12.07.2015 Views

Download - Ditjen Cipta Karya

Download - Ditjen Cipta Karya

Download - Ditjen Cipta Karya

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

daftar isiAPRIL 2010Berita Utama4 Menjamin Air Bakuuntuk Air Minumhttp://ciptakarya.pu.go.idPelindungBudi Yuwono PPenanggung JawabDanny SutjionoDewan RedaksiAntonius Budiono, Tamin M. ZakariaAmin, Susmono, Guratno Hartono,Joessair Lubis,Budi HidayatPemimpin RedaksiDwityo A. Soeranto, SudarwantoPenyunting dan Penyelaras NaskahT.M. Hasan, BukhoriBagian ProduksiDjoko Karsono, Emah Sadjimah,Radja Mulana MP. Sibuea,Djati Waluyo Widodo, Aulia UI Fikri,Indah RaftiartyBagian Administrasi & DistribusiSri Murni Edi K, Ilham Muhargiady,Doddy Krispatmadi, A. Sihombing,Ahmad Gunawan, Didik Saukat Fuadi,Harni Widayanti, Deva Kurniawan,Mitha Aprini, NurfhatiahKontributorPanani Kesai, Rina Agustin Indriani,Nieke Nindyaputri, Hadi Sucahyono,Amiruddin, Handy B. Legowo,Endang Setyaningrum, Syamsul Hadi,Didiet. A. Akhdiat, Muhammad Abid,Siti Bellafolijani, Djoko Mursito,Ade Syaeful Rahman,Th. Srimulyatini Respati,Alex A.Chalik,Bambang Purwanto,Edward Abdurahman, Alfin B. Setiawan,Deddy Sumantri,M. Yasin Kurdi, Lini TambajongAlamat RedaksiJl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru12110 Telp/Fax. 021-72796578Emailpublikasi_djck@yahoo.comRedaksi menerima artikel, berita,karikatur yang terkait bidang ciptakarya dan disertai gambar/fotoserta identitas penulis. Naskahditulis maksimal 5 halaman A4,Arial 12. Naskah yang dimuat akanmendapat insentif.7 Waduk Jatigede AkanAlirkan 3.500 Liter/DetikAir Baku untuk Air MinumCIAYU8 Ketersediaan Air Bakuuntuk PDAM BelumMemadaiLiputan Khusus10 Pameran dan SeminarAsia Infrastruktur 201030 Proyek KPS Bidang<strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> Ditawarkan14 SIKIB Resmikan Sanimasdi Kelurahan CisaruaKota SukabumiInovasi15 BLUD AM Sebagai AlternatifPengelolaan SPAM18 Layak Dicoba, Festival FilmLepas Bidang SanitasiInfo Baru20 Konsultasi RegionalKementerian PekerjaanUmum Tahun 201022 TPA Sanitary Landfill Kab.Bangli Menuju PengelolaanSampah Modern26 Refleksi Diri Mencari MaknaHari BumiResensi29 Hidup Sehat dan Sejahteradengan Air Minum danSanitasi BerkualitasPAMSIMAS42210


Foto Cover : Sumber mata airDarmalokaKab.KuninganJawa Barat.editorialPengelolaan Air Baku Perlu Sinergi ProgramTingkat pelayanan air minum nasional di perkotaan hingga akhir 2009 mencapai 45% dengan sekitar 8juta sambungan rumah. Capaian tersebut masih di bawah target Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional (RPJMN) yaitu 66% pada tahun 2009. Kinerja PDAM masih menjadi sorotan karena berbagaihal, dari mulai manajemen operasional, pembiayaan, hingga kualitas dan kuantitas air baku. Persoalankualitas dan kuantitas air baku masih dirasakan sebagian besar PDAM, terutama di Pulau Jawa yang mulaimengkhawatirkan. Masalah air baku masih setia mengiringi permasalahan lain PDAM seperti tarif air yang dibawah harga produksi, kebocoran, hingga belitan hutang.Dalam Rencana Strategi bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>, program pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum(SPAM) 2010 – 2014, penyediaan air baku untuk kebutuhan air minum menjadi prioritas. Program ini didukungdan bersinergi dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Dua institusi ini bertanggung jawab terhadappengembangan air minum dan pengelolaan sumber daya air. Mereka perlu menyusun program-programyang mantap dan berkesenimbungan guna menyediakan air, mengatur alokasi air dan melakukan kegiatanguna kelestarian sumber air dengan memperhatikan program-program institusi lain sehingga didapat suatusinergi. Penyusunan program penyediaan air baku harus disusun berdasarkan permasalahan pada masingmasingdaerah yang meliputi potensi dan ketersediaan air baku, kualitas air, imbangan air, daerah rawan air,kondisi sosial ekonomi dan kondisi dan fungsi prasarana dan sarana dasarnya.Tema utama Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> Edisi April 2010 akan membahas air baku dalam menjaminpengembangan air minum. Masih terkait pengelolaan air minum, kami juga mengulas alternatif pengelolaanSPAM oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). BLUD dibentuk untuk memberikan pelayanan air minumkepada masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan didasarkan pada prinsip efisiensi danproduktivitas.Selain isu air, Edisi April 2010 ini juga diwarnai dengan permasalahan bidang persampahan yang sudahlama tidak kami singgung. Saat ini pemerintah sudah menetapkan program nasional berkaitan dengan TPAyaitu: 1) Penutupan TPA metode open dumping (revitalisasi) dan menggantinya dengan metode sanitarylandfill untuk kota-kota metro dan besar serta metode controlled landfill untuk kota-kota sedang dan kecil,2) Mengembangkan pembangunan TPA Regional. TPA Regional merupakan solusi yang paling tepat untukmengatasi masalah persampahan dan keterbatasan lahan yang dihadapi khususnya oleh kota-kota besar diIndonesia. Kabupaten Gianyar, Bangli, Klungkung, dan Karangasem telah memulai inisiatif untuk membukaTPA regional yang akan dikelola bersama, yang terletak di Kabupaten Bangli.Selamat membaca dan berkarya!.....Suara AndaHarga SatuanBpk/Ibu saya hendak menanyakan tentang buku untuk harga satuanpekerjaan, edisi yang terbaru, saya ingin pinjam, jika memang bukutersebut dapat di beli harganya berapa pak/bu??apakah buku tersebutdi jual di luar???. Saya menunggu balasannya. Atas perhatiannya sayaucapkan terima kasihMaria Kartika DKepada Maria Kartika D. Menindaklanjuti pertanyaan saudara padatanggal 15 Februari 2010, dengan ini kami sampaikan jawaban ataspertanyaan tersebut:1. Permen Keuangan No. 01/PM.2/2009 tentang standar Biaya UmumTahun Anggaran 2010, telah diterbitkan oleh Direktorat JenderalAnggaran Kementerian Keuangan RI, Jl. Lapangan Banteng TimurNo. 2-4 Jakarta 10710. Telepon : (021) 384-1067, 381-4324Fax: (021) 380-8395. Atau dapat didownload melalui ineternet.2. Patokan Harga DKI, dapat diperoleh informasinya dari KantorGubernur DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka Selatan 8-9 Jakarta Pusat,Tlp. (021) 374389, 3823900. Fax. (021) 3848653, atau dapat downloadmelalui internet.3. Harga Perhitungan Sendiri (HPS) terbaru untuk KementerianPekerjaan Umum, dapat ditanyakan kepada Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum. Jl. Patimura No.20 Jakarta Selatan.Tlp. (021) 7247564.Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> ke email publikasi_djck@yahoo.com atau saran dan pengaduan di www.pu.go.idBuletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010 3


Berita UtamaMenjamin Air BakuUntuk Air MinumIndonesia adalah negara nomor limadi dunia yang paling banyak mendapatkanlimpahan air. Namun karena kurang pintarmengelolanya maka setiap tahun terjadiban jir saat musim hujan, dan kekeringansaat musim kemarau. Karena itu mulai saatini seharusnya isu air menjadi urusan semuaorang atau “water is everybody business”.Demikian ungkapan Menteri PekerjaanUmum Djoko Kirmanto saat membuka puncakPeringatan Hari Air Dunia di Jakarta, 22April lalu.Kedua peristiwa tersebut antara laindisebabkan oleh perubahan iklim global,per tambahan daerah pemukiman akibat pertumbuhanpenduduk, kerusakan ling kunganakibat ulah manusia dll. Perubahan iklim yangterjadi pada saat ini memperlihatkan musimhujan yang relatif pendek dan musim keringyang relatif panjang, sehingga menyebabkanterjadinya kekurangan air baku, baik untukirigasi maupun untuk air minum.Perbandingan ketersediaan dan kebutuhanair di tiap pulau-pulau Indonesia terdapatperbedaan. Sebagai gambaran, padatahun 2003, kebutuhan air di pulau Jawamencapai 38 milyar m 3 , dimana ketersediaanair hanya 25 milyar m 3 , dan kebutuhan airtersebut terus meningkat seperti contohnyauntuk tahun 2020 diperkirakan mencapai 42milyar m 3 . Sedangkan untuk pulau Sumatera,Kalimantan, dan Papua, ketersediaan airma sih berlimpah dibandingkan dengan kebutuhannya.Tetapi, ketersediaan air (volu meair dibumi) boleh melimpah, namun sebagianbesar tidak layak minum.Direktur Jenderal Sumber Daya AirMocha mmad Amron menambahkan, saat inisumber air permukaan khususnya sungaimulai banyak yang tercemar, sebagai alternatifyang lain adalah sumber air tanahdengan prinsip conjuctive use.Air yang merupakan sumber kehidupan4 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


BERITAUTAMAMenteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto dan Dirjen <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> Budi Yuwono (kanan) dalam acarapembukaan Peringatan Hari Air Dunia 22 April 2010 di Jakarta“Permasalahan sumber daya air tidak cukup diatasimelalui pendekatan teknis (pembangunan bendungan,waduk) saja me lainkan juga perlu pendekatan nonteknisseperti public awareness campaign”Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto.dan penghidupan makhluk hidup perlu diperhatikan keberadaannya guna kesejahteraanseluruh lapisan masyarakat dari desasampai ke kota. Untuk itu diperlukan suatulangkah – langkah yang harus ditempuhguna mengatasi kekurangan tersebut melaluipengelolaan sumber daya air yang terpaduantar semua sektor dan pembangunan infrastrukturdengan aturan yang jelas dantegas.Djoko Kirmanto menambahkan, pengelolaansumber daya air dengan cara lama yangdilakukan secara sendiri-sendiri atau terbatasoleh instansi pemerintah dan para ahli bidangair, sudah tidak dapat lagi dipertahankankarena kurang efektif memecahkan masalah.Menurut Djoko Kirmanto pengalaman telahmenunjukan bahwa pengelolaan sumberda ya air yang berkelanjutan tidak mungkindilakukan sendiri oleh pemerintah tetapi jugadiperlukan peran aktif seluruh pemangkukepentingan.“Permasalahan sumber daya air tidakcukup diatasi melalui pendekatan teknis(pembangunan bendungan, waduk) saja melainkanjuga perlu pendekatan non-teknisBalong Darmaloka, salah satu sumber air PDAM Kab. Kuningan memiliki luas areal 3 hektar meliputidaratan dan luas kolam yang dikelilingi pohon tropisseperti public awareness campaign” jelasnya.Upaya non-teknis mempunyai andil besardalam membentuk sikap dan prilaku masyarakatuntuk lebih peduli permasalahansumber daya air.Penghijauan yang dilakukan, lanjut Djokosudah luar biasa. Itu baru akan dirasakandampaknya pada 5-15 tahun mendatang,sementara itu, dukungan dari pihak lain tetapdiperlukan seperti menghilangkan lahanlahankritis di pegunungan, mengubah caramembuka lahan secara drastis di hutanhutan.Sementara itu Ketua Umum PanitiaNasional HAD XVIII, Mochammad Amronmengatakan bahwa berbagai kegiatan yangdilakukan dalam rangka HAD ini bertujuanuntuk menumbuhkan kesadaran masyarakatmengenai permasalahan sumber daya air.Acara pameran tersebut merupakan bagiandari rangkaian kegiatan yang dilakukanKementerian PU bekerjasama dengan berbagaipihak dalam rangka peringatan HariAir Dunia yang diperingati setiap 22 Maret.Tahun ini tema peringatan di Indonesiaadalah “Pentingnya Kualitas Air untuk IndonesiaSehat”. Disamping pameran, telah dilakukankampanye peduli air di BunderanHotel Indonesia, lomba bersih sampah diSungai Ciliwung, pembuatan lubang biopori,berbagai lomba untuk kalangan pelajar,Forum Air Indonesia, dan berbagai seminar.Pameran diikuti oleh 80 stan pameran yangdiisi dari Balai Wilayah Sungai, BUMN danperusahaan.Selain di Kementerian Pekerjaan Umum,banyak pihak turut menyemarakkan peringatanHari Air Dunia 2010 ini. Jurusan Sipildan Teknik Lingkungan Universitas Indonesiamelalui juru bicaranya, Yahya, mengatakanpihaknya sudah melakukan berbagai kegiatanperingatan seperti lomba bertemaair untuk tingkat Sekolah Dasar, SekolahMenengah Pertama, dan Sekolah MenengahAtas. Selanjutnya juga dilakukan seminarbertemakan air.Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010 5


www.pdamcilacap.co.idPDAM CilacapSinergi ProgramPenyusunan program penyediaan air bakuharus disusun berdasarkan permasalahanpada masing-masing daerah yang meliputipotensi dan ketersediaan air baku, kualitas air,imbangan air, daerah rawan air, kondisi sosialekonomi dan kondisi dan fungsi prasarana.Sementara itu di sela-sela peninjauanpameran HAD 2010, Direktur Jenderal <strong>Cipta</strong><strong>Karya</strong> Budi Yuwono menegaskan, <strong>Ditjen</strong><strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> dalam lima tahun ke depanakan memfokuskan peningkatan kualitas airdengan menambah anggaran di bidang sanitasi.Upaya itu akan didukung terus denganPublic Awarness Campaign dan mem bantumeningkatkan kapasitas PDAM melalui bantuanteknis dan fasilitasi lainnya.Selain itu, upaya yang juga sedangdilakukan adalah sinergi program antaraDirektorat Jenderal <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> denganDirektorat Jen deral Sumber Daya Air.Kementerian Pe kerjaan Umum sudahmenganggarkan Rp 7 triliun selama limatahun ke depan di bidang pengelolaan airbaku. Dengan kerjasama ter sebut diharapkan<strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> men dapatkan bantuan airbaku sebesar 11 m 3 /detik.Dua institusi itu bertanggung jawab terhadappengelolaan sumber daya air danpe ngem bangan air minum. Mereka perlumenyusun program-program yang mantap<strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> dalam lima tahun ke depan akanmemfokuskan peningkatan kualitas air denganmenambah anggaran di bidang sanitasi.dan berkesinambungan guna menyediakanair, mengatur alokasi air dan melakukankegiatan guna kelestarian sumber air denganmemperhatikan program-program institusilain sehingga didapat suatu sinergi yangsaling menunjang.Sejalan dengan kesepakatan internasionalyang tertulis dalam Millenium DevelopmentGoals (MDG’s) yakni mengurangi separuhproporsi penduduk yang tidak mendapatkanakses air bersih menjadi terlayani (80%perkotaan dan 60% perdesaan), salah satuupaya dalam rangka pencapaian targettargettersebut untuk pemenuhan kebutuhanair baku, akan dituangkan dalam INPREStahun 2010 dan tahun 2011, berupa tindakan“Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku”dengan sasaran “meningkatnya kapasitasdan layanan air baku untuk penyediaan airminum”.Selain itu sinkronisasi program duaunit kerja ini juga dalam upaya pencapaianprogram pemerintah dalam pemenuhan airminum 10 juta Sambungan Rumah (SR). <strong>Ditjen</strong>SDA selaku Penyedia Air Baku bertanggungjawab di bagian hulu dan <strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>di bagian hilir selaku Pembina PDAM yangbertanggung jawab dalam pendistribusi airminum kepada masyarakat, sehingga didapatprogram yang terpadu, saling menunjangdan tepat sasaran.Menurut Mochammad Amron, berdasarkanrekapitulasi dari rencana program TA.2011, dengan pagu indikatif sebesar Rp.572,5 Milyar menghasilkan kapasitas sebesar5.06 m3/detik, yang secara perhitungan riilseharusnya memerlukan anggaran biayase besar Rp. 949,9 Milyar. Oleh karena itu,dengan anggaran dana yang sangat terbatas,diharapkan kegiatan pembangunan dapatdiper tajam sehingga menghasilkan hasilyang optimal.Pada bagian akhir, Dirjen <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>ber harap di masa mendatang dalam pembangunanSistem Pengembangan Air Minum(SPAM) yang meliputi pengembangan UnitAir Baku, Unit Produksi dan Unit Distribusiperlu ditingkatkan kerja sama antara<strong>Ditjen</strong> SDA, <strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> dan Pemda/PDAM dalam penyusunan program gunapencapaian target 10 juta SR dan MDG’s.(bcr)6 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


BERITAUTAMABerita UtamaWaduk JatigedeAkan Alirkan 3.500 Liter/DetikAir Baku untuk Air Minum CIAYUPeringatan Hari Air Dunia 2010 jugadiramaikan dengan kunjungan para awakmedia nasional ke lokasi pembangunanWaduk Jatigede, Kabupaten Sumedang,Jawa Barat. Dari kunjungan tersebut redaksimendapatkan data bahwa waduk ini akanmengalirkan air baku sebanyak 3.500 literper detik untuk memenuhi kebutuhan airminum di wilayah Kabupaten Cirebon danKabupaten Indramayu (Ciayu), termasukkawasan industri dan kilang minyak BalonganIndramayu. Rencana ini akan diwujudkanusai rampungnya mega proyek BendunganJatigede yang ditargetan pada tahun 2014.Direktur Jenderal Sumber Daya Air KementerianPekerjaan Umum, MochammadAmron mengungkapkan, wilayah hilir SungaiCimanuk yang melewati KabupatenIndramayu dan Cirebon pada musim kemarauselalu terjadi krisis air baku untuk keperluandomestik, perkotaan, dan industri. Dengandibangunnya Waduk Jatigede akanmembantu PDAM di daerah hilir ini untukWaduk Jatigede dibangun selain untuk keperluan irigasi seluas 90 ribu ha juga akan dimanfaatkan untuk Pembangkit Lis trik Tenaga Airyang akan menghasilkan 110 MWDe ngan dibangunnya Waduk Jatigede akan membantuPDAM di daerah hilir ini untuk menjaga ketersediaanair baku untuk air minum.menjaga ketersediaan air baku untuk airminum.Ia menambahkan, potensi air SungaiCimanuk yang ditangkap oleh BendungRen tang rata-rata sebesar 4,3 miliar m 3tiap tahun, tapi baru dimanfaatkan 28%saja dan sisanya terbuang ke laut. WadukJatigede harus dibangun mengatasi krisis airtersebut, baik untuk menjamin ketersediaanair irigasi Rentang maupun air baku untukPantura Ciayu. Waduk Jatigede dibiayai olehPemerintah Indonesia dan Investor Chinadengan nilai APBN senilai Rp 869 miliar danpinjaman dari Bank Exim senilai USD 1,8 juta.Selain untuk keperluan irigasi seluas90 ribu ha dan memiliki potensi air bakuuntuk air minum kapasitas 3.500 liter perdetik, menurut Amron, waduk Jatigede jugaakan dimanfaatkan untuk Pembangkit Lis-trik Tenaga Air yang akan menghasilkan110 MW, sistem pengendali banjir, sertasebagai destinasi pariwisata. Sampai saatini pembebasan lahan dari 4.946 ha masihsekitar 23 ha yang belum dibebaskan.Kepala Balai Besar Wilayah SungaiCima nuk – Cisanggarung, Priyo Sambodokepada wartawan mengatakan sudah mensosialisasikanpotensi air baku tersebutkepada Pemerintah Daerah di wilayah DAS(Daerah Aliran Sungai) Cimanuk.“Tanggapan mereka positif apalagi peraturannyasudah ada yaitu PP Nomor 16 Tahun2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minumdan Undang-undang nomor 7 Tahun 2004tentang Sumber Daya Air. Saya sampaikan,jangan bicara air di Kabupaten Kuningan, kitadi sini memilik potensi air baku melimpahuntuk air minum,” kata Priyo. (bcr)Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010 7


