11.07.2015 Views

analisis sifat mekanis kayu ebony di sulawesi tengah - jurnalsmartek

analisis sifat mekanis kayu ebony di sulawesi tengah - jurnalsmartek

analisis sifat mekanis kayu ebony di sulawesi tengah - jurnalsmartek

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ekSIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTROANALISIS SIFAT MEKANIS KAYU EBONY DI SULAWESI TENGAHBakri *AbstractEbony wood is kinds of wood which exist in tropical areas like Sulawesi Tengah. This woodgenerally is used to buil<strong>di</strong>ng material, han<strong>di</strong>crafts, and furniture. For making product, this wood istreated previously like heating and mechanical treatment. Mechanical properties in this wood isvery important. In this research, testing of mechanical properties was done. Experimental methodwas used in this research where specimens were chose randomly in wood industry in Palu-Sulawesi Tengah. The results are: a) moisture content and density are 12.7% and 0.784; b)Mechanical properties like tensile strength with loa<strong>di</strong>ng of fiber <strong>di</strong>rection 219,66 MPa andelongation 14,05 %, compress strength 80,18 MPa, shear strength 9,15MPa, MOR and MOE are157,19 MPa and 17.345,46 MPa respectively, and hardness with loa<strong>di</strong>ng of perpen<strong>di</strong>cular to fiberHB 144,67 and <strong>di</strong>rection to fiber HB 141,38.Key word: Ebony wood, Sulawesi TengahAbstrakKayu <strong>ebony</strong> atau <strong>kayu</strong> hitam merupakan jenis <strong>kayu</strong> yang tumbuh <strong>di</strong> daerah tropis seperti <strong>di</strong>Sulawesi Tengah. Jenis <strong>kayu</strong> ini <strong>di</strong>gunakan sebagai bahan bangunan, kerajianan, dan furnatur.Dalam pembuatan barang ja<strong>di</strong>, <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> (hitam) umumnya <strong>di</strong>lakukan perlakuan sebelumnyaseperti pengeringan dan pengerjaan <strong>mekanis</strong>. Pengetahuan akan <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong> dari jenis <strong>kayu</strong> inisangat <strong>di</strong>perlukan. Dalam penelitian ini <strong>di</strong>lakukan pengujian <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong> berupa kuat tarik, kuattekan, kuat geser, kuat lentur dan tingkat kekerasan.Metode yang <strong>di</strong>gunakan dalam pengujian <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> yang <strong>di</strong>ambil sampel secara random darisalah satu pengusaha <strong>kayu</strong> <strong>di</strong> Palu- Sulawesi Tengah adalah metode eksperimen. Dari hasilpengujian <strong>di</strong>peroleh a) kadar air dan berat jenisnya yaitu 12,7 % kadar air dan berat jenis, b) <strong>sifat</strong><strong>mekanis</strong> <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> yang <strong>di</strong>uji meliputi kuat tarik dengan pembebanan searah serat ( 219,66MPa) dengan keuletan 14,05 %, kuat tekan searah serat (80,18 MPa), kuat geser searah serat(9,15MPa), kuat lentur /ben<strong>di</strong>ng dalam hal ini adalah Modulus of Rupture (157,19 MPa) danModulus elastisnya adalah 17.345,46 MPa, dan tingkat kekerasan pada <strong>kayu</strong> eboni adalah HB144,67 tegak lurus serat dan HB 141,38 yang searah serat.Kata kunci: Kayu eboni, Sulawesi Tengah1. PendahuluanKayu <strong>ebony</strong> atau <strong>kayu</strong> hitammerupakan jenis <strong>kayu</strong> yang ada <strong>di</strong>daerah panas atau <strong>di</strong> daerah tropisseperti <strong>di</strong> Sulawesi Tengah. Jenis <strong>kayu</strong> inibanyak <strong>di</strong>gunakan sebagai bahanbangunan, kerajianan, dan furnatur.Dalam pembuatan barang ja<strong>di</strong> dari<strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> (hitam) umumnya <strong>di</strong>lakukanperlakuan sebelumnya sepertipengeringan dan pengerjaan <strong>mekanis</strong>.Tapi hal ini hanya <strong>di</strong>lakukan sebatasuntuk penggunaan bahan tersebuttanpa melalui pengujian dalammengetahui <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong>nya lebih awal.Masyarakat umumnya mengenal <strong>kayu</strong>hitam (<strong>ebony</strong>) sebagai <strong>kayu</strong> yang kuatdan tahan lama. Hanya sebataskeadaan yang <strong>di</strong>lihat.Berdasarkan hal tersebut, makakami meneliti <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong> <strong>kayu</strong> hitamberdasarkan kon<strong>di</strong>si <strong>kayu</strong> hitam yangada <strong>di</strong> Sulawesi Tengah. Hasil penelitianini <strong>di</strong>harapkan dapat memberikankontribusi/ manfaat pada pengusaha<strong>kayu</strong>, pengrajin dan meubel khususnya* Staf Pengajar Program Stu<strong>di</strong> Teknik Mesin Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu


Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 1, Pebruari 2008: 9 - 17<strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong>, dan memberikan informasikepada ilmuan <strong>di</strong>bidang material <strong>kayu</strong>tentang <strong>sifat</strong>- <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong> <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong>yang ada <strong>di</strong> Sulawesi Tengah.Penelitian ini <strong>di</strong>lakukan untukmengetahui <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong> <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> <strong>di</strong>Sulawesi Tengah. Sifat <strong>mekanis</strong> <strong>kayu</strong>adalah <strong>sifat</strong> lentur, kuat tekan, kuatgeser, kuat tarik dan kekerasan.2. Stu<strong>di</strong> Pustaka2.1 Jenis Kayu EbonyUmumnya, <strong>kayu</strong> hitam (<strong>ebony</strong>)adalah bagian dari Ebenaceae, yangmerupakan jenis tumbuhan <strong>di</strong> daerahpanas dan <strong>di</strong> daerah tropis. Kayu <strong>ebony</strong>adalah keras dan hitam. (www.Inplease. Com, 2003).Ada beberapa jenis <strong>kayu</strong> hitamyang mempunyai garis-garis hitam ataudengan kecoklat-coklatan yang<strong>di</strong>namakan <strong>kayu</strong> Calamander atau jenisEbony. Jenis <strong>kayu</strong> ini antara lain adalahPersimmon. Kayu Persimmon terbataspenggunaanya dalam pembuatanbarang (www.inplease.com, 2003).Kayu <strong>ebony</strong> yang banyaktumbuh <strong>di</strong> Indonesia khususnya <strong>di</strong>Sulawesi <strong>di</strong>mana dalam bahasasetempat <strong>di</strong>sebut sebagai <strong>kayu</strong> hitam(Diospyros Celebica) berasal dari familiEbenaceae, mempunyai massa jenissebagai berikut; Low 1010 kg/m³,Me<strong>di</strong>um 1090 kg/m³, High 1270 kg/m³,dengan kandungan air rata-rata 15 %(Martawijaya, A, 1992).2.2 Sifat <strong>mekanis</strong> <strong>kayu</strong>Kayu adalah bahan yangmemiliki sel. Kayu merupakan bahanyang cukup komplek karena <strong>sifat</strong>nyayang anisotropikAnisotropik adalah struktur dan<strong>sifat</strong>-<strong>sifat</strong> bahan (<strong>kayu</strong>) berbeda dalamarah yang berlainan (ra<strong>di</strong>al, tangensialdan longitu<strong>di</strong>nal) (Gambar 1).Sifat-<strong>sifat</strong> <strong>kayu</strong> adalah kekuatan,kekerasan, kekakuan