17.11.2012 Views

AN Bintarti, MV Purwalli dan Bambang EH - DIGILIB BATAN

AN Bintarti, MV Purwalli dan Bambang EH - DIGILIB BATAN

AN Bintarti, MV Purwalli dan Bambang EH - DIGILIB BATAN

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

50 ISSN 0216 - 3128 <strong>AN</strong> Billtarti, dkk.<br />

Membran emulsi terbentuk dari tiga<br />

komponen yaitu pelarut, surfaktan atau zat<br />

pemantap <strong>dan</strong> fasa air internal yang mengandung<br />

agen pens tripping. Pelarut sebagai fasa organik<br />

terdiri dari pelarut yang dipakai atau dipilih <strong>dan</strong><br />

pengencernya. Apabila fasa air <strong>dan</strong> fasa organik<br />

dicampur <strong>dan</strong> diaduk, maka akan terjadi dispersi<br />

rninyak dalam air dengan berbagai ukuran. Tekanan<br />

yang terjadi pada antar muka karena kedua fasa<br />

yang tidak bercampur mempunyai kekuatan tarik<br />

yang berbeda pada molekul antar muka. Makin<br />

besar derajat ketidak campuran , maka makin besar<br />

tegangan antar muka, sehingga untuk<br />

mengusahakan supaya stabilitas butir tetesan tetap<br />

terjaga, maka diusahakan penurunan tegangan<br />

antarmuka <strong>dan</strong> mencegah terjadinya koalesan yaitu<br />

bersatunya butir tetesan dengan menambahkan<br />

surfaktan. Surfaktan atau zat pemantap<br />

ditambahkan supaya emulsi tidak segera pecah <strong>dan</strong><br />

terpisah menjadi dua lapisan. Surfaktan membantu<br />

dalam pembentukan emulsi dengan cara<br />

mengadsorbsi pada antarmuka <strong>dan</strong> akan<br />

menurunkan tegangan antarmuka. Surfaktan<br />

menurunkan tegangan antarmuka dengan cara<br />

membungkus butir-butir cairan terdispersi dengan<br />

suatu lapisan tipis sehingga butir-butir itu tidak<br />

dapat bergabung menjadi suatu fasa kontinyu.<br />

Surfaktan akan membantu terbentuknya emulsi<br />

dengan tiga jalan yaitu penurunan tegangan<br />

antarmuka , membentuk film antarmuka <strong>dan</strong><br />

membentuk lapisan ganda listrik yang merupakan<br />

pelindung listrik dari partikel. Kemampuan<br />

surfaktan seperti itu disebabkan karena surfaktan<br />

merupakan molekul ampibi yang terdiri dari dua<br />

bagian yaitu bagian ekor yang hidrofobi (benci air)<br />

<strong>dan</strong> bagian kepala yang hidrofili (cinta air). Jika<br />

molekul surfaktan dimasukkan ke dalam air, maka<br />

ia akan berada dipermukaan dengan bagian ekornya<br />

mencuat ke atas permukaan air. Apabila dalam air<br />

yang mengandung molekul surfaktan ditambahkan<br />

sedikit fasa organik <strong>dan</strong> dikocok, maka ekor<br />

molekul surfaktan akan tertancap atau berikatan<br />

dengan fasa organik <strong>dan</strong> terbentuk butiran-butiran<br />

fasa organik yang melayang dalam air. Butiran<br />

organik/rninyak yang diselubungi molekul surfaktan<br />

<strong>dan</strong> larut dalam air inilah yang disebut emulsi<br />

dengan tipe rninyak dalam air (MIA), <strong>dan</strong> juga bisa<br />

berbentuk butiran air di dalam rninyak (AIM). Hal<br />

ini tergantung pada perbandingan jumlah air<br />

dengan minyak atau jenis <strong>dan</strong> jumlah surfaktan<br />

yang digunakan.(2)<br />

Pengadukan pada proses pembuatan<br />

