Upaya-Lembaga-Pemasyarakatan-Dalam-Mencegah-Narapidana-Melarikan-Diri-:-studi-di-Lembaga-Pemasyarakatan-Klas-I-Lowokwaru-Malang
Upaya-Lembaga-Pemasyarakatan-Dalam-Mencegah-Narapidana-Melarikan-Diri-:-studi-di-Lembaga-Pemasyarakatan-Klas-I-Lowokwaru-Malang
Upaya-Lembaga-Pemasyarakatan-Dalam-Mencegah-Narapidana-Melarikan-Diri-:-studi-di-Lembaga-Pemasyarakatan-Klas-I-Lowokwaru-Malang
- No tags were found...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
1. Orang yang tersesat harus <strong>di</strong>ayomi dengan memberikan kepadanya bekalhidup sebagai warga yang baik dan berguna bagi masyarakat.2. Penjatuhan pidana adalah bukan tindakan balas dendam dari negara.3. Rasa tobat tidaklah dapat <strong>di</strong>capai dengan menyiksa melainkan denganbimbingan.4. Negara tidak berhak membuat seseorang narapidana lebih buruk atau lebihjahat dari pada sebelum ia masuk lembaga.5. Selama kehilangan kemerdekaan bergerak narapidana harus <strong>di</strong>kenalkankepada masyarakat dan tidak boleh <strong>di</strong>asingkan dari masyarakat.6. Pekerjaan yang <strong>di</strong>berikan kepada narapidana tidak boleh bersifat mengisiwaktu atau hanya <strong>di</strong>peruntukkan bagi kepentingan lembaga atau negara saja,pekerjaan yang <strong>di</strong>berikan harus <strong>di</strong>tunjukkan untuk pembangunan negara.7. Bimbingan dan <strong>di</strong><strong>di</strong>kan harus berdasarkan azas Pancasila.8. Tiap orang adalah manusia dan harus <strong>di</strong>perlakukan sebagai manusiameskipun ia telah tersesat tidak boleh <strong>di</strong>tujukan kepada narapidana bahwa itupenjahat.9. <strong>Narapidana</strong> itu hanya <strong>di</strong>jatuhi pidana hilang kemerdekaan.10. Sarana fisik bangunan lembaga dewasa ini merupakan salah satu hambatanpelaksanaan sistem pemasyarakatan.Sepuluh prinsip bimbingan dan pembinaan tersebut, apabila <strong>di</strong>tinjau darikerangka teoritis akan menja<strong>di</strong> tiga pokok pikiran pemasyarakatan yaitu sebagaisuatu tujuan, sistem proses dan metode untuk pelaksanaan pidana penjara <strong>di</strong>Indonesia.43 Dwija Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia. Refika A<strong>di</strong>tama, Bandung,2006. Hal.98