12.07.2015 Views

edisi-46/kpi/2007 - Direktorat Jenderal KPI

edisi-46/kpi/2007 - Direktorat Jenderal KPI

edisi-46/kpi/2007 - Direktorat Jenderal KPI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Permasalahan internet dalam eradigital diantaranya berkaitan denganmasalah domain name, masalahtanggung jawab ISP (InternetService Provider). Selain itu,beberapa hal teknis dalampembuatan situs yang berpotensiuntuk melanggar hak cipta, yaknideep linking, framing, dan inlining.ISP berisiko digugat. 5 ISP biasanyamenyediakan layanan webhosting. Karena itu, ISP memilikiresiko untuk digugat oleh pemilikhak cipta yang merasa dilanggarhaknya. Pasalnya, ada customer yangmem-posting material yang melanggarhak cipta dalam situs yangdi-hosting di server milik ISP.Sebagai ilustrasi, ada pihak yangmem-posting sebuah buku digital(digital book) dalam format PDF,yang jika dibeli dalam versi cetaknyamungkin saja seharga US$200. Jikakemudian buku ini didownload olehdua puluh ribu pengunjung situstersebut, jelas bahwa betapa besarkerugian pencipta atau pengarangbuku. Pengarang mungkin saja menuntutISP karena buku karangannyatelah diubah ke format digital. Namun,ISP mungkin saja telah memilikiperjanjian dengan customernyayang melarang pihak customeruntuk memposting material yangmelanggar hak cipta. Dan ISP tidakbertanggung jawab atas pelanggaranyang terjadi. Disclaimer semacam inimungkin tidak cukup karena pihakpengarang tetap dapat menuntutpihak ISP. Misalnya dengan dalih,ISP telah memberikan suatu kontribusitertentu bagi pelanggaran hakcipta atas karyanya.Alasan pertama, karena pengarangkesulitan untuk menemukanorang yang memposting karya ciptanyatersebut. Apalagi sifat server ISPyang dapat diakses dari berbagaibelahan dunia serta sifat anonimitasdari internet sendiri. Belum lagi,kewajiban bagi ISP untuk merahasiakannama customernya. Alasan keduabagi pengarang untuk menuntutadalah masalah ekonomis semata.Pihak yang memposting tersebutbelum tentu memiliki kemampuankeuangan yang cukup untuk membayarganti rugi yang dimintakan.Sedangkan ISP sebagai entitas bisnis,dianggap dapat memberikanganti rugi yang dimintakan.Melanggar Hak Cipta. Dalamhal ini ISP dianggap melanggar hakcipta, padahal tentunya tidak adakesengajaan dari pihak ISP untukmelakukan pelanggaran hak cipta.Namun jika memang ada semacampenolakan (disclaimer) dengan costumernya,jelas pihak ISP telahmemperkirakan kemungkinan adanyacontent situs yang di-hosting diserver-nya yang melanggar hakcipta. Screening atas isi kandungan(content) secara teknis memangdapat dilakukan. Namun seiringdengan perkembangan bisnis yangsemakin besar, tentunya biaya dansumber daya yang dibutuhkan akansemakin besar. Selain itu, jugawaktu yang cukup lama dan secarabisnis justru akan memberatkan.5Ifransah, Mukhlis. "Perlindungan Hukum HKIdi Era Digital". ICT Watch dan peneliti hukum.,12 Juni 2001. Hal 1.14 EDISI-<strong>46</strong>/<strong>KPI</strong>/<strong>2007</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!