13.07.2015 Views

KEGIATAN PENDATAAN BAHAN GALIAN EMAS YANG ...

KEGIATAN PENDATAAN BAHAN GALIAN EMAS YANG ...

KEGIATAN PENDATAAN BAHAN GALIAN EMAS YANG ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>KEGIATAN</strong> <strong>PENDATAAN</strong> <strong>BAHAN</strong> <strong>GALIAN</strong> <strong>EMAS</strong> <strong>YANG</strong> TERTINGGALDI DAERAH SUKAMENANG, KABUPATEN MUSI-RAWASPROVINSI SUMATERA SELATANOleh :Danny Z . Herman *)Denni Widhiyatna *)*) Subdirektorat Konservasi, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya MineralS A R IKegiatan penambangan emas di daerah ini tidak terlepas dari sejarah di masa kolonial Belandaketika daerah prospek Bukit Tambang dan sekitarnya mulai ditambang. Sementara daerah Lebong yangterletak di sebelah timur wilayah Kontrak Karya telah menghasilkan emas dan perak dalam abad ke 19.Dari tahun 1970 hingga 1985, kegiatan eksplorasi logam dasar dan atau logam mulia (emas) telahdilakukan secara berkelanjutan oleh Kennecott Corporation dan CRA Ltd. (sekarang Rio Tinto Ltd.) bekerjasama dengan Battle Mountain Gold Company. Pada periode tersebut CRA dijual kepada Eagle Holding Ltd.yang merupakan salah satu cabang perusahaan swasta Indonesia PT. Indosetdco Group (Setdco).Pada tahun 1986 Kontrak Karya (CoW) Generasi ke 4 untuk Setdco ditandatangani, yang meliputieksplorasi dan pengembangan sumber daya emas di daerah seluas 40.830 Ha dalam wilayah Kabupaten MusiRawas, Sumatera Selatan. Pada tahun 1993 Setdco melakukan kerjasama dengan Perusahaan Laverton Golddari Australia, yang kemudian menguasai 100% Kontrak Karya dengan nama PT. Barisan Tropical Mining.Dari total wilayah Kontrak Karya tersebut luas daerah yang dapat dimanfaatkan untuk pengembanganpenambangan bahan galian emas adalah seluas 117,094 km2. Selama periode tahun 1994 – 1996 dilakukanstudi kelayakan dan metalurgi yang dilanjutkan dengan konstruksi. Perhitungan Jumlah total cadangan13.030.000 ton untuk jangka waktu 10 tahun, dengan produksi bahan galian emas dan perak dimulai padabulan Januari 1997 dimana kategori cadangan dibagi menjadi :1. Cadangan tereka berkadar rendah : 2.800.000 ton; kadar 0,83 g/t Au dan 14 g/t Ag2. Cadangan tereka target satelit : 2.500.000 ton; kadar 2,48 g/t Au dan 35 g/t Ag3. Cadangan utama : tereka 680.000 ton, kadar 2,48 g/t Au dan 35 g/t Ag; terunjuk 3.400.000 ton,kadar 2,77 g/t Au dan 37 g/t Ag; terukur 3.650.000 ton, kadar 3,0 g/t Au dan 41 g/t Ag.Hasil perhitungan kembali terhadap cadangan utama terukur selama periode operasi tahun 1997-1999 memperoleh jumlah 4.747.174 ton bahan galian sehingga jumlah total cadangan menjadi 14.127.174ton dengan produksi sebanyak 2.570.874 ton. Proses pengolahan bahan galian telah menghasilkan dorebullion logam mulia, yang dilanjutkan proses pemurnian (refinery) untuk menghasilkan batangan emas danperak murni dengan produksi 72.000 Oz emas dan 800.000 Oz per-tahun. Dari jumlah total cadangan bahangalian emas dan perak di Wilayah Kontrak Karya PT. Barisan Tropical Mining, diperkirakan masih terdapatbahan galian yang tertinggal berjumlah : 11.556.300 ton.Saat ini PT. Barisan Tropical Mining dalam tahap penundaan (suspensi) operasi dan penghentianproduksi, dengan alasan penurunan yang tajam harga emas di pasaran, berkurangnya kandungan Au karenapeningkatan rasio Ag/Au dan adanya penarikan modal asing.


