12.07.2015 Views

Download - Ditjen Cipta Karya

Download - Ditjen Cipta Karya

Download - Ditjen Cipta Karya

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Berita UtamaPersoalan kualitas dan kuantitas air bakusebagai sumber air bagi perusahaan air minumdi berbagai daerah di Indonesia, terutama diPulau Jawa, mulai mengkhawatirkan. Masalahtersebut menjadi perhatian serius dalam peringatanHari Air Dunia tahun ini.Selain itu, kebocoran yang tinggi, tarifdi bawah harga dasar, serta hutang diPDAM masih menjadi persoalan lama yangtengah dibenahi. Hal itu diungkapkan Dirjen<strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> Kementerian PU, Budi Yuwonodalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antaraKomisi V DPR-RI dengan Dirjen <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>Kementerian PU, BPPSPAM, Ketua Perpamsidan beberapa Direktur Utama PDAM daerah,antara lain PDAM Bogor, PDAM Jambi, danPDAM Semarang, beberapa waktu lalu diJakarta.Hal tersebut juga diakui oleh DirekturEksekutif Persatuan Perusahaan Air MinumSeluruh Indonesia (Perpamsi) Purwoko Hadi.Dalam RDP tersebut, Perpamsi menyampaikanpermasalahan yang dihadapi olehPDAM di Indonesia.“PDAM menjalankan operasional lebihbanyak di bidang sosial. Dimana biayapro duksi lebih besar daripada tarif yangdikenakan. Selain itu, tarif listrik yang dikenaiuntuk PDAM adalah tarif listrik industri,yang lebih mahal dari tarif rumah tangga.Seharusnya tarif listrik untuk PDAM bukantarif industri,” kata Purwoko.Keluhan lain disampaikan oleh DirutPDAM Semarang yang masuk dalam katergoriPDAM Sakit, contohnya saja, produksi air 7juta kubik, namun hanya terjual 3,1 juta kubikdan sisanya tidak diserap oleh masyarakat.Banyaknya penggalian dan pengeboransumur dalam yang dilakukan masyarakatmembuat PDAM merugi.Untuk itu, Perpamsi mengajukan restrukturisasikepada Komisi V DPR mengenai komitmen yang konsisten antara pemilik, pemerintahdaerah, dan pemerintah pusat,serta regulasi yang mengatur kebijakan agarPDAM tidak merugi. Beberapa peraturan perludiperbarui, karena banyak undang-undangyang masih memakai paradigma lama.Butuh Investasi Rp 78,4 TriliunSebagai solusi, Bidang <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> telahmemiliki program pengembangan SistemPenyediaan Air Minum dalam Renstra 2010-2014, dua di antaranya adalah meningkatkan8 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!