13.07.2015 Views

Kumpulan Tulisan BP Provinsi DKI Jakarta.pdf - P2KP

Kumpulan Tulisan BP Provinsi DKI Jakarta.pdf - P2KP

Kumpulan Tulisan BP Provinsi DKI Jakarta.pdf - P2KP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Atasi bencana Puting Beliung, LKM Kelapa Hijau Kep. Seribu gandeng Kemenpera:Bangunkan Warga Pulau Kelapa dari Mimpi BurukRatusan rumah luluh-lantak dihantam keganasan angin puting beliung, telah menghancurkanseluruh harapan hidup masyarakatnya. Bantuan yang datang hanya sebatas pangan. Pendataankorban tidak akurat. Segalanya lamban. Namun, itu tak berlangsung lama. Berkat pembelajaranPNPM, Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Kelapa Hijau menerima tantangan pemerintahuntuk bermitra dengan Kementeri Perumahan Rakyat (Kemenpera) membangun kembalireruntuhan rumah yang telah menghancurkan asa mereka.● Kep. Seribu, LKM-<strong>DKI</strong>.Bencana angin puting beliung yang terjadi pada Januari 2012 lalu di Pulau Kelapamenghancurkan segalanya. Keputusasaan warga bertambah manakala bantuan datangsangat terlambat dan seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan warga. Rumah yangporak-poranda dibiarkan sekian lama, hingga kepastian datang melalui programkemitraan dengan Kemenpera. Demikian ungkap Koordinator LKM Kelapa HijauMustar, ketika diminta menceriterakan kembali bencana yang dialami, dan asal mulakemitraan dengan Kemenpera, di Sekretariat LKM Kelapa Hijau, KabupatenAdministrasi Kepulauan Seribu, <strong>Provinsi</strong> <strong>DKI</strong> <strong>Jakarta</strong>, beberapa waktu lalu.Mustar menjelaskan, secarageografis wilayah KelurahanPulau Kelapa mempunyailuas 277.435 Ha, terbagimenjadi 5 RW dan 31 RT,dengan jumlah penduduksebanyak 5.551 jiwa. Diantara pulau-pulau lain diKabupaten AdministrasiKepulauan Seribu, PulauKelapa merupakan wilayahyang paling padat jumlahpenduduknya. Dengan 2pulau yang dihuni, yakniPulau Kelapa dan Pulau Kelapa Dua. Mayoritas penduduknya bermata pencahariansebagai nelayan dan buruh.Setelah terbagi dalam dua wilayah—jadi Pulau Kelapa dan Pulau Kelapa Dua—banyakmasyarakat mendirikan permukiman di kedua pulau tersebut. Jumlah pendudukmasyarakat Pulau Kelapa dan Pulau Kelapa Dua mengalami peningkatan tajam selalumenjadi permasalahan sosial di wilayah tersebut. ”Tak heran wilayah itu merasakankerusakan terparah ketika terjadi bencana angin puting beliung di wilayah Kelurahan


Pulau Kelapa, dibandingkan wilayah Kelurahan Pulau Harapan lain yang tertimpamusibah serupa,” kata Mustar.Berdasarkan data yang tercatat, jumlah rumah rusak akibat bencana angin putingbeliung sebanyak 149 kategori rusak ringan, 106 rusak sedang, dan 25 rumah rusakberat. Kepastian data saat itu sering berubah, tapi segera berakhir ketika LKM setempatdilibatkan. Kegiatan perbaikan/pembangunan rumah korban angin puting beliung barudilaksanakan pada Mei 2012, dengan dana bersumber dari Kemenpera.Adapun untuk pelaksanaan kegiatan dilapangan dipercayakan kepada LKMKelapa Hijau. Tentu saja penunjukan LKMKelapa Hijau sebagai pelaksana kegiatanperbaikan/pembangunan rumah wargakorban tidak asal tunjuk, namun sebagaibentuk keberhasilan LKM Kelapa Hijaudalam kegiatan sebelumnya.Dari beberapa permasalahan yang saatitu muncul, salah satu yang palingmenonjol adalah lambannya penangananterhadap korban. Dari pantauan yang dilakukan, tidak sedikit korban bencana anginputing beliung harus memperbaiki kerusakan rumahnya sekadarnya saja. Malah adajuga korban yang mengungsi sementara ke rumah sanak keluarga sambil menunggurumahnya diperbaiki. Memang, pascaterjadinya bencana angin puting beliung balabantuan berdatangan. Namun, jenis bantuan yang diberikan lebih prioritas padaketersediaan pangan—yang juga belum tentu sesuai dengan kebutuhan. Sedangkanuntuk bantuan bahan material dirasa sangat lambat dan baru tiba setelah hampir satubulan setelah peristiwa terjadi.Hal ini memang tidak terlepas dari proses pendataan yang dilakukan pihak kelurahandan kecamatan, serta tak lupa keikutsertaan LKM setempat. Akurasi data menjadi halyang ditekankan oleh pihak aparat setempat agar proses bantuan bisa tepat sasaran.”Data-data korban yang terkena musibah angin puting beliung harus benar-benarakurat. Kita cocokkan data yang sudah terkumpul dengan data dari pihak lain,” ujarKepala Kelurahan Pulau Kelapa, di sela rehat relawan yang sedang berkumpul dihalaman kelurahan waktu itu, seperti ditirukan Mustar. Soal lain telatnya bantuan yangdatang dari pusat adalah karena letak geografis yang kerap menjadi hambatan untukmengirimkan bantuan akibat terhalang cuaca.Pada kesempatan serupa, Mashudi, salah seorang pengurus LKM Kelapa Hijaumengatakan bahwa pada rencana awal setiap unit rumah yang rusak akan diberikanalokasi dana sebesar Rp11 juta, sama rata. Namun, atas kesepakatan bersama, jumlahbantuan yang diberikan akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang dialami.