1. PENDAHULUANDalam rangka mengoptimalkanpemanfaatan bahan galian perlu dilakukanpenerapan konservasi yang meliputi perumusankebijakan konservasi, pemantauan cadangan,recovery penambangan dan pengolahan, sertapengawasan konservasi, sehingga tidakmenimbulkan berbagai pemborosan di berbagaitahapan kegiatan yang pada gilirannya akanmenyebabkan kurang kontribusi secara maksimalterhadap pembangunan nasional. Disamping itu,pengelolaan sumber daya mineral juga perlumengindahkan prinsip konservasi bahan galianyang disediakan untuk kepentingan penelitian,cagar alam geologi/laboratorium alam dancadangan bagi generasi yang akan datang.Dalam mendukung upaya tersebut di atas,Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineralmelakukan kegiatan pendataan bahan galian yangtertinggal meliputi komoditi batubara dan logammulia dalam 5 (lima) lokasi tambang yang beradadi Propinsi-propinsi Kalimantan Timur,Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan danSumatera Barat. Kegiatan pendataan termasuk kedalam rencana kerja yang didanai oleh ProyekDIK-S Tahun Anggaran 2001.Direktorat Inventarisasi Sumber DayaMineral (DIM) melalui Subdirektorat Konservasidalam melaksanakan tugas pokok dan fungsidiantaranya adalah :a. Melakukan pemantauan cadangan,recovery penambangan dan pengolahan,serta pengawasan konservasi sumberdaya mineral.b. Memberikan bimbingan teknis konservasisumber daya mineral.c. Melakukan evaluasi perencanaan danpenerapan konservasi sumber dayamineral.Dalam rangka mewujudkan konservasibahan galian emas dan ikutannya di daerahKabupaten Musi-Rawas Propinsi SumateraSelatan, Direktorat Inventarisasi Sumber DayaMineral bekerjasama dengan Dinas PertambanganDaerah melakukan kegiatan pendataan bahangalian tersebut yang tertinggal dalam tambang didaerah Kontrak Karya/CoW PT.Barisan TropicalMining yang berada di lingkungan Kabupatendimaksud.Penyelidikan difokuskan kepadapendataan kegiatan penambangan dan pengolahanbahan galian emas dan perak di Wilayah KontrakKarya PT. Barisan Tropical Mining. Ini sangatpenting dilakukan sehubungan denganpengawasan konservasi dalam upaya mewujudkanpengelolaan bahan galian tersebut secara baik,benar, bijaksana, berdayaguna dan berhasilgunaagar diperoleh manfaat yang optimal danberkelanjutan bagi kepentingan rakyat secara luas,serta mencegah terjadinya pemborosan dalampenggunaannya. Adapun sasaran kegiatanpendataan meliputi :a. Sistim penambanganb. Recovery penambangan dan pengolahan(termasuk produksi)c. Besarnya cadangan bahan galian emasyang tertinggald. Kandungan dan kadar emas dalam tailing(besaran/jumlahnya)2. METODA <strong>PENDATAAN</strong>Metoda pendataan yang digunakanadalah sebagai berikut :a. Pengumpulan data sekunder dariperpustakaan/bagian dokumentasiPT.Barisan Tropical Mining yangberkaitan dengan informasi recoverypenambangan/pengolahan dan cadanganemas tertinggal.b. Pengumpulan data primer denganmelakukan pengambilan contoh tailingbahan galian di daerah penambangan


