11.07.2015 Views

pengolahan air lindi

pengolahan air lindi

pengolahan air lindi

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

WAWASAN 3 Model CLTSModel CLTS yang dikembangkan Kamal Khar secara sederhanamengabstraksi prinsip-prinsip antara lain, mengandalkanpartisipasi masyarakat secara aktif, tanpa subsidi dari luar, solidaritassosial, dan kebanggaan masyarakat sebagai elemenmotivasi.Model ini telah diterapkan di berbagai daerah dengan hasilyang luar biasa. Dalam waktu sekejap masyarakat membangunsarana jamban yang dikembangkan sendiri, mau merubah perilakuBAB di sembarang tempat, dan pertumbuhan pembangunanyang sangat pesat.Dalam hitungan bulan, penduduk desa telah memiliki jambansehingga terbebas dari BAB di sembarang tempat. Model iniberhasil diterapkan di beberapa desa di Kabupaten Sambas(Kalimantan Barat), Muara Bungo (Jambi), Bogor (Jawa Barat),Pandeglang (Banten), Lombok Barat (Nusa Tenggara Barat),dan sebagainya.Daerah yang menerapkan model CLTS relatif tidak menghadapimasalah <strong>air</strong> sehingga model apapun yang dikembangkan,apakah leher angsa, plengsengan, tidak ada masalah.Jamban bisa dipakai tanpa gangguan bau sehingga penggunaakan merasa nyaman.Model Ecosan untuk Daerah Rawan AirModel jamban ecosan yang murni dikembangkan di RRC,belakangan memperoleh sambutan hangat. Model ini selainenvironmentally friendly dalam arti tidak mencemari danmerusak lingkungan juga higienis. Selain itu, model ini jugatelah berhasil merubah apa yang semula di kategorikan sebagaiwaste.Teknologi ecosan pada prinsipnya terdiri dari beberapakomponen, yaitu pemisahan <strong>air</strong> seni dari faeses yang masingmasingditampung dalam bejana terpisah, pemanfaatan <strong>air</strong> seniyang ditampung untuk pupuk tanaman, penaburan abu di faesesyang telah ditampung untuk proses pengeringan dan pengomposan,dan pemanfaatan kompos faeses untuk pupuk tanaman.Pupuk yang dihasilkan baik dari <strong>air</strong> kencing maupun faeseskering merupakan pupuk organik yang banyak mengandungnitrogen dan sangat diperlukan tanaman. Pupuk tersebutmelalui proses penebaran abu sudah terbebas dari mikro organismepathogen sehingga aman untuk ditebarkan di lahan pertanian.Masalahnya adalah apakah model ecosan bisa dikembangkanoleh masyarakat terutama di daerah kering dan rawan<strong>air</strong>? Apakah masyarakat mau merubah pandangan bahwa buanganmanusia baik faeses maupun urin dari yang semula sebagaiwaste menjadi sumberdaya? Untuk merubah pandanganseperti itu perlu penjelasan dari orang yang memahaminya.WC komunal di Pondok Pesantren Al-Falah Kabupaten Pamekasan.Foto: Oswar MungkasaMendekati EcosanJamban di atas kolam ikan atau yang dibangun di dalamrumah tapi bermuara di kolam ikan juga pada dasarnya beberapaaspek rantai prosesnya sesuai dengan ecosan. Prinsipnyamemanfaakan waste sebagai benda yang berdaya guna, yaituuntuk makanan ikan.Hanya disini tidak ada proses <strong>pengolahan</strong> tapi langsung sebagaimakanan ikan, sehingga menjadi berbeda dengan ecosan.Produk ecosan setelah melalui proses pengeringan dan pengomposanmenjadi pupuk organik yang bernilai ekonomi, sedangkanjamban di atas kolam produknya menjadi makanan ikan.Bagaimanapun jamban di atas kolam ikan atau yangbermuara di kolam ikan belum bisa memenuhi prinsip environmentallyfriendly. Pembuangan langsung ke kolam telah menjadisumber pencemaran <strong>air</strong> permukaan baik empang, sungai,danau, dan sebagainya. Pencemaran oleh bakteri escherichiacoli (e coli) bisa menjadi penyebab terjadinya penyakit diare.Apabila setelah dilakukan assessment masyarakat memangbenar-benar mau menerapkan model ecosan untuk daerah kekeringan<strong>air</strong>, hal yang perlu dilakukan adalah membuatkandesain teknologi sederhana sehingga masyarakat mampu membangun,mengoperasikan, dan memeliharanya.Sedangkan untuk daerah yang masyarakatnya mempunyaikebiasaan, budaya, mengembangkan kolam ikan tawar danmembuat jamban di atas kolam, maka yang perlu dilakukanadalah membuatkan model yang higienis dengan mengintervensipada rantai prosesnya, sehingga menjadi environmentallyfriendly. * Konsultan WASPOLA18 PercikJuli 2007

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!