Untuk itu, dalam pelaksanaannya perbaikan rumah dikerjakan oleh tukang-tukang, yangjuga anggota KSM dan TPP RW dan partisipasi warga setempat. Selain itu, dukunganwarga lain yang tidak terkena bencana sangat membantu dalam kelancaranpekerjaannya. Sejak itu, warga setempat, dan umumnya warga di Kepulauan Seribumakin paham fungsi dan arti keberadaan LKM.“Diharapkan dengan adanya kemitraan antara LKM dengan Kemenpera keberadaanLKM sebagai wadah aspirasi warga miskin benar-benar dapat terwujud,” ujar Mustar,diamini Mashudi, sambil menutup pembicaraan. © Tim Kep. Seribu; ria_esha (TA Sos).Informasi lebih lanjut, silakan hubungi:LKM Kelapa HijauKelurahan Pulau Kelapa RT.07/02Pulau Kelapa - Kep. Seribu UtaraContact Person:Bpk. Mustar (Koordinator LKM Kelapa Hijau), Telp. 081932536641


“Kami sadar, kami yakin, kami bisa!”Sukapura yang Tak Lagi Harus Pura-puraSaat tamu penting datang, kami tak lagi harus bergotong-royong, berpura-pura jadi lingkunganbersih. Jalan kami sekarang jadi rata, mulus dan tinggi, tidak lagi banjir kalau hujan. Karena kamisadar, kami yakin dan kami bisa bekerja sama membangun lingkungan yang direncanakanmelalui program PNPM Mandiri Perkotaan di RT 007 RW 010 Kelurahan Sukapura <strong>Jakarta</strong> Utara.● Jakut, LKM <strong>DKI</strong>.“Alhamdulillah, berkat kebersamaan dan pembelajaran yang diperoleh dari PNPM, kinikami telah menyelesaikan sejumlah masalah yang bermula dari perbaikan jalan pavingblock seluas hampir 400m 2 dilengkapi saluran yang ada di wilayaah kami.” Demikianungkap Koordinator LKM Sukapura H. M. Kohar, didampingi Koordinator TPP RW 010Markus F Moy, di sekretariat LKM beberapa waktu lalu.Kondisi Awal Jalan Terusan Langsa saat HujanLebih lanjut Kohar menjelaskan bahwaKelurahan Sukapura terdiri dari 10 RWdan 99 RT yang terbentang diwilayahseluas 561.40 Ha dengan jumlahPenduduk + 26.253 Jiwa. Sebagaidaerah industri, mayoritaspenduduknya bekerja disektor riilseperti Kondisi Sedang Pedagang, pelaksanaankegiatan Karyawan, Jalan Paving Pelayanan BlockJika ditinjau dari tingkat hunian penduduk, sangat padat, tersebar di tujuh RW,sedangkan 3 RW lainnya tergolong lingkungan kompleks perumahan. Adapun wilayahRT007 RW010 merupakan wilayah dengan tingkat hunian terpadat. Kehidupanmasyarakatnya di bawah rata-rata garis kemiskinan, dengan fasilitas sarana prasanaumum yang masih perlu banyak perhatian. Jika musim hujan tiba, jalan yang ada akantergenang air dan banjir, sehingga warga kesulitan melintas, karena saluran air (got)tidak memiliki tanggul. Perlu diketahui bahwa Jalan terusan Langsa RT007 RW010merupakan akses yang sangat penting untuk warga. Selain sebagai pengguna (pejalankaki) jalanan juga dilalui kendaraan roda empat milik warga yang berprofesi sebagaipedagang sayur kangkung. Oleh karena itu, jalan tersebut menjadi prioritas diperbaiki.Melalui rembug masyarakat, yang difasilitasi Faskel PNPM Mandiri Perkotaan,disepakati perbaikan jalan dan saluran menjadi prioritas.Pembangunan Jalan Perkerasan Paving Block awalnya direncanakan sepanjang 396m 2dengan anggaran Dana BLM sebesar Rp27,4 juta dan swadaya masyarakat sebesarRp16.841.000, berubah menjadi Rp17.317.000. Hal itu karena jumlah tenaga kerja lebihbanyak dari perencanaan. Belum lagi swadaya yang diberikan oleh warga, antara lain,


