10.07.2015 Views

Download PENGARUH SETTING RUANG BERMAIN ... - jurnalsmartek

Download PENGARUH SETTING RUANG BERMAIN ... - jurnalsmartek

Download PENGARUH SETTING RUANG BERMAIN ... - jurnalsmartek

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ekSIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO<strong>PENGARUH</strong> <strong>SETTING</strong> <strong>RUANG</strong> <strong>BERMAIN</strong> TERHADAP PERKEMBANGANKREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI(Studi kasus: Islamic Fullday Childcare and Preschool Ahsanu AmalaDi Yogyakarta)Zulfitriah Masiming *AbstractThis research aimed to identify if setting of playing room especially in Daycare Center studied canimprove creativity of early age child. Method research used is Experimental Quasy while researchdesign using Treatment by Subjects Design. Data is collected using test instrument whileexplanation of result used observation method through behaviour mapping technique PersonCentered Mapping. Data of test result was analyzed with t-test while data analysis used isQuantitative Descriptive.Results of the research indicate that there is a significant influence of the setting of playing roomon the creativity improvement in early age children. Score of average creativity improvement is5.2%. Physical elements of playing room setting as indicator of early age child creativity sourceare fixed elements (wall, floor, windows & room corner), semi fixed elements (window curtain, toyrack, table, chair, area divider, cribs) and non-fixed elements (playing activity and playing tools).Setting that can improve child creativity is division of playing room into some areas (at least 5areas) with different theme such as block/construction area, art area, quiet area, house area andcenter area, equipping each area with playing tools according to the area theme, use of areadivider, placing drawing board/media in art area and giving floor cover in each area except inart area..Keywords : playing room, early age child, Person Centered MappingAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah setting ruang bermain yang ada,khususnya pada Taman Penitipan Anak studi kasus dapat mengembangkan kreativitas padaanak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimental sedangkan desainpenelitiannya adalah Desain Interaksi Perlakuan dengan Subjek. Alat pengumpul datadigunakan instrumen tes sedangkan penjelasan hasil tes digunakan metode observasi melaluiteknik pemetaan perilaku Person Centered Mapping. Data hasil tes dianalisis dengan rumus t-testsedangkan analisis data yang digunakan adalah Kuantitatif Deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan setting ruang bermain terhadappeningkatan kreativitas anak usia dini. Skor peningkatan kreativitas rata-rata sebesar 5,2%.Adapun elemen fisik setting ruang bermain yang menjadi indikator sumber kreativitas anak usiadini adalah elemen fix: dinding, lantai, jendela dan sudut ruang, semi fix: gordin jendela, rakmainan, meja , kursi, pembatas area dan ranjang bayi dan non fix: aktivitas bermain dan alatbermain. Sedangkan bentuk setting yang dapat mengembangkan kreativitas anak adalahmembagi ruang bermain atas beberapa area (minimal 5 area) dengan tema yang berbedaseperti area balok/konstruksi, area seni, area tenang, area rumah-rumahan dan area tengah(pusat area) serta melengkapi setiap area dengan material mainan sesuai dengan tema area,menggunakan pembatas area, memasang papan/media menggambar pada area seni danmemberi penutup lantai pada setiap area kecuali area seni.Kata Kunci : ruang bermain, anak usia dini1. PendahuluanAnak usia dini adalah usia dimana hampir seluruh aktivitasnyaterpusat di lingkungan rumah. Namunkarena kebutuhan hidup yangmeningkat mendorong orang tua (ibu)bekerja sehingga pengasuhan anak* Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu


Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 3, Agustus 2009: 184 - 196anak dalam kaitannya denganpenyediaan lingkungan fisik yangdibutuhkan dalam pertumbuhan danperkembangan anak terutama dalamperkembangan kreativitas. Banyak halyang harus dipertimbangkan dalammerencanakan ruang fisik untukmemenuhi kebutuhan anak kecil,kekhasan perkembangan dankemampuan yang baru muncul yaitumemastikan keselamatan, kesehatan,permainan dan kesenangan,kesempatan menjelajah danketerlibatan dalam pembelajaran anakmelalui penyediaan alat bermain,bahan-bahan dan perlengkapan sesuaidengan perkembangan (UNESCO,2003).Mulyadi (2004) menyatakanbahwa kreativitas perlu dirangsang sejakusia dini karena usia empat tahunseorang anak sudah mencapai separuhdari kecerdasannya. Rangsangan yangdiberikan pada tahun-tahun pertamakehidupannya akan memberikan hasilyang paling besar dalam peningkatanpotensinya. Definisi kreativitas menurutDrevdhal (dalam Hurlock, 1990) danSemiawan et. al. (1987) adalahkemampuan untuk menciptakan,menghasilkan komposisi atau gagasanyang pada dasarnya baru dansebelumnya tidak dikenal olehpembuatnya. Ciptaan itu tidak perluharus baru, mungkin saja yang baruhanya gabungan dan kombinasinyasedangkan unsur-unsurnya sudah adasebelumnya.Adapun faktor-faktor yangmendorong terwujudnya kreativitasmenurut Munandar (1999) adalah faktorinternal yang bersumber dari diri individudan faktor eksternal yang bersumberdari luar individu. Faktor internal antaralain yaitu kemampuan kognitif,intelegensi, kepribadian, motivasiintrinsik, jenis kelamin, sedangkan faktoreksternal antara lain yaitu lingkungan(fisik, sosial, budaya), status sosialekonomi, posisi urutan kelahiran,penghargaan.Menurut Munandar (1999: 25)ada empat komponen yangberpengaruh terhadap perkembangankreativitas yaitu:1) Pribadi; yaitu kreativitas yang munculdari keunikan seluruh kepribadiandalam interaksinya denganlingkungannya.2) Proses; meliputi persiapan, inkubasi,iluminasi, dan verifikasi.3) Produk; yang menekankan padaunsur orisinalitas, kebaruan dankebermaknaan.4) Tekanan; yaitu lebih menekankanpada faktor pendorong internal danfaktor eksternal.Sedangkan tolok ukurmengevaluasi kreativitas menurutTorrance yang dimaksudkan untukmemicu kemampuan berpikir kreatif(Munandar, 1999) adalah:a. Kelancaran (fluency) yaitukemampuan meluncurkan sebanyakbanyaknyaide yang keluar daripemikiran seseorang secara cepat.Pada aspek ini yang dipentingkanadalah kuantitas bukan kualitasnya.b. Keluwesan (Flexibility) yaitukemampuan melihat permasalahandari berbagai arah dengan sudutpandang yang berbeda, mencarialternatif, dan mampumenggunakan cara ataupendekatan yang bermacammacam.c. Keaslian (originality) yaitukemampuan membuat gagasanyang asli, berbeda tidak biasanya.d. Elaborasi (elaboration) yaitukemampuan mengembangkan danmenambahkan atau memperincisuatu ide sampai menjadi karya yangselesai dan mendetail.Untuk menilai tingkat kreativitaspada anak disesuaikan dengan tingkatperkembangan anak, misalnya padausia pra sekolah, hasil karya anak yangjika dinilai dengan kriteria orang dewasamungkin tidak termasuk kreatif karenasudah pernah dibuat sebelumnya olehorang lain, tetapi bagi anak tersebutkarya itu baru, belum pernahmembuatnya sebelumnya dan tidak186


