AN Bintarti, MV Purwalli dan Bambang EH - DIGILIB BATAN
AN Bintarti, MV Purwalli dan Bambang EH - DIGILIB BATAN
AN Bintarti, MV Purwalli dan Bambang EH - DIGILIB BATAN
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
54 ISSN 0216 - 3128 <strong>AN</strong> Billtarti, dkk.<br />
!:j<br />
5<br />
_<br />
0<br />
Nd-Ce<br />
~.<br />
-+- Nd-Th<br />
-.- Nd-Sm<br />
~ 4<br />
VI<br />
'0. 3<br />
5j.--------- ,<br />
i:j~1<br />
2 4 6 8 200 400 600 800<br />
Waktu,menit<br />
Gambar 6. Hubungan Waktu Pellgadukan<br />
terhadap Factor Pisah (a)<br />
Dan Gambar 4, 5, <strong>dan</strong> 6 dapat diamati<br />
bahwa waktu pengadukan mempengaruhi hasil<br />
pernisahan. Dengan bertambahnya waktu<br />
pengadukan , maka kesempatan kontak antara<br />
membran <strong>dan</strong> umpan dapat berlangsung cukup<br />
besar sehingga akan memberikan hasil pernisahan<br />
yang meningkat. Tetapi dengan semakin<br />
bertambahnya waktu kontak menyebabkan waktu<br />
pisah sesudah pengadukan lebih lama <strong>dan</strong> ka<strong>dan</strong>gka<strong>dan</strong>g<br />
tidak dapat dipisahkan lagi. Hal ini<br />
mungkin disebabkan fasa air eksternal atau umpan<br />
masuk menjadi butir-butir terdispersi akibat terkena<br />
pengadukan yang terlalu lama. Dipilih waktu<br />
pengadukan selama 6 menit dengan pertimbangan<br />
selama waktu tersebut memberikan pernisahan yang<br />
relatif baik.<br />
Kecepatan<br />
70<br />
.>< w'"<br />
"J!. w 100 80 60•<br />
Oi Oi 50 40 400 600 800<br />
c;::<br />
1ft ~ 200<br />
pengadukan. rpm.<br />
~<br />
-.-<br />
_8m -+- _Ce<br />
Nd Th<br />
oo~<br />
Gambar 7. Hubullgall Kecepatall Pengadukan<br />
terhadap Efisiellsi Eekl-trakl-i (Ed<br />
100<br />
Oi<br />
~ 80<br />
]! 60<br />
,. 1! 40<br />
°iii<br />
; 20<br />
°iii<br />
~ 0<br />
200 400 600 800<br />
K.ecepatanpengadukan, rpm<br />
-+- Th<br />
__ Ce<br />
-.- Nd<br />
_8m<br />
Gambar 8o Hllblillgan Kecepatan Pellgadllkan<br />
terlwdap Efi.l'iell.l'ire-Ekstraksi (Er)<br />
Kecepatan pengadukan,<br />
rpm.<br />
-+- Nd-Th<br />
-II- Nd-Ce<br />
-.- Nd-Sm<br />
Gambar 8. Hubungan Kecepatan Pengadukan<br />
terhadap Faktor Pisah (a.)<br />
Dari Gambar 7,8 <strong>dan</strong> 9 dapat diamati bahwa<br />
kecepatan pengadukan mempengaruhi hasil<br />
pernisahan. Dalam proses ekstraksi memang<br />
diperlukan tenaga untuk mencampur ke dua fasa<br />
yang tidak saling bercampur. Tenaga ini didapat<br />
dari pengadukan system yang akan memberikan<br />
aliran sehingga umpan masuk <strong>dan</strong> tersebar ke dalam<br />
fasa membran <strong>dan</strong> terjadilah kontak dari kedua<br />
fasa. Kontak kedua fasa akan semakin efektif jika<br />
kecepatan bertambah besar pada harga tertentu,<br />
sebab pada kecepatan yang lebih tinggi lagi justru<br />
akan merusak membran, sehingga hasilnya akan<br />
turun. Dipilih kecepatan pengadukan 400 rpm<br />
karena memberikan pernisahan yang relatif baik.<br />
KESIMPUL<strong>AN</strong><br />
Dari data <strong>dan</strong> pembahasan di atas maka<br />
dapat disimpulkan bahwa pelarut Tri-n-oktilarnin<br />
yang diubah ke bentuk membran emulsi dengan<br />
bantuan zat ketiga sebagai zat pemantap dapat<br />
dipakai untuk ekstraksi unsur-unsur logam tanah<br />
jarang dalam campurannya. Membran yang cukup<br />
stabil mempunyai komposisi TOA 10% volume,<br />
span-80 4% volume <strong>dan</strong> 86% volume kerosin,<br />
ketiganya dalam fasa organik. Larutan Na2C03 pH<br />
11 sebagai fasa air internal sebanyak 50% volume<br />
dalam campurannya dengan fasa organik.<br />
Dalam pemakaiannya untuk ekstraksi<br />
diperoleh kondisi ekstraksi yang relatif baik yaitu<br />
pada perbandingan umpan terhadap fasa organik<br />
1,5 ; waktu pengadukan 6 mcnit <strong>dan</strong> kccepatan<br />
pengadukan 400 rpm. memberikan hasil efisiensi<br />
ckstraksi Nd 78 % ; cfisicnsi rc-ekstraksi 32% <strong>dan</strong><br />
factor pisah (a.) Nd-Th = 2,48; Nd-Ce = 1,44 <strong>dan</strong><br />
Nd-Sm = 1,57.<br />
Prosiding Pertemuan <strong>dan</strong> Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan <strong>dan</strong> Teknologi Nuklir<br />
P3TM-BAT<strong>AN</strong> Yogyakarta. 8 Juli 2003