11.07.2015 Views

Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia ... - psflibrary.org

Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia ... - psflibrary.org

Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Perkembangan</strong> <strong>Triwulan</strong>an <strong>Perekonomian</strong> <strong>Indonesia</strong>Meningkatkan kesiagaan,memastikan ketahanan…bersama denganpengaturan kelembagaandan fragmentasi sistemR&D, baik dalam halsumber pendanaanmaupun luasnya jajaranlembaga R&DSementara Kementerian Riset dan Teknologi (RISTEK) mendapat mandat untukmenyusun dan melakukan koordinasi atas kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologinasional, saat ini kapasitasnya dalam mempengaruhi penerapan kebijakan ilmupengetahuan dan teknologi menemui hambatan. Pengaruh yang paling langsung adalahperannya sebagai lembaga koordinasi bagi tujuh Lembaga Pemerintah Non Kementerian,(LPNK), yang merupakan pelaksana utama bagi prioritas kebijakan pemerintah dalambidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain lembaga-lembaga riset pemerintahtersebut, kegiatan R&D juga dilaksanakan oleh sejumlah lembaga di bawah perlindungankementerian-kementerian lainnya. Sementara hampir setiap kementerian memiliki bagianpenelitiannya sendiri, yang paling menonjol adalah Kementerian Pendidikan (universitas),Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhutanan.Pendanaan terbagi secara merata ke berbagai kementerian, yang umumnya menyalurkanpendanaan itu kepada lembaga-lembaga dengan tidak berdasarkan pada basispersaingan dan dengan rumusan pendanaan yang tidak langsung berhubungan dengantingkat produktivitas lembaga tersebut atau dalam kaitannya dengan suatu strategi R&Dyang saling mengisi dalam konteks prioritas Pemerintah yang lebih luas. Sifat sistem yangterpencar dan tidak adanya alat kebijakan yang efektif untuk melakukan koordinasiseluruh pemangku kepentingan mempersulit upaya koordinasi dan penerapan dariagenda penelitian yang terintegrasi.Tantangan lain yang berkaitan dengan fragmentasi kelembagaan adalah fragmentasipendanaan, yang umumnya tidak berbasis pada dasar persaingan. Bermacam-macampengalaman yang didapat dari persaingan dana hibah di <strong>Indonesia</strong>. Program persainganhibah dana riset yang dikelola oleh RISTEK melalui Dewan Riset Nasional (DRN) telahdikelola dengan baik dan memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan cakupannyayang meningkatkan keseluruhan hasil penelitian. Rencana dan tren yang adamenunjukkan bahwa R&D secara umum sedang bergeser dari riset dasar menuju padapenerapan praktis dan penyebaran teknologi. Selain itu, terdapat kesadaran yang makintinggi akan pentingnya peran sektor swasta serta komunitas setempat sebagai jalan untukmeningkatkan relevansi penelitian dan peningkatn pengadaan sumberdaya. Akan tetapi,program hibah yang ada hanya merupakan sebagian kecil dari keseluruhan belanja R&D,yang biasanya hanya terbatas kepada proyek satu tahun dan tidak menyertakan danahibah yang setara dari mitra sektor swasta dan tersebar terlalu luas hingga tiap alokasihanya mendaptkan bagian yang sangat kecil, sehingga setiap proyek hanyamendapatkan jumlah yang sangat rendah (lihat kotak di bawah untuk jenis dukunganpemerintah yang dapat diberikan untuk inovasi).Pemerintah <strong>Indonesia</strong>telah menempatkaninovasi sebagai bidangyang diprioritaskan dantelah mengambil langkahlangkahyang pentingmenuju pembangunansistem Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Inovasi(STI) yang efektif, tetapimasih banyak yang harusdilakukan<strong>Indonesia</strong> telah mengambil beberapa langkah awal untuk menangani rintangan-rintanganyang ada terhadap tingkat efektivitas dari sistem inovasi: ketersediaan sumberdayamanusia yang berkualitas, koordinasi kebijakan yang efektif dan insentif bagi partisipasisektor swasta. Untuk meningkatkan sumberdaya manusia, <strong>Indonesia</strong> telah memperluasakses ke pendidikan yang lebih tinggi dan melakukan investasi dalam beasiswa untukmengirimkan para pelajar ke luar negeri dengan syarat harus kembali ke <strong>Indonesia</strong>setelah masa belajarnya usai. Akan tetapi, hal ini hanya membawa dampak jangkamenengah dan panjang kepada sistem. Sementara itu, pada tingkat koordinasi kebijakan,pembentukan Komisi Inovasi Nasional 17 (KIN) dan Master Plan 2011-2025 telahmendorong pembangunan suatu sistem inovasi yang efektif. Pembentukan KIN sebagaibadan penasihat independen tingkat tinggi yang langsung melapor kepada Presidenmenunjukkan adanya komitmen dari tingkat politik tertinggi dan pemahaman bahwakoordinasi kebijakan yang efektif merupakan hal yang amat penting. KIN telah menyusunsuatu rancangan strategi STI, yang telah diserahkan kepada Presiden. Masterplan jugaakan memberikan panduan yang jelas untuk mengarahkan investasi R&D. selain itu,RISTEK telah mulai melakukan revisi kepada kerangka hukum “Sistem Inovasi Nasional.”Hal-hal tersebut bergerak ke arah yang tepat, tetapi pengalaman internasionalmenunjukkan bahwa reformasi sistem inovasi membutuhkan waktu, upaya dan visi jangkapanjang. Akan tetapi, semuanya akan memberi hasil yang baik. Jika upaya reformasi iniberhasil, maka hal itu akan merupakan suatu langkah yang besar menuju pencapaiantujuan ambisius yang ditetapkan oleh Pemerintah <strong>Indonesia</strong> bagi dirinya sendiri dan yangakan dapat membantu mendukung pertumbuhan ekonomi <strong>Indonesia</strong> di masa depan.17Terdiri atas anggota dari Kementerian Riset dan Teknologi (RISTEK), Lembaga Pemerintah NonKementerian (LPNK), kalangan akademia dan perwakilan dari sektor swasta.THE WORLD BANK | BANK DUNIA Desember 201147

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!