Pengaruh Setting Ruang Bermain Terhadap Perkembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini(Studi kasus: Islamic Fullday Childcare and Preschool Ahsanu Amala Di Yogyakarta)(Zulfitriah Masiming)kreativitas yang dikonstruksi penulisberdasarkan kebutuhan penelitiandengan mengacu pada Tes Torrance.Penjelasan hasil tes digunakan metodeobservasi yaitu pengamatan perilakuanak yang berkaitan dengan kreativitasanakdalammemanfaatkan/menggunakan fungsielemen-elemen fisik dan interior ruangbermain melalui teknik pemetaanperilaku Person Centered Mapping.Data hasil tes dianalisis dengan rumus t –test sedangkan analisis data yangdigunakan adalah Kuantitatif Deskriptif.Cara PenelitianPada penelitian ini dilakukaneksperimen pada setting ruang bermaindi mana dibagi 3 (tiga) tahap yaitutahap pre test, tahappengamatan/observasi dan tahap posttest. Tahap pre test sekaligus ujicoba alat tes dilakukan untukmendapatkan data kemampuan awalsubjek amatan sebelum diberiperlakuan. Ada 2 (dua) bentuk tes yaituTes Figural dan Tes Verbal. Adapun tolokukur penilaian kreativitas untuk TesFigural adalah aspek kelancaran,keluwesan, keaslian dan elaborasisedangkan untuk Tes Verbal padaaspek kelancaran, keluwesan dankeaslian. Pada tahappengamatan/observasi, sebelum tahapini dimulai diberikan perlakuan(treatment) pada setting ruang bermaindi mana dilakukan 3 (tiga) kali perlakuandan interval waktu antara perlakuansatu dengan perlakuan berikutnya 2(dua) minggu. Tahap Post Test dillakukanuntuk melihat hasil pengaruh daritreatment yang diberikan pada settingruang bermain terhadap subjekamatan. Materi tes sama dengan materiPre Test baik isi bentuk maupunprosedurnya. Post Test dilakukan setiapselesai treatment dan pengamatanselama dua minggu. Tahap perlakuanyang diberikan pada setting ruangbermain dapat dilihat pada Tabel 1.4. Hasil Penelitian dan PembahasanDari hasil tes yang dilakukanmulai dari Pre Test sampai dengan Posttest IV diperoleh besarnya pengaruhsetting ruang bermain terhadapperkembangan kreativitas anak mulaidari treatment I sampai dengantreatment III meningkat rata-ratasebesar 5,2% dan dari hasil uji t di mananilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel(menggunakan taraf signifikansi sebesar5 %, uji 1 (satu) ekor dan derajatkebebasan (db) dari t-test adalah N – 1atau 10 – 1= 9) menunjukkan pengaruhyang signifikan setting ruang bermainterhadap perkembangan kreativitaspada anak usia dini (lihat Tabel 2. danTabel 3.).Tabel 1. Treatement yang dilakukan pada TPA Ahsanu AmalaNo Tahap Treatment Aktivitas Setting Fisik Waktu1 - Pre Test 1 minggu- Treatment Aktivitas-aktivitas yg Eksisting kondisi 2 mingguTahap Imerangsangtetap (sepertikreativitas anak keadaan sebelumberkaitan dengan treatment)pemahaman danfungsi elemen dandisain interior ruangbermain menurutHohmann et.al.(1979)Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2005189


Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 3, Agustus 2009: 184 - 196Tabel 1. (lanjutan)No Tahap Treatment Aktivitas Setting Fisik Waktu2 - Post Test I 1 minggu- Treatment Idem - Ruang bermain 2 mingguTahap IIdibagi menjadi 5(lima) area yaituareabalok/konstruksi,area rumahrumahan,areatenang, area senidan area tengah(pusat area).- Pada setiap areadipasangpembatas areasemi fix- Pada area senidipasang papansebagai mediauntukmenggambar.- Menambahkanbeberapa itemmainan,mengatur danmengelompokkan berdasarkantema darimasing-masingarea.3 - Post Test II 1 minggu- Treatment Idem - Menambahan 2 minggutahap IIIelemen penutuplantai padamasing-masingarea kecualipada area senidan area tengah.- Post Test III 1 mingguSumber: Hasil Analisis Penulis, 2005190Tabel 2. Persentase Skor Peningkatan Hasil Tes KreativitasPre Test-Post Test IIITahap Tes Selisih Mean Peningkatan (%)Pre Test-Post Test I 1,7 4Post Test I- Post test II 1,9 4,2Post Test II-Post Test III 3,9 7,5Total 7,5 15,62Rata-rata 2,5 5,2Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2005


Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 3, Agustus 2009: 184 - 196elemen ruang, warna maupun furniture.Ruang dapat mempengaruhi kreativitasanak adalah sejauh mana anak dapatmenggunakan dan memanfaatkanelemen disain interior ruang dalamaktivitas bermainnya. Anak-anakmenciptakan tempat-tempat yangnyaman melalui penggunaan elemenelemenarsitektur seperti dinding,perbendaan lantai, cekungan jendela,sudut ruang , furniture dan sebagainya.Hal ini juga diperjelas dengan hasilobservasi melalui pemetaan perilakudengan Person Centered Mappingyang menunjukkan elemen-elemen fisikruang bermain yang mempengaruhiperilaku kreatif anak dalam bermaindapat dikelompokkan dalam 3 (tiga)elemen yaitu:1) Elemen fix yaitu elemen yang tidakdapat berubah atau berpindahseperti dinding, lantai, jendela(ventilasi kaca) dan sudut ruang.2) Elemen semi fix yaitu elemen yangdapat berubah atau berpindahseperti rak mainan, pembatas area,meja, kursi, ranjang bayi dan gordinjendela.3) Elemen non fix yaitu yang berkaitandengan pemakai ruang (anak danpengasuh) serta pergerakanmanusia (aktivitas bermain) seperti:potongan balok dijadikan telepon,kamera, es krim, bermain bonekadan hewan, puzzle, lego dansebagainya.Gambaran fisik elemenArsitektur tersebut digunakan untukberdiri atau sandar, untuk duduk,tengkurap, bercerita/ngobrol ataubermain baik secara sendirian maupunbersama-sama. Penggunaan elemenarsitektur dan furniture juga untukkebutuhan privasi dan kenyamananyang diperlihatkan dengan perilakubermain di bawah meja, di dalamranjang bayi atau di sudut-sudut ruangatau pertemuan antara dua rakmainan. Selanjutnya pembagian areaareadidalam ruang bermain (area seni,area balok, area rumah-rumahan, areatenang dan area tengah) akanmemberi stimulus bagi anak untukbermain karena memiliki banyak pilihandalam aktivitas bermain merekasehingga dapat melakukan aktivitasnyadengan bebas tidak perlu pengontrolanyang berlebihan dari guru/pengasuh.Karena jika ruang tidakdikelola/diorganisasikan dengan baikakan menciptakan masalah tidakhanya menimbulkan kebosanan tetapijuga menimbulkan perilaku yang sukardikendalikan seperti berlari ke sanakemari tanpa aktivitas yang jelas danlebih banyak bergantung padaguru/pengasuh (Colbert, 2005).Meskipun dari hasil tes danobservasi menunjukkan peningkatandan pengaruh yang signifikan settingruang bermain terhadap peningkatankreativitas pada anak usia dini (5,2%).Namun hasil ini menunjukkan bahwasetting ruang bermain hanya sebagaisalah satu aspek lingkungan fisik (faktoreksternal) yang memberi pengaruhyang kecil terhadap peningkatankreativitas anak usia dini. Hal ini terlihatdari hasil pengamatan perilaku selamapemberian perlakuan (6 minggu) hanyaditemukan beberapa perilaku kreatifyang berkaitan denganpemanfaatan/penggunaan fungsielemen-elemen arsitektur dan furnituredan kebanyakan perilaku dilakukanberulang baik oleh subjek yang samamaupun oleh subjek yang berbeda.Hal ini disebabkan karena subjekamatan adalah anak-anak usia diniyang cenderung bosan terhadapsesuatu yang dilakukan berulang (tesyang berulang dan sama materinya)dan juga singkatnya waktupengamatan (6 minggu) padahal anakanakmemerlukan waktu untukberadaptasi dengan perubahan lay outruang yang dilakukan (treatmentruang).5. Kesimpulan• Secara keseluruhan hasil teskreativitas menunjukkan peningkatandan pengaruh yang signifikan setting192


