DIKLAT dAN BUDAYA KERJA PNS oleh Abduh - Kemenag Sumsel
DIKLAT dAN BUDAYA KERJA PNS oleh Abduh - Kemenag Sumsel
DIKLAT dAN BUDAYA KERJA PNS oleh Abduh - Kemenag Sumsel
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Berbagai bentuk penyimpangan atau yang diistilahkan <strong>oleh</strong> WahyudiKumorotomo (1999 : 243) sebagai penyakit administratif seperti korupsi,penyalahgunaan jabatan, penyelewengan kekuasaan, ketidakadilan pelayanan publikdan sebagainya, sudah menjangkiti setiap interaksi antara birokrasi dan masyarakat,mulai dari jenjang yang paling atas sampai dengan yang paling bawah. Walaupuntidak dapat dipungkiri, masih ada sebagian pejabat publik yang berperilaku amanahdan melaksanakan pelayanan publik sesuai dengan aspirasi masyarakat.Untuk dapat memberikan layanan yang terbaik seorang <strong>PNS</strong> harus memilikikemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya. Guna meningkatkankemampuan, keterampilan dan sikap <strong>PNS</strong> dalam memberikan pelayanan dimaksud,ada dua jalur yang dapat ditempuh yaitu dari diri <strong>PNS</strong> itu sendiri secara internal dandari luar dirinya secara eksternal. Peningkatan kemampuan diri secara internal adalahberupa upaya orang perorang (secara mandiri) untuk meningkatkan kompetensi diri,seperti upaya kreatif dan inovatif berdasarkan pengalamannya untuk meningkatkankemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas. Sedangkan peningkatankemampuan diri secara eksternal berupa program yang diadakan resmi <strong>oleh</strong>pemerintah, baik melalui pendidikan formal secara berjenjang seperti penyediaanbeasiswa untuk mengikuti studi yang lebih tinggi maupun berupa kursus-kursus, atausecara kelembagaan dengan mengadakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).Untuk meningkatkan wawasan, keterampilan dan sikap <strong>PNS</strong> secarakelembagaan dibentuklah Badan (Balai) Diklat. Sebagai lembaga resmi yang bertugasuntuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi <strong>PNS</strong>. Namun yang saat2