Berita UtamaPersoalan kualitas dan kuantitas air bakusebagai sumber air bagi perusahaan air minumdi berbagai daerah di Indonesia, terutama diPulau Jawa, mulai mengkhawatirkan. Masalahtersebut menjadi perhatian serius dalam peringatanHari Air Dunia tahun ini.Selain itu, kebocoran yang tinggi, tarifdi bawah harga dasar, serta hutang diPDAM masih menjadi persoalan lama yangtengah dibenahi. Hal itu diungkapkan Dirjen<strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> Kementerian PU, Budi Yuwonodalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antaraKomisi V DPR-RI dengan Dirjen <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>Kementerian PU, BPPSPAM, Ketua Perpamsidan beberapa Direktur Utama PDAM daerah,antara lain PDAM Bogor, PDAM Jambi, danPDAM Semarang, beberapa waktu lalu diJakarta.Hal tersebut juga diakui oleh DirekturEksekutif Persatuan Perusahaan Air MinumSeluruh Indonesia (Perpamsi) Purwoko Hadi.Dalam RDP tersebut, Perpamsi menyampaikanpermasalahan yang dihadapi olehPDAM di Indonesia.“PDAM menjalankan operasional lebihbanyak di bidang sosial. Dimana biayapro duksi lebih besar daripada tarif yangdikenakan. Selain itu, tarif listrik yang dikenaiuntuk PDAM adalah tarif listrik industri,yang lebih mahal dari tarif rumah tangga.Seharusnya tarif listrik untuk PDAM bukantarif industri,” kata Purwoko.Keluhan lain disampaikan oleh DirutPDAM Semarang yang masuk dalam katergoriPDAM Sakit, contohnya saja, produksi air 7juta kubik, namun hanya terjual 3,1 juta kubikdan sisanya tidak diserap oleh masyarakat.Banyaknya penggalian dan pengeboransumur dalam yang dilakukan masyarakatmembuat PDAM merugi.Untuk itu, Perpamsi mengajukan restrukturisasikepada Komisi V DPR mengenai komitmen yang konsisten antara pemilik, pemerintahdaerah, dan pemerintah pusat,serta regulasi yang mengatur kebijakan agarPDAM tidak merugi. Beberapa peraturan perludiperbarui, karena banyak undang-undangyang masih memakai paradigma lama.Butuh Investasi Rp 78,4 TriliunSebagai solusi, Bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> telahmemiliki program pengembangan SistemPenyediaan Air Minum dalam Renstra 2010-2014, dua di antaranya adalah meningkatkan8 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


Liputan KhususPTPA Sarimukti Kabupaten Bandung BaratPameran dan Seminar Infrastruktur Asia 201030 Proyek KPSBidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>DitawarkanIndah Raftiarty *)Pemerintah Indonesia menggelar Kon ferensiSetingkat Menteri Asia Pasifik da lamKerjasama Pemerintah Swasta pada PembangunanInfrastruktur 2010 dan Pame ranInfrastruktur Asia 2010 (IA 2010) pada 14-17 April 2010 di Jakarta International Expo,Kemayoran.Infrastructure Asia (IA 2010) merupakanforum infrastruktur Asia yang pertama kalidan merupakan antar sektor swasta untukmenyambut pertemuan UNESCAP PPP 2010yang akan datang. IA 2010 menawarkanplatform non parallel bagi pemerintah, bisnisdan para ahli terkemuka untuk salingbertemu, membahas dan mencari solusiter kait dengan prioritisasi, pengadaan danpresentasi proyek-proyek infrastruktur yangtelah berlangsung dan yang akan datang diseluruh daerah Asia Pasifik.Kegiatan Konferensi APMC PPP 2010 danIA 2010 yang bertemakan “Breaking Down10 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


LIPUTANKHUSUSPresiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi stand PU dalam acaraPembangunan Infrastruktur dan Pameran Infrastruktur Asia 2010 di Jakarta International Expo, Kemayoran“Acara ini juga merupakan wujud nyatadan lanjutan dari Deklarasi Seoul 2007 yanglalu. Saya harap dalam konferensi dan pameranini lebih spesifik dan komprehensif sehinggadapat menghasilkan suatu deklarasi. Sayadengar dalam acara ini akan menghasil kanDeklarasi Jakarta. Semoga deklarasi tersebutdapat bermanfaat bagi negara Indonesia dannegara-negara Asia Pasifik, “ katanya.Seperti kita ketahui, dalam 100 haripertama pemerintahan Susilo BambangYudho yono, kerangka regulasi KPS yaitu Perpres67/2005 tentang Kerja Sama Pe merintahdan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastrukturtelah direvisi melalui Perpres 13/2010untuk semakin memperjelas meka nisme danmeng akomodasi masukan inves tor.Perpres No. 13/2010 adalah upaya pemerintahmenciptakan iklim investasi yang kondusifdi sektor infrastruktur, selaras denganpraktek bisnis internasional. “Di bulan April ini,Indonesia siap menawarkan beberapa proyekKPS yang seluruhnya terangkum dalam PPPBook 2010-2014,” tambahnya.Acara seminar dimulai oleh KementerianTransportasi dan Jalan Layang India yangmenyampaikan kisah sukses pemerintahnyadalam membangun infrastruktur transportasidengan kerangka KPS. Kemudian World Bankyang juga akan mempertegas tren globaldalam penyelengaraan KPS (Kerjasama Pemerintah Swasta) serta implikasinya dalampembangunan infrastruktur se-Asia Pasifik.Serta peran badan keuangan seperti BankExport-Import Amerika Serikat dalam memobilisasisumber keuangan, dan juga pihakpihakswasta yang lain dalam partisipasiaktifnya berinvestasi guna percepatan pembangunaninfrastruktur ini.Dilanjutkan sesi berikutnya dengan perkembanganKPS dari perspektif Indonesiaperihal reformasi kebijakan KPS didukungoleh upaya Kementerian Keuangan dalammemberikan instrumen-instrumen penjaminan pemerintah beserta mekanisme keuangannyauntuk proyek-proyek KPS sehinggamemudahkan Badan Koordinasi Pe nanamanModal dalam menciptakan mem persuasiiklim investasi pembangunan infrastruktur diIndonesia.Presentasi proyek-proyek lintas sektoraldari Ke menterian ESDM, Perhubungan, P e -kerjaan Umum maupun Komunikasi danIn formatika juga diharapkan dapat memberikankontribusi informasi secara le bihkomprehensif akan bentuk-bentuk Ker jasamaPemerintah Swasta yang sudah ditheBarriers to PPP” (memecah penghalangpada kerjasama antara pemerintah danswasta) berlangsung selama empat hari.Hari pertama, pada 14 April 2010 kegiatanPameran Infrastruktur Asia 2010 dibuka olehMenteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana.Dilanjutkan dengan pertemuan terpisahtim ahli tingkat tinggi dari perwakilansetiap negara peserta. Ini dilakukan untukmempersiapkan Deklarasi Jakarta yang akandisampaikan pada hari terakhir konferensi,yaitu hari Sabtu, tanggal 17 April 2010.Dalam pembukaannya, Kepala BappenasArmida Alisjahbana mengatakan, kebutuhanpembiayaan pembangunan infrastruktur yangmencapai hingga Rp 1.429 triliun dalamlima tahun kedepan merupakan salah satuprasyarat memenuhi target tersebut. “Untukitu diperlukan pemikiran yang tidak biasa(out of the box), di antaranya adalah menjalinkerjasama dengan swasta (KPS),” katanya.Pada hari kedua, tanggal 15 April 2010adalah hari pertama konferensi yang dibukaoleh Presiden Republik Indonesia SusiloBambang Yudhoyono. Di mana sebelumnyadidahului dengan laporan pembukaan olehMenko Perekonomian Hatta Rajasa dan katapengantar dari Sekretaris Eksekutif UNESCAPDr. Noeleen Heyzer .Presiden Susilo Bambang Yudhoyonodalam sambutannya mengatakan, acaraPa me ran dan Konferensi Asia Infrastruktur2010 merupakan ajang berbagi pengalamandan juga informasi yang terkait dengankebijakan, pendanaan maupun contoh suksespembangunan infrastruktur melalui kerjasamapemerintah dan swasta di berbagainegara khususnya Asia Pasifik.Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010 11


Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto (ke-2 dari kanan) dan para pejabat eselon 1 saat mengunjungi stand PU dalam acara Pameran Infrastruktur Asia 2010di Jakarta International Expo, Kemayoranimple mentasikan di Indonesia. Contoh implementasisukses proyek KPS yang juga akandihadirkan dalam acara presentasi sektoralini adalah Proyek Pembangkit Listrik JawaTengah dengan kapasitas 2 x 1.000 MegaWatt.Di hari ketiga adalah ajang pertukaraninformasi strategis mengenai implementasiKPS di berbagai negara, antar pelaku penjaminankeuangan, operator pelaksana, maupunpemilik proyek KPS. Para pelaku lintasnegara ini secara simultan akan memberikankontribusi informasi bagi perkembangan sertapercepatan pembangunan infrastrukturda lam kerangka kerjasama pemerintah danswasta.Hari terakhir tanggal 17 April 2010diwarnai de ngan presentasi tiap negara anggotaUNES CAP yang masing-masing perwakilanmem berikan pandangannya mengenaiKer ja sama Pemerintah Swasta sebagaiupaya percepatan pembangunan infrastrukturini, dan akan dikemas dalam kesepakatanyang dituangkan dalam Deklarasi Jakartasebagai hasil penyelenggaraan kegiatan Kon -ferensi Setingkat Menteri Asia Pasifik da lamKerjasama Pemerintah Swasta pada PembangunanInfrastuktur 2010 (APMC PPP2010) serta Pameran Infrastuktur Asia 2010(IA 2010) di Jakarta, Indonesia. DiharapkanDeklarasi Jakarta ini menjadi cukup signifikanuntuk diperjuangkan sebagai amandemendalam resolusi PBB.KPS Bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>“Investasi bidang air minum seperti inibagus. Proyek yang tengah berjalan agarcepat selesai dan dapat segera dimanfaatkanoleh masyarakat,” kata Presiden Presiden RISusilo Bambang Yudhoyono. Hal tersebutdiungkapkan Susilo Bambang Yudhoyonosaat mengunjungi maket Sistem PenyediaanAir Minum (SPAM) Kabupaten Tangerang distand Kementerian PU dalam acara PameranInfrastuktur Asia di Kemayoran Jakarta .Pembangunan bidang air minum mendapatkanapresiasi dari Presiden SBY. Tidakhanya ketika mengunjungi stand PU, dalamsambutan pembukaannya, ia juga me nyampaikankinerja pembangunan yang te lahdilkakukan Kementerian Pekerjaan Umumkhususnya bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> seperti pembangunanSPAM, Rusunawa dan juga sistempengelolaan air limbah.Seperti kita ketahui, SPAM Tangerangter sebut merupakan salah satu contohKPS bidang air minum, kerjasama antaraPemerintah Kabupaten Tangerang dan PT“Investasi bidang air minum seperti ini bagus. Proyekyang tengah berjalan agar cepat selesai dan dapatsegera dimanfaatkan oleh masyarakat,”Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Aetra. Proyek ini rencananya akan melayani77.000 sambungan dengan nilai investasimencapai Rp 520 miliar, dimana rencananyamulai berproduksi Juni 2011.Ajang pameran dalam rangka menggaetinvestor tersebut, 30 proyek KPS bidang <strong>Cipta</strong><strong>Karya</strong> senilai lebih Rp 21 triliun ditawarkankepada investor asing. Proyek tersebutberupa 24 proyek Sistem Penyedian AirMinum (SPAM) dan 6 proyek air limbah sertasanitasi.Ke 30 proyek tersebut terbagi menjadisembilan proyek prioritas dan 21 proyekpotensial. Proyek prioritas terdiri dari enamproyek bidang SPAM senilai Rp 5,1 triliunsementara untuk bidang limbah serta sanitasisenilai Rp 2,28 triliun. Proyek air minumyang ditawarkan seperti SPAM di KotaBandar Lampung berkapasitas 500 liter/detik dengan total investasi Rp 380 miliar danSPAM Umbulan berkapasitas 4000 liter/detikdengan investasi Rp 2 triliun.Sementara itu, dalam bidang PLP proyekyang ditawarkan berupa Tempat PembuanganAkhir (TPA) yang menghasilkanlistrik di Kota Bandung dengan kapasitas 500ton/hari dan menghasilkan listrik senilai 7megawatt dengan total investasi senilai Rp 1triliun. Selain itu, juga pengembangan CleanDevelopment Mechanism (CDM) di kota Bogordan Depok dengan nilai investasi Rp 400miliar.Dirjen <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> Budi Yuwono menga -takan proyek-proyek tersebut akan dikerjasamakandengan pola Public Private Partnership(PPP) atau kerjasama pemerintahdan swasta. Hal ini dilakukan mengingat12 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


LIPUTANKHUSUSterbatasnya kemampuan pendanaan pemerintah.“Saya harap investor swasta dapatterlibat dalam pembangunan tersebut,” katanya.Di sisi lain, Menteri Pekerjaan UmumDjoko Kirmanto mengatakan, tak semuaproyek tersebut memiliki kelayakan finansialuntuk dibangun. Karenanya, proyekyang secara finansial tidak layak tersebutrencananya akan mendapatkan penjaminandari Pemerintah. Ia berharap melalui ajangpameran infrastruktur di tingkat Asia ini dapatmenjaring investor. “Mudah-mudahan adapeminatnya. Nanti akan kita evaluasi setelahacara ini selesai,” katanya.Dalam pameran tersebut Direktorat Jenderal<strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> bersama unit kerja lainnyadi lingkungan Kementerian Pekerjaan Umumturut serta menyemarakkan acara ter sebut.<strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> memamerkan tiga proyekmonumental yaitu pembangunan SistemPe nyediaan Air Minum (SPAM) melalui pipabawah laut di Pulau Giliketapang, ProyekPengembangan Sistem Air Limbah Denpasar(Denpasar Sewerage Development Project) danRusunawa Islam Al Ghozali di Jember.*) Staf Subdit Data dan Informasi Dit. Bina ProgramDaftar Proyek Bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> yang Ditawarkan dalam Infrastructure Asia 2010NOProyek Prioritas Bidang Air MinumNilai Investasi123456Bandar Lampung Municipal Water Supply, LampungDKI Jakarta-Bekasi-Karawang Water Supply, West JavaWest Cikarang & Cibitung Bekasi Regency Water Supply, West JavaBandung Regency Water Supply, West JavaUmbulan Water Supply, East JavaKlungkung Regency Water Supply, BaliRp 380 miliarRp 1,9 triliunRp 297 miliarRp 171 miliarRp 2 triliunRp 435 miliarNOProyek Prioritas Bidang Air Limbah dan SanitasiNilai Investasi123Solid Waste Final Disposal and Treatment Facility, Bandung AreaSolid Waste Final Disposal and Treatment Facility, Bogor Depok AreaSolid Waste Management Improvement Bandung MunicipalRp 800 miliarRp 400 miliarRp 1 triliunNOProyek Potential Bidang Air MinumNilai Investasi123456789101112131415161718Serang City Water Supply, BantenKarian Water Supply, BantenWater Treatment Plant and Distribution of Sindang Heula Dam, Serang, BantenPondok Gede Water Supply, Bekasi Municipal, West JavaJatigede Water Supply, West JavaWater Treatment Plant of Cimahi City, West JavaWater Supply Distribution of Cimahi City, West JavaSurakarta Water Supply, Central JavaWest Semarang City Water Supply, Central JavaBlora Regency Water Supply, Central JavaLamongan Regency Water Supply, East JavaKrabayakan Sping Water Supply, East Java, Malang RegencyMetaum Water Supply, Tabanan BaliCentral Lombok Water Supply, West Nusa TenggaraSukadana Water Supply, North Kayong Regency, West KalimantanPontianak Municipal Water Supply, West KalimantanImprovement Water Supply Palu Municipal, Central SulawesiMaros Regency Water Supply, South SulawesiRp 140 miliarRp 6,9 triliunRp 45 miliarRp 224 miliarRp 3,7 triliunRp 37 miliarRp 143 miliarRp 67 miliarRp 824 miliarRp 424 miliarRp 230 miliarRp 210 miliarRp 36 miliarRp 180 miliarRp 43 miliarRp 250 miliarRp 135 miliarRp 115 miliarNOProyek Potensial Bidang Limbah dan SanitasiNilai Investasi123Solid Waste Final Disposal and Treatment Facility Putri Cempo Mojosongo, Surakarta Municipal, Central JavaSolid Waste Management Improvement Project for Urban Climate ChangeSolid Waste Management Improvement Project for CDM ProgramRp 300 miliarRp 120 miliarRp 150 miliarTotalRp 21 triliunBuletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010 13


LIPUTANKHUSUSLiputan KhususSuasana peresmian Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di KampungCijangkar, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi yangdiresmikan oleh SIKIBSIKIB Resmikan SanimasDi Kelurahan Cisarua Kota SukabumiSolidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu(SIKIB) meresmikan Sanitasi BerbasisMasyarakat (Sanimas) di Kampung Cijangkar,Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole KotaSukabumi, Jumat (9/4). Dalam acara tersebutdihadiri oleh Ibu Lies Djoko Kirmanto, Ibu AniFredy Numberi dan Ibu Erna Witoelar selakuanggota SIKIB serta Walikota SukabumiMuslikh Abdussyukur dan Dirjen <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>Budi Yuwono.Dalam arahannya, Dirjen <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> BudiYuwono mengatakan, sanitasi saat ini sudahmenjadi prioritas dalam pembangunan diIndonesia, hal ini dibuktikan dengan alokasidana terbesar di Direktorat Jenderal <strong>Cipta</strong><strong>Karya</strong> di bidang sanitasi. Selain itu, kerjasamaKementerian PU dengan SIKIB dalam halpenyediaan air minum dan sanitasi di kawasanpermukiman juga menjadi tanda betapapentingnya sanitasi untuk masyarakat.“Saya harap kedepannya tidak hanyaSanimas yang mendapat perhatian dari SIKIB,Sanitasi saat ini sudahmenjadi prioritasdalam pembangunan diIndonesia.tetapi juga program <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> yang lainseperti Pamsimas (Penyediaan Air Minum danSanitasi Berbasis Masyarakat),” katanya.Sementara itu, Walikota Sukabumi MuslikhAbdussyukur mengatakan, dengan adanyaprogram Sanimas berupa pembangunanMCK ini, kesehatan lingkungan masyarakatdi Kampung Cijangkar dapat meningkat.“Sebelumnya, 50% warga Kampung Cijangkarbelum memiliki MCK,” katanya.Ia menambahkan, Kampung Cijangkarmerupakan desa binaan SIKIB, dimana sebelumnya telah di bangun rumah pintardan sarana sanitasi, sehingga diharapkanterjadi peningkatan di bidang kesehatan,pendidikan dan kesejahteraan di kampungini. “Ke depannya Kampung Cijangkar dapatmenjadi contoh untuk kampung-kampunglain, khususnya di wilayah Kota Sukabumi,”tambahnya.Sanimas Kampung Cijangkar ini dibiayaidari dana APBN, APBD dan swadana masyarakatsetempat. Disamping peresmian Sanimas,juga dilakukan penyerahan bantuan dariPemerintah Kota Sukabumi kepada peternakitik.Selain itu, SIKIB juga memberikan bantuanberupa peralatan mainan anak, mesin obras,bibit tanaman sayur dan herbal sertapembelian hasil jahitan di kampung Cijangkaruntuk diberikan kepada korban bencanaalam. Kegiatan peresmian ini dilanjutkandengan peninjauan ke lokasi kebun tanaman“Kadeudeuh”, penanaman bibit tanaman danpenebaran bibit ikan lele dan belut ke kolam.(nrl/dvt)14 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


