13.07.2015 Views

KEBIJAKAN KABUPATEN KONSERVASI - Tropenbos International

KEBIJAKAN KABUPATEN KONSERVASI - Tropenbos International

KEBIJAKAN KABUPATEN KONSERVASI - Tropenbos International

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

24<strong>KEBIJAKAN</strong> <strong>KONSERVASI</strong> DARI PERSPEKTIF DAERAH DAN MASYARAKATKomitmen politik lain yang sudah berjalan berupa manajemen kolaboratif antaraTNKM, FoMMA (Forum Musyawarah Masyarakat Adat) dengan pihak pemerintahdaerah Kabupaten Malinau dalam pengelolaan bersama TNKM. Menteri KehutananRI menetapkan pengelolaan kolaboratif TNKM pada tanggal 4 April 2002 denganKepmenhut RI Nomor 1213, 1214, 1215/Kpts-II/2002. Adanya Dewan PenentuKebijakan (DPK) 33 yang ditetapkan melalui Kepmenhut RI Nomor 1215/Kpts-II/2002 Jo. Kepmenhut RI Nomor 374/Kpts-II/2007, yang disempurnakanmenjadi Dewan Pembina dan Pengendali Pengelolaan Kolaboratif (DP3K) TNKMmemberikan andil yang cukup besar terutama sekali dalam menjaga TNKM.Peran yang dapat diambil oleh pemerintah Kabupaten Malinau adalah pemanfaatanTNKM sebagai aset daerah dan juga negara RI secara multi fungsi. Salah satufungsi pemanfaatan yang dapat memberikan PAD bagi Kabupaten Malinau adalahpengembangan ekowisata. Fungsi pemanfaatan ini tertuang dalam Perda KabupatenKonservasi yang secara jelas dan nyata pemerintah Kabupaten Malinau dapatmemberikan andil yang cukup besar bagi pengelolaan TNKM ke depannya. KondisiTNKM yang kaya akan flora dan fauna dan juga alam serta budaya masyarakatnyayang beragam, membuka peluang untuk pengembangan ekowisata bagi pemerintahKabupaten Malinau. Pengembangan ekowisata yang telah dirintis sebelumnya olehWWFKM dapat dikerjasamakan dan membuka peluang usaha ekonomi masyarakatyang ada di sekitar TNKM tersebut.Disisi lain TNKM memberikan manfaat yang cukup besar peranannya dari aspekekologis dan ekonomi. Peranan yang terpenting diantaranya: Pemenuhan kebutuhanair masyarakat, sumber kebutuhan protein hewani masyarakat sekitar TNKM,keberlanjutan transportasi sungai bagi masyarakat sekitar kawasan TNKM, danpertanian masyarakat sekitar kawasan TNKM. Sedangkan terhadap pembangunanekonomi kabupaten sekitar kawasan TNKM diantaranya: Nilai ekonomi persawahan,nilai ekonomi kebutuhan air masyarakat, dan nilai ekonomi perikanan masyarakat(Greenomics Indonesia, 2002). Hal ini menunjukan bahwa betapa pentingnyakeberadaan TNKM bagi daya dukung lingkungan dan perekonomian masyarakatyang ada di sekitarnya. Selain itu juga pengelolaan TNKM memberikan andil yangcukup besar dalam pendukung pengelolaan hulu-hilir dari kawasan Daerah AliranSungai (DAS) yang berada di TNKM dan sekitarnya untuk menjamin kelestariansumber daya alam yang ada.33DP3K terdiri atas unsure-unsur masyarakat lokal, pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat(Departemen Kehutanan RI) dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam hal ini WWF KayanMentarang. Tugas dan wewenang DP3K adalah mewadahi para pihak yang berkolaborasi,melaksanakan pembinaan dan pengendalian terhadap perencanaan, pelaksanaan, mekanisme kerjadan sistem pertanggungjawaban yang berhubungan dengan pengelolaan kolaboratif di TNKM,serta memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri Kehutanan RI dalam pengelolaankolaboratif TNKM.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!