13.07.2015 Views

KEBIJAKAN KABUPATEN KONSERVASI - Tropenbos International

KEBIJAKAN KABUPATEN KONSERVASI - Tropenbos International

KEBIJAKAN KABUPATEN KONSERVASI - Tropenbos International

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

22<strong>KEBIJAKAN</strong> <strong>KONSERVASI</strong> DARI PERSPEKTIF DAERAH DAN MASYARAKATsecara leluasa (discretionary powers), penguasa-penguasa daerah tidak mempunyailegitiminasi dan pada prinsipnya tidak relevan (Larson, 2006).Kasus di Kabupaten Kutai Barat, misalnya (Angi, 2005) terkait dengan kebijakankonservasi daerah yang termuat dalam Perda Kabupaten Kutai Barat Nomor 12 Tahun2003 tentang Penyelenggaraan Kehutanan Masyarakat (KhM) merupakan salah satuupaya daerah untuk berinisiatif untuk mengembangkan kebijakan konservasi di tingkatkabupaten. Hal ini sangat beralasan karena penetapan suatu kawasan konservasi dimasa lalu seringkali tidak disertai dengan data dan informasi yang memadai. Dalamkondisi tanpa kewenangan, maka mengkomunikasikan kepentingan konservasikeanekaragaman hayati dengan kepentingan kehidupan masyarakat di dalam dan diluar kawasan menjadi sulit dilaksanakan oleh daerah.Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan di atas dan peluang pemerintah KabupatenMalinau untuk menjalin kerjasama dalam pengelolaan hutan bersama (baca: DephutRI) khususnya yang terkait dengan kebijakan konservasi dapat ditelaah lewatPeraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pembagian UrusanPemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan PemerintahanDaerah Kabupaten/Kota. Pada penyelenggaraan desentralisasi mensyaratkanpembagian urusan pemerintahan antara pemerintah dengan pemerintah daerah 32 .Ada hal yang perlu dicermati bahwa adanya urusan yang dapat dikelola bersama antartingkatan dan susunan pemerintahan atau konkuren yang dibagi kewenangannya.Hal ini menunjukan bahwa ada kewenangan yang dapat dibagi terkait denganpembagian urusan tersebut. Kewenangan (PP Nomor 6 Tahun 2007 jo PP Nomor 3Tahun 2008), yang dimaksud adalah Rencana Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung(KPHL), Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan PengelolaanHutan Konservasi (KPHK) yang memberikan kewenangan kabupaten/kota untukmemberikan pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaannya.Berdasarkan hal tersebut, kewenangan yang diberikan seharusnya dapat memberikankeluasaan pemerintah daerah kabupaten/kota untuk berinisiatif dan berkreasi dalammelaksanakan peraturan yang diwujudkan dalam program kerja. Dalam kaitannya32Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah meliputi politik luar negeri,pertahanan, keamanan, yustisi, moneter, fiskal nasional dan agama. Sedangkan kewenanganyang dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu urusan wajib yang merupakan urusan pemerintah yangwajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kotaberkaitan dengan pelayanan dasar. Urusan pilihan urusan pemerintah yang secara nyata ada danberpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan danpotensi unggulan daerah yang bersangkutan..

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!