Pulau Kelapa, dibandingkan wilayah Kelurahan Pulau Harapan lain yang tertimpamusibah serupa,” kata Mustar.Berdasarkan data yang tercatat, jumlah rumah rusak akibat bencana angin putingbeliung sebanyak 149 kategori rusak ringan, 106 rusak sedang, dan 25 rumah rusakberat. Kepastian data saat itu sering berubah, tapi segera berakhir ketika LKM setempatdilibatkan. Kegiatan perbaikan/pembangunan rumah korban angin puting beliung barudilaksanakan pada Mei 2012, dengan dana bersumber dari Kemenpera.Adapun untuk pelaksanaan kegiatan dilapangan dipercayakan kepada LKMKelapa Hijau. Tentu saja penunjukan LKMKelapa Hijau sebagai pelaksana kegiatanperbaikan/pembangunan rumah wargakorban tidak asal tunjuk, namun sebagaibentuk keberhasilan LKM Kelapa Hijaudalam kegiatan sebelumnya.Dari beberapa permasalahan yang saatitu muncul, salah satu yang palingmenonjol adalah lambannya penangananterhadap korban. Dari pantauan yang dilakukan, tidak sedikit korban bencana anginputing beliung harus memperbaiki kerusakan rumahnya sekadarnya saja. Malah adajuga korban yang mengungsi sementara ke rumah sanak keluarga sambil menunggurumahnya diperbaiki. Memang, pascaterjadinya bencana angin puting beliung balabantuan berdatangan. Namun, jenis bantuan yang diberikan lebih prioritas padaketersediaan pangan—yang juga belum tentu sesuai dengan kebutuhan. Sedangkanuntuk bantuan bahan material dirasa sangat lambat dan baru tiba setelah hampir satubulan setelah peristiwa terjadi.Hal ini memang tidak terlepas dari proses pendataan yang dilakukan pihak kelurahandan kecamatan, serta tak lupa keikutsertaan LKM setempat. Akurasi data menjadi halyang ditekankan oleh pihak aparat setempat agar proses bantuan bisa tepat sasaran.”Data-data korban yang terkena musibah angin puting beliung harus benar-benarakurat. Kita cocokkan data yang sudah terkumpul dengan data dari pihak lain,” ujarKepala Kelurahan Pulau Kelapa, di sela rehat relawan yang sedang berkumpul dihalaman kelurahan waktu itu, seperti ditirukan Mustar. Soal lain telatnya bantuan yangdatang dari pusat adalah karena letak geografis yang kerap menjadi hambatan untukmengirimkan bantuan akibat terhalang cuaca.Pada kesempatan serupa, Mashudi, salah seorang pengurus LKM Kelapa Hijaumengatakan bahwa pada rencana awal setiap unit rumah yang rusak akan diberikanalokasi dana sebesar Rp11 juta, sama rata. Namun, atas kesepakatan bersama, jumlahbantuan yang diberikan akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang dialami.
Untuk itu, dalam pelaksanaannya perbaikan rumah dikerjakan oleh tukang-tukang, yangjuga anggota KSM dan TPP RW dan partisipasi warga setempat. Selain itu, dukunganwarga lain yang tidak terkena bencana sangat membantu dalam kelancaranpekerjaannya. Sejak itu, warga setempat, dan umumnya warga di Kepulauan Seribumakin paham fungsi dan arti keberadaan LKM.“Diharapkan dengan adanya kemitraan antara LKM dengan Kemenpera keberadaanLKM sebagai wadah aspirasi warga miskin benar-benar dapat terwujud,” ujar Mustar,diamini Mashudi, sambil menutup pembicaraan. © Tim Kep. Seribu; ria_esha (TA Sos).Informasi lebih lanjut, silakan hubungi:LKM Kelapa HijauKelurahan Pulau Kelapa RT.07/02Pulau Kelapa - Kep. Seribu UtaraContact Person:Bpk. Mustar (Koordinator LKM Kelapa Hijau), Telp. 081932536641