Sindrom Alice in Wonderland - Kalbe
Sindrom Alice in Wonderland - Kalbe
Sindrom Alice in Wonderland - Kalbe
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
TINJAUAN PUSTAKA<br />
mun disorientasi tempat (di mana saya?). Hal<br />
<strong>in</strong>i berlangsung sekitar 15 menit dan terjadi 2<br />
x sem<strong>in</strong>ggu selama sebulan. Hasil CT scan normal.<br />
Hasil EEG rekaman pertama normal, rekaman<br />
kedua setelah lima hari menunjukkan<br />
right temporo-parietal epileptogenic discharge.<br />
Kasus 2<br />
Seorang anak laki-laki 6 tahun yang sebelumnya<br />
sehat tiba-tiba merasakan sensasi berp<strong>in</strong>dah-bergerak<br />
terlalu cepat, menjelma sangat<br />
t<strong>in</strong>ggi, benda-benda tampak/terlihat jauh, suara<br />
terdengar kecil. Orientasi ruang dan waktu<br />
terganggu. Ia kelelahan, sakit tenggorokan,<br />
dan sakit kepala berdenyut hebat. Saat kejadian,<br />
ia sadar, disorientasi waktu dan tempat,<br />
dan tampak ketakutan. Hal <strong>in</strong>i berlangsung<br />
sekitar 30 menit dan terjadi tiga hari pertama<br />
berturut-turut sebelum suhu tubuh men<strong>in</strong>gkat,<br />
setelah itu 2-3x setiap hari. Pemeriksaan<br />
fisik menunjukkan bradikardi relatif, limfadenopati<br />
servikal, limpa membesar, dan nyeri<br />
tekan fossa iliaka kanan. Tes Widal positif, titer<br />
men<strong>in</strong>gkat 4x lipat setelah sem<strong>in</strong>ggu. USG perut<br />
normal kecuali limpa membesar. EEG dan<br />
CT scan otak normal. Pada MRI tampak edema<br />
di bagian temporo-oksipital kanan.<br />
Kasus 3<br />
Seorang gadis berusia 11 tahun dievaluasi<br />
untuk episode perilaku abnormal, terkadang<br />
dicetuskan oleh demam. Di beberapa kesempatan,<br />
ia mendiktekan pengalamannya kepada<br />
ibunya, berikut <strong>in</strong>i kutipan langsungnya:<br />
“Aku terbangun dari tidur lalu beranjak ke kamar<br />
mandi. Saat aku keluar dari kamar mandi, aku<br />
merasa seolah-olah aku berjalan sangat cepat.<br />
Aku <strong>in</strong>gat saat terakhir aku sakit dan berhalus<strong>in</strong>asi<br />
seh<strong>in</strong>gga lampu dan TV kunyalakan.<br />
Namun aku masih saja merasa tidak nyaman<br />
seolah aku bermimpi buruk. Saat aku memasuki<br />
kamar mama, p<strong>in</strong>tu yang kupegang tebalnya terasa<br />
sekitar 1 kaki (± 30 cm). Saat mel<strong>in</strong>tasi hall,<br />
seolah aku berlalu begitu cepat (seperti saat ketika<br />
kamu <strong>in</strong>g<strong>in</strong> berhenti namun energi di dalam<br />
tubuhmu menghebat. Seakan-akan kamu akan<br />
meletus dan matamu melotot, seperti akan meledak).<br />
Semua berlalu begitu cepat. Kumerasa<br />
tanganku seperti terbuat dari rant<strong>in</strong>g kecil yang<br />
berlumuran bubur dag<strong>in</strong>g di luarnya. Kumerasa<br />
seperti menggenggam sesuatu di tanganku.<br />
Aku tertidur di samp<strong>in</strong>g Mamaku di ranjangnya.<br />
Aku terbangun dan tidak tahu di mana. Saat kugenggam<br />
jari Mama, kutahu jika terbangun dari<br />
tidur, tangan-tanganku terasa mengecil lagi seh<strong>in</strong>gga<br />
kujaga agar jari-jari Mama tetap mekar.<br />
Lalu, untuk membuktikan kepada diriku sendiri<br />
tanganku berukuran normal, kugenggam erat<br />
seluruh tangan Mama.<br />
Tiada yang kusut. Kuamati sekitar ruang. Tampak<br />
semuanya seolah telah disetrika. D<strong>in</strong>d<strong>in</strong>gd<strong>in</strong>d<strong>in</strong>g<br />
dan tempat tidur terlihat halus dan rata.<br />
Kucoba membuat sprei menjadi kusut, namun<br />
tetap saja tak bisa kusut.<br />
Bayangan-bayangan orang memasuki kamarku<br />
saat aku masih kecil. Anak-anak berlarian dengan<br />
krayon di wajah mereka. Tak seorangpun<br />
peduli. Seorang wanita angkuh mengendarai<br />
mobil besar berwarna putih.<br />
Saat la<strong>in</strong> ketika aku muda dan cantik, aku milik<br />
keluarga la<strong>in</strong>nya. Kita pergi camp<strong>in</strong>g. Pepohonan<br />
putih tampak di mana-mana. Semua<br />
bentuk terukir di pepohonan itu. Kita duduk di<br />
bangku di daerah berawa. Tiba-tiba saja ada<br />
sesuatu yang melotot di dalam bangku. Sesosok<br />
tubuh muncul, tergantung dalam posisi terbalik<br />
– berlumuran darah - dan kemudian kembali.<br />
Kau (Mama) bergegas ke bak mandi merendamku<br />
untuk mend<strong>in</strong>g<strong>in</strong>kan tubuhku, suaranya<br />
seperti ombak yang memukul-mukul pantai –<br />
