Pidato Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik Pada Pembukaan Kongres Ke-8
Pidato Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Agus Jabo Priyono, dalam acara pembukaan Kongres ke-8 Partai Rakyat Demokratik di The Acacia Hotel-Jakarta, 24 Maret 2015
Pidato Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Agus Jabo Priyono, dalam acara pembukaan Kongres ke-8 Partai Rakyat Demokratik di The Acacia Hotel-Jakarta, 24 Maret 2015
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Pidato</strong> <strong><strong>Ke</strong>tua</strong> <strong>Umum</strong> PRD - <strong>Kongres</strong> VIII<br />
Sosio Demokrasi secara harfiah berarti demokrasi massa<br />
rakyat. Tidak hanya sebatas demokrasi politik saja, tetapi juga<br />
menegakkan demokrasi ekonomi, di tengah- tengah rakyat.<br />
Sosio Demokrasi adalah pengejawantahan demokrasi politik<br />
sekaligus demokrasi ekonomi. Caranya adalah dengan<br />
menegakkan prinsip gotong royong, membanting tulang<br />
bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu<br />
membantu bersama, untuk kepentingan bersama, yaitu<br />
bangsa Indonesia.<br />
Sejarah memberikan catatan, sistem liberal ini sudah dikubur<br />
oleh Bung Karno tahun 1959 melalui dekrit. Tetapi akibat<br />
penyelewengan reformasi 1998, liberalisme sebagai instrumen<br />
dari neokolonialisme kembali hidup dan menjadi keyakinan<br />
para elit politik sampai sekarang ini.<br />
Demokrasi bagi bangsa Indonesia, bukanlah semata-mata<br />
sebagai alat teknis untuk mencapai sesuatu tujuan, tetapi<br />
adalah satu kepercayaan, yang memiliki corak nasional, satu<br />
corak kepribadian kita, satu corak yang tidak harus sama<br />
dengan demokrasi yang digunakan negara lain sebagai alat<br />
teknis.<br />
<strong>Ke</strong>mudian <strong>Ke</strong>tuhanan Yang Maha Esa, yang melindungi<br />
semua agama maupun aliran kepercayaan yang hidup dan<br />
berkembang di dalam masyarakat Indonesia.<br />
Karena perkembangan kehidupan bangsa Indonesia, jika<br />
perlu menyempurnakan batang tubuh UUD Proklamasi 1945<br />
untuk mengatur kehidupan berbangsa serta bernegara, harus<br />
dalam koridor menjadikan UUD Proklamasi 1945 tersebut<br />
31