Pengaruh Setting Ruang Bermain Terhadap Perkembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini(Studi kasus: Islamic Fullday Childcare and Preschool Ahsanu Amala Di Yogyakarta)(Zulfitriah Masiming)ruang bermain terhadap peningkatankreativitas pada anak usia dini.• Hasil tes untuk setiap aspek kreativitasyaitu kelancaran, keluwesan danelaborasi menunjukkan peningkatandan pengaruh yang signifikan kecualipada aspek keaslian.• Elemen-elemen fisik dan disain interiorruang bermain yang mempengaruhikreativitas anak adalah: elemen fixyaitu dinding, lantai, jendela dansudut ruang: elemen semi fix yaitupembatas area, gordin jendela, meja,kursi, rak mainan dan ranjang bayi;elemen non fix yaitu aktivitas bermaindan alat bermain seperti bermainboneka, imitasi hewan, balok, puzzledan lego.• Bentuk setting ruang bermain(konfigurasi) yaitu disarankan bentukruang persegi, ruang dibagi atasminimal 5 area bermain (area balok,area tenang, area seni, area rumahrumahandan area tengah) danmemberi pembatas area, memberipenutup lantai pada setiap areakecuali area seni, melengkapi danmengelompokkan mainan sesuaidengan tema area, furniture yangdigunakan sesuai dengan ukurananak-anak dan mempunyai bentukdan warna yang menarik.6. Arahan Desain• Perencanaan dan persyaratan ruangbermain mempertimbangkan faktorjumlah anak, umur, ukuran kelompok,jumlah guru/pengasuh, orientasikurikulum dan aktivitas yangdilakukan.• Bentuk ruang bermain yaitu: luasruang bermain yaitu minimal 5m²/anak,bentuk ruang sebaiknyapersegi sehingga memudahkandalam pengaturan kelompokbermain, ruang bermain dibagiminimal 5 (lima) area dan setiap areadiletakkan di sisi dinding/sudutterbuka ke arah area tengah ruangbermain dengan menggunakanpapan atau rak sebagaipenyekat/pembatasuntukmenciptakan area-area aktivitas.7. Daftar PustakaColbert, Yudith, 2005, Classroom Designand How It Influence Behaviour .(A;/earlychildhood_com.Articles.htm)Deetje, J.S., 1999, Kemampuan BerpikirKreatif Dikaitkan DenganPerilaku Otonomi, SuasanaInteraksi Dalam Keluarga danProses Belajar Mengajar SiswaSTM di Sulawesi Utara, Thesis S2Program Psikologi Pendidikandan Psikometri Fakultas PsikologiUGM Yogyakarta.Hohmann, et,al., 1979, Young Children inAction (A manual for preschooleducators), High/ScopeEducationalResearchFoundation Ypsilanti, Michigan.Hurlock, Elizabeth B, 1990,Perkembangan Anak Jilid 1(edisi 6), Penerbit Airlangga.Legendre, Alain, 2003, EnvironmentalFeatures Influencing ToddlersBioemtional Reactions in DayCare Centers, Environment andBehaviour, Vol. 35, July 2003,523-549Munandar, Utami S.C, 1999, Kreativitasdan Keberbakatan (StrategiMewujudkan Potensi Kreatif danBakat), Penerbit PT GramediaPustaka Utama Jakarta.Mulyadi, Seto, 2004, Bermain danKreativitas(UpayaMengembangkan KreativitasAnak Melalui Kegiatan Bermain),Editor Kunto Purboyo, PenerbitPapas Sinar SinantiPermana, Yudi Asep, 2003, HubunganRuang Terbuka DenganPengembangan KreativitasAnak (Studi Kasus KawasanPermukiman Bantaran SungaiCikapundung Kota Bandung),193


Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 3, Agustus 2009: 184 - 196Thesis S2 Program Magister DisainPPS ITB Bandung.Sari, Sriti Mayang, 2001, Peran WarnaInteriorTerhadapPerkembangan Dan PendidikanAnak Di Taman Kanak-kanak,Jurnal Dimensi Interior Vol. 2 No.1 Juni 2004 : 22 – 36,http://puslit.petra.ac.id/journals/interior/Semiawan, et.al., 1987, Memupuk Bakatdan Kreativitas Siswa SekolahMenengah: Petunjuk Bagi Gurudan Orangtua, PenerbitGrasindo Jakarta.Lampiran-lampiran:Rak Mainandapur Rgmakan RgShalatKM/WCRg. Bermain(in door)RgKomputer EntrancedepanKanrtorRg. TiduranakGambar. Axonometri Rg. Bermain TPA Sebelum Perlakuan (treatment I)Sumber: Hasil Pengamatan Penulis, 2005194


Pengaruh Setting Ruang Bermain Terhadap Perkembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini(Studi kasus: Islamic Fullday Childcare and Preschool Ahsanu Amala Di Yogyakarta)(Zulfitriah Masiming)Papan mediamenggambarPembatasareaArea SeniKantorArea BalokAreaTengahArea TenangArea rumahanGambar. Axonometri Rg. Bermain TPA Setelah Perlakuan (treatment II)Sumber: Hasil Pengamatan Penulis, 2005195


Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 3, Agustus 2009: 184 - 196Westafel ukuran anakanakArea seni tanpapenutup lantaiArea balok & penutuplantai warna biruKantorAreatengahArea tenang & Penutuplantai warna pinkEntrance samping(utara)EntrancedepanArea rumah-rumahan &Penutup lantai warnahijauGambar . Axonometri Rg. Bermain TPA Setelah Perlakuan (treatment III)Sumber: Hasil Pengamatan Penulis, 2005196

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!