12.07.2015 Views

Upaya-Lembaga-Pemasyarakatan-Dalam-Mencegah-Narapidana-Melarikan-Diri-:-studi-di-Lembaga-Pemasyarakatan-Klas-I-Lowokwaru-Malang

Upaya-Lembaga-Pemasyarakatan-Dalam-Mencegah-Narapidana-Melarikan-Diri-:-studi-di-Lembaga-Pemasyarakatan-Klas-I-Lowokwaru-Malang

Upaya-Lembaga-Pemasyarakatan-Dalam-Mencegah-Narapidana-Melarikan-Diri-:-studi-di-Lembaga-Pemasyarakatan-Klas-I-Lowokwaru-Malang

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(2) Pidana penjara untuk waktu tertentu <strong>di</strong>jatuhkan paling lama 15 (lima belas)tahun berturut-turut atau paling singkat 1 (satu) hari kecuali <strong>di</strong>tentukanminimum khusus.(3) Jika dapat <strong>di</strong>pilih antara pidana mati dan pidana penjara seumur hidup ataujika ada pemberatan pidana atas tindak pidana yang <strong>di</strong>jatuhi pidana penjara15 (lima belas) tahun, maka pidana penjara untuk waktu tertentu dapat<strong>di</strong>jatuhkan untuk waktu 20 (dua puluh) tahun berturut-turut.(4) <strong>Dalam</strong> hal bagaimanapun pidana penjara untuk waktu tertentu tidak boleh<strong>di</strong>jatuhkan lebih dari 20 (dua puluh) tahun.Ketentuan tersebut, rumusannya hampir sama dengan rumusan yangterdapat dalam KUHP yang sekarang masih berlaku, kecuali Pasal 64 ayat (2)dengan menyebut adanya ketentuan minimum khusus, hal ini tidak terdapatdalam KUHP.Ketentuan untuk pidana seumur hidup dapat <strong>di</strong>ubah menja<strong>di</strong> pidanasementara waktu, apabila terpidana seumur hidup telah menjalani pidana palingkurang 10 (sepuluh) tahun pertama dengan berkelakuan baik, maka sisa pidanatersebut dapat <strong>di</strong>ubah menja<strong>di</strong> pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun(Pasal 65 ayat (1) Rancangan KUHP 1999-2000). 39Menurut Barda Nawawi, efektivitas pidana penjara dapat <strong>di</strong>tinjau dari duaaspek pokok tujuan pemidanaan, yaitu aspek perlindungan masyarakat, meliputimencegah, mengurangi atau mengendalikan tindak pidana dan memulihkankeseimbangan masyarakat (antara lain menyelesaikan konflik, mendatangkan rasa39 Dwija Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia. Refika A<strong>di</strong>tama, Bandung,2006. Hal.72-79

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!