konsumsi, bahan material dan dana tunai. ”Ini semua karena adanya rasa memiliki dantimbulnya kesadaran dan keyakinan warga bahwa kita bisa,” ujar Kohar, bangga.Iapun mengakui keberhasilan itu berkatperan anggota LKM lain, Anggota TPP RW,Anggota KSM Ketua RT 007 dan Ketua RW010 serta tokoh masyarakat secarabersama-sama dan berkomitmen menggaliswadaya masyarakat dengan caramemberikan motivasi dan menggerakkanwarga dalam gotong royong danmenggalang swadaya.Motivasi Tokoh Masyarakat dalam rangka penggalian swadayaDengan dibangunnya Jalan Rabat Beton danSaluran Gorong-gorong di RT 03 RW 02,manfaat langsung cukup besar dirasakanoleh 21 KK yang tidak punya masalah lagi dengan buangan air limbah rumah tangga dansekitar minimal 600 jiwa masyarakat tidak punya masalah lagi dengan akses jalan diwilayah tersebut.Antusiasme masyarakat terhadap pembangunanyang telah dilaksanakan melalui inisiatif KSM,TPP, LKM dan pendampingan fasilitatormendapat respon cukup besar oleh KepalaKelurahan Sukapura. Saat pelaksanaan, LurahAde Himawan sempat meninjau dan memberikanpengarahan.Adapun untuk kesinambungannya. KSM RMJBiar goe bisa main sepada dijalantelah membentuk Tim Operasional danPemeliharaan (O&P) sebagai komitmen melaksanakan pemeliharaan dan perawatanfasilitas yang telah dibangun. Melalui rembug Tim O&P, pemeliharaan terhadap fasilitasyang telah dibangun dilakukan dengan sistem gotong-royong dengan pendanaanseluruhnya akan dibebankan pada swadayamasyarakat melalui iuran warga, diharapkanfasilitas yang dibangun dapat bermanfaat optimaldampai dengan 5 tahun mendatang.Antusiasme terhadap hasil pembangunan jalan danSaluran Drainase ditanggapi positif oleh semuapihak yang terlibat dalam perencanaan danpelaksanaan kegiatan. Melalui fasilitasi LKMSukapura, TPP-RW 010, KSM R M J, RT 007, RW


010, dan dukungan masyarakat, bertekad untuk menyelesaikan sisa jalan yang belumdiperbaiki dengan cara swadaya dan kemitraan channeling dengan pihak swastamaupun pemerintah. © Tim Jakut; ria_esha (TA Sos).Informasi lebih lanjut, silakan hubungi:LKM Sukapura, Kelurahan SukapuraJl. Tipar Cakung No 17A Kelurahan SukapuraCilincing - <strong>Jakarta</strong> UtaraContact Person:H. M. Kohar (Koordinator LKM Sukapura)Markus F Moy (Koordinator TPP RW 010)Rohmat (Ketua KSM RMJ)Untung. W. (Ketua RT 007)Muhamad Juri (Ketua RW 010)Bahder Maloko, Tlp 08128101720Alamat:Jl. Ciputat Raya No. 28 Kebayoran Lama, <strong>Jakarta</strong> Selatan 12240