Foto Kiri Atas : SPAM Tilong, Kabupaten Kupangkapasitas 150 L/dtFoto Kiri Bawah : SPAM Tilong, karena belum adapengelola, masyarakat mengambil air dari pipabackwash IPAFoto Kanan : IPA SPAM IKK Belakang Padang, KotaBatam kapasitas 20 L/dtpertanyan apa iya gaji kurang? Apakah bisadijamin remunerasinya tinggi pungli tidakada? Kondisi tersebut memberikan citranegatif terhadap penyelenggara pelayanandi mata masyarakat.Seperti kita ketahui, ada tiga jenis barangdengan pengelola lembaga di pemerintahdaerah yang memberikan pelayanan kepadamasyarakat. (1) Public goods, yaitu pelayananyang diberikan oleh Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) yang operasionalnya seluruhnyadengan APBD, sifatnya tidak mencarikeuntungan (non profit); (2) Quasi PublicGoods, yaitu perangkat daerah yang dalamoperasionalnya sebagian dari APBD dansebagian lagi dari hasil jasa layanan yangdiberikan, sifatnya tidak semata-mata mencarikeuntungan (not for profit); dan (3) PrivateGoods, yaitu lembaga milik pemerintah daerahyang biaya operasionalnya seluruhnyaberasal dari hasil jasa layanan (seperti BUMD,Perusahaan daerah) dan bersifat mencarikeuntungan (profit oriented).Konsep pendanaan ke depan bagi perangkatdaerah yang bersifat quasi publicgoods, adalah lembaga tersebut di beri kemudahandalam pengelolaan keuang annya,khususnya yang berasal dari jasa layanan,dengan konsekuensi lambat laun pendanaanyang bersumber dari APBD presentasenyasemakin dikurangi. Sehingga diharapkan dikemudianhari bisa mandiri.Salah satunya adalah dengan menerapkanPola Pengelolaan Keuangan Badan LayananUmum Daerah (PPK-BLUD) pada perangkatdaerah yang secara operasional memberikanpelayanan langsung pada masyarakat.Esensi dari BLUD adalah peningkatanpelayanan dan efisiensi anggaran. Hal inidapat dilihat dalam Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentangPedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BadanLayanan Umum Daerah, disebutkanbah wa BLUD adalah Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD dilingkungan pemerintah daerah yang dibentukuntuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakanmencari keuntungan, dan dalam melakukankegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensidan produktivitas.Makna dari pengertian ini adalah: (1) BLUDmerupakan perangkat daerah, mempunyaipengertian bahwa BLUD asetnya merupakanaset daerah yang tidak dipisahkan; (2) Perangkatdaerah yang dapat menerapkan PolaPengelolaan Keuangan BLUD adalah SKPD(sebagai Pengguna Anggaran) atau UnitKerja pada SKPD (sebagai Kuasa PenggunaAnggaran); (3) Memberikan pelayanan kepadamasyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakanmencari keuntungan, mem pu nyai pengertian16 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


INOVASI 1Membangun air minum tanpa pengelola merupakan halyang sia-sia, karena menyalahi prinsip sustainability.bahwa SKPD atau Unit Kerja tersebut memberipelayanan langsung kepada masyarakat dantidak semata-mata mencari keuntungan;dan (4) Kegiatannya didasarkan pada prinsipefisiensi dan produktivitas, mempunyaiarti bahwa BLUD diterapkan dalam rangkaefisiensi anggaran dan peningkatanpelayanan pada masyarakat.Dari pengertian tersebut dapat disimpulkanbahwa BLUD masuk dalam perangkatpemerintah daerah yang bersifat quasi publicgoods. Selanjutnya, dalam Peraturan MenteriDalam Negeri tersebut juga disebutkanbah wa BLUD merupakan Pola PengelolaanKeuangan yang diterapkan pada SKPD atauUnit Kerja dengan diberikan fleksibilitas,yaitu berupa keleluasaan untuk menerapkanpraktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkanpelayanan kepada masyarakatdalam rangka memajukan kesejahteraanumum dan mencerdaskan kehidupan bang sa,sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaankeuangan daerah pada umum nya. Daripengertian tersebut, SKPD atau Unit Kerjadapat disebut BLUD kalau SKPD atau UnitKerja sudah menerapkan Pola PengelolaanKeuangan BLUD (PPK-BLUD).Hal ini untuk menepis adanya pemahamanbahwa BLUD merupakan suatu “kelembagaan”,padahal hanya merupakan PolaPengelolaan Keuangan saja. Untuk itu, kalaumau menerapkan PPK-BLUD “lembaganyaharus ada terlebih dahulu”. Pengaturan kelembagaan di daerah dengan PeraturanDaerah dan Peraturan Kepala Daerah, denganmempedomani Peraturan Pemerintah Nomor41 Tahun 2007 tentang Organisasi PerangkatDaerah dan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 57 Tahun 2007 tentang PenataanOrganisasi Perangkat Daerah.BLUD AMPada dasarnya, BLUD-AM tidak berbedadengan penyelenggaraan PDAM yang prinsipdasarnya adalah memberikan pelayananprima kepada masyarakat (memenuhi prinsip3 tas : kualitas, kuantitas, kontinuitas)dengan harga terjangkau. BLUD AM adalahSatuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atauUnit Kerja pada Satuan Kerja PerangkatDaerah di lingkungan pemerintah daerahdibawah Dinas Pekerjaan Umum yang dibentukuntuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa Penyediaan AirMinum yang dijual tanpa mengutamakanmencari keuntungan dan dalam melakukankegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensidan produktivitas, sementara PDAM secaraprinsip harus mencari keuntungan karenaPDAM berstatus perusahaan.Dalam pelaksanaannya Pola PengelolaanKeuangan Badan Layanan Umum Daerah(PPK-BLUD) adalah pola pengelolaan keuanganyang memberikan fleksibilitas be -ru pa keleluasaan untuk menerapkan pr a k-tek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkanpelayanan kepada masyarakatdalam rangka mencapai tujuannya, yaitumemajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskankehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangandaerah pada umumnya.Saat ini beberapa kabupaten/kota telahmenginisiasi dibentuknya BLUD AM untukmengelola SPAM, diantaranya Belitung Timur,Bangka Tengah, Bangka Barat, Dharmasraya,Musi Rawas, Rokan Hulu, TanjungJabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Ende,Sekadau, Singkawang, Kotawaringin Timur,KotaTernate. Sedang dalam lingkup provinsiyaitu Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur,Bali, dan Jawa Barat. Sampai saat ini barupada tahap UPTD (Unit Pelaksana TeknisDinas) yang akan ditindaklanjuti denganme lengkapi persyaratan-persyaratan dalampembentukan BLUD. Pembentukan BLUDAM ini harus diawali dengan kemauan dariPemerintah Daerah.Dalam proses pembentukan BLUD terdapatpersyaratan-persyaratan, yaitu per syaratansubstansif, teknis, dan admi nis tratif.Persyaratan substantif terpenuhiapabila tugasdan fungsi SKPD atau Unit Kerja bersifat operasionaldalam menye lenggarakan pela yananumum yang meng ha silkan semi ba rang/jasapublik (quasipublic goods). Persyaratan teknisyaitu memenuhi kriteria layak dikelola dankinerja keuangan yang sehat. Sedang untukpersyaratan administratif pemerintah daerahharus me nyiapkan dokumen administratif.Doku men Administrasi sebagai persyaratanBLUD antara lain :a. Surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkankinerja pelayanan, keuang andan manfaat bagi masyarakat;b. Pola tata kelola;c. Rencana strategis bisnis;d. Standar pelayanan minimal;e. Laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan; danf. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.Setelah itu dilakukan penilaian yang dilakukanoleh tim penilai yang terdiri dari :a. Sekretaris daerah sebagai ketua merangkapanggota;b. PPKD sebagai sekretaris merangkap anggota;c. Kepala SKPD yang mempunyai tugas danfungsi melaksanakan penyusunan danpe laksanaan kebijakan daerah di bidangperencanaan pembangunan daerah sebagai anggota;d. Kepala SKPD yang mempunyai tugas danfungsi melakukan pengawasan terhadappelaksanaan urusan pemerintahan di daerahsebagai anggota; dane. Tenaga ahli yang berkompeten di bidangnya apabila diperlukan sebagai anggota;Untuk penentuan status sebagai BLUD,yaitu status penuh atau status bertahap. Diharapkandengan terbentuknya BLUD AM iniberdampak positif yaitu :• Meningkatkan pelayanan publik khususnyadi bidang air minum;• Berkurangnya beban APBD;• Meningkatkan kepercayaan masyarakatdalam hal pelayanan air minum;• Meningkatkan ekonomi daerah.*), **)Staf Subdit Pengelolaan dan Pengusahaan, Dit.Pengembangan Air Minum, <strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010 17


Inovasi 2SANITASIC.KG“Good communication is as stimulatingas black coffee, and just as hard to sleepafter“, begitu kata Anne Morrow Lindbergh(1906 – 2001), seorang novelis yang jugamerupakan salah satu penerbang wanitasolo trans-atlantik pertama di dunia, yangberkebangsaan Amerika Serikat.Pepatah tersebut menggambarkan bahwakomunikasi yang jitu sangat dibutuhkan untukme n stimulasi lahirnya suatu pemahaman,yang akan terus berkembang menjadi suatupemahaman yang menjiwai bagi si penerimapesan komunikasi tersebut.Sanitasi, salah satu bidang vital yangmenjadi tugas Direktorat Jenderal <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>,di bawah Kementerian Pekerjaan Umum,selain kental dengan aplikasi teknologi, jugasangat kental dengan aspek sosio-budayamasyarakat, dimana keandalan komunikasimassa menjadi salah satu kunci keberhasilaneksekusi program yang dijalankan.Salah satu media yang dapat digunakanuntuk penyampaian komunikasi yang efektifdalam bidang sanitasi, adalah melalui filmlepas. Film lepas dapat dibuat di luar studio,sederhana, berbiaya rendah, bahkan tidakLayak Dicoba,Festival Film LepasBidang SanitasiSandhi Eko Bramono*)18 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


