17.11.2012 Views

AN Bintarti, MV Purwalli dan Bambang EH - DIGILIB BATAN

AN Bintarti, MV Purwalli dan Bambang EH - DIGILIB BATAN

AN Bintarti, MV Purwalli dan Bambang EH - DIGILIB BATAN

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

52 ISSN 0216-3128 <strong>AN</strong> <strong>Bintarti</strong>, dkk.<br />

Keterangan<br />

6.Vi : Perubahan volume fasa air internal = 16.Vi ­<br />

Vol<br />

V0 : Volume fasa air internal mula-mula<br />

VI : Volume fasa air internal sesudah pemeeahan<br />

membran<br />

Dari Table I dipilih harga % volume TOA<br />

sebesar 10% karena sudah memberikan kondisi<br />

relatif stabil untuk membran. Pada kenaikan<br />

pemakaian TOA hanya memberikan peningkatan<br />

kestabilan yang tidak berarti/ sangat keeil.<br />

Tabel2. Variasi waktu pengadukan. Kecepatan<br />

putar emulsifikasi 9000 rpm, TOA 10%<br />

volume dalam FO, span-80 2% volume<br />

dalam FO<br />

Waktu<br />

Vo<br />

Waktu 0,144 0,10 0,103 0,114 0,10 2,5 r 1 = ___ stabil (minggu)<br />

dI~Vil ___<br />

80 dalam 23<br />

45<br />

FO<br />

Dari Table 2 dapat diamati bahwa lama<br />

pengadukan sedikit berpengaruh terhadap<br />

kestabilan membran emulsi. Apabila waktu<br />

pengadukan kurang, mengakibatkan diameter butirbutir<br />

terdispersi yaitu fasa air internal masih banyak<br />

yang mernpunyai ukuran tidak seragam. Akibat<br />

ukuran butir tidak seragam, maka saat jarak antara<br />

butir-butir berdekatan sekali, daya kohesi akan<br />

menjadi besar sehingga penggabungan antara butirbutir<br />

terdispersi mudah terjadi. Waktu pengadukan<br />

dipilih 30 menit sebab dipertimbangkan merupakan<br />

waktu yang eukup untuk memperoleh membran<br />

emulsi yang baiklstabil.<br />

Tabel3. Variasi % volume fasa air internal,<br />

Kecepatan pular emulsifikasi 9000 'pm,<br />

TOA 10% volume dalam FO, span-80 2%<br />

volume dalam FO<br />

% Volume fasa<br />

Vo<br />

0,264,5 0,34 0,114 0,153 0,20 4r<br />

5(minggu)<br />

Waktu = -------- I~Vil stabil<br />

I<br />

Dari Table 3 bisa diamati pada pemakaian<br />

fasa air internal 30% waktu kestabilannya paling<br />

lama tetapi harga r juga relatif besar, keadaan ini<br />

mungkin disebabkan ada sisa surfaktan, sehingga<br />

pada waktu dikontakkan dengan fasa air eksternal<br />

(umpan) menarik sebagian fasa air menjadi butir-<br />

butir terdispersi <strong>dan</strong> bergabung dengan yang sudah<br />

ada, sehingga pada waktu pemeeahan membran,<br />

volume fasa air internal bertambah besar.<br />

Sebaliknya pada pemakaian fasa air internal yang<br />

lebih besar, maka waktu stabilnya eenderung<br />

berkurang, se<strong>dan</strong>gkan harga r juga bertambah<br />

besar. Hal ini mungkin disebabkan membran<br />

kekurangan surfaktan sehingga pada saat<br />

dikontakkan dengan fasa air eksternal banyak<br />

butir-butir terdispersi yang kurang begitu kuat<br />

diselubungi film pelindung mudah lepas <strong>dan</strong><br />

bergabung dengan fasa air eksternal sehingga harga<br />

r eenderung bertambah besar. Melihat kenyataan<br />

ini maka dipilih pemakaian fasa air internal 50%<br />

volume karena memberikan waktu stabil <strong>dan</strong> harga<br />

r relatifbaik.<br />

Tabel4Yariasi pemakaian span-80, Kecepatan<br />

pUlar emulsifikasi 9000 rpm, TOA 10%<br />

volume dalam FO, larutan Na2COJ 50%.<br />

0,35 0,11 r 0,10 >4<br />

24<br />

= Waktu Il\Vi Istabil<br />

% Volume span-<br />

(minggu) ____ n __<br />

Vo<br />

Dari Table 4 bisa dilihat pada pemakaian<br />

surfaktan yang kurang menyebabkan waktu stabil<br />

kurang <strong>dan</strong> harga r lebih besar dari pemakaian<br />

yang lain. Hal ini disebabkan karena surfaktan yang<br />

membentuk film pada antarmuka but iran kurang<br />

rapat sehingga menyebabkan saat butir-butir<br />

terdispersi bersentuhan dengan sesamanya melalui<br />

tempat yang terbuka akan mudah bergabung, karena<br />

daya kohesi yang kuat. Semakin bertambah<br />

pemakaian surfaktan maka kestabilan membran<br />

juga semakin meningkat karena molekul surfaktan<br />

tersusun lebih rapat <strong>dan</strong> kuat, sehingga<br />

bergabungnya antara sesama butir dapat dieegah.<br />

Dipilih pemakaian surfaktan pada 4% volume di<br />

dalam FO, karena memberikan kestabilan membran<br />

emulsi yang relatif baik.<br />

Proses ekstraksi<br />

Untuk ekstraksi dipakai membran sebagai<br />

hasil penelitian dengan komposisi TOA 10'}'o<br />

volume, surfaktan span-80 4% volume <strong>dan</strong><br />

pengeneer kerosin 86% volume, ketiganya dalam<br />

fasa organik. Larutan Na2C03 pH II digunakan<br />

sebagai fasa air internal sebanyak 50% volume<br />

dalam eampuran bersama fasa organik.<br />

Proslding Pertemuan <strong>dan</strong> Presentasi IImlah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan <strong>dan</strong> Teknologl Nukllr<br />

P3TM-BAT<strong>AN</strong> Yogyakarta, 8 Juli 2003

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!