan</strong> Perguruan Tinggi ;<br />

Buku Pedoman Ed. 3. Jakarta : Depdiknas.<br />

Indonesia, PPBI. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :<br />

Balai Pustaka.<br />

Prajudi, Atmosudirdjo. 1982. Administrasi dan <strong>Manajemen</strong><br />

Umum. Jakarta : Ghalia Indonesia.<br />

Sutarno. 2006. <strong>Manajemen</strong> <strong>Perpustakaan</strong> : Suatu Pendekatan<br />

Praktik. Jakarta : Sagung Seto.<br />

Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu <strong>Perpustakaan</strong>. Jakarta :<br />

Gramedia Pustaka Utama.<br />

Soeatminah. 1992. <strong>Perpustakaan</strong> Kepustakawanan dan<br />

Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius.<br />

Saleh, Abdul Rahman. 1995. <strong>Manajemen</strong> <strong>Perpustakaan</strong><br />

Perguruan Tinggi. Jakarta : UT Press.<br />

Terry, R. George. 1960. The Principles of Management. New<br />

York : McGraw Hill.<br />

Indonesia. 2010. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor<br />

43 Tahun 2007. Jakarta : Perpusnas.<br />

20

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!