INOVASI 2Salah satu media yang dapat digunakan untukpenyampaian komunikasi yang efektif dalam bidangsanitasi, adalah melalui film lepas.perlu menggunakan aktor ataupun aktrisprofesional.Mengapa Film Lepas ?Direktorat Jenderal <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> sendirisudah menerbitkan film yang mengangkattema air bersih dan sanitasi, lewat film “PAMSIMAS “, yang juga dibawakan oleh salahseorang pemandu acara yang wajahnya tidakasing lagi di layar kaca. Contoh lain adalahSekretariat Kelompok Kerja Air Minum danPenyehatan Lingkungan (AMPL) Pusat yangmemproduksi film berdurasi 7 menit “ PotretSanitasi Indonesia “ yang sudah pernahpula ditayangkan pada Konferensi SanitasiNasional (KSN) 2007.Namun mengapa film lepas masih dirasa perlu? Film lepas, sesuai namanya, harusbersifat lepas, dalam artian tidak adawawancara formal yang diatur di dalamnya,bahkan jangan pula diselipkan suatu petunjukteknis maupun petunjuk pelaksanaan daripemangku kebijakan yang terlihat dibacakandi film itu. Justru film lepas ini diharapkandapat mengangkat tema tentang keseharianmasyarakat dengan sistem sanitasinya, terlepasdari baik atau buruk, tapi merupakanSuasana syuting untuk film lepas bidang sanitasisuatu potret nyata yang dituangkan dalambentuk film. Salah satu contoh film lepastentang sanitasi yang sudah beredar misalnya,yang diproduksi oleh Dewan Anak Ciliwungdan diarahkan oleh Sanggar Ciliwung Merdeka.Film lepas mereka mengambil temamengenai kehidupan masyarakat di sekitarSungai Ciliwung yang tercemar.Tingkat kepedulian masyarakat Indonesiayang masih rendah terhadap masalah sanitasi,harus disiasati dengan aplikasi tek nologiyang sesuai dengan akar budaya lokal,namun juga harus dikemas dengan pesan –pesan komunikatif yang sederhana, menarik,mendidik namun tidak bersifat menggurui,serta mampu membawa pesan dan kesanyang mendalam bagi masyarakat yang menerimanya.Film lepas dapat menjawab tantanganini dimana harga produksi film lepas yangdapat dikatakan terjangkau ketimbang filmkomersial, karena ketersediaan teknologi per -a latan pembuatan film lepas yang su dahsangat awam di masyarakat, seperti ka meragenggam atau handycam. Proses penyuntinganjuga dapat dilakukan dengannon-linear editing software yang sudah banyaktersedia di pasaran, baik yang dapat diunduhsecara gratis ataupun berbayar, dan dapat dilakukanhanya dengan menggunakan komputerrumahan.Film lepas umumnya juga tidak berdurasipanjang, hanya sekitar 20 – 30 menit saja.Jika film tersebut terlalu panjang, sementaramateri yang disampaikan cenderung untukmemberikan pemahaman pada masyarakat,maka film akan terkesan menjemukan danjustru tidak menarik minat banyak pihak untukmemutarnya. Tanpa disadari pula, hal ini akanmenumbuhkembangkan talenta - talenta barudari masyarakat yang dapat memainkanperan dalam film, produksi film, serta menjadiagen pendidikan dalam masyarakat, khususnyadalam bidang sanitasi.Festival Film LepasTidak ada yang salah jika Direktorat Jenderal<strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> dapat membuat sayembaradalam Festival Film Lepas bidang sanitasi.Pesertanya dapat dikategorisasi mulaidari tingkat SMP, SMU, perguruan tinggi,dan masyarakat umum. Topiknya harus dibatasi,sehingga film - film yang masuk akanbetul - betul sesuai dengan target yangdiinginkan untuk memberikan pendidikanpada masyarakat, seperti misalnya tentangdampak kesehatan akibat konsumsi air tanahyang tercemar lindi sampah di sekitar InstalasiPengolahan Sampah (IPS), potret kehidupanmasyarakat yang bekerja sebagai pemulungsampah di IPS, potret kehidupan pedaganglapak yang mendaur ulang sampah plastik,dan masih banyak lagi, yang mungkin luputdari perhatian para pemangku kebijakan.Film-film ini dapat diputar di sekolah - sekolah,madrasah, organisasi PKK, organisasi kepemudaan, hingga ke puskesmas dan poshhhyandu. Dan yang terpenting, film-film inidibuat langsung oleh masyarakat, dari masyarakat,dan untuk masyarakat. Hal ini akan menjaminsuasana independensi yang tetap terjaga,bahkan mungkin dapat mengangkat sisi- sisi realita yang faktual terjadi di masyarakatdalam bidang sanitasi.Pemerintah tentu berharap, bahwa harusditumbuhkembangkan rasa kepedulian ma s-ya rakat terhadap penyediaan sarana sanitasiyang memadai. Dan salah satu cara yangefek tif adalah dengan pelaksanaan FestivalFilm Lepas tentang sanitasi ini. Selain itu,pemangku kebijakan juga akan dapat men -jaring aspirasi masyarakat mengenai pelayanansanitasi yang telah dan sebaiknyadisediakan oleh pemerintah pada masa yangakan datang, sesuai dengan kearifan lokalmasyarakat setempat.*) Staf Subdit Kebijakan dan Strategi, DirektoratBina Program, Direktorat Jenderal <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010 19


Info Baru 1Suasana Konsultasi Regional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010Konsultasi Regional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010Arsitektur Program Baru<strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> di Tahun 2011Secara maraton dalam dua pekan berturut-turutKementerian Pekerjaan Umummenggelar konsultasi regional tahun 2010, 31Maret – 1 April 2010 untuk wilayah barat, dan6 – 7 April 2010 untuk wilayah timur. Ajangini dalam rangka memantapkan penyusunanprogram dan anggaran pembangunan antaraPemerintah Pusat dan Daerah di bidangPekerjaan Umum dan Permukiman.Melalui konsultasi regional ini diharapkandapat terselenggara suatu koordinasi, sinkronisasi dan integrasi dalam penyusunanpro g ram pembangunan antar sektor danantar wilayah untuk “memperkuat sinergiantar Pusat dan Daerah dan antar Daerah”.Walaupun pelaksanaan Konsultasi Regionalini tidak mengikutsertakan kehadiran PemerintahKabu paten/Kota secara langsung, namunpar ti sipasi keterlibatan serta masuk andan ber bagai aspirasi Pemerintah Kabupaten/Kota diharapkan sudah dikoordinasikanoleh Pemerintah Propinsi berdasarkan statuskewenangan dan sesuai dengan skalaprioritas daerah.Konsultasi Regional di Wilayah BaratDiana Kusumastuti*)dan Timur dilakukan melalui serangkaianpengarahan dan dialog, identifikasi dan upayapenajaman usulan yang dilakukan dan sesuaidengan Prioritas Pembangunan Nasional,Kebijakan Umum, Renstra Kementerian PekerjaanUmum. Acara ini melibatkan paranara sumber, segenap jajaran KementerianPekerjaan Umum, seluruh peserta dari Bappedadan Dinas bidang Pekerjaan UmumPropinsi, para satuan Kerja yang berperanaktif dengan penuh semangat.Dalam paparannya Direktur JenderalCip ta <strong>Karya</strong> Budi Yuwono menyampaikanbeberapa hal penting antara lain adalahPermasalahan pembangunan bidang <strong>Cipta</strong><strong>Karya</strong>, Tantangan Bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> danTujuan Pembangunan <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>, Arahdan Kebijakan <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>, serta RencanaStrategis Bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> 2010 – 2014.Renstra <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> sesuai dengan PerpresNo. 5 tahun 2010, tanggal 20 Januari 2010yang menyebutkan bahwa alokasi pendanaanuntuk Kementerian Pekerjaan Umumtermasuk alokasi dana <strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>untuk tahun 2010-2014 direncanakan sebesarRp. 50 Trilyun (baseline).Renstra bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> tersebutterdiri dari; i) Kegiatan Pembinaan dan PengembanganPermukiman sebesar Rp. 8,35Trilyun, ditambah Pembangunan Rusunawasebesar Rp. 3,33 Trilliun sehingga totalRp. 11,68 Trilliun; ii) Kegiatan pembinaandan pengembangan Penataan Bangunandan Lingkungan sebesar Rp. 3,63 Trilliun;ditambah kegiatan PNPM Perkotaan sebesarRp. 5,94 Trilyun sehingga total menjadi Rp.9,57 Triliun; iii) Kegiatan Pembinaan danPengembangan Air Minum sebesar Rp.12,42 Trilliun, sudah termasuk kegiatanBPPSPAM sebesar Rp. 234 Milyar; iv) KegiatanPembinaan dan Pengembangan Sanitasi danPersampahan sebesar Rp. 14,07 Trilliun; v)Dukungan Manajemen bidang Permukimansebesar Rp.2,26 Trilliun.Mulai Tahun 2011, pelaksanaan anggaransudah berdasarkan kepada performancebud get dan telah menggunakan arsitekturprogram yang baru, untuk Direktorat Jenderal<strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> mulai tahun 2011 terdiri dari1 program yaitu Program Pembinaan danPengembangan Infrastruktur Permukiman.Program tersebut berisi 7 kegiatan yaitu; i)Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan danPenyelenggaran Pengembangan Permukiman,ii) Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan,dan Penyelenggaraan dalam PenataanBangunan dan Lingkungan Termasuk Peng e-lolaan Gedung dan Rumah Negara; iii)Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, PengembanganSumber Pembiayaan dan PolaInvestasi, dan Pengembangan InfrastrukturPengelolaan Sanitasi Persampahan; iv) Pengaturan,Pembinaan, Pengawasan Pe ngem -bangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi,dan Pengembangan Sistem PenyediaanAir Minum; v) Dukungan Manajemendan Infrastruktur Direktorat Jenderal <strong>Cipta</strong><strong>Karya</strong>; vi) Penyusunan Kebijakan, Programdan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, DataInformasi serta Evaluasi Kinerja InfrastrukturBidang Permukiman; vii) badan PendukungPengembangan SPAM. Sedangkan targetRen s tra Bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> untuk tahun 2011adalah sebesar Rp. 11, 840 Trilliun.Isu Strategis Kementerian PekerjaanUm um yang perlu ditindaklanjuti dalam kerangkaPrioritas Pembangunan Nasional adalahsebagai berikut;Pertama, Upaya Peningkatan KualitasLing kungan dengan Perluasan PenyediaanAir Minum, Perbaikan Sanitasi dan PenguranganKumuh. <strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> akan20 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


Info Baru 2TPA Sanitary Landfill Kab. BangliMenujuPengelolaanSampah ModernEndang Setyaningrum *)Terra Prima Sari **)SSampah merupakan permasalahan yangcukup pelik yang dihadapi oleh seluruhnegara di dunia, tidak terlepas di Indonesia.Khusus di Indonesia, terutama di kota-kotabesar dan metro, permasalahan persampahanini menjadi sangat kompleks, dimulai darisumber sampai ke tempat pembuanganakhir.Permasalahan di sumber dimulai dengankurangnya kepedulian masyarakat akan pen -tingnya masalah sanitasi dan kesehatanling kungan, jangankan untuk memilahmilah sampah, perilaku masyarakat yangmasih menganut paham not in my backyardatas persampahan merupakan sumber permasalahan yang harus segera ditemukansolusinya.Permasalahan sampah ini diperburukdengan kurangnya alat transportasi untukmengangkut sampah dari sumber menujutempat pembuangan akhir (TPA). Masalah22 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