untuk keperluan analisis kandungan dankadar emas.3. HASIL <strong>YANG</strong> DIHARAPKANHasil pengumpulan data baik sekundermaupun primer akan digunakan untuk :a. Pembuatan Database Konservasi BahanGalian, Direktorat Inventarisasi SumberDaya Mineral.b. Bahan acuan untuk evaluasi perencanaandan penerapan konservasi sumber dayaemas dan ikutannya khususnya dilingkungan daerah Kontrak KaryaPT.Barisan Tropical Mining, umumnyadi daerah Kabupaten Musi-RawasPropinsi Sumatera Selatan.4. TATAAN GEOLOGI DAERAH KONTRAKKARYADaerah Kontrak Karya PT.BarisanTropical Mining terletak dalam Jalur VolkanikPulau Sumatera yang membentuk PegununganBukit Barisan, dan termasuk bagian dari JalurSunda Banda.Wilayah penambangan ditutupi olehbatuan volkanik andesitik berumur Tersier, terdiridari satuan-satuan batuan dengan ciri masingmasingyang berbeda. Terdapat kaitan yang eratsebaran urat-urat kuarsa mengandung cebakanemas/perak dengan satuan-satuan batuan volkaniktersebut, yang telah diterobos oleh batuan-batuanbeku andesit porfir (Gambar 1). Yang pertamaadalah satuan breksi volkanik polimik, terdiri darituf litik dan lapili, masif hingga berlapis baik,berstruktur silang-siur, mengandung clast daribatuan dasar. Satuan yang kedua berupa andesitdengan ciri porfiritik felspar, terdiri dari tufkristal, umumnya masif, setempat berstrukturfoliasi dan terbreksikan (auto brecciation); didugadiendapkan selang-seling dengan batuan volkanikyang lain dan juga sebagai kompleks kubah.Satuan yang ketiga adalah breksi volkanikandesitik, terdiri dari tuf litik dan lapili, berlapisdan umumnya monomik dengan setempatmengandung fragmen-fragmen tuf litik polimik.Satuan-satuan batuan umumnya telahmengalami ubahan hidrotermal terpropilitkan,sementara di bagian-bagian yang diterobos olehsistim urat kuarsa berasosiasi dengan ubahanterargilitkan, telah termineralisasi epitermal danteroksidasi. Ketebalan urat beragam dari 1 mhingga 20 m, dengan panjang penyebaran dapatmencapai lebih dari 1 km dan mengandungcebakan bijih emas dan perak yang berasosiasidengan pirit. Kedalaman oksidasi beragam darisingkapan yang segar di bagian pusat ke arahoksidasi pervasive pada bagian luar (flanks) tubuhbijih.Struktur geologi berupa sesar-sesarberarah dominan baratlaut-tenggara diantaranyaterutama terdiri dari Kota Mas, Berenai dan BaseCamp, berupa sesar geser sinistral yangmenyebabkan terjadinya bukaan-bukaan sheared(open tension gases) berarah terutama timurlautbaratdaya.Secara regional sebaran urat-uratkuarsa di wilayah Kontrak Karya menunjukkanketerkaitan pembentukannya sebagai pengisianbukaan-bukaan tersebut.Sebaran urat-urat dibagi menjadikelompok-kelompok besar yang terdiri dari arahutara-selatan, timurlaut-baratdaya dan baratlauttenggara.Kelompok urat Berenai dan Buluhberarah utara-selatan adalah yang paling produktifmenghasilkan bahan galian emas. Kelompok uratberarah timurlaut-baratdaya adalah yang terbesar,umumnya berbentuk sigmoidal (seperti huruf S)termasuk didalamnya : Tiku utara, Asmar, Zonapusat, Berenai barat, Muara Curup, Racambaibarat, timurlaut Bujang, Admin, Racambai tengah,Bujang, Jenih, Belinau dan selatan Belinau.Kelompok urat berarah baratlaut-tenggara,umumnya berbentuk urat sempit dan lensa dengan


kemiringan tinggi; terdiri dari urat Tembang,Kejatan dan baratlaut Plant Site. Kelompok uratini diduga terbentuk sebagai pengisian bukaantranstensional di zona sheared selama kegiatanpensesaran geser sinistral.Dari seluruh mineralisasi di wilayah5. HASIL PEMANTAUAN DAN<strong>PENDATAAN</strong>Cadangan bahan galian emasAda beberapa kategori cadangan bahangalian yang ditentukan oleh PT.Barisan TropicalKontrak Karya ada 5 (lima) daerah memenuhi Mining, masing-masing didasarkan kepadakriteria mengandung bahan galian emas berkadartinggi yang telah aktif ditambang tahun 1997besarnya kandungan Au dalam tubuh bijih (Tabel1 dan 2).hingga 1999 yaitu : Berenai, Buluh, Bujang,Belinau dan Asmar.Tabel 1.Kadar Au dan Ag untuk penentuan cadangan bahan galianKategori cadanganKandunganAu (g/t)KandunganAg (g/t)Cadangan Terukur 3,00 41Cadangan Terunjuk 2,77 37Cadangan Tereka 2,48 35Cadangan Berkadar rendah 0,83 14Tabel 2.Klasifikasi cadangan bahan galian (setara Au) di PT.Barisan Tropical Mining(hasil perhitungan sebelum produksi 1997-1999)Cadanganbahan galianTereka(ton)Terunjuk(ton)Terukur(ton)Jumlah totalcadangan(ton)Kadar rendah 2.800.000 2.800.000Target satelit 2.500.000 2.500.000Utama 680.000 3.400.000 3.650.000 7.730.000Jumlah totalcadangan5.980.000 3.400.000 3.650.000 13.030.000Sistim penambanganPenambangan bahan galian dilakukan dengansistim terbuka (open pit, Foto 1), dimana 65% dariseluruh batuan digali dengan penggunaan bahanpeledak. Karena tidak semua areal tanah bisadigali secara bebas, terlebih dahulu dilakukan cararipping (pencabikan permukaan tanah), didorongdengan bulldozer dan kemudian baru dilakukanpenggalian. Beberapa areal tanah sekitar pitBerenai dapat digali hanya dengan menggunakanbulldozer tanpa menggunakan bahan peledakdinamit.Produksi dan recovery penambanganKegiatan penambangan di daerah-daerahpit Berenai, Buluh, Bujang, Belinau dan Asmar(cadangan utama) telah dilakukan selama 3 (tiga)tahun sejak Januari 1997 hingga Nopember 1999dengan hasil seperti yang tercantum pada Tabel 3dan 4 dibawah ini.