Berbekal Potensi Lokal,Warga Bangun MCK Sehat-Bersih dan Ramah LingkunganBerbekal hasil Pemetaan Swadaya hasil bimbingan Faskel PNPM, warga RT 03 RW 08 HarapanMulia Kemayoran jadi tahu permasalahan dan potensi yang ada di lingkungannya. Munculnyakesadaran tentang pentingnya kesehatan lingkungan, memicu keberanian dan kesepakatanmenata kembali infrastruktur lingkungan dengan kekuatan diri sendiri.● Kemayoran, LKM <strong>DKI</strong>.Kemiskinan di Indonesia terjadi tidak hanyaterjadi di perdesaan, tetapi juga dilingkungan perkotaan, yaitu denganterpotret banyak sekali terjadi ketimpangansosial ekonomi di lapisan masyarakatperkotaan. Di <strong>Jakarta</strong>, khususnya, masihbanyak ditemukan RW-RW kumuh danlokasi-lokasi hunian liar dan tidak didukungoleh sarana infrastruktur memadai dan layakuntuk digunakan. Lingkungan seperti inilahPNPM Mandiri Perkotaan dapat membantumasyarakat untuk tinggal di lingkungan yang layak secara kesehatan dan manusiawi.PNPM Mandiri Perkotaan, sebagai proses pembelajaran masyarakat bertujuan agarmasyarakat dapat mengenali dan menggali potensi yang mereka miliki agar menjadisuatu kekuatan dalam penanganan masalah bersama yaitu penanggulangan kemiskinan.Dengan mengedepankan potensi muatan lokal, PNPM Mandiri Perkotaan mencobamemberikan penguatan bagi muatan lokal agarbisa bangkit dan percaya diri untuk melalukanperubahan bagi lingkungan sekitar denganberbasis nilai-nilai kejujuran.Dengan dibantu aparat pemerintah setempat,tokoh masyarakat, dan kelompok peduli, faskelmembawa misi mulia untuk menjadi SahabatSejati Masyarakat dalam menggali ladang emasdi lingkungan mereka walau mereka tanpasadari. Melalui kegiatan Pemetaan Swadaya,warga mulai menyadari permasalahankesehatan lingkungan yang ada di wilayahnya, dan mulai tertantang untukmemperbaikinya. Sejumlah tantangan yang ditemui, tidak menyurutkan LKM – TPP danKSM, mereka merasa yakin dapat menolong diri sendiri.


Dimotori Ketua RW 08 Wagiman, TPP RW 08 dan, Ketua KSM sekaligus Ketua RT 03Setijono, Koordinator LKM Mulia Kusnindar, merasa terpanggil dan merembug-kankepada masyarakat agar melakukan perbaikan MCK di lingkungan padat penduduk diRT 03. Permasalahan utamanya adalah septic tank yang ada sudah macet dan bocor.Tidak ada penerangan, gedungnya sudah sangat rusak, padahal pemafaatnya adalahwarga tidak mampu, yang rata-rata memiliki mata pencarian pedagang makananmatang—tentunya sangat mengganggu kesehatan.Munculnya rasa memiliki dan rasa percaya diri telah memicu Kusnindar dan Setijono.Mereka memobiliasi warganya untuk memulai perubahan yang mereka inginkan.Sebagai ketua RT, Setijono jadi andalan fasilitator dalam membangkitkan partisipasimasyarakat. Pola pembangunan semacam ini mendapat respon dari Kepala KelurahanHarapan Mulia Suprapto. Mereka memotivasi warga lain melalui peletakkan batupertama dan dengan seringnya ia hadir dalam tiap kegiatan.Cara ini ternyata cukup efektifmenggalang swadaya, berupa dana tunai,tenaga, material dan peralatan secaraikhlas dan sukarela, hingga keterlibatanperempuan dalam membuat dapurumum, hingga sangat membantupelaksanaan kegiatan pembangunan MCKyang sehat dan ramah lingkungan dapatterrealisasi dengan baik.Sumber dananya berasal dari BLM tahapIII sebesar Rp19 juta, seluas 4,5m x1,75m dengan dana swadaya Rp1.910.000, berhasil menciptakan lingkungan yangsehat, bersih dan ramah lingkungan. Kegiatan ini berhasil memuaskan masyarakatnya,karena dapat melakukan aktivitas MCK dengan baik. Dan, di musim hujan tidak lagitercium bau menyengat dari septic tank bocor serta saluran air yang tidak tertata baik,mengakibatkan lingkungan menjadi becek.Terkait dengan keberhasilan LKM Mulia beserta TPP RW 08 dan KSM Sari Mandiri,Senior Faskel Nursyamsiah setempat menegaskan pada warga binaannya bahwa“Bersama Kita Pasti Bisa, Segala Sesuatu Menjadi Mudah Karena Dilakukan SecaraBersama-sama”. Inilah proses pembelajaran yang besar dan diharapkan dari PNPMMandiri Perkotaan. © Tim Jakpus; ria_esha (TA Sos)


Catatan Best Practice dipersembahkan oleh:LKM MuliaKelurahan Harapan Mulia, Kecamatan Kemayoran<strong>Jakarta</strong> PusatContact Person:Pak Kusnindar, HP: 081513767417Nursyamsiah (Senior Faskel), HP: 021-94630953Dwi Antoro (Faskel Tehnik), HP: 0815-7726041Aria Pradana (Faskel Tehnik), HP: 021-93215759Sastra Bouty (Faskel Ekonomi), HP: 0856-1743156Tri Suprimawati (Faskel CD), HP: 021-93898552

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!