membran emulsi memegang peranan penting yang<br />

akan mencampur fasa-fasa yang tidak dapat<br />

bercampur <strong>dan</strong> akan menaikkan kekentalan pada<br />

penambahan waktu karena ukuran butir-butir yang<br />

tersebar bertambah kecil sehingga kekentalan sesaat<br />

dapat dipakai sebagai petunjuk tak langsung dari<br />

besar butiran terdispersiY)<br />

Membran emulsi saat dipakai untuk<br />

ekstraksi yaitu dengan cara mengontakkan antara<br />

membran emulsi dengan umpan (fasa air eksternal),<br />

sehingga akan terjadi proses ekstraksi <strong>dan</strong> reekstraksi<br />

secara sinambung karena di dalam<br />

membran sudah mengandung agen pen stripping.<br />

Dengan dernikian dalam peristiwa ini hanya sedikit<br />

memerlukan pelarut <strong>dan</strong> waktu proses, sehingga<br />

lebih menguntungkan apabila dibandingkan dengan<br />

ekstraksi biasa.<br />

Untuk mengetahui keberhasilan<br />

pengambilan zat, maka dikenal efisiensi zat terlarut<br />

(11) yang dinyatakan sebagai perbandingan berat zat<br />

yang terambil dalam fasa· air internal (hasil)<br />

terhadap berat zat mula-mula dalam umpan.<br />

Se<strong>dan</strong>gkan untuk melihat keberhasilan proses<br />

pernisahan dapat dilihat dari besamya perbandingan<br />

konsentrasi zat terlarut terhadap masing-masing<br />

unsur yang terikut dalam fasa air internal. Untuk<br />

menentukan kondisi yang optimum<br />

dipertimbangkan hasil-hasil efisiensi zatterlarut<br />

<strong>dan</strong> perbandingannya terhadap unsur-unsur lain di<br />

dalam hasil.<br />

Membran emulsi sesudah dipakai untuk<br />

ekstraksi dilanjutkan dengan proses pemecahan<br />

membran yang dapat dilakukan dengan cara fisika<br />

antara lain dengan pemanasan, secara mekanik<br />

yaitu dengan pengadukan, atau dengan cara kirnia<br />

yaitu dengan jalan menambahkan bahan kirnia<br />

seperti butanol. Hal ini dimaksudkan untuk<br />

mernisahkan fasa air internal yang telah<br />

mengandung zat terlarut (solut) dari fasa<br />

organiknya. (5.6)<br />

Penelitian yang telah banyak dilakukan<br />

adalah ekstraksi membran emulsi dengan bermacam<br />

pelarut yang salah satunya adalah tributil fosfat<br />

(TBP). Pengencer yang digunakan adalah kerosin,<br />

se<strong>dan</strong>gkan surfaktannya span-80 <strong>dan</strong> fase air<br />

internalnya adalah larutan Na2C03 yang bertindak<br />

sebagai agen pen stripping.(7·8.9) Disamping TBP<br />

ada jenis pelarut yang lain yaitu Tri-n- oktilarnin<br />

(TOA) mempunyai rumus molekul [CH3-(CH2hhN<br />

atau R3N mempunyai keunggulan jika<br />

dibandingkan TBP yaitu TOA mempunyai harga<br />

yang lebih murah, BMnya > BM TBP, senyawa<br />

arnina mampu mengalami "Flapped" yaitu<br />

mengelepak sehingga diperkirakan senyawa ini<br />

mempunyai kemampuan mengekstraksi lebih besar.<br />

Jika M adalah ion LTJ maka kemungkirian<br />

reaksinya adalah :<br />

M)+ +3(HN03 R)N) 3M(NO)R3N)+3H+ (1)<br />

Proslding Pertemuan <strong>dan</strong> Presentasi IImlah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan <strong>dan</strong> Teknologl Nuklir<br />

P3TM-BAT<strong>AN</strong> Yogyakarta, 8 Juli 2003

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!