11.07.2015 Views

pengolahan air lindi

pengolahan air lindi

pengolahan air lindi

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

WAWASAN 4 PEMANASANGLOBAL Oleh: Imam MPemanasan global bukanlah sebuah proses yang sifatnyaalamiah tanpa campur tangan manusia. Semenjak manusiamenemukan mesin uap pada abad ke-18 dan dilanjutkantemuan mesin berbahan bakar batubara dan minyak,tidak bisa disangkal dari situlah pemanasan global dimulai.Karena itu, dalam kaitan pemanasan global manusia adalahvariabel paling utama.Hal ini bisa dilihat dari data yang dikeluarkan WorldWildlife Fund (WWF) di penghujung abad ke-20 atas peranmesin tersebut. Karbondioksida (CO2), metana (CH4), dannitraoksida (N2O) sebagai penyebab terbanyak naiknya jumlahemisi di atmosfir bumi disumbang oleh sektor industri energidengan angka 36 persen. Sektor ini terdiri pembangkit listriktenaga batubara dan kilang minyak. Kemudian dari sektortransportasi menyumbang 27 persen dan disusul sektor industrimenyumbang 21 persen.Pembangkit listrik ini membuang energi dua kali lipat darienergi yang dihasilkan. Pembangkit listrik bertenaga batubaramenggunakan energi 100 unit, menghasilkan energi 35 unit, danmembuang percuma 65 unit. Karena itu dari 1.000 megawattyang dihasilkan pembangkit listrik bertenaga batubara akanmengemisikan 5,6 juta ton karbondioksida per tahun.Sementara itu, pembakaran kendaraan bermotor yangmengonsumsi bahan bakar sebanyak 7,8 liter per 100 km danmenempuh jarak 16 ribu km setiap tahunnya akan mengemisikan3 ton karbondioksida ke udara. Bisa dibayangkan jikajumlah kendaraan bermotor di Jakarta lebih dari 4 jutakendaraan, berapa ton karbondioksida yang masuk ke atmosferper tahun?Metana dan SampahSekalipun karbondioksida dianggap paling banyak menyumbangterjadinya pemanasan global, sesungguhnya yang palingberbahaya adalah metana. Metana ini 23 kali lebih kuat daripadakarbondioksida. Sumber gas metana antara lain rawa, TPA(tempat pembuangan akhir), penambangan gas alam, dan pembakaranbiomasa. Dalam hubungannya dengan sampah, TPAmenjadi sumber gas metana karena adanya proses penguraiansampah secara anaerobik (tanpa oksigen) oleh jasad renik.Pengelolaan sampah kota-kota di Indonesia menggunakanCerobong asap sebuah pabrik turut memperparah fenomenapemanasan global. Foto: Bowo Leksono.sistem 3P, yaitu pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan.Dengan meningkatnya aktivitas dan jumlah penduduk,maka jumlah sampah juga meningkat. Timbunan sampahkota diperkirakan meningkat lima kali lipat tahun 2020.Kalau tahun 1995 jumlah rata-rata produksi sampah perkotaandi Indonesia 0,8 kg per kapita per hari, tahun 2000 menjadi 1,0kg per kapita per hari, maka tahun 2020 diperkirakan 2,1 kg perkapita per hari. Ujung penanganan sampah sistem 3P adalahTPA. Sayangnya, sampai saat ini TPA sistem open dumping dimana sampah ditumpuk di dalam galian tanah, belum memperhatikanaspek sanitasi. Maka, timbullah berbagai pencemaranlingkungan seperti pencemaran udara, pencemaran <strong>air</strong> tanah,PercikJuli 200719

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!