Dari perhitungan kembali paska produksitahun 1997-1999 yang tercantum pada Tabel 3(Produksi) dan Tabel 4 (Sisa produksi) ternyatadiperoleh jumlah total cadangan bahan galianutama terukur menjadi : 4.747.174 ton, makarecovery penambangan cadangan tersebut adalahsebesar 54,15% selama tiga tahun (lihat Tabel 5).Tabel 3.Produksi penambangan cadangan utama terukur PT.Barisan Tropical MiningTahun 1997-1999Cadangan utamaHasilpenambangan(ton)KadarAu(g/t)KadarAg(g/t)Berenai 1.855.538 2,77 41,6Buluh +NW Plantsite 162.048 2,81/7,10 36,3/24,1Bujang 147.408 4,51 69,3Belinau 53.846 4,41 133,9Asmar 348.038 1,59 10,3Tailing 3.996 2,05 14,5Jumlah Total 2.570.874 - -Tabel 4Bahan galian tertinggal dari cadangan utama terukur PT.Barisan Tropical MiningSisa produksi penambangan tahun 1997-1999Cadangan utamaBahan galiantertinggal(ton)KadarAu(g/t)KadarAg(g/t)Berenai 772.300 2,5 48Buluh+NW Plantsite 253.000 2,4/6,1 37/5Bujang 112.300 3,2 38Belinau 110.300 6,8 59Asmar 877.400 1,6 22Aidit 51.000 2,8 7Jumlah Total 2.176.300 - -Tabel 5Recovery penambangan bahan galian utama terukurdi PT.Barisan Tropical Mining(paska operasi 1997 – 1999)Hasil perhitunganCadangan utamaJumlah total(ton)Produksi1997-1999(ton)Bahan galianutamayg. tertinggal(ton)Recoverypenambangan(%)Terukur 4.747.174 2.570.874 2.176.300 54,15Sistim pengolahanEmas dan perak diekstraksi denganmetoda cyanide leach dan carbon in pulp (CIP).Dalam proses ini, bijih terlebih dahuludihancurkan (crushing) kemudian digiling(milling) dan selanjutnya langsung dimasukkankedalam tangki agitasi-pencucian (agitationleaching)berisi sianida. Larutan perkolasi


