www.pdamcilacap.co.idPDAM CilacapSinergi ProgramPenyusunan program penyediaan air bakuharus disusun berdasarkan permasalahanpada masing-masing daerah yang meliputipotensi dan ketersediaan air baku, kualitas air,imbangan air, daerah rawan air, kondisi sosialekonomi dan kondisi dan fungsi prasarana.Sementara itu di sela-sela peninjauanpameran HAD 2010, Direktur Jenderal <strong>Cipta</strong><strong>Karya</strong> Budi Yuwono menegaskan, <strong>Ditjen</strong><strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> dalam lima tahun ke depanakan memfokuskan peningkatan kualitas airdengan menambah anggaran di bidang sanitasi.Upaya itu akan didukung terus denganPublic Awarness Campaign dan mem bantumeningkatkan kapasitas PDAM melalui bantuanteknis dan fasilitasi lainnya.Selain itu, upaya yang juga sedangdilakukan adalah sinergi program antaraDirektorat Jenderal <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> denganDirektorat Jen deral Sumber Daya Air.Kementerian Pe kerjaan Umum sudahmenganggarkan Rp 7 triliun selama limatahun ke depan di bidang pengelolaan airbaku. Dengan kerjasama ter sebut diharapkan<strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> men dapatkan bantuan airbaku sebesar 11 m 3 /detik.Dua institusi itu bertanggung jawab terhadappengelolaan sumber daya air danpe ngem bangan air minum. Mereka perlumenyusun program-program yang mantap<strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> dalam lima tahun ke depan akanmemfokuskan peningkatan kualitas air denganmenambah anggaran di bidang sanitasi.dan berkesinambungan guna menyediakanair, mengatur alokasi air dan melakukankegiatan guna kelestarian sumber air denganmemperhatikan program-program institusilain sehingga didapat suatu sinergi yangsaling menunjang.Sejalan dengan kesepakatan internasionalyang tertulis dalam Millenium DevelopmentGoals (MDG’s) yakni mengurangi separuhproporsi penduduk yang tidak mendapatkanakses air bersih menjadi terlayani (80%perkotaan dan 60% perdesaan), salah satuupaya dalam rangka pencapaian targettargettersebut untuk pemenuhan kebutuhanair baku, akan dituangkan dalam INPREStahun 2010 dan tahun 2011, berupa tindakan“Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku”dengan sasaran “meningkatnya kapasitasdan layanan air baku untuk penyediaan airminum”.Selain itu sinkronisasi program duaunit kerja ini juga dalam upaya pencapaianprogram pemerintah dalam pemenuhan airminum 10 juta Sambungan Rumah (SR). <strong>Ditjen</strong>SDA selaku Penyedia Air Baku bertanggungjawab di bagian hulu dan <strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>di bagian hilir selaku Pembina PDAM yangbertanggung jawab dalam pendistribusi airminum kepada masyarakat, sehingga didapatprogram yang terpadu, saling menunjangdan tepat sasaran.Menurut Mochammad Amron, berdasarkanrekapitulasi dari rencana program TA.2011, dengan pagu indikatif sebesar Rp.572,5 Milyar menghasilkan kapasitas sebesar5.06 m3/detik, yang secara perhitungan riilseharusnya memerlukan anggaran biayase besar Rp. 949,9 Milyar. Oleh karena itu,dengan anggaran dana yang sangat terbatas,diharapkan kegiatan pembangunan dapatdiper tajam sehingga menghasilkan hasilyang optimal.Pada bagian akhir, Dirjen <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>ber harap di masa mendatang dalam pembangunanSistem Pengembangan Air Minum(SPAM) yang meliputi pengembangan UnitAir Baku, Unit Produksi dan Unit Distribusiperlu ditingkatkan kerja sama antara<strong>Ditjen</strong> SDA, <strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> dan Pemda/PDAM dalam penyusunan program gunapencapaian target 10 juta SR dan MDG’s.(bcr)6 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010
BERITAUTAMABerita UtamaWaduk JatigedeAkan Alirkan 3.500 Liter/DetikAir Baku untuk Air Minum CIAYUPeringatan Hari Air Dunia 2010 jugadiramaikan dengan kunjungan para awakmedia nasional ke lokasi pembangunanWaduk Jatigede, Kabupaten Sumedang,Jawa Barat. Dari kunjungan tersebut redaksimendapatkan data bahwa waduk ini akanmengalirkan air baku sebanyak 3.500 literper detik untuk memenuhi kebutuhan airminum di wilayah Kabupaten Cirebon danKabupaten Indramayu (Ciayu), termasukkawasan industri dan kilang minyak BalonganIndramayu. Rencana ini akan diwujudkanusai rampungnya mega proyek BendunganJatigede yang ditargetan pada tahun 2014.Direktur Jenderal Sumber Daya Air KementerianPekerjaan Umum, MochammadAmron mengungkapkan, wilayah hilir SungaiCimanuk yang melewati KabupatenIndramayu dan Cirebon pada musim kemarauselalu terjadi krisis air baku untuk keperluandomestik, perkotaan, dan industri. Dengandibangunnya Waduk Jatigede akanmembantu PDAM di daerah hilir ini untukWaduk Jatigede dibangun selain untuk keperluan irigasi seluas 90 ribu ha juga akan dimanfaatkan untuk Pembangkit Lis trik Tenaga Airyang akan menghasilkan 110 MWDe ngan dibangunnya Waduk Jatigede akan membantuPDAM di daerah hilir ini untuk menjaga ketersediaanair baku untuk air minum.menjaga ketersediaan air baku untuk airminum.Ia menambahkan, potensi air SungaiCimanuk yang ditangkap oleh BendungRen tang rata-rata sebesar 4,3 miliar m 3tiap tahun, tapi baru dimanfaatkan 28%saja dan sisanya terbuang ke laut. WadukJatigede harus dibangun mengatasi krisis airtersebut, baik untuk menjamin ketersediaanair irigasi Rentang maupun air baku untukPantura Ciayu. Waduk Jatigede dibiayai olehPemerintah Indonesia dan Investor Chinadengan nilai APBN senilai Rp 869 miliar danpinjaman dari Bank Exim senilai USD 1,8 juta.Selain untuk keperluan irigasi seluas90 ribu ha dan memiliki potensi air bakuuntuk air minum kapasitas 3.500 liter perdetik, menurut Amron, waduk Jatigede jugaakan dimanfaatkan untuk Pembangkit Lis-trik Tenaga Air yang akan menghasilkan110 MW, sistem pengendali banjir, sertasebagai destinasi pariwisata. Sampai saatini pembebasan lahan dari 4.946 ha masihsekitar 23 ha yang belum dibebaskan.Kepala Balai Besar Wilayah SungaiCima nuk – Cisanggarung, Priyo Sambodokepada wartawan mengatakan sudah mensosialisasikanpotensi air baku tersebutkepada Pemerintah Daerah di wilayah DAS(Daerah Aliran Sungai) Cimanuk.“Tanggapan mereka positif apalagi peraturannyasudah ada yaitu PP Nomor 16 Tahun2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minumdan Undang-undang nomor 7 Tahun 2004tentang Sumber Daya Air. Saya sampaikan,jangan bicara air di Kabupaten Kuningan, kitadi sini memilik potensi air baku melimpahuntuk air minum,” kata Priyo. (bcr)Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 04/Tahun VIII/2010 7