13.07.2015 Views

REVIEW: Ellagitanin; Biosintesis, Isolasi, dan Aktivitas Biologi

REVIEW: Ellagitanin; Biosintesis, Isolasi, dan Aktivitas Biologi

REVIEW: Ellagitanin; Biosintesis, Isolasi, dan Aktivitas Biologi

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

HERNAWAN <strong>dan</strong> SETYAWAN – <strong>Ellagitanin</strong> 29HOOHOHOHHOOHOHOHHOHOHOHOOHOHHO HC OHCHO OOHOHOOCH 2HOCOCOCOOOHOHOHOHOHHOHOHOHOOHOHHO HC OHCHO OOHOHOOCH 2HOCOCOCOOOHOHOHOHOHOOOOHOOHOHOHOHOOHCO H 2 CCOOOO CCOOOOH(18) flosin BHOOH(19) reginin AHOOHHOOH<strong>Isolasi</strong> lagerstroemin (5), flosin B (18), <strong>dan</strong>reginin A (19) dari bungur (L. speciosa) pertamakali menggunakan aseton 70% berulang tiga kali.Ekstrak yang diperoleh kemudian disuspensikandalam air <strong>dan</strong> dipartisikan dengan etil asetat, eter,<strong>dan</strong> butanol. Fraksi air yang terbentuk dipisahkandengan menggunakan kolom pemisah Diaion HP-20dengan eluen metanol. Proses isolasi berakhir denganpenggunaan instrumen HPLC-preparatif (highperformance liquid chromatography). Kolom ODS-A,2 x 15 cm, dengan eluen metanol 25%, CH 3 CN 10mM <strong>dan</strong> buffer fosfat pH 2 dapat memisahkanellagitanin dengan baik (Hayashi et al., 2002).Pemisahan ellagitanin dari P. granatum dilakukandengan kolom berurutan yaitu XAD-16 <strong>dan</strong>Sephadex LH-20 (eluen yang dipakai adalahmetanol dengan konsentrasi bertingkat), setelahsebelumnya ekstrak etanol dipartisikan denganheksana, butanol, <strong>dan</strong> etilasetat <strong>dan</strong> kloroform.Fraksi yang diperoleh dielusikan ke instrumen HPLCpreparatiffase balik, kolom RP-18, 2x25 cmmenghasilkan -punicalagin 20, -punicalagin (21),-punicalin 22 <strong>dan</strong> -punicalin (23), <strong>dan</strong> asamelagat (3) (Machado et al., 2001).ANALISIS BIOKIMIA<strong>Ellagitanin</strong> memberikan reaksi warna yang khasdengan asam nitrit (larutan NaNO 2 10% dengansuhu rendah yang ditambahi asam asetat). Warnayang terbentuk merah yang kian lama berubahmenjadi biru indigo. Prosedur sederhana ini biasadigunakan untuk deteksi ellagitanin yang dipisahkandengan menggunakan prosedur kromatografi kertasatau kromatografi lapis tipis (Harbone, 1996). Untukanalisis secara detail disarankan untuk tidakmengandalkan prosedur ini karena hanya cocokuntuk deteksi pendahuluan.Teknik kromatografi lapis tipis (KLT) dua arahbiasa digunakan untuk deteksi pendahuluanellagitanin, jika hanya menggunakan KLT satu arah,hasil pemisahan kurang maksimal akibat a<strong>dan</strong>yabercak-bercak yang masih menyatu. Lempeng yangdigunakan dalam KLT adalah selulosa, misalnyaMN300, dengan pengembang I dari asam asetat 2%v/v <strong>dan</strong> pengembang II dari campuran butanol:asam asetat: air (12:3:5). Penyemprot yangdigunakan untuk ellagitanin adalah reagenvanillin/HCL <strong>dan</strong> reagen NaNO 2 (Harbone, 1996;FAO/IAEA, 2000).Reagen vanillin/HCL dibuat dengan melarutkan 1gram vanillin ke dalam 10 ml HCL 12 M. Setelahdibuat, hendaknya reagen ini langsung digunakankarena sifatnya yang tidak dapat bertahan lama.Jika disemprotkan ke spot ellagitanin, akan munculwarna merah. Reagen NaNO 2 dibuat denganmelarutkan 20 mg NaNO 2 <strong>dan</strong> beberapa tetes asamasetat glasial dalam 10 ml akuades yang telahdidinginkan sampai mendekati titik beku. Untukmengkondisikan lingkungan yang mendekati 0 0 Cdapat digunakan nitrogen cair. Spot ellagitanin akanmemberikan warna merah kecoklatan jika disemprotdengan reagen NaNO 2 (FAO/IAEA, 2000).Analisis kuantitatif, sebagai lanjutan dariprosedur di atas, pun memanfaatkan prinsip yang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!