dikumpulkan selama perioda sianidasi. Emas danperak diperoleh dengan cara presipitasi olehserbuk seng (powdered zinc) yang disebut sistimMerrill-Crowe, atau dengan cara adsorpsi oleharang yang diaktifkan (activated charcoal) yangdisebut carbon-in-leach dan carbon-in-pulpextraction, kemudian diikuti oleh electroplatingdalam katoda-katoda steel-wool. Proses smeltingsetelah presipitasi atau perkolasi logam muliamenghasilkan dore bullion mengandung emas danperak.Produksi dan Recovery pengolahanDari kelima sumber cadangan bijih logammulia di Wilayah PT.Barisan Tropical Mining,Berenai adalah penyumbang terbesar untukproduksi emas dan perak. Seperti yang telahdiuraikan diatas bahwa selama perioda 1997–1999 kegiatan penambangan utama dari kelima pittelah menghasilkan 2.570.874 ton bijih untukproses pengolahan, dengan demikian dapatdiperkirakan bahwa produksi penambanganmenghasilkan rata-rata 856.958 ton bahangalian/tahun untuk diolah.Proses pengolahan bijih logam denganmetoda CIP dilakukan di pabrik pengolahan(plantsite) yang berlokasi dalam WilayahKK/CoW PT.Barisan Tropical Mining,menghasilkan dore bullion logam mulia yangkemudian dikirim ke pabrik pemurnian (refinery)Aneka Tambang di Jakarta. Pemurnian dorebullion logam mulia telah memperoleh batangan(bars) emas dan perak murni dengan produksi72.000 Oz emas dan 800.000 Oz perak per-tahun(Tabel 6).Kandungan kadar Au dan Ag dalam tailingBerdasarkan Tabel 4 diatas dapat dilihatbahwa produksi penambangan selama perioda1997 – 1999 telah menghasilkan tailing sebanyak3.996 ton dengan kandungan maksimum 2,05g/t Au dan 14,5 g/t Ag (PT. Barisan TropicalMining, Maret 2000).Cadangan bahan galian yang tertinggalApabila dihubungkan dengan jumlah totalcadangan hasil perhitungan sebelum produksidimana termasuk didalamnya kategori cadangantereka dan terunjuk, maka cadangan bahan galianyang tertinggal adalah sebagai berikut sepertitercantum dalam Tabel 7.Tabel 6Recovery pengolahan/pemurnian per-tahunPT. Barisan Tropical Mining Periode 1997-1999Pengolahan/tahunEmasRecovery/tahunPerak896.958 ton 72.000 Oz 800.000 Oz


Tabel 7Perkiraan Jumlah Total Cadangan BahanGalian Yang TertinggalPT. Barisan Tropical Mining(Paska Produksi 1997-1999)Bahan galianCadanganTereka(ton)CadanganTerunjuk(ton)CadanganTerukur(ton)Jumlah totalcadanganBhn.galian(ton)Produksi1997-1999(ton)Jumlah totalBhn. galiantertinggal(ton)Kadarrendah 2.800.000 2.800.000 2.800.000Target satelit 2.500.000 2.500.000 2.500.000Utama 680.000 3.400.000 4.747.174 8.827.174 2.570.874 6.256.300Jumlah totalcadanganBhn. galian5.980.000 3.400.000 4.747.174 14.127.174 2.570.874 11.556.300KESIMPULAN1. Jumlah total cadangan bahan galian emas dan perak di Wilayah Kontrak Karya PT. Barisan TropicalMining di Kabupaten Musi-Rawas, Provinsi Sumatera Selatan dari hasil perhitungan sebelumproduksi 1997-1999 adalah 13.030.000 ton; dengan kadar terendah 0,83 g/t Au dan 14 g/t Ag, kadartertinggi 3,0 g/t Au dan 41 g/t Ag.2. Hasil perhitungan kembali cadangan utama terukur selama produksi menunjukkan jumlah : 4.747.174ton, sehingga jumlah total cadangan bahan galian menjadi : 14.127.174 ton.3. Dari total cadangan tersebut diatas hanya cadangan utama terukur yang telah ditambang denganjumlah produksi penambangan : 2.570.874 ton selama periode tahun 1997-1999, sehinggadiperkirakan masih terdapat bahan galian yang tertinggal dengan jumlah : 11.556.300 ton.4. Produksi penambangan bahan galian : rata-rata 856.958 ton/tahun, untuk memperoleh batanganlogam : rata-rata 72.000 Oz emas murni dan 800.000 Oz perak murni/tahun.


DAFTAR PUSTAKAAsian Journal Mining; 1999, Operating Mines (CoW and KP), Indonesian Minerals Exploration and Mining,Directory 1999/2000, halaman 102-105.Djono; 2000, Laporan Triwulan II : Tahap Suspensi Operasi 1 April – 30 Juni 2000 Proyek Rawas.Maftukhin, Agus; 2001, PT. Barisan Tropical Mining Rawas Gold Project : Laporan Semester I DepartemenEksplorasi Periode 1 Januari – 30 Juni 2001.PT. Barisan Tropical Mining; 1999, Laporan Triwulan I : Kegiatan Eksplorasi dan Operasi PT. BarisanTropical Mining Tahun 1999.------------------------------; 1999, Laporan Triwulan III : Kegiatan Eksplorasi dan Operasi PT. Barisan TropicalMining tahun 1999.------------------------------; 1999, Laporan Triwulan IV : Kegiatan Eksplorasi dan Operasi PT. Barisan TropicalMining Periode Oktober-Desember 1999.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!