sungguh, sangat keras. Papa juga tampak seperti<br />
orang la<strong>in</strong>, serupa orang jahat. Meskipun<br />
kutahu ia benar-benar ayahku, dan aku sedang<br />
berhalus<strong>in</strong>asi, aku merasa takut.”<br />
Gadis itu sadar selama episode <strong>in</strong>i dan orientas<strong>in</strong>ya<br />
bagus. Ia dapat meng<strong>in</strong>gat kembali dengan<br />
jelas dan sangat detail, serta menemukan<br />
kedua orangtuanya benar-benar ketakutan.<br />
Pasien <strong>in</strong>i memiliki sakit kepala berulang tanpa<br />
aura atau gejala saluran pencernaan, bebas<br />
dari manifestasi kompleks. Ibunya menderita<br />
nyeri kepala berat yang berhubungan dengan<br />
sc<strong>in</strong>tillat<strong>in</strong>g scotoma dan penyempitan lapang<br />
pandang. Saudara lelaki anak itu menderita<br />
nyeri kepala berat berulang. Tidak ada keluarga<br />
yang menderita kejang.Tidak ada bukti<br />
gangguan jiwa. Pemeriksaan neurologis dan<br />
elektroensefalogram normal. Tidak ada terapi<br />
spesifik yang diberikan dokter.<br />
Kasus 4<br />
Seorang pria Mesir 20 tahun mengalami serangan<br />
kolik perut berulang dan memanjang sejak<br />
usia 10 tahun. Di usia 17 tahun, ia mengalami<br />
distorsi bentuk, ukuran, posisi objek-subjek<br />
selama lebih dari 7 hari. “Tiba-tiba saja, objek<br />
tampak kecil dan jauh (teleopsia) atau besar<br />
dan dekat (paliopsia). Aku merasa memendek<br />
dan mengecil dan juga ukuran orang-orang<br />
tak lebih panjang dari ibu jariku (a lilliputian<br />
proportion). Terkadang aku melihat tunanetra<br />
secara samar di jendela atau di TV naik-turun,<br />
atau kaki-tanganku berayun-ayun. Aku dapat<br />
mendengar suara orang begitu keras (bis<strong>in</strong>g)<br />
dan dekat atau sayup-sayup (redup) dan jauh.<br />
Adakalanya aku mengalami serangan migren<br />
yang berkaitan dengan mata merah, kilatan<br />
cahaya, dan merasa berputar (pen<strong>in</strong>g). Aku<br />
selalu sadar terhadap perubahan-perubahan<br />
tak nyata di dalam diriku sendiri dan l<strong>in</strong>gkunganku.”<br />
Riwayat keluarga ada yang menderita<br />
recurrent hemicranial headaches yang berhubungan<br />
dengan mata merah, cemas, mual,<br />
dan muntah (yang berlangsung beberapa jam<br />
sampai tiga hari, terkadang membaik dengan<br />
NSAID). Pemeriksaan kl<strong>in</strong>is, MRI otak, dan EEG<br />
normal. Pemeriksaan transcranial magnetic<br />
stimulation dan evoked potentials menunjukkan<br />
enhanced cortical excitability di berbagai<br />
area otak. Terapi dengan valproat menghasilkan<br />
perbaikan kl<strong>in</strong>is dan neurofisiologis.<br />
POTRET KLINIS<br />
AIWS merupakan kesatuan kl<strong>in</strong>is yang bercirikan<br />
penyimpangan kesan tubuh (body-image<br />
distortion) dan gangguan persepsi jarak, ukuran,<br />
bentuk, dan ruang di antara objek. Dapat<br />
juga terjadi fenomena micro- atau macrosomatognosia,<br />
yaitu: berubahnya persepsi image<br />
tubuh. AIWS bisa terjadi selama <strong>in</strong>feksi<br />
virus spesifik, berhubungan dengan episode<br />
migren atau sebagai gejala penyalahgunaan<br />
obat-obat / substansi halus<strong>in</strong>ogenik [LSD,<br />
mescal<strong>in</strong>e, agonis seroton<strong>in</strong> kuat (5HT 2<br />
), GABA].<br />
Migren yang diir<strong>in</strong>gi sensasi perubahan bentuk<br />
badan (somesthetic migra<strong>in</strong>ous auras) juga<br />
dialami penderita AIWS. 23<br />
Potret kl<strong>in</strong>is AIWS meliputi: benda-benda terlihat<br />
berukuran amat kecil (micropsia) atau<br />
berukuran amat besar (macropsia), objek<br />
tampak sangat jauh (teleopsia), orang terlihat<br />
begitu kecil (lilliputianism), berulang atau menetapnya<br />
kesan visual (pal<strong>in</strong>opsia), persepsi<br />
tentang multiple images (cerebral polyopia),<br />
penyimpangan/distorsi bentuk-bentuk objek<br />
(metamorphopsia), halus<strong>in</strong>asi visual yang berkenaan<br />
dengan objek yang kompleks seperti<br />
manusia dan b<strong>in</strong>atang (zoopsia), tidak memiliki<br />
persepsi warna (achromatopsia), tidak<br />
mampu mengenali wajah (prosopagnosia), tidak<br />
mampu mengenali objek (visual agnosia),<br />
kehilangan kemampuan merasakan gerakan<br />
CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012<br />
185<br />
CDK-191_vol39_no3_th2012.<strong>in</strong>dd 185<br />
4/3/2012 11:47:44 AM