11.07.2015 Views

pengolahan air lindi

pengolahan air lindi

pengolahan air lindi

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SEPUTAR WASPOLA PENGUATAN STRATEGIKOMUNIKASIdi Kabupaten KebumenPermasalahan seputar <strong>air</strong> minum dan penyehatan lingkungan(AMPL) secara sadar maupun tidak, akandirasakan masyarakat di berbagai pelosok negeri. Iniperlu perhatian dan penanganan serius terutama bagi penentukebijakan di daerah.Berbagai permasalahan terungkap saat Lokakarya PenyusunanStrategi Komunikasi AMPL di Kebupaten Kebumen,Jawa Tengah, 13-24 Juni 2007, di Hotel Candisari Kebumen.Lokakarya yang digelar Pokja AMPL Kabupaten Kebumendihadiri unsur Bappeda, PU, PMD, Dinkes, camat, kepala desa,LMD, dan pelaku media. Secara bebas mereka menyuarakanpersoalan sektor AMPL dan tantangan komunikasi.Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah KabupatenKebumen Suroso memaparkan, dalam kurun waktu dua tahun,Kebumen telah kehilangan enam titik mata <strong>air</strong> yang berpotensi,yaitu dari 36 titik ditahun 2006 menjadi 22 titik di tahun 2007.Permasalahan ini semakin dipertegas Kepala Bappeda AriefIrwanto yang menyatakan hilangnya sumber mata <strong>air</strong> diikutipenurunan kualitas <strong>air</strong> permukaan akibat limbah industri dandomestik. "Hilangnya titik mata <strong>air</strong> merupakan kondisi yangsedang menjadi perhatian kami," ungkapnya.Kenyataan ini kerap tidak mendapat perhatian kalanganluas, terutama pengambil kebijakan. Hal ini terjadi karenainformasi tidak terkomunikasikan sehingga kurang diketahuikalangan luas, masyarakat yang kurang mengerti permasalahan,serta pengambil kebijakan yang kurang mendapat informasimendalam tentang persoalan yang sesungguhnya.Pentingnya Strategi KomunikasiPersoalan kekeringan, menurunnya kualitas <strong>air</strong>, tidakberfungsinya sarana AMPL, dan berbagai persoalan lainsemakin meningkat akibat buruknya mekanisme komunikasiantarpihak disamping persoalan teknis, regulasi dan pendanaan.Keengganan berkomunikasi kemudian mengakibatkantimbulnya persoalan-persoalan baru dalam pengelolaan AMPL.Lemahnya interaksi komunikasi antara masyarakat danpengambil keputusan menimbulkan rasa frustasi di masyarakat.Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan AMPL kadangkaladitanggapi setengah hati. Pemangku kepentingan harus diidentifikasiagar aspirasi tersampaikan kepada orang yang tepat.Untuk mendapatkan dukungan dari legislatif, informasi AMPLharus dikemas secara jelas dan konsisten.Peserta Lokakarya dalam salah satu sesi permainan kelompok.Foto: Dorman.Terungkap ketertarikan seorang anggota dewan terhadap isuAMPL. "Saya sekarang benar-benar jatuh cinta sama AMPL,saya akan berjuang untuk peningkatan anggarannya," ungkapDian Lestari, anggota DPRD Kabupaten Kebumen.Rencana Kerja Pokja AMPL Kabupaten dan DukunganWASPOLABila menginginkan AMPL menjadi prioritas pembangunan,maka berbagai persoalan harus diselesaikan secara tuntas.Dalam konteks inilah WASPOLA memfasilitasi lokakarya yangbertujuan mengembangkan pemahaman penerapan strategikomunikasi, menjajaki kebutuhan dan identifikasi persepsi,sikap dan perilaku stakeholders, dan menyusun rancanganimplementasi strategi komunikasi.Selain materi dasar komunikasi disampaikan juga strategipenanganan media (media handling), pemetaan kelompok strategis,manajemen komunikasi dan desain program komunikasi.Setidaknya dalam lokakarya ini, terlihat adanya peningkatanpemahaman peserta terhadap pentingnya strategi komunikasiuntuk mempengaruhi pihak luas. Terlihat dari rencana kerjayang disusun masing-masing kelompok kecamatan.Mempublikasikan kekeringan di desa, melakukan pertemuandengan legislatif, mengembangkan teater rakyat sebagai mediakomunikasi, dan sebagainya. Dormaringan HSPercikJuli 200733

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!