11.07.2015 Views

Kertas Posisi Revisi Permentan 262007_24052013_final.pdf - Elsam

Kertas Posisi Revisi Permentan 262007_24052013_final.pdf - Elsam

Kertas Posisi Revisi Permentan 262007_24052013_final.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2) Tidak ada kejelasan mengenai perangkat organisasi seperti rapat anggota tahunanatau rapat pengambilan keputusan lainnya, yang menyebabkan masyarakat tidakdapat menyalurkan aspirasinya, kehilangan hak atas akses informasi dan kontrolnyaatas pengelolaan kebon sawitnya;3) Tidak ada kejelasan mengenai Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan kepada paraanggotanya;4) Pengurus Koperasi tidak merespon penolakan masyarakat atas uang yang dibagikanmelalui UUO. Pengurus koperasi justru menolak hadir dalam rapat dengan warga-Kepala Desa Karang Mendapo;Fakta-fakta tersebut memperlihatkan bahwa koperasi yang seharusnya menjadi alattawar masyarakat dengan modal dan menjadikan setiap keuntungan untukkesejahteraan anggotanya, terindikasi dimanipulasi oleh oknum-oknum tertentu untukkepentingan modal. Sehingga masyarakat tak kunjung sejahtera. Di titik inilah pentinghadir peran Pemerintah untuk memperkuat posisi masyarakat, agar proses kesepakatanmenjadi fair dan transparan. Oleh karenanya, <strong>Permentan</strong> ini harus memberikan jaminanbahwa pengelolaan koperasi dengan skema KKPA yang dilakukan perusahaanperkebunan harus menjadikan UU Koperasi sebagai salah dasar dalam pengelolaannya,yakni setiap keuntungan ditujukan untuk kesejahteraan anggotanya.Secara prinsipil, sebenarnya justru KKPA tak perlu dipertahankan, karena lebih baik polaPIR (Inpres No. 1/1986), yang eksis sebelum adanya KKPA. KKPA mengacu juga pada polamanajemen satu atap, yang bersumber <strong>Permentan</strong> No. 33/<strong>Permentan</strong>/OT.140/7/2006tentang Pengembangan Perkebunan Melalui Program Revitalisasi Perkebunan.Singkatnya, KKPA ini memaksa petani hanya duduk di rumah mendapatkan gaji tiapbulan dari lahan plasma yang dikelola sepenuhnya oleh pihak perusahaan. Contohnya diSarolangun, kebun plasma pada awalnya dikelola perusahaaan. KKPA ini berawal darikeinginan Pemerintah untuk meningkatkan produktivitas, dan pemerintah tak percayapada kemampuan petani dalam merawat dan memproduksi, sehingga seluruh kebunplasma dikelola perusahaan. Banyak perkebunan plasma yang berkonflik saat inidisebabkan manajemen satu atap tersebut, yang tidak ada transparansi di sana.Pola PIR justru perlu didukung karena menghormati hak petani dalam hal pengelolaan,di sana petani yang langsung mengelola, mereka berkelompok untuk merawatkebunnya. Bahkan ada prinsip FPIC dalam persetujuan kreditnya.9. Klasifikasi Masyarakat Mitra Perusahaan & Luasan Lahan Dalam Skema Inti-PlasmaPenegasan klausula mengenai jarak antara wilayah domisili komunitas masyarakat yangakan dijadikan sebagai mitra perusahaan dalam skema inti-plasma, akan membatasikomunitas yang akan dijadikan mitra oleh perusahaan. Hal ini akan mendorongterjadinya perselisihan dan sengketa antara masyarakat dengan masyarakat, dan antaraperusahaan dengan masyarakat.Kami menilai, bahwa pengembangan kebun plasma bagi masyarakat sebagai salah satubentuk kemitraan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bagian dari peningkatankesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar wilayah kebun setidaknya, juga harusberdasarkan:15 Membangun Perkebunan Yang Berkeadilan, Berkelanjutan & Demokratis

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!