30.01.2015 Views

Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Berwawasan ... - DPPM UII

Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Berwawasan ... - DPPM UII

Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Berwawasan ... - DPPM UII

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

4 6<br />

Dari tabel 4 menunjukkan bahwa di kecamatan Jetis, kaum laki-laki dan kaum perempuan<br />

selalu dilibatkan dalam soialisasi semua bidang lingkungan hidup,baik pada pemeliharaan<br />

sanitasi, pengelolaan sampah maupun dalam pengelolaan limbah cair rumah tanga.<br />

Pembedaan peran di dalam pengeloaan lingkungan hidup dapat terlihat di 3 kecamatan,<br />

yaitu kecamatan Mergangsan, Kecamatan Gondomanan dan Kecamatan Wiribrajan. Kaum<br />

perempuan di wilayah tersebut tidak selalu dilibatkan di dalam pengelolan lingkungan hidup.<br />

Hal itu tampak dalam setiap proses pengambilan keputusan dalam sosialisasi pengelolaan<br />

lingkungan hidup di Kelurahan maupun di tingkat Kecamatan. Kondisi ini dapat dilihat pada<br />

fakta bahwa di dalam rapat-rapat menyangkut pemeliharaan sanitasi/assainering ternyata<br />

kaum laki-laki selalu dilibatkan sedangkan kaum perempuan tidak selalu dilibatkan.<br />

Pembedaan ini terjadi karena pemeliharan sanitas/assainering diidentikkan dengan pekerjaan<br />

laki-laki<br />

Di dalam pengelolaan sampah, pihak Kecamatan Mergangsan dan kecamatan Wirobrajan,<br />

perempuan kadang-kadang saja dilibatkan, sementara di Kecamatan Gondomanan, perempuan<br />

selalu dilibatkan secara aktif, demikian juga di kecamatan Jetis.<br />

Peranserta laki-laki dan perempuan tersebut merupakan preseden baik bagi upaya<br />

perwujudan kesetaraan jender yang sekarang sedang digalakkan oleh pemerintah. Penanganan<br />

sampah memerlukan kesadaran dan peranserta bersama sebab masalah penanganan sampah<br />

sebagaimana dikatakan oleh Otto Soemarwoto (1997), merupakan masalah yang pelik dan<br />

jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan naiknya jumlah penduduk. Otto Soemarwoto<br />

mengatakan bahwa pencemaran paling utama di Indonesia adalah pencemaran limbah domestik,<br />

terutama sampah.<br />

Pembedaan peran di tahap-tahap tertentu karena ada kegiatan yang hanya dilakukan<br />

oleh laki-laki saja, dan ada kegiatan yang hanya dilakukan oleh perempuan saja serta ada<br />

kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama.. Keadaan ini meneguhkan persepsi bahwa<br />

laki-laki yang berjiwa maskulin selalu terlibat di dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan<br />

kerja pikiran dan kekuatan fisik sementara perempuan yang berjiwa feminin selalu terlibat<br />

dengan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan ketekunan. Indikator maskulin selalu<br />

diarahkan pada rasionalitas, kekuatan fisik dan keberanian sedangkan indikator feminin selalu<br />

diarahkan pada perasaan, kelembutan keuleten dan kehati-hatian<br />

Kegiatan-kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang berwawasan jender terjadi karena<br />

laki-laki dan perempuan turut berpartisipasi di dalam kegiatan tersebut. Didalam pengelolaan<br />

sampah, laki-laki dan perempuan mempunyai tanggung jawab yang sama untuk mengelola<br />

sampah. Laki-laki dan perempuan juga memiliki wewenang yang propesional, dilibatkan didalam<br />

pengambilan keputusan dan memiliki tugas yang sama didalam pengumpulan sampah,<br />

pembuangan dan pengomposan serta dalam persetujuan pembayaran retribusi. Adapun yang<br />

tidak berwawasan jender ini didasarkan pada indikator-indikator bahwa ada perbedaan tanggung<br />

jawab antara laki-laki dan perempuan yaitu laki-laki bertanggung jawab terhadap tahap kegiatan<br />

pengelolaan sampah. Sementara itu, pada masalah pemeliharaan saluran sanitasi dan<br />

assainering, laki-laki masih memiliki tanggungjawab utama, demikian juga pada masalah<br />

penanggulangan limbah cair.<br />

Untuk lebih jelas melihat klasifikasi kegiatan pengelolaan lingkungan hidup kecamatan<br />

Mergangsan, kecamatan Gondomanan, kecamatan Wirobrajan dan kecamatan Jetis yang<br />

berwawasan jender dan tidak perlu atau belum berwawasan jender dapat dilihat pada tabel<br />

berikut ini:<br />

Fenomena: Vol. 4 No. 1 Maret 2006 ISSN : 1693-4296

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!