INFOBARU 2yang lebih besar terletak di TPA sampahtersebut, karena sampai saat ini hampir 90%TPA di Indonesia masih dioperasikan secaraopen dumping, yaitu sampah yang datanghanya dibuang begitu saja ke lahan tanpaadanya pemadatan dan penutupan.Hal ini sangat membahayakan bagimas yarakat dan lingkungan yang berada disekitar lokasi, mulai dari bahaya longsor, bau,dan pencemaran. Salah satu pencemaranyang dihasilkan oleh TPA adalah pencemaranudara, karena 1 ton sampah equivalentdengan 0,6 ton emisi CO2eq (sumber:Nas kah Strategi MPB Untuk PengelolaanSampah di Indonesia, Bappenas), selain ituada ancaman pencemaran yang disebabkanoleh leachate, karena leachate “segar” yangkeluar dari lahan aktif dapat mengandungBOD sebesar 1000-10.000 ppm (sumber:literatur), hal tersebut merupakan gambaranumum betapa ber bahayanya TPA apabilaFoto Kiri : Kolam leachate TPA BangliFoto Kanan : TPA Bangli setelah dioperasikandioperasikan se cara open dumping. Contohpaling fatal dari pengoperasian open dumpingini ada lah longsornya TPA Leuwi Gajah yangmengakibatkan ratusan korban meninggaldunia.Teknologi pengelolaan sampah sebenarnyasudah sangat maju. Terdapat beberapatahapan teknologi pengelolaan sampah.Tek nologi TPA Generasi I adalah sistem opendumping yang sekedar menimbun sampahtanpa pengolahan, teknologi TPA generasiII adalah sanitary landfill sistem kering (drycell) yang biasa digunakan di negara-negarasubtropis seperti Eropa dan AS.Sedangkan generasi III adalah bioreactorlandfill wet cell, perkembangan dari generasiII sehingga sudah cocok untuk iklim basah,namun belum bisa digunakan secara terusmenerus(tidak sustainable), sehingga jikasudah penuh, diperlukan lokasi TPA yangbaru.Teknologi berikutnya TPA generasi IVyang dikembangkan Prof Hettiaratschi dariUniversitas Calgary Canada untuk kawasaniklim kering, kami lanjutkan dengan teknologigenerasi V yakni reusable sanitary landfillwet cell yang dikembangkan di BPPT untukkawasan tropis basah dan rencana diterapkandi lokasi Bojong Menteng Serang Timur danlokasi Data Makmur Blang Bintang NAD.Selanjutnya adalah teknologi TPA generasiVI di Bangklet Bangli ini yang sudahmemperhitungkan masalah sustainability denganproses Landfill-Mining atau menam bangsampah. Selanjutnya, terdapat teknologi TPAgenerasi VII atau RSL Tower, pilot plant rencananyaakan diterapkan juga di TPA Bangli,bekerja sama dengan Kementerian PU Dirjen<strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> sekitar tahun 2010 ini.Selain teknologi, Pemerintah Indonesiatelah menyiapkan kebijakan melalui beberapaperaturan yang telah menyinggungpengelolaan lingkungan secara umum, termasukdi dalamnya pengelolaan persampahan.UU No. 7/2004 tentang SumberDaya Air telah menyinggung mengenaikon servasi terhadap sumber air dimana didalamnya termasuk pengelolaan sampah.Dilanjutkan dengan PP No. 16/2005 tentangSistem Penyediaan Air Minum dimana di se -butkan bahwa untuk kota-kota besar danmetropolitan, sebaiknya menggunakan TPAdengan metode sanitary landfill. Pada PermenPU No. 21/PRT/M/2006 pada strategi no (6)disebutkan untuk meningkatkan pengelolaanTPA Regional. Akhirnya pada Tahun 2008dibentuklah Undang Undang No 18/2008tentang Pengelolaan Sampah, dimana di dalamUU tersebut dinyatakan bahwa pada tahun2013, seluruh TPA di seluruh kabupaten/kotaharus sudah dioperasikan secara sanitarylandfill. Pada TPA Sanitary Landfill sampahyang masuk ke TPA akan dipadatkan dahulusebelum ditutup dengan tanah penutupantara untuk meminimalisir dampak burukterhadap lingkungan.TPA BangliSejalan dengan hal-hal tersebut, makapemerintah menetapkan program nasionalberkaitan dengan TPA yaitu: 1) PenutupanTPA metode open dumping (revitalisasi) danmenggantinya dengan metode sanitaryland fill untuk kota-kota metro dan besarserta metode controlled landfill untuk kotakotasedang dan kecil, 2) Mengembangkanpembangunan TPA Regional.TPA Regional merupakan solusi yangBuletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010 23


paling tepat untuk mengatasi masalah persampahandan keterbatasan lahan yang dihadapikhususnya oleh kota-kota besar diIndonesia. Kabupaten Gianyar, Bangli, Klungkung,dan Karangasem telah memulai inisiatifuntuk membuka TPA regional yang akandikelola bersama, yang terletak di KabupatenBangli. TPA tersebut dibangun dengan danaAPBN dengan share dari AP BD Provinsisebagai bentuk dukungan peme rintah pusatdalam percepatan fasilitas di bidang sanitasi.TPA Bangli akan melayani 4 Kabupaten yangsaling berdekatan tersebut.1. Kabupaten Bangli, dimana TPA tersebutakan berlokasi, mempunyai jumlah pen -duduk sekitar 200 ribu jiwa dengan tim -bunan sampah sebesar 300 m 3 /hari.2. Kabupaten Karangasem, terdiri dari 3 (ti -ga) kecamatan, memiliki total jumlah pen -duduk sekitar 100 ribu jiwa dengan tim -bulan sampah sebesar 150 m 3 /hari.3. Kabupaten Gianyar, terdiri dari 3 (tiga)kecamatan, dengan total penduduk se -jum lah 86 ribu jiwa, menghasilkan sampahsebesar 157 m 3 /hari.4. Kabupaten Klungkung, dengan jumlahpenduduknya yang berkisar 52 ribu jiwamenghasilkan sampah sebesar 78 m 3 /hari.PROSES PEMBANGUNAN TPA BANGLILahan area dari TPA Regional Bangli adalah4,75 Ha, dengan kedalaman sekitar 70 mmampu menampung jumlah sampah sekitar550 ribu m 3 , sehingga dapat menampungsampah dari ke-4 kabupaten tersebut selamalebih dari 10 tahun masa layan.Area TPA Regional Bangli antara lain terdiridari:• Area Aktif TPA, dengan 3 cell rencana de -ngan luasan masing-masing 1 Ha. Pem -bangunan fisik TPA Bangli Tahap I dilak -sanakan pada Tahun Anggaran 2007 denganpembangunan Galian Cell serta dindingpenahan tanah.Pada Tahun Anggaran 2008 telah disele -saikan pembangunan TPA Tahap I yangterdiri dari:- 2 cell TPA- Tanggul- Rumah Jaga- IPL- Rumah Genset- Lahan ujicoba BPPT• Area IPL 0,82 Ha termasuk bangunan genset.• Fasilitas pendukung yang telah dan sudahdibangun seluas 0,2 Ha.INOVASI DI TPA BANGLISebagai pilot project atau proyek percontohanuntuk TPA dengan metode sanitary landfill,TPA Bangli dilengkapi dengan beberapa inovasiyang dilakukan untuk menjaga kualitaspengolahan di TPA tersebut.1. Kerjasama dengan BPPT dan Puslitbangkim.Telah terdapat nota kesepahaman(Mo U) antara Dit. PPLP-Kementerian PU,BPPT, dan Puslitbangkim-Kementerian PUuntuk melakukan kerjasama penelitian danpengembangan teknologi sistem pengelolaanpersampahan. Salah satunya dilakukanArea TPA Regional Banglidi TPA Bangli, yaitu penelitian tentang potensipembentukan gas dengan metode sel basahdan sel kering, serta model pengolahanleachate.2. Penerapan sistem liner berstandar internasionalSalah satu kriteria TPA sanitary landfilladalah sistem pelapis dasar (base line) yangdapat yang sangat kedap sehingga dapatmencegah terkontaminasinya lingkungandari pencemaran. Susunan pelapis dasaryang diterapkan di TPA Bangli mengikuti BaseSealing Systems (US-EPA Standard).3. Penerapan standar proses pengolahanleachatePengolahan leachate yang diterapkandi TPA Bangli sebenarnya tipikal sepertiTPA-TPA yang lain, yaitu Kolam anaerobik,kolam fakultatif, dan kolam maturasi yangdilanjutkan dengan constructed wetland,tetapi perhitungan dimensi IPL di TPA Bangliini benar-benar dihitung dan disesuaikandengan kebutuhan organic removalnya sehingga diharapkan pengolahan akan lebihefektif dan efisien. Untuk rencana kedepan, telah dibuka wacana untuk dapatmeresirkulasikan effluent dari IPL tersebutkembali ke lahan aktif untuk membantupercepatan degragasi di lahan aktif.KENDALA YANG DIHADAPISebagai proyek percontohan, peng operasianTPA Bangli tidak luput dari beberapakendala, salah satunya adalah proses pengelolaannya.Pembentukan lembaga TPA Regionalyang sesuai dengan amanat UU No.32/2004 dan PP No. 38/2007, memang bukan24 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


Info Baru 3Refleksi DiriMencari Makna Hari BumiAde Syaiful R*)26 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


www.flickr.comHari Bumi yang diperingati pada tanggal22 Maret setiap tahunnya menandai harijadi lahirnya sebuah perubahan pergerakankepedulian terhadap lingkungan yang mulairamai dicanangkan sejak pada tahun 1970.Perjuangan untuk mencapai lingkungan yangbersih tetap berlangsung hingga sekarang.Ibarat umur manusia, umur bumi jugasudah semakin tua. Jika kesehatan manusiaperlu dijaga, maka kesehatan bumi jugaperlu dijaga. Saat ini, bumi kita sedang sakit,mengapa? Karena kita manusia penghuninyatelah menyiksa dengan tindakan eksploitasikandungan bumi secara besar-besaran tanpamemikirkan betapa ”sakitnya bumi” atastindakan tersebut dan berupaya untuk mengobatinya.Contoh eksploitasi besar-besaran yangpaling sederhana adalah air bersih. Air merupakanunsur utama bagi hidup kita dipla net ini. Mungkin kita masih mampubertahan hidup tanpa makan dalam satuminggu, namun tanpa air kita akanmati dalam beberapa hari saja. Air yangsemestinya dimanfaatkan secara bijak, dandijaga terhadap cemaran, masih banyak yangdihamburkan, dicemari, dan disia-siakan.Data hasil studi UNDP tahun 2006 diIndonesia, menunjukkan bahwa sejumlahlebih dari setengah sungai di Jawa,Sumatera,Bali dan Sulawesi tercemar berat oleh cemaranorganik, dan sebagian telah tercemar beratoleh unsur amonium. Sungai-sungai utamadi perkotaan umumnya sudah tercemardimana rata2 kadar BOD telah melampauiambang batas (34,48 %), serta kadar COD(51,72 %). Selain itu pula 32,24 % sampel airminum perpipaan dan 54,16 % sampel airminum non perpipaan mengandung baktericoli. Dan ternyata ketersediaan air baku ditiga propinsi, yaitu DKI, DIY dan Jatim telahmemasuki ambang kritis (


Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China,serta negara besar lainnya. Ini diakibatkan olehpola konsumsi dan gaya hidup masyarakatnegera-negara utara yang 10 kali lipat lebihtinggi dari penduduk negara selatan.INFOBARU 3www.flickr.comSedikit Aksi, Selamatkan Bumi!Kondisi di atas menggambarkan betapasakitnya bumi kita ini. Lantas, apakah kita hanyamampu melihat tanpa dapat berkontribusidengan aksi nyata untuk ikut menyelamatkanbumi kita yang sedang sakit ini? Tak adayang sepele dalam menyelamatkan bumi,sekecil apapun kontribusi kita, manfaatnyapasti dirasakan kita semua. Banyak sekaliyang dapat kita lakukan sehari-hari untukmeringankan beban bumi dan meningkatkankualitas hidup sesama seperti :Pertama, kita dapat menghemat airsaat mencuci pakaian, peralatan makan,menyiram tanaman, mencuci kendaraanbermotor dengan tidak membiarkan airmengalir terus pada saat tidak kita butuhkan,matikan keran dan buka kembali saat kitamembutuhkannya.Kedua, kurangi penggunaan bahan kimiayang semakin mencemari perairan, sepertideterjen, pembersih lantai, pestisida dansejenisnya. Jangan membuang sampah danlimbah ke sungai, laut, danau, pantai, dan lainsebagainya. Mulailah kita pilah sampah rumahtangga menjadi sampah organik (basah), nonorganik (kering) serta sampah bahan beracundan berbahaya (B-3) untuk mencegah bahantersebut terbuang ke badan air.Ketiga, pastikan agar lingkungan kitamenerapkan penghematan air dan memasangkakus yang membedakan volume air siramuntuk buang air kecil dan air besar. Pastikanpula air limbah buangannya dapat terolahdengan baik dan benar menggunakan tangkiseptik dan penggunaan sumur resapan yangmemungkinkan air hujan masuk ke dalamtanah.Keempat, kesadaran diri untuk merubahperilaku tampaknya menjadi satu kunci bagikelangsungan umat manusia. Salah satucaranya adalah dengan menggunakan modapenunjang aktivitas yang ramah lingkungan.Upayakan untuk menggunakan kendaraanyang memiliki kadar emisi gas buang yangrendah. Lakukan perawatan secara rutin danberkala karena kondisi mesin yang prima,akan menghasilkan emisi gas buang yangrelatif lebih kecil jika dibandingkan dengankendaraan yang tidak pernah dirawat.Kelima, menggunakan peralatan listrikKita dapat memulai penyelamatan lingkungan dari keluarga dan lingkungan kita sendiriKesadaran diri untuk mulai melindungi lingkungan hidupmerupakan salah satu kunci pokok bagi kesinambungan dankelestarian bumi yang sudah semakin tua renta ini.rumah tangga yang hemat energi dan efisien.Dengan menggunakan perangkat semacamitu maka total beban listrik yang dipergunakanakan menjadi lebih kecil. Semakin kecil beban,semakin kecil daya yang harus dikelurkanoleh pembangkit listrik, dan semakin kecilpula emisi gas buang dari pembangkit itu.Keenam, menggunakan kertas secarahemat. Dengan penghematan penggunaankertas, maka akan menghemat pula jumlahpohon yang harus ditebang. Di Indonesia,seperti yang diketahui, kertas masih dibuatdengan bahan dasar pulp kayu. Sehinggasemakin sedikit kertas yang dipergunakan,akan se makin sedikit pohon yang harusditebang. Semakin sedikit pohon yangharus ditebang, semakin awet hutan yangmenghasilkan penyeimbang terhadap berbagaipolusi udara tersebut.Ketujuh, Hari Bumi yang diperingatipada tanggal 22 Maret setiap tahunnya inibukan berarti hari dimana kita harus pedulipada bumi selama satu hari saja, tetapi marijadikan peringatan ini sebagai awal mulakepedulian kita kepada bumi 24 jam setiaphari, 7 hari semingu, 30 hari sebulan dan 365hari selama setahun untuk terus berperanaktif menciptakan lingkungan yang layakhuni, aman, bersih, sehat dan berkelanjutan.Jadi sekali lagi, kesadaran diri untuk mulaimelindungi lingkungan hidup merupakansalah satu kunci pokok bagi kesinambungandan kelestarian bumi yang sudah semakintua renta ini. Pertanyaannya adalah seberapakepedulian kita akan kondisi bumi ini? Pilihanada di tangan kita, apakah akan kita habiskanapa yang ada di bumi ini untuk kita sendiri,atau kita mau berbagi dengan anak cucu kitananti.Apakah kita peduli pada lingkungan danmasa depan anak cucu kita? Mari berperanaktif melakukan hal kecil untuk memperbaikiperubahan iklim dan membantu menyelamatkanmasa depan bumi. Jangan jadikangerakan penyelamatan lingkungan hanya sebagaislogan belaka, kita dapat memulainyadari keluarga dan lingkungan kita sendiri.“Selamat Hari Bumi, Go Green Bumiku...!!!”*) Kasubid Penyiapan Pelaporan, Pusat Komu nikasiPublik, Kementerian Pekerjaan Umum28 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010


RESENSIResensiHidup Sehat dan Sejahtera dengan Air Minumdan Sanitasi BerkualitasPAMSIMASSektor air minum dan sanitasi merupakan pelayanan publik yangmempunyai kaitan erat dengan pengentasan kemiskinan. Tidakmemadainya prasarana dan sarana air minum dan sanitasi, khususnyadi perdesaan dan daerah pinggiran kota (peri-urban) berpengaruhburuk pada kondisi kesehatan dan lingkungan yang memiliki dampaklanjutan terhadap tingkat perekonomian keluarga.Buku setebal 60 halaman ini berisi tentang bagaimana programPenyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).Apa itu pamsimas, lokasi program, komponen kegiatan, lokasiprogram, bagaimana kegiatan dilaksanakan sampai dengan sumberpendanaan dan cara pembayaran di bahas dalam buku iniSeperti kita ketahui Pamsimas adalah kegiatan penyediaan airminum dan sanitasi berbasis masyarakat yang dananya berasal darikontribusi masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat danBank Dunia. Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umumsebagai executing agency bersama dengan Kementerian Dalam Negeridan Kemeterian Kesehatan.Sebagai sebuah program pemerintah yang bersifat proyek,Pamsimas akan berakhir pada tahun 2013 nanti. Program ini hanyamerupakan stimulan untuk tumbuhnya prakarsa pemerintah daerahmaupun masyarakat untuk meniru dan mengembangkan programsejenis (cloning) di desa lain yang secara teknik dan kualitas samadengan program Pamsimas.Kunci keberhasilan proyek Pamsimas adalah terletak pada bagaimanaprogram ini dielstarikan, ditiru dan dikembangkan diwila yahnyasecara mandiri dengan sumber daya sepenuhnya dari Pemda danmasyarakat.Selama periode proyek berjalan, diharapkan setiap kabupaten/kota sudah melakukan kegiatan replikasi sebanyak 1 s/d 3 desauntuk setiap 10 desa/kelurahan peserta program Pamsimas sesuaikemampuan fiskal kabupaten/kota masing-masing. Kegiatan replikasidimulai paling tidak setelah kabupaten/kota menyelesaikan programpamsimas di 10 desa/kelurahan. Keberhasilan program disuatu desaPenerbit : Kementerian Pekerjaan UmumHalaman : 60 Halamandapat dijadikan sebagai model untuk direplikasi. Pendanaan kegiatanreplikasi desa berasal sepenuhnya dari APBD kabupaten/kota danmasyarakat.Dalam buku ini juga terdapat kisah kecil program Pasmismas.Contohnya, masyarakat Kelurahan Bandengan, Kec. PekalonganUtara Kota Pekalongan. Masyarakat disana harus merogoh kocekRp 500 untuk 20 liter air untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.Masyarakat terpaksa melakukan itu karena sumber air yang adaberkualitas payau dan keruh serta tidak layak untuk dikonsumsi.Berkah program pamsimas, kini masyarakat tidak perlu lagimengeluarkan biaya tambahan sebesar itu dan bersusah payahmendapatkan air. “Kami jadi hemat waktu dan hemat uang”, kata Agussalah satu masyarakat setempat. Kini, melalui pengadaan sumur dalamyang dibangun masyarakat melalui program Pamsimas, masyarakatsudah bisa mendapatkan sumber air untuk kebutuhan sehari-hariyang layak dan aman untuk dikonsumsi.Masyarakat tidak perlu was-was lagi untuk mendapatkan jatah air.Melalui sambungan rumah (SR), air bisa langsung dialirkan ke rumahwarga. Tidak perlu antri lagi untuk mendapatkan air. Dengan hanya Rp350 ribu – Rp 200 ribu dibayar dimuka dan sisanya diangsur 10 kali,warga sudah bisa mendapatkan sambungan rumah. Untuk menjaminkesinambungan pelayanan air minum, setiap rumah tangga dipungutiuran bulanan sebesar Rp 13-20 ribu tergantung jumlah pemakaian.Buku ini wajib dimiliki oleh para stakeholder program pamsimas.Selain memberikan gambaran singkat mengenai program Pamsimas,buku ini juga menjadi panduan bagaiman pelaksanaan programPamsimas yang baik dan benar. (dvt)Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010 29


www.upload.wikimedia.orgKartiniMembuka Gerbang EmansipasiPerempuan Indonesia

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!