dan density(kepadatan). Dalam bahan yangberstruktur sederhana, berat jenis /density adalah <strong>sifat</strong> yang tidaktergantung pada struktur. Densitysebagai in<strong>di</strong>kasi dari <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong>.Density dan grafitasi spesifiksangat berhubungan dengan <strong>sifat</strong><strong>mekanis</strong> <strong>kayu</strong> ( Haygreen and Bowyer,1989). Di samping itu, kadar air (moisturecontent) dari <strong>kayu</strong> juga sangatberpengaruh terhadap <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong><strong>kayu</strong> (Matan and Kyokong, 2003).Kekuatan dapat bervarisi sesuai dengankeadaan iklim atau pengeringan(Encarta Encyclope<strong>di</strong>a, 2000).Gambar 1. Anisotropik, Arah serat pada<strong>kayu</strong>Density <strong>kayu</strong> <strong>di</strong>kenal sebagaifaktor yang mempengaruhi kekuatan<strong>kayu</strong> (Cown, 1992). Semakin tinggidensity spesies <strong>kayu</strong> cenderungmempunyai kekuatan lebih besar<strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ng dengan density yang lebihrendah dari spesies <strong>kayu</strong> (Ad<strong>di</strong>s Tsehayeet al., 1995b; Walker and Butterfield,1996). Density <strong>kayu</strong> dapat <strong>di</strong>ukurdengan menggunakan metode ovendry<strong>di</strong>mana spesimen <strong>kayu</strong> <strong>di</strong>potongsepanjang 25 mm arah melintang dan<strong>di</strong> oven pada temperatur 103 o C ± 2 o Csampai mencapai berat yang<strong>di</strong>inginkan. Volume seksi arah melintang<strong>di</strong>tentukan dari pengukuran <strong>di</strong>mensi fisik(Evertsen, 1988).Sifat <strong>mekanis</strong> berkaitan denganketahanan material terhadappembebanan. Parameter yang<strong>di</strong>gunakan dalam penentuan <strong>sifat</strong><strong>mekanis</strong> <strong>kayu</strong> berdasarkan dari WoodHandbook - Wood as an engineeringmaterial (1993) adalah:a. Kekuatan tarik (tension)Kekuatan tarik yang tegak lurusdengan serat, ketahanan <strong>kayu</strong>terhadap gaya yang bekerja tegaklurus dengan serat cenderung10


Analisis Sifat Mekanis Kayu Ebony <strong>di</strong> Sulawesi Tengah(Bakri)membelah <strong>kayu</strong>. Nilai kekuatan ini<strong>di</strong>nyatakan dalam kekuatan rataratara<strong>di</strong>al dan tangensial.Kekuatan tarik yang sejajar denganserat. Tegangan tarik maksimum<strong>di</strong>pertahankan pada arah sejajardengan serat. Nilai modulus ofrupture kadang-kadang <strong>di</strong>gantikanuntuk kekuatan tarik yang kecil pada<strong>kayu</strong>.b. Kekuatan tekan (compression)Kekuatan tekan yang sejajar denganserat. Tegangan maksimum yang<strong>di</strong>pertahankan oleh beban tekanyang sejajar dengan serat <strong>kayu</strong>spesimen mempunyai rasio terhadap<strong>di</strong>mensi kurang dari 11.Kekuatan tekan yang tegak lurusdengan serat, pada pembebanan inibelum jelas teganganmaksimummnya. Tegangan yang<strong>di</strong>perlukan adalah pada batasproporsional. Perhitungan terhadapkekuatan tekan yang tegak lurusdengan serat sama denganperhitungan pada kekuatan tekansejajar dengan serat.c. Kekuatan Geser (Shear)Kekuatan geser yang sejajarterhadap serat. Tujuannya adalahmengetahuikemampuanmempertahankan internal slip padaserat dengan serat lainnya.. Nilaikekuatan ini <strong>di</strong>peroleh dari rata-ratakekuatan pada bidang geser ra<strong>di</strong>aldan tangensial.d. Kekuatan Lentur (Ben<strong>di</strong>ng)Sifat lentur adalah sangat pentingdalam mendesain <strong>kayu</strong>. Banyakdesain struktur yang terkait dengankekuatan lentur atau beberapa fungsilentur seperti defleksi yangmerupakan kriteria pembatasandesain. Sifat <strong>mekanis</strong> yang dapat<strong>di</strong>peroleh dari uji lenturan adalahmodulus rupture (MOR) dan moduluselastisitas (MOE).Modulus rupture adalah bebanmaksimum pada lentur danproporsinal terhadap momenmaksimum. Modulus ini merupakankriteria kekuatan.Modulus elastisitas (MOE)menunjukkan ketahanan elastikmaterial terhadap deformasi<strong>di</strong>bawah pembebanan. MOE terkaitdengan hubungan proporsionaltegangan regangan dan dapat<strong>di</strong>hitung dari kurva teganganregangankarena perubahan dalamtegangan menyebabkan perubahandalam regangan.e. Kekerasan (hardness)Kekerasan umumnya <strong>di</strong>definisikansebagai ketahanan terhadappenekanan.Nilainya<strong>di</strong>representasikan dengan nilai rataratakekerasan ra<strong>di</strong>al dan tangensial.Penentuan kekerasan pada <strong>kayu</strong>dapat <strong>di</strong>tentukan dengan prngujiankekerasan Brinnel yangmenggunakan bola penekan.Karakteristik spesifik seperti ukurannyaatau kedalaman merupakan ukurankekerasan.3. Metode PeneelitianMetode yang akan <strong>di</strong>gunakanadalah metode eksperimen spesimenuji. Spesimen yang akan <strong>di</strong> uji adalah<strong>kayu</strong> hitam (eboni). Sebelum pengujiantarik, tekan, geser, lentur dan kekerasanterlebih dahulu berat jenis (density) <strong>kayu</strong><strong>ebony</strong> harus <strong>di</strong>ketahui denganmelakukan pengukuran terhadapdensity-nya dan penentuan kadar air(moisture content). Spesimen ini<strong>di</strong>dapatkan dari pengusaha <strong>kayu</strong> ataudari sawmill.Dalam penelitian ini akan<strong>di</strong>lakukan pengujian bahan <strong>kayu</strong> hitam(Ebony) yang <strong>di</strong>ambil dari saw millsecara random seperti berikut:Akurasi data untuk pengujiantarik, tekan, geser, lentur dan kekerasan<strong>di</strong>perlukan spesimen minimal 10 buah,mengingat <strong>kayu</strong> hitam mempunyaistruktur yang anisotropik dalam hal iniketiga sisi <strong>kayu</strong> (ra<strong>di</strong>al, tangensial danlongitu<strong>di</strong>nal) adalah tidak sama <strong>sifat</strong><strong>mekanis</strong>nya. Pengujian ini <strong>di</strong>lakukan <strong>di</strong>11


Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 1, Pebruari 2008: 9 - 17Laboratorium Teknik Mesin Untaddengan Universal Testing Machine(UTM).Semua spesimen yang <strong>di</strong>bentuk<strong>di</strong> sesuaikan dengan standarisasi ISO1975.4. Hasil dan Pembahasan4.1 Kadar air dan Berat Jenis Kayu EbonyPengujian kadar air dandensitas/berat jenis <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> yang<strong>di</strong>ambil dari sawmill secara random.Dimensi <strong>kayu</strong> dan <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong> elastisdan termal bergantung pada kadar air(moisture content). Kayu juga ber<strong>sifat</strong>anisotropik yang artinya bahwa <strong>sifat</strong>nyaberpengaruh pada arah serat. Sifat<strong>mekanis</strong> bergantung pada kedua <strong>sifat</strong><strong>di</strong> atas. Dalam penelitian ini kamimeninjau kedua karakter tersebut untukkemu<strong>di</strong>an penentuan <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong> <strong>kayu</strong><strong>di</strong>mana <strong>di</strong>peroleh kadar air 12.7 % danberat jenis 0.784. Nilai kadar ini sudahmencapai kering udara karena kadarair kering udara <strong>di</strong> Indonesia berkisarantara 10-18%.4.2 Kekuatan tarikKekuatan dari suatu <strong>kayu</strong>tergantung pada seratnya. Kekuatantarik spesimen yang searah denganserat dapat <strong>di</strong>lihat pada Tabel 1.<strong>di</strong>mana dari 9 spesimen yang <strong>di</strong>ujiterdapat variasi nilai kekuatanmaksimum tarik pada spesimen. Hal ini<strong>di</strong>sebabkan karena <strong>sifat</strong> <strong>kayu</strong> yanganisotropik dan juga karena pengaruhserat pada <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> dan padabagian ini bisa adanya knot sehinggapada saat <strong>di</strong>tarik terja<strong>di</strong> konsentarasitegangan yang menyebabkanspesimen tersebut terja<strong>di</strong> perpatahandengan cepat.Pada saat spesimen tarik <strong>di</strong>berikan beban maka serat <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong>mengalami pergeseran se<strong>di</strong>kit demise<strong>di</strong>kit sampai mencapai retakan.Retakan yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong>mulai denganterja<strong>di</strong>nya bagian-bagian serat yangterputus sampai mencapai perpatahantotal pada spesimen uji.Untuk sejumlah spesimen yang<strong>di</strong>lakukan pengujian dapat <strong>di</strong>perolehbeban maksimum ataukekuatan/tegangan maksimum rataratayaitu 219,66 MPa.Tabel 1. Nilai Kekuatan TarikNo Ukuran Spesimen Tegangan ReganganSpes. (mm) (MPa) (%)1a p=3.31 , l = 3.71 212.54 8.122a p=3.88 , l = 4.21 229.57 19.003a p=3.60, l = 4.07 122.17 29.004a p=3.57, l = 4.44 246.68 11.625a p=3.47 , l = 3.56 236.38 9.146a p=3.98 , l = 4.71 215.51 15.447a p=3.54, l = 4.02 236.81 8.708a p=4.48, l = 4.99 238.42 14.449a p=3.41, l = 4.42 238.85 10.98Total 219.66 14.0512


Analisis Sifat Mekanis Kayu Ebony <strong>di</strong> Sulawesi Tengah(Bakri)Nilai ini menunjukkan bahwa<strong>kayu</strong> eboni merupakan jenis <strong>kayu</strong> keras (hardwood).Sedangkan elongasi rata-rataadalah 14,05 % yang menunjukkanregangan terbesar pada <strong>kayu</strong> eboni.Regangan ini sangat <strong>di</strong>pengaruhi olehkekuatan serat antar serat begitu pulaikatan antar serat.4.3 Kekuatan tekanHasil pengujian yang <strong>di</strong>lakukandapat <strong>di</strong>lihat pada Gambar 2. tekananyang <strong>di</strong>berikan pada spesimenmenyebabkantimbulnya<strong>di</strong>storsi/pergeseran terhadap arah tegakserat.Geseran terja<strong>di</strong>akibat pembebananBidang geserGambar 3. Spesimen uji geser setelahpengujianTabel 2. Nilai kuat tekan yang sejajardengan seratKuatNoUkuran TekanSpes.(MPa)1b 20.37 x 20.32 x 60.98 84.002b 20.23x 20.23 x 61.57 81.003b 20.38 x 20.16 x 60.45 86.014b 20.53 x 20.43 x 60.57 74.915b 20.51 x 20.57 x 60.81 77.93Gambar 2. Spesimen uji setelah <strong>di</strong>ujiKekuatan tekan yang <strong>di</strong>perolehdari hasil pengujian seperti yang<strong>di</strong>tunjukkan dalam Tabel 2 adalah 80,18MPa. Kekuatan ini merupakan kekuatan<strong>kayu</strong> eboni menahan beban tekanyang searah atau sejajar dengan arahserat.4.4 Kekuatan geserDalam Gambar 3. terlihatspesimen uji yang telah mengalamipengujian geser, pada saatpembebanan, bidang geser mengalami<strong>di</strong>storsi pergeseran (slip) sampaimengalami kerusakan pada bagiandaerah geser.Kekuatan geser <strong>kayu</strong> ebonidapat <strong>di</strong>tunjukkan dalam Tabel 3. yangmerupakan hasil pengujian dari 10sampel yaitu 9,15 MPa.6b 20.33 x 20.36 x 61.36 81.907b 20.39 x 20.40 x 61.72 75.638b 20.41 x 20.40 x 61.05 68.719b 20.34 x 20.32 x 60.47 93.6810b 20.31 x 20.43 x 60.71 78.01Rata –rata 80.184.5 Kekuatan lentur (Ben<strong>di</strong>ng)Posisi pembebanan lentur padapengujian <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> seperti padaGambar 3. Beban <strong>di</strong>letakkan <strong>di</strong><strong>tengah</strong><strong>tengah</strong>bentangan spesimen.Gambar 3. Posisi perletakan spesimen uji13


Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 1, Pebruari 2008: 9 - 17Dalam proses pembebanan,naiknya nilai pembebanan (gayabeban) pada spesimen ujimenyebabkannaiknyadefleksi/lendutan pada batang sampaimencapai beban maksimum. Namun,setelah beban turun nilai lendutan terusmeningkat sampai spesimen mengalamiretak/patahan ( Gambar 4).Retakan setelahpembebananGambar 4. Spesimen uji yang telah <strong>di</strong>ujiTabel 3. Nilai Kuat GeserNo Spes. Ukuran (mm) P(kN) A (mm 2 ) Kuat Geser (MPa)1c 24.94 x 15.25 5.50 380.34 14.462c 24.93 x 15.05 2.81 375.20 7.493c 25.00 x 17.06 3.04 426.50 7.134c 24.90 x 16.54 3.20 411.85 7.775c 25.00 x 17.01 3.23 425.25 7.606c 24.90 x 14.15 2.72 352.34 7.727c 24.83 x 15.07 3.89374.19 10.408c 25.07 x 15.65 5.25392.35 13.389c 24.84 x 16.06 2.82398.93 7.0710c 24.81 x 16.87 3.56418.54 8.51Rata-rata 9.15Tabel 5. Nilai MOR dan MOENo Ukuran Spesimen MOR MOESpes. (mm) (MPa) (MPa)1d b = 20.53, h = 20.34, L = 280 187.91 20,171.862d b = 20.38, h = 20.22, L = 280 185.49 19,544.193d b = 20.43, h = 20.43, L = 280 95.55 15,751.094d b = 20.41, h = 20.41, L = 280 117.08 14,389.765d b = 20.47, h = 20.45, L = 280 157.98 18,025.376d b = 20.54, h = 20.51, L = 280 105.97 11,891.8114


Analisis Sifat Mekanis Kayu Ebony <strong>di</strong> Sulawesi Tengah(Bakri)Tabel 5. (lanjutan)No Ukuran Spesimen MOR MOESpes. (mm) (MPa) (MPa)7d b = 20.35, h = 20.36, L = 280 169.78 18,532.948d b = 20.24, h = 20.36, L = 280 183.72 19,115.579d b = 20.40, h = 20.39, L = 280 199.07 20,468.7810d b = 20.43, h = 20.58, L = 280 169.40 15,563.28Rata-rata 157.19 17,345.46Dari Tabel 5 terlihat bahwa nilairata-rata dari modulus rupture (MOR)dari <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> adalah 157,19 MPa.Nilai ini menunjukkan kekuatan lenturdari <strong>kayu</strong> eboni. Modulus ini <strong>di</strong>gunakansebagai kriteria kekuatan terhadap <strong>kayu</strong>eboni. Kekakuan dan elastisitas bahandapat <strong>di</strong>tunjukkan dari nilai moduluselastis bahan. Modulus elastis (MOE)<strong>kayu</strong> eboni seperti pada Tabel 5 adalah17.345,46 MPa. Modulus elastis kadang<strong>di</strong>gunakan untuk menunjukkankekakuan dari bahan/ material, makadalam hal ini nilai modulus tersebutdapat <strong>di</strong>gunakan dalam menunjukkankekakuan dan ke elastisan <strong>kayu</strong> eboni.4.6 Kekerasan Kayu <strong>ebony</strong>Umumnyakekerasanmerupakan ketahanan terhadappenekanan. Pengukuran terhadapkekerasan <strong>di</strong>lakukan dengan carapenekanan terhadap permukaanspesimen uji.Gambar 5. Spesimen kekerasan <strong>kayu</strong><strong>ebony</strong>Hasil pengujian kekerasandapat <strong>di</strong>lihat pada Gambar 5. Hasilpengujian yang <strong>di</strong>peroleh daripenekanan permukaan spesimenberbeda antara sisi tegak lurus serat (Tabel 6 ) dengan sisi ujung <strong>kayu</strong> /searahserat (Tabel 7). Nilai kekerasan pada<strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> yang <strong>di</strong>tekan pada sisitegak lurus dengan serat adalah 144,67HB. Sedang pada sisi yang searah seratadalah 141,38 HB. Dari kedua hasil initerlihat tingkat kekerasan pada bagiansisi yang tegak lurus dengan penekananlebih kecil dari pada yang searah serathal ini <strong>di</strong>sebabkan karena padapenekanan searah serat,Tabel 6. Nilai Kekerasan Brinnel KayuEbony tegak lurus seratNoP d HB(kN) (mm)1 3.59 5.06 166.342 4.24 5.58 158.713 3.70 5.71 131.624 3.59 5.68 129.215 3.65 5.50 141.046 3.57 5.60 132.587 3.61 5.91 118.948 3.69 5.24 158.509 3.62 5.04 169.1710 3.77 5.59 140.56Rata-rata 144.6715


Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 1, Pebruari 2008: 9 - 17Tabel 7. Nilai Kekerasan Brinnel KayuEbony searah seratNoP d HB(kN)(mm)1 3.65 5.55 138.262 3.60 5.55 136.373 3.81 5.69 136.594 4.31 5.97 138.825 3.59 5.14 160.796 3.52 5.46 138.217 3.66 5.42 146.058 4.49 5.91 147.939 3.94 5.68 141.8110 3.93 5.92 128.99Rata-rata 141.385. KesimpulanDari hasil pengujian <strong>mekanis</strong>yang <strong>di</strong>lakukan pada <strong>kayu</strong> eboni yang<strong>di</strong> ambil secara random dari salah satupengusaha <strong>kayu</strong> <strong>di</strong> Palu- SulawesiTengah, maka dapat <strong>di</strong>simpulkan :1) Sebelum penentuan <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong><strong>kayu</strong> eboni terlebih dahulu <strong>di</strong>uji kadarair dan berat jenisnya yaitu 12,7 %kadar air dan berat jenis.2) Sifat <strong>mekanis</strong> <strong>kayu</strong> <strong>ebony</strong> yang <strong>di</strong>ujimeliputi kuat tarik denganpembebanan searah serat ( 219,66MPa) dengan keuletan 14,05 %, kuattekan searah serat (80,18 MPa), kuatgeser searah serat (9,15%), kuatlentur /ben<strong>di</strong>ng dalam hal ini adalahModulus of Rupture (157,19 MPa) danModulus elastisnya adalah 17.345,46MPa, dan tingkat kekerasan pada<strong>kayu</strong> eboni adalah HB 144,67 tegaklurus serat dan HB 141,38 yang searahserat.3) Hasil pengujian <strong>sifat</strong> <strong>mekanis</strong><strong>di</strong>harapakan dapat menja<strong>di</strong> sumberinformasi bagi penguna <strong>kayu</strong> eboniseperti pengusaha <strong>kayu</strong>, pengrajindan meubel.6. Daftar PustakaAd<strong>di</strong>s Tsehaye, A.H. Buchanan andJ.C.F. Walker. (1995). Acomparison of density andstiffness for pre<strong>di</strong>cting woodquality. Or Density: The lazyman's guide to wood quality.Journal of the Institute of WoodScience 13(6):539-543.Cown D.J. (1992). Corewood (JuvenileWood) in Pinus ra<strong>di</strong>ata - shouldwe be concerned?NewZealand Journal of ForestryScience 22(1): 87-95.Ebony, www. inplease.com, 2003tanggal penelusuran 17Februari 2004Encarta Encyclope<strong>di</strong>a, 2000.Evertsen, J.A. (1988). Determination ofWood Quality in Sitka sprucePicea sitchensis (Bong.) Carr.by Destructive and Non –Destructive Methods.Haygree, J.G. and Bowyer, J.L., 1989,Forest Product and WoodScience, Iowa State UniversityPress, USA.Kasmujo (2001), Identifikasi Kayu danSifat-<strong>sifat</strong> Kayu, FakultasKehutanan, Universitas GadjahMada, YogyakartaMartawijaya, A. et.al (1992), IndonesianWood Atlas, Vol. I, AFPRDC,AFRD, Dept. of Forestry Bogor,Indonesia, p;35, Prosea 5(2) p;191. BogorMatan, N and Kyokong, B., 2003, Effectof Moisture Content on SomePhysical and MecanicalProperties of JuvenileRubberwood(Heveabrasiliensis Muell. Arg.),Songklanakarin J. Sci.Technology, Vol. 25 No. 3 May– Juni.16


Analisis Sifat Mekanis Kayu Ebony <strong>di</strong> Sulawesi Tengah(Bakri)Wood Handbook - Wood as AnEngineering Material (1993),United States Departemen ofAgriculture.Walker, J.C.F. and B.G. Butterfield.(1996). The importance of themicrofibril angle for theprocessing industries. NewZealand Forestry , Feb